PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Wanita, pria, para kekasih, anggota keluarga, ahli percintaan, dan pembicara televisi semua berdebat mengenai apakah dua kekasih bisa benar-benar berteman setelah putus hubungan. Tampaknya, opini terbelah hampir sama rata: jajak pendapat NBC tahun 2004 menemukan sekitar 48% responden tetap berteman dengan mantan pacar mereka setelah hubungan berakhir. [1] Untuk beberapa orang, pertemanan dengan mantan itu alami. Bagi yang lain, itu adalah usaha bodoh dan merupakan undangan lebih lanjut untuk merasakan patah hati. Keberhasilan Anda akan tergantung pada kepribadian dan sejarah yang dimiliki bersama, tetapi bila Anda siap mencoba berteman dengan mantan, teruskan membaca!

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mencapai Kedamaian Pascaputus

PDF download Unduh PDF
  1. Ada berbagai alasan untuk tidak berteman dengan mantan pacar. Dia mungkin masih menyimpan hati untuk Anda – dalam kasus ini, bergaul dengannya hanya sebagai teman adalah kejam. Kebalikannya mungkin benar – bila Anda masih mencintainya, Anda akan menempatkan diri sendiri untuk kekecewaan. Terakhir, mungkin hubungan Anda putus karena sesuatu yang sangat serius sehingga mustahil memandang satu sama lain tanpa kebencian. Jika salah satu dari Anda sangat terluka, beri jeda untuk satu sama lain.
    • Bahkan seandainya dia tenang, secara emosional stabil, dan riwayat hubungan Anda tidak memiliki luka menganga, mungkin saja Anda tidak ingin bertemu mantan lagi. Tidak apa-apa. Pasangan yang sudah putus tidak harus berteman.
  2. Bahkan putus cinta yang paling bersih sekalipun bisa menyebabkan kemarahan pada kedua pihak. Segera setelah putus, ada kemungkinan dia akan sedih atau marah. Ini bukan waktu yang tepat untuk mendekatinya sebagai teman. Tunggu sampai kondisi emosionalnya stabil sebelum melanjutkan.
    • Demikian pula, dengarkan hati Anda sendiri. Bila Anda masih menyimpan kemarahan atau sedikit depresi, beri diri Anda waktu untuk tenang sebelum melakukan kontak.
    • Lamanya waktu yang Anda lalui terpisah dari satu sama lain setelah putus akan sangat tergantung pada peristiwa putus itu sendiri. Putus cinta yang "lebih parah" bisa memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sebelum perasaan Anda tenang sampai pada titik di mana hubungan pertemanan normal memungkinkan.
  3. Periode setelah putus adalah kesempatan bagus untuk merenung dan memperbaiki diri. Setelah Anda memberi waktu supaya emosi kembali normal, lewatkan waktu yang sebelumnya Anda habiskan dengan pacar untuk bersama teman-teman. Sibukkan diri Anda pada hobi atau sekolah. Lewatkan waktu mempelajari keterampilan baru. Lakukan hal-hal yang senang Anda lakukan, sendiri atau dengan teman-teman. Dengan memperbaiki diri, Anda juga mengembalikan kepercayaan diri dan kemandirian, sehingga akan jauh lebih mudah bagi Anda memulai pertemanan baru (dan, mungkin saja, percintaan).
    • Setelah beberapa minggu perbaikan diri, Anda akan menyadari bahwa Anda tidak memikirkan mantan lagi! Saat itu lebih mudah memulai pertemanan baru dengannya atau bahkan mengabaikan dia sepenuhnya – mana pun yang Anda pilih.
  4. Setelah Anda melewatkan banyak waktu untuk diri sendiri dan merasa siap untuk mengambil risiko, silakan telepon, kirim teks, surel, atau menelepon mantan. Pelan-pelan saja – sebelumnya mungkin Anda perlu bicara dengan salah satu temannya untuk mendapat petunjuk bagaimana keadaan emosionalnya saat itu. Jaga suasana agar seringan mungkin – jangan bicara tentang hubungan yang berlalu atau putus cinta. Cukup katakan bahwa Anda sudah lama tidak melihatnya dan Anda ingin bertemu dengan santai. Bila Anda memang sudah "melupakannya", ucapan itu seharusnya benar!
    • Jika mantan tidak segera menanggapi upaya Anda untuk melakukan kontak, jangan langsung mencoba lagi. Dia mungkin belum beranjak dari hubungan lama tersebut secepat Anda. Beri dia waktu lebih lama.
    • Apa pun yang Anda lakukan, jangan tinggalkan banyak pesan di teleponnya! Jika Anda merasa ingin melakukannya, hampir bisa dipastikan Anda tidak siap untuk pertemanan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memulai Pertemanan Baru

