PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ketegasan adalah kemampuan berkomunikasi dan juga perilaku. Orang yang tegas menyampaikan perasaan dan pikiran mereka dengan sikap pantas dan langsung pada sasaran. Mereka juga menghargai pikiran, perasaan dan keyakinan orang lain. [1] Kemampuan untuk bersikap tegas tanpa terkesan kasar adalah salah satu hal yang penting untuk dikuasai dalam hidup.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Berkomunikasi dengan Tegas

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Identifikasikan kebutuhan dan perasaan Anda. Perhatikan ketika Anda merasa diperlakukan tanpa respek. Pkirkan situasi ketika Anda merasa ditekan. Kemudian pikirkan bagaimana Anda ingin diperlakukan dalam situasi seperti itu.
    • Bila Anda mengidentifikasi kebutuhan dan perasaan Anda, Anda dapat menentukan ekspektasi seperti apa Anda ingin diperlakukan di masa mendatang.
  2. 2
    Tetapkan batasan. Ketahui dengan pasti apa yang bersedia Anda lakukan atau kapan Anda merasa sudah melewati batas. Jika Anda sudah tahu batasannya, Anda tidak perlu menentukan batasan di tengah-tengah situasi menegangkan. [2]
    • Contoh, jika kakak Anda sering meminta uang dari Anda, dan Anda tidak tahu bagaimana menghadapinya, tentukan berapa jumlah yang bersedia Anda berikan. Jika Anda tidak mau memberi uang lebih, tentukan hal itu sebelum Anda bicara lagi dengannya dan bersiaplah untuk menegaskan batasan Anda.
  3. 3
    Jelaskan bagaimana perasaan Anda dan apa yang Anda butuhkan. Bila Anda bersikap tegas, Anda akan dapat menjelaskan perasaan dan kebutuhan Anda tanpa terkesan kasar atau agresif. Keterampilan ini dapat membantu Anda membela diri sendiri dan tetap memperlakukan orang lain dengan respek. [3] Sampaikan pendapat, pikiran, dan perasaan Anda dengan penuh penghargaan. Jika Anda tidak yakin bagaimana menjelaskan perasaan, cobalah menuliskannyanya terlebih dahulu atau melatih apa yang ingin Anda katakan. [3]
    • Contoh, mungkin Anda menginginkan kenaikan gaji, tetapi belum menemukan cara yang tepat untuk membicarakannya. Cara terbaik adalah menciptakan kesempatan untuk membuat diri Anda didengar sehingga permintaan kenaikan gaji Anda diterima.
  4. 4
    Terus terang. Menyampaikan perasaan Anda kepada seseorang terkadang sulit, khususnya jika salah satu kualitas Anda yang paling menonjol adalah baik hati. Anda mungkin merasa bahwa mengutarakan pikiran akan membuat Anda tampak kasar. Namun kenyataannya tidak kasar sama sekali. Menghindar akan membuat Anda tampak pasif atau bisa ditundukkan. Tunjukkan kesadaran dan kekuatan diri sehingga Anda dapat menyampaikan apa yang Anda pikirkan tanpa harus berdebat. [4]
    • Jangan memanis-maniskan kalimat agar terdengar lebih menyenangkan. Contoh, jika Anda ingin tante Anda tidak lagi mampir tanpa pemberitahuan, katakan sesuatu yang bernada seperti ini, "Tante Ida, tolong menelepon sebelum datang supaya aku bisa bersiap-siap menyambut Tante." Jangan mengatakan, "Tante Ida, maukah Tante menelepon sebelum datang? Tapi kalau bisa saja, kalau tidak aku juga tidak keberatan."
  5. 5
    Jangan minta maaf karena menyampaikan pendapat atau keinginan Anda. Ketegasan berarti mengakui perasaan dan kebutuhan Anda, dan semestinya Anda tidak merasa ada yang salah dengan itu. Jangan mengucap maaf karena meminta apa yang Anda butuhkan. [3]
  6. 6
    Terapkan komunikasi nonverbal yang tegas. Komunikasi dilakukan baik dengan kata-kata maupun bahasa tubuh. [5] Cara Anda menampilkan diri akan memengaruhi penerimaan orang lain. Untuk memiliki komunikasi nonverbal yang tegas, terapkan latihan berikut:
    • Menjaga kontak mata.
    • Berdiri atau duduk dengan postur yang baik.
    • Berbicara dengan volume dan nada suara yang sesuai.
    • Menampilkan sikap tubuh rileks dan tenang.
  7. 7
    Tunjukkan penghargaan pada orang lain. Ketika Anda berkomunikasi dengan tegas, Anda juga mengakui kontribusi orang lain. Anda tetap dapat meminta apa yang Anda inginkan, tetapi Anda harus mengetahui bila orang lain telah memberi kelonggaran atau perlu menyampaikan perasaan mereka. [1] Kalau tidak, kemungkinan Anda akan terkesan tidak tertarik dan kasar.
  8. 8
    Kendalikan stres . Ketika Anda stres, biasanya Anda merasa tidak memiliki kendali atas situasi. Ini dapat memengaruhi cara Anda menanggapi situasi tersebut. Anda akan cenderung memberi tanggapan agresif atau pasif. Mengendalikan stres adalah bagian tak terpisahkan dari komunikasi yang tegas. [6]
  9. 9
    Pilih waktu yang sesuai untuk bicara. Jika Anda lelah atau lapar, tunggulah sampai hambatan itu terselesaikan sebelum memulai pembicaraan dengan seseorang. Jika tidak, kemungkinan besar ketenangan Anda akan cepat menguap dan Anda akan terkesan kasar jika tidak sedang merasa senang. [3]
  10. 10
    Berlatih dan bersabarlah. Belajar menjadi orang yang tegas membutuhkan waktu dan latihan. Mulailah melatih teknik ketegasan Anda dalam situasi-situasi kecil, seperti mengatakan pada teman Anda bahwa Anda tidak mau menonton film tertentu. Berkembanglah dari setiap pengalaman dan Anda akan segera menyadari ketegasan Anda dalam situasi lainnya. [7]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Mencoba Teknik Bersikap Tegas

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Cobalah teknik kaset rusak ( broken record ). Dalam teknik ini, nyatakan perasaan atau keinginan Anda berulang-ulang dengan tenang setiap kali ada orang yang mencoba mendebat atau mengganggu Anda. Misalnya, “Tolong jangan membuat lelucon vulgar”, lalu “Menurutku, lelucon vulgar ini tidak lucu”. Ini adalah salah satu cara untuk mempertahankan prinsip Anda tanpa mengecilkan orang lain. [8]
    • Contoh, Anda mencoba mengembalikan barang rusak ke toko agar uang Anda dikembalikan. Jika pegawai toko menawarkan alternatif lain (memperbaiki atau mengatakan bahwa barang tersebut tidak rusak), teruslah mengulang pernyataan bahwa Anda ingin uang Anda dikembalikan.
    • Teknik ini tegas, bukan kasar, karena memungkinkan Anda untuk menegaskan poin dengan menyatakan keinginan Anda dengan jelas dalam cara yang tidak ofensif. Bahasa tubuh dan nada suara penting di sini. Jangan sampai Anda berteriak atau memperlakukan lawan bicara dengan buruk. Pernyataan Anda sudah cukup kuat.
  2. 2
    Cobalah teknik pengaburan ( fogging ). Gunakan kalimat “mungkin kamu benar” ketika seseorang mencoba mengajak Anda berdebat. Dengan cara ini, Anda mengakui bahwa pandangan lawan bicara mungkin memiliki alasan, tetapi Anda tetap yakin pada posisi Anda. Setuju bukan berarti Anda menyerah dan mengubah pikiran. [3]
    • Contoh, jika seseorang berkata, “Potongan rambutmu jelek.” Anda dapat menanggapi dengan, “Mungkin kamu benar.” Mereka mungkin akan melanjutkan, “Kamu tidak dengar? Kamu terlihat seperti pecundang.” Tanggapi dengan mengatakan, “Mungkin kamu benar, tapi nanti pasti tumbuh lagi.”
    • Teknik ini tegas namun tidak kasar. Karena Anda setuju dengan si antagonis, Anda justru memenangkan argumen tersebut dan mencegah situasi memanas. Sulit bagi lawan bicara untuk berdebat dengan Anda bila Anda setuju dengannya. Selain itu, mengatakan “ mungkin kamu benar” tidak mengonfirmasi bahwa dia benar, hanya mungkin. Semua orang berhak menyampaikan pendapat.
  3. 3
    Gunakan pernyataan “aku”. Ini adalah teknik umum yang diajarkan hampir di semua latihan ketegasan. Pernyataan “aku” digunakan ketika Anda memulai kalimat dengan “aku/saya”. Cara ini berhasil karena berfokus pada apa yang Anda butuhkan tanpa menyudutkan lawan bicara. Anda memberinya kesempatan untuk berpikir, merasa, dan melakukan apa yang terbaik untuknya.
    • Menggunakan pernyataan “aku” adalah teknik ketegasan, bukan sikap kasar, karena Anda bertanggung jawab atas perasaan Anda. Anda tidak menyalahkan lawan bicara. Pernyataan “aku” adalah cara yang baik untuk membuka komunikasi sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan.
    • Contoh pernyataan “aku”: “Aku merasa marah kalau kamu menggunakan sarkasme”, “Aku merasa diremehkan bila kamu mengutamakan keinginanmu sendiri”, atau “Aku sakit hati bila kamu bicara padaku seperti itu”.
  4. 4
    Katakan dengan sopan namun pasti. Tetap jaga kesopanan ketika mengekspresikan diri. Setelah menyampaikan apa yang harus Anda katakan, dengarkan lawan bicara Anda. Tidak perlu meninggikan suara untuk didengar. Ada lebih banyak kekuatan (dan kesopanan) dalam sikap yang tenang dan terkendali.
    • Ini juga berarti bahwa Anda harus menghindari senyum atau tawa berlebihan setelah menyatakan maksud Anda. Anda bisa bersikap sopan tanpa mengecilkan diri sendiri. Senyum dan tawa untuk meringankan suasana hanya pantas dilakukan jika sesuai dengan apa yang Anda bicarakan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Mengetahui Perbedaan Tegas dan Kasar

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Pahami sikap kasar itu seperti apa. Dalam sikap kasar tidak ada respek untuk orang lain, perasaan, keyakinan, dan juga pandangan mereka. Seseorang yang kasar cenderung akan bersikap sarkastis, marah, kejam, dan melakukan perundungan.
    • Dalam sikap kasar biasanya juga ada teriakan, bahasa ofensif, ancaman, gerakan mengintimidasi seperti menunjuk atau bahkan mendorong. [9]
    • Contoh: Ray dan Jo mengantre tiket konser hampir semalaman. Mereka senang melihat antrean akhirnya bergerak. Mereka sudah menabung berminggu-minggu untuk membeli tiket tersebut. Tiba-tiba sekelompok pria yang lebih tua menyerobot antrean mereka. Ray berkata, “Hei, kami sudah mengantre semalaman. Anda tidak bisa memotong antrean kami.” Salah satu dari kelompok yang menyerobot antrean itu berteriak, “Dengar anak kecil, aku tidak akan pindah jadi tutup mulutmu.” sambil menghadapkan wajahnya di depan wajah Ray dan menusukkan telunjuknya ke dada Ray untuk memberi tekanan.
    • Seperti ilustrasi kekasaran di atas, si preman tidak menunjukkan respek pada hak dan pendapat Ray dan Jo. Dia bersikap kasar, berteriak, menggunakan bahasa ofensif dan mengintimidasi dengan bahasa tubuhnya.
  2. 2
    Pahami artinya bersikap tegas. Sikap tegas adalah “mengekspresikan diri dengan efektif dan mempertahankan pandangan sementara pada saat yang sama menghargai hak dan keyakinan orang lain”. [2] Ketegasan melibatkan semua keterampilan berkomunikasi yang Anda miliki, yaitu kata-kata, tindakan, bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah. Ketika seseorang berkomunikasi dengan tegas, semua unsur ini bekerja secara harmonis. Singkatnya, ketegasan adalah percaya diri tanpa menjadi agresif.
  3. 3
    Perhatikan bahwa orang-orang tegas selalu dapat mengendalikan kemarahan mereka. Kadang Anda akan merasa marah, dan kadang kemarahan itu memiliki alasan. Orang yang tegas akan bicara, menghargai orang lain ketika dia bicara setegas yang dibutuhkan, sementara orang yang agresif akan menyerang (dengan kata-kata atau tindakan).
    • Orang yang tegas mengkritik pikiran/perilaku, bukan individunya. "Komentar berbau rasisme yang kau tujukan pada Mika itu sangat menyakitkan" berbeda dengan "Kau memang bajingan rasis".
  4. 4
    Tunjukkan respek pada orang lain. Ketegasan berakar dari respek mutual. Tanpa respek dari kedua pihak, Anda tidak dapat berkomunikasi dengan tegas. Sebaliknya, dialog akan dipenuhi agresi atau kepasifan. Bila Anda memiliki respek pada perasaan orang lain, Anda bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan tanpa menyakiti atau menghina mereka. [1]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Mengenali Gaya Komunikasi Anda

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Kenali tanggapan agresif. Gaya komunikasi telah kita pelajari sejak kecil, jadi mungkin sulit mengetahui seperti apa ketegasan itu dengan pasti. [10] Jika seorang anak melihat interaksi agresif, dia cenderung akan mengikuti gaya tersebut. Seseorang mungkin akan memberi tanggapan agresif pada Anda jika Anda berhasil mendapat apa yang Anda inginkan. Orang lain akan bersikap defensif dan merasa terintimidasi. [3] Berikut contoh tanggapan agresif:
    • Orang pertama berkata, “Tamu kita akan datang sebentar lagi. Apa kamu bisa mengambilkan aku baju bersih sebelum abad berganti?” Orang kedua menanggapi dengan berkata, “Aku harus menyiapkan hidangan ini. Mengapa kamu tidak mengangkat pantatmu yang malas itu dan mengambil baju bersih sendiri?” Kedua orang itu berkomunikasi secara agresif. Masing-masing berusaha mendapatkan apa yang mereka butuhkan tanpa memedulikan pihak lain.
  2. 2
    Kenali tanggapan pasif. Bila seseorang mendapatkan apa yang mereka ingin dari suatu situasi, mungkin Anda merasa benci, marah, atau dimanfaatkan. Jika Anda menanggapi dengan pasif, Anda tidak akan membela kebutuhan Anda sendiri. [3] Berikut contoh tanggapan pasif:
    • Orang pertama berkata, “Tamu kita akan datang sebentar lagi. Apa kamu bisa mengambilkan aku baju bersih sebelum abad berganti?” Orang kedua menanggapi dengan berkata, “Baik. Kurasa hidangan ini tidak akan siap pada waktunya. Jangan menyalahkan aku jika tamu-tama kita mengeluh.” Orang pertama masih bersikap agresif dan orang kedua menanggapi dengan pasif. Salah satu mendapat apa yang dia inginkan sementara yang lain tidak membela kebutuhannya sendiri.
  3. 3
    Tentukan jika ketegasan komunikasi tidak berjalan dua arah. Walaupun orang lain bersikap agresif atau pasif, tanggapi dengan tegas. Tegaskan hak dan perasaan Anda dengan mengatakan apa yang tidak Anda suka. Katakan apa yang Anda butuhkan. [3]
    • Orang pertama berkata, “Tamu kita akan datang sebentar lagi. Apa kamu bisa mengambilkan aku baju bersih sebelum abad berganti?” Orang kedua dapat menanggapi dengan tegas, “Baju bersih tergantung di lemari. Aku harus menyiapkan hidangan ini.” Walaupun permintaan orang pertama tetap agresif dan sarkastis, orang kedua mampu menanggapi dengan tegas. Orang kedua dapat menegaskan hak dan perasaannya dengan mengatakan bahwa dia tidak menyukai sarkasme orang pertama dan dia akan menghargai jika si orang pertama melihat bahwa mereka berdua sama-sama sibuk mempersiapkan pesta.
  4. 4
    Kenali tanggapan tegas. Dalam tanggapan yang tegas, baik Anda maupun lawan bicara merasa dihargai dan didengar. [3] Walaupun dari kecil Anda telah belajar menanggapi dengan agresif atau pasif, Anda masih bisa belajar berkomunikasi dengan tegas dan penuh respek pada orang lain. [6]
    • Orang pertama berkata, “Tamu kita akan datang sebentar lagi. Apakah aku punya baju bersih?” Orang kedua menanggapi dengan berkata, “Ya, ada beberapa di lemari. Aku membutuhkan sekitar lima menit lagi untuk menyiapkan hidangan ini.” Kedua orang menyampaikan kebutuhan mereka sambil tetap menghargai kebutuhan pihak lain.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 85.596 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan