Unduh PDF Unduh PDF

Pertemanan tidak mengenal batas, terutama jika Anda menemukan seseorang yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama. Ada beberapa jenis teman, dengan IQ atau tingkat kecerdasan yang berbeda-beda pula. Berapa pun IQ Anda, Anda dapat memiliki pertemanan dengan seseorang yang memiliki IQ yang tinggi atau bahkan jenius sekalipun, jika Anda berusaha memperdalam pertemanan tersebut dan berhati-hati dengan potensi masalah dalam berinteraksi dengan orang-orang yang sangat cerdas ini.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memperdalam Pertemanan Anda

Unduh PDF
  1. Jika seseorang sangat cerdas, kemungkinannya adalah banyak orang berfokus pada kecerdasan orang tersebut. Ingat bahwa teman Anda adalah seorang teman, bukan sekadar “seonggok otak”. Berikan perhatian pada teman Anda dan setiap aspek dari kepribadiannya, maka hal ini dapat membantu Anda menikmati waktu bersama dan memperkuat pertemanan Anda dengan dirinya. [1]
    • Berhati-hatilah karena mereka yang memiliki IQ lebih tinggi seringkali memiliki teman yang lebih sedikit dan mungkin cenderung merasa canggung saat bersosialisasi. Karenanya, Anda perlu belajar berfokus untuk melakukan apa pun hanya dengan teman Anda tanpa melibatkan orang lain. [2]
    • Ingatlah bahwa Anda boleh mengakui kecerdasan teman Anda, namun jangan membuat kecerdasannya itu menjadi fokus saat Anda sedang bersamanya. Alih-alih, pertimbangkan untuk melakukan aktivitas dan membicarakan hal yang Anda dan teman Anda sama-sama sukai.
    • Hindari untuk mempercayai sterotipe mengenai kecerdasan teman Anda. Dia mungkin tidak seceria teman Anda lainnya, tetapi bukan berarti dia berkarakter cerdas dan kaku seperti tokoh-tokoh yang ada di acara televisi. [3]
    • Cobalah untuk mengingat bahwa Anda juga cerdas, dan meskipun mungkin teman Anda mungkin membuat Anda terlihat bodoh dalam hal-hal yang dikuasainya, dia masih seorang manusia juga. Di luar bidang keahliannya, dia sama saja seperti Anda: dapat membuat kesalahan yang bodoh, bisa menjadi bingung, dan butuh bimbingan. Lagipula, dia adalah manusia juga. Manusia mana yang tidak membutuhkan pertolongan sesekali dari seorang teman yang baik?
  2. Perbincangan adalah bagian penting dalam pertemanan mana pun. Dalam perbincangan, seseorang merasa diakui, dihargai, dan didukung. Demikian pula dengan seseorang yang cerdas. Jagalah perbincangan dengan teman cerdas Anda agar terus berlanjut dan bicarakan topik-topik yang disukai oleh Anda berdua atau topik-topik yang pernah Anda berdua alami bersama. [4]
    • Pastikan untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh saat teman Anda berbicara dan mengajak berdiskusi. Dengan demikian, teman Anda tahu bahwa Anda peduli dan menyimak hal-hal yang penting baginya.
    • Pastikan pembicaraan Anda bercampur antara topik yang serius dengan yang ringan. Anda boleh-boleh saja mencampurkan hal-hal yang intelek atau benar-benar konyol. Tidak ada seorang pun yang dapat terus menerus membicarakan hal yang serius atau intelek, dan dengan berteman dengan Anda mungkin ia dapat mengeluarkan sisi konyolnya. Sebagai contoh, jika teman Anda menyebutkan acara televisi yang lucu, tanyakan mengenai isinya dan pikirkan acara lain yang serupa dengan acara tersebut.
    • Ingatlah untuk menanggapi setiap kata-kata teman Anda dengan pertanyaan atau komentar, untuk menunjukkan bahwa Anda memperhatikan ucapannya dan peduli dengannya.
  3. Jika seseorang cerdas atau memiliki IQ yang tinggi, orang tersebut mungkin berpikir bahwa orang lain hanya berfokus pada kecerdasannya saja. Ingatlah bahwa manusia memiliki berbagai sisi dalam dirinya dan banyak hal atau sifat lain yang dimilikinya, jauh melebihi sekadar kecerdasan saja. Lupakan saja fokus hanya pada kekuatan kecerdasan teman Anda. Anda dapat mengalihkan perhatian pada hal-hal lainnya, seperti selera humornya atau aktivitas yang Anda berdua lakukan. Cara ini bukan saja membuat perbincangan tetap bergulir, tetapi juga menunjukkan kepada teman Anda bahwa Anda lebih tertarik dengan hal-hal lain pada dirinya daripada “hanya” kecerdasannya. [5]
    • Pikirkan mengenai kepribadian teman Anda sebelum Anda bertemu dengannya. Tanyakan kepada diri Anda sendiri sifat lain apakah yang dimiliki teman Anda itu dan temukan cara untuk berfokus pada hal-hal tersebut saat berbincang-bincang dengannya. Sebagai contoh, Anda dapat berkata, “Kamu ini suka sekali kulineran ya! Kok kamu bisa aja sih ‘nemu makanan yang enak? Boleh nggak, sekali-kali kamu ajak aku ikut kulineran sama kamu?”
    • Pertimbangkan untuk berterus terang dengan teman Anda mengenai berfokus pada kecerdasannya. Anda bisa saja berkata, “Ah, aku suka membicarakan hal-hal yang cerdas dengan kamu, tapi saat pembicaraan baru dimulai, otakku sudah langsung tersiksa. Kamu sudah nonton sinetron komedi romantis baru yang meledak itu?”
  4. Pastikan untuk menyebutkan kesukaan Anda saat berbincang dengan teman Anda itu. Ini dapat menuntun arah pembicaraan dan membantu teman Anda tahu bahwa Anda tidak hanya tertarik pada kecerdasannya. Selain itu, cara ini juga mengajarkan kepada Anda berdua cara membangun pertemanan. [6]
    • Gunakan kesukaan teman Anda atau komentarnya sebagai cara untuk menyebutkan kesukaan Anda. Sebagai contoh, jika teman Anda menyebutkan bahwa ia ingin menonton film Star Wars, gunakan itu sebagai cara untuk mengatakan, “Aku tidak begitu suka film fiksi, aku lebih suka film komedi romantis. Tapi, aku mau nonton film Star Wars dan mungkin aku bisa berubah pikiran setelah nonton film itu.” Anda juga dapat mengatakan, “Aku suka makanan Vietnam juga, tetapi kalau malam ini kita ke restoran Vietnam gimana kalau lain waktu kita coba makanan Meksiko?”
  5. Tidak peduli hal apa yang paling Anda sukai, cobalah lakukan hal-hal yang berbeda bersama-sama sebagai “sepasang” teman. Anda dapat bepergian bersama, bersenang-senang, dan memperkuat ikatan pertemanan Anda. [7]
    • Lakukan aktivitas yang Anda berdua sukai. Biarkan hal ini membawa pengalaman pertemanan Anda menjadi lebih kuat lagi di kemudian hari. Sebagai contoh, sarankan untuk mencoba restoran baru atau mencoba resep baru bersama-sama di dapur. Anda juga dapat melakukan terjun payung atau terbang layang bersama.
    • Pertimbangkan untuk memadukan aktivitas yang serius dengan yang menyenangkan. Sebagai contoh, teman Anda mungkin adalah seorang ilmuwan yang sangat cerdas. Sebuah perjalanan ke museum ilmiah setempat mungkin merupakan cara yang baik untuk Anda memahami bakat teman Anda, memberikan kesempatan kepada dirinya untuk “menonjol”, dan bahkan membangkitkan rasa ingin tahu Anda dalam bidang yang baru. Cara ini mungkin bisa juga membantu Anda dan teman Anda menelusuri dinamika hubungan pertemanan Anda berdua dengan cara yang positif.
    • Pertimbangkan untuk mengambil perjalanan satu hari atau berlibur bersama. Bersantai bersama dapat memperkuat persahabatan Anda dan membantu kedua Anda untuk berteman bukan karena kecerdasannya. Pastikan untuk membangun saat-saat “pribadi” untuk Anda dan dia masing-masing, yang adalah penting bagi seseorang yang cerdas.
  6. Dalam beberapa kasus, Anda dapat merasa terintimidasi oleh seorang teman yang memiliki IQ yang tinggi dan berasumsi bahwa setiap keputusan yang dia ambil adalah benar dan masuk akal. Sebaliknya, penting bahwa Anda terus menjadi diri Anda sendiri dan menyatakan pandangan dan pendapat Anda sendiri. Ini menunjukkan kepada teman Anda bahwa Anda menghargai diri Anda sendiri walau juga menghargai kebebasannya. [8]
    • Pastikan untuk memberi ruang kegagalan untuk teman Anda. Banyak orang yang cerdas berhasil dalam satu pertemanan namun pernah gagal dalam pertemanan lain sebelumnya. [9] Ini memberikan Anda pilihan untuk berteman dengan orang lain, yang dapat membuat Anda lebih berpengalaman dan cerdas dalam bersosialisasi. [10]
    • Jadilah percaya diri dan percayai pendapat Anda sendiri. Dengan demikian, perbincangan Anda dan teman Anda menjadi lebih bermakna. Jika orang tersebut benar-benar teman Anda, ia akan menghargai pendapat Anda dan memberi Anda kesempatan untuk mengekspresikan pendapat Anda tanpa mengintimidasi Anda atau membuat Anda merasa bodoh. [11]
  7. Setiap orang ingin merasa istimewa dan dihargai oleh teman-temannya, keluarga, dan rekan-rekan sejawatnya. Orang-orang yang cerdas pun demikian. Pastikan bahwa teman Anda tahu bahwa Anda menghargai setiap aspek kepribadiannya dan menikmati kesempatan bersama-sama dengannya. [12]
    • Tunjukkan kebahagiaan Anda terhadap prestasi teman Anda, meskipun mungkin Anda mengalami kerugian tertentu. Tanda dari seorang teman sejati adalah kemampuan untuk berbahagia dengan tulus dalam pencapaian apa pun yang dialami seseorang. Anda dapat memberi tahu atau menulis ucapan khusus kepada teman Anda dengan berkata, “Selamat” atau “Aku senang sekali kamu berhasil!”
    • Terbukalah terhadap hal yang menjadi kebutuhan teman Anda. Ada saat-saat ketika orang lain mengolok-olok teman Anda atau ketika teman Anda merasa tertekan karena harus terus mencapai hasil yang baik demi reputasi IQ-nya. Dengarkan keprihatinan teman Anda, pikirkan cara untuk mencari jalan keluarnya, lalu berusahalah untuk menghiburnya.
  8. Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan seorang teman baru adalah dengan memperkenalkan seorang teman kepada teman lainnya. [13] Pertimbangkan untuk mengundang teman Anda yang ber-IQ tinggi untuk bertemu dengan teman-teman Anda yang lain, yang dapat memberikannya beberapa pandangan yang baru dan berbeda. Ingatlah bahwa banyak orang-orang cerdas yang tidak luwes saat berada di tengah-tengah orang banyak, maka untuk memulai cara ini, Anda harus mengajaknya ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari tiga atau empat orang saja.
    • Jagalah suasana agar tetap ringan dan jangan beri tahukan ke teman-teman Anda lainnya mengenai IQ teman Anda itu. Mengetahui IQ-nya akan menyebabkan teman-teman Anda berfokus hanya pada kecerdasan teman Anda itu dan tidak menghargainya sebagai seorang yang memiliki sifat-sifat lain juga.
    • Tanyakan teman Anda apakah dia tertarik untuk bertemu dengan teman-teman Anda yang lain sebelum mengatur pertemuan tersebut. Teman Anda mungkin merasa lebih nyaman hanya berdua bersama dengan Anda. Tetapi, dia mungkin juga bersikap terbuka untuk bertemu dengan teman-teman Anda yang lainnya.
    • Pastikan teman-teman Anda tahu bahwa Anda menikmati pertemanan dengan teman cerdas Anda ini, walaupun mungkin dia tidak pintar berbaur bersama nantinya. Jelaskan bahwa teman Anda merasa kewalahan dan sedikit gugup berada di tengah orang-orang yang bersemangat dan cenderung asyik dengan kecerdasannya sendiri demi mengatasi rasa gugup itu. [14]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menghadapi Berbagai Kesulitan yang Mungkin Timbul

Unduh PDF
  1. Tidak ada teman yang sepenuhnya positif atau sepenuhnya negatif, alih-alih, setiap individu memiliki banyak sisi di dalam dirinya. Bagian dari menjadi teman yang baik adalah menerima setiap sisi kepribadian teman Anda. Terimalah masa-masa senang dan sulit yang terjadi dalam pertemanan Anda berdua, yang dapat membuat pertemanan Anda berdua semakin terbentuk lebih baik dan semakin kuat. [15]
    • Pahami permainan kata-kata yang mungkin diucapkan oleh teman Anda yang cerdas. Ingatlah bahwa dia mungkin sangat cerdas dalam matematika, tetapi tidak pintar dalam menjalin hubungan dengan orang lain. [16] Sebagai contoh, jika teman Anda merasa terancam, dia mungkin akan menggunakan kecerdasannya untuk menaikkan kepercayaan dirinya. Selama teman Anda tidak menyakiti orang lain, biarkan dia melakukannya.
    • Pahami saat suasana hati teman Anda sedang tidak baik, dia sedang mengalami hari yang buruk, atau merasa canggung saat bersosialisasi. Anda bisa selalu menjelaskan kepada teman-teman laninnya, “Biasanya dia menyenangkan dan santai, tetapi ia sedang stres dan kadang itu membuatnya gelisah dan kaku. Aku harap kalian dapat bertemu temanku lagi di kesempatan yang lebih baik.”
  2. Apakah saat berbagi mainan di kotak pasir di masa kecil atau karena pekerjaan laboratorium bersama di kampus, pasti ada “percikan” yang memulai pertemanan Anda. Pikirkan mengenai ikatan antara Anda dan teman Anda itu jika Anda mengalami kesulitan dalam pertemanan atau tidak mudah menikmati pertemanan dengannya lagi.
    • Pikirkan kesamaan-kesamaan yang ada. Apakah Anda menyukai “World of Warcraft” atau berteman karena bermain bola bersama? Apakah Anda berdua sangat bersaing dalam lomba mengeja kata atau meraih nilai-nilai di sekolah? Atau, apakah Anda berdua memiliki pekerjaan di restoran cepat saji yang sama? Apa pun kesamaan yang Anda miliki sejak sebelumnya, ingatlah kesamaan tersebut agar pertemanan Anda tetap terjalin kuat.
    • Ingatlah kepribadian teman Anda dalam semua dimensinya. Apakah teman Anda yang cerdas itu juga penuh kepekaan dan baik hati, atau apakah memiliki penilaian yang kuat dan dapat menganalisis orang lain? Fokuskan perhatian Anda pada kualitas-kualitas tersebut, yang membuat orang ini istimewa, dan bukan pada hal-hal yang mengecewakan Anda.
  3. Individu yang berbakat atau sangat cerdas biasanya memiliki karakter yang unik, seperti sangat kreatif dan bersemangat mengenai hal-hal tertentu. Teman cerdas Anda mungkin juga tidak memiliki pendekatan yang umum terhadap masalah atau situasi tertentu, dan ini adalah bagian yang membuat dirinya menjadi individu yang istimewa. Alih-alih merasa terganggu atau bahkan malu karena kepribadian teman Anda, ingatlah bahwa kecerdasannya dan perkataannya yang unik adalah bagian dari sifatnya. Ini dapat membantu memperkuat pertemanan Anda. [17]
    • Tanyakan atau ingatkan teman Anda jika dia berlaku aneh. Anda dapat melakukannya dengan cara yang humoris, misalnya dengan bertanya, “Apakah kamu selalu memiliki pendapat seperti itu?” atau “Bisakah kamu mengajarkan aku bagaimana berpikir cepat mengenai banyak hal?”
    • Ingatlah bahwa setiap teman yang Anda miliki, terlepas dari tingkat kecerdasannya, adalah seorang individu dan memiliki sifat yang istimewa dan aneh yang memang ada dalam diri setiap manusia secara unik.
  4. Sebuah pertemanan membutuhkan partisipasi yang sama dari kedua individu, maka ingatlah bahwa Anda memegang peran yang sama pentingnya dalam pertemanan ini, sebagaimana teman cerdas Anda juga demikian. Jika teman Anda senang membahas fisika, penting untuk mengingat bahwa Anda memiliki bakat dan sifat berbeda yang melengkapi pertemanan ini. [18]
    • Ingatlah sifat-sifat Anda yang disukai oleh teman Anda. Mungkin teman Anda menghargai selera humor Anda atau kemampuan Anda yang luar biasa untuk melihat hal-hal yang baik dalam diri orang lain. Keluarkan sifat-sifat ini dari dalam diri Anda untuk memperkuat pertemanan.
    • Gunakan humor jika perlu. Jika teman Anda mulai terobsesi akan sesuatu sehingga Anda tidak tahan lagi, bawalah teman Anda kembali pada pembicaraan dengan berkata, “Sementara kamu menunjukkan kecerdasanmu itu, aku merasa aku mendapatkan ide perjalanan baru untuk kita berdua! Bayangkan, kita berdua membuat kerajinan keramik!”
    • Jangan menghindar dari mengatakan sesuatu hal karena berpikir bahwa “sepertinya itu terdengar bodoh” atau itu “membuat Anda terlihat seperti seorang idiot”. Mungkin sekali hal itu tidak seburuk seperti yang Anda bayangkan dan jika dia adalah seorang teman yang baik dia akan berpikir tentang sisi yang baik dari diri Anda.
  5. Kejujuran juga salah satu dasar dari pertemanan yang kuat, termasuk bagi orang yang cerdas. Jika Anda khawatir bahwa Anda tidak cukup cerdas bagi teman cerdas Anda, ingatlah bahwa orang tersebut mencari Anda dan menghargai pertemanan Anda, bukan sekadar mencari lawan tanding untuk kecerdasannya. Terbukalah mengenai ketakutan dan kegelisahan Anda dalam pertemanan. Anda mungkin saja akan menemukan bahwa teman Anda memiliki berbagai ketakutan yang sama. [19]
    • Mulailah bicarakan bermacam-macam topik dengan teman Anda dengan sikap yang tidak memicu konfrontasi. Sebagai contoh, Anda bisa berkata, “Kadang saat kita sedang bersama, aku kepikiran kenapa kamu ingin berteman dengan aku. Aku sama sekali tidak mengerti isi perkataanmu.”
    • Cobalah berfokus pada pertemanan Anda dan bukan pada kecerdasan atau persaingan yang sedang terjadi. Hindarkan diri Anda dari rasa terintimidasi karena kecerdasan teman Anda, dengan cara mengingatkan diri Anda bahwa ada banyak hal yang baik juga dalam diri Anda.
  6. Pikirkan mengenai teman Anda dan orang cerdas