PDF download Unduh PDF
  1. . Kumpul-kumpul dengan mantan Anda pada acara sosial kecil. Sebagai awal, buat acara singkat dan sederhana –pergi ke kafe atau museum seni, misalnya. Buat jadwal penuh (atau setidaknya pura-pura). Bila suasana menjadi canggung, Anda selalu bisa pergi dari sana dengan alasan bahwa Anda sudah terlambat ke tempat lain.
    • Jelas jangan lakukan apa pun yang dapat ditafsirkan sebagai kencan. Jangan pergi sampai larut malam, minum alkohol, atau berdansa. Kalian bisa saja saling jatuh cinta lagi, dan bila Anda belum memperbaiki hal-hal yang dahulu menyebabkan putusnya hubungan, Anda akan menempatkan diri pada risiko patah hati lagi. Yang lebih buruk, Anda bisa mengacaukan hubungan cinta baru yang sama-sama Anda mulai dengan orang lain.
  2. Mantan mungkin bingung dengan niat Anda bila Anda tidak menjelaskan apa yang Anda inginkan. Cukup katakan "Aku harap kita bisa berteman." atau ajukan pertanyaan "Kita masih berteman, kan?" Jangan biarkan masalah ini mengambang – bila Anda bersikap samar tentang apa yang Anda inginkan dari hubungan baru ini, dia mungkin berpikir bahwa Anda mencoba untuk kembali bersama. Selamatkan diri Anda dari drama mengerikan dengan terbuka dan jujur padanya dari awal.
  3. Salah satu kesalahan terbesar yang bisa Anda lakukan adalah bersikap seolah tidak terjadi apa-apa setelah putus. Tindakan ini akan memberi kesan bahwa Anda tidak peduli. Ini bisa benar-benar menyakiti perasaannya – yang pada titik ini, merupakan sesuatu yang tidak boleh Anda lakukan. Setelah melakukan kontak, akui putusnya hubungan Anda tanpa terlalu dipikirkan. Anda bisa mencoba menggunakan kalimat berikut:
    • "Aku senang bertemu denganmu lagi."
    • "Aku sungguh berharap kamu sudah lebih baik. Aku sendiri sudah lebih baik."
    • "Aku ingin melupakan semua dan memulai lagi sebagai teman."
  4. Bila temannya tahu mengenai hubungan lama Anda, mereka akan penasaran mengetahui ada apa antara Anda berdua. Bila Anda mempunyai alasan untuk curiga bahwa dia tidak jujur pada teman-temannya, jangan biarkan dia mengarang kebohongan. Katakan pada mereka bahwa Anda ingin berteman dengan dia dan tak ada yang lebih. Bila mereka mendengar dari mantan bahwa Anda sangat ingin kembali bersama tetapi mendengar dari Anda bahwa Anda tidak ingin kembali, mereka mungkin (dan dengan benar) mengasumsikan bahwa justru mantan Anda yang putus asa ingin kembali.
    • Ini memberi keuntungan tambahan untuk Anda – dia mungkin akan bicara dengan teman-temannya, dan mereka akan memberi tahu dia bahwa Anda mengatakan hubungan tersebut hanyalah pertemanan biasa. Bila dia melihat bahwa Anda mendefinisikan hubungan tersebut dalam istilah platonik di depan orang lain, dia akan mempunyai dorongan lebih untuk menghormati pendapat Anda.
    • Jika Anda atau dia mempunyai pacar baru, pastikan bahwa niat pertemanan Anda jelas untuk pacar baru ini saat itu juga . Bahkan seandainya Anda sudah membuatnya jelas, perasaan cemburu mungkin tidak bisa dihindari – bila memang begitu, Anda harus menimbang ini dibandingkan pertemanan baru dengan mantan.
  5. Pastikan dia tahu dia masih bisa berpaling pada Anda saat merasa sedih. Bila dia mengalami hari yang buruk, bicaralah padanya. Tunjukkan bahwa Anda masih peduli pada perasaannya. Namun, lakukan ini sebagai teman – jangan memegang, memeluk, atau melakukan apa pun yang mungkin bisa membangkitkan perasaan lama. Lebih baik, tawarkan untuk bicara padanya – biasanya, dia akan menghargai kesempatan bicara tentang masalahnya pada seseorang yang mengerti dia dengan baik.
    • Sebaliknya, biarkan dia (dengan penuh penghargaan) menunjukkan bahwa dia peduli pada Anda. Dia mungkin memang peduli. Terima niat baiknya dan bicara padanya bila Anda ingin, tetapi jangan biarkan dia memanfaatkan kerentanan Anda sebagai alasan untuk memasuki hati Anda lagi.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mempertahankan Hubungan Baik

PDF download Unduh PDF
  1. Sulit bagi siapa pun untuk tiba-tiba memandang seseorang yang dulu mereka cintai sebagai teman biasa. Beberapa orang tidak bisa melakukannya. Bila mantan menunjukkan sikap-sikap berikut ini, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk memberi dia lebih banyak waktu supaya bisa melupakan hubungan yang telah berakhir:
    • Menelepon atau mengirim pesan secara teratur tanpa alasan spesifik
    • Terus berbicara pada teman-teman Anda
    • Membuat petunjuk atau lelucon yang terlalu intim dan tidak pantas
    • Membesar-besarkan hubungan lama Anda
    • Menyentuh atau bergesekan dengan Anda, sengaja atau tidak sengaja
  2. Bila Anda sudah memiliki pacar baru sejak putus dengan mantan, situasi akan menjadi lebih kompleks. Bahkan pacar yang paling pengertian sekalipun sangat mungkin cemburu pada awalnya. Beberapa mungkin tak pernah berhenti cemburu. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah memberi tahu dengan jelas dan tenang bahwa Anda tidak lagi menyimpan perasaan pada mantan. Jelaskan pada pacar Anda saat ini bahwa Anda hanya mencintai dia dan bahwa Anda hanya ingin hubungan yang tidak berbahaya dan tidak signifikan dengan mantan – tidak lebih. Tegaskan dengan sangat, sangat jelas bahwa Anda tidak (lebih baik lagi bila Ada mengatakan tidak bisa ) memikirkan mantan dengan "cara itu" lagi.
    • Mantan Anda juga perlu membicarakan ini dengan pacar barunya, bila dia punya.
    • Jangan lakukan apa pun yang memberi pacar baru Anda alasan untuk mencurigai kecurangan. Misalnya, jangan pergi lebih lama dari yang Anda katakan sampai dia nyaman dengan gagasan Anda bertemu mantan. Namun, bila pacar baru bersikap sangat paranoid mengenai pertemanan baru Anda dengan mantan (selalu mengirim pesan menanyakan kabar ketika Anda bersama mantan, dll.), Anda BISA menegur dia. Bila Anda tidak memberi alasan padanya untuk tidak percaya pada Anda, Anda berhak mendapat kepercayaannya.
  3. Bila Anda ingin berteman dengan mantan, jangan lakukan hal-hal yang dulu Anda lakukan ketika masih berpacaran. Kalau Anda melakukan itu, Anda menciptakan perasaan ketidaksetiaan yang tidak pantas (bila Anda punya pacar baru) dan menempatkan diri Anda pada kemungkinan patah hati "berulang". Mulai hal yang baru – ambil kesempatan ini untuk memperoleh pandangan dan aktivitas baru sebagai teman.
    • Hindari lokasi yang dulu sering Anda kunjungi – jangan pergi ke restoran tempat biasanya Anda sarapan atau bar tempat Anda bertemu pertama kali.
    • Tolak ajakan untuk ambil bagian dalam aktivitas yang sering Anda lakukan bersama – bila dia mengajak Anda memberi makan mi ayam di taman yang dulu biasa Anda lakukan setiap hari Minggu, katakan bahwa Anda lebih senang minum kopi.
  4. Interaksi pertama dengan mantan bisa saja tegang, tetapi dengan keberuntungan, ini akan segera berganti dengan keramahan. Setelah Anda menurunkan kewaspadaan, mungkin Anda menemukan bahwa salah satu atau Anda berdua masih menyimpan luka emosional. Perasaan sakit hati dan pengkhianatan yang mengakar memerlukan waktu untuk muncul. Bila Anda melihatnya, itu mungkin tanda bahwa Anda dan mantan belum siap berteman.
    • Bila Anda menjadi sedih atau marah di dekat mantan walaupun Anda berdua menunjukkan kesan luar bahagia, atau bila Anda selalu merasa ingin mengatakan sesuatu yang lebih padanya daripada apa yang Anda katakan dengan sopan, masalah Anda mungkin belum selesai. Ambil waktu sebentar untuk menjauh dari pertemanan itu.
    • Sebaliknya, bila dia terlihat murung atau cepat marah atau dia tidak bicara pada Anda tentang apa pun yang berarti walaupun dia mau bertemu, dia mungkin berpikir tentang hubungan lama dan/atau hal-hal yang menyebabkan putusnya hubungan. Anda bisa menanyakan itu padanya, tetapi hati-hati ini bisa mendorongnya pada kemarahan atau kesedihan yang tidak rasional.
  5. Seiring berjalannya waktu, kalian berdua mungkin menjadi dekat lagi. Pelan-pelan saja – Anda hanya boleh membiarkan pertemanan berkembang apabila tindakan itu tampak alami. Tetapkan batasan untuk Anda dari awal – hal-hal yang tidak akan Anda lakukan atau bicarakan dengan orang ini – dan hapus batasan ini hanya jika Anda yakin Anda bisa percaya padanya.
    • Tetap ada kemungkinan bahwa Anda tidak ingin berteman dengan mantan! Pada kasus ini, berhentilah bergaul dengannya, tetapi hati-hati – dia mungkin tidak menyerah semudah itu. Perasaan lekat yang canggung paling mungkin terjadi bila Anda mencoba memulai pertemanan dengan mantan.
    Iklan

Tips

  • Bila ada orang bertanya ada apa antara Anda berdua, manfaatkan untuk mengatakan, "Oh, kami berteman." Itu akan memberikan kesan yang Anda inginkan.
  • Buatlah lelucon dan buat dia tersenyum.
  • Bicara padanya seperti Anda bicara pada sahabat Anda.
  • Bila sekolah Anda sama, cobalah terlibat dengan kelompok yang sama untuk mengerjakan tugas. Kerja kelompok akan membawa Anda lebih dekat.
Iklan

Peringatan

  • Jangan mencoba berteman dengannya bila dia melakukan sesuatu yang buruk yang membuat hubungan Anda berakhir. Ini akan membuat Anda terlihat seperti orang yang mudah disakiti atau dibodohi.
  • Jangan pernah bicara padanya tentang masa lalu, karena ini akan menimbulkan momen canggung dalam percakapan dan mungkin mengacaukan tujuan Anda.
  • Tergantung pada bagaimana buruk akhir hubungan tersebut, Anda bisa saja tidak bisa berteman dengannya lagi.


Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 41.902 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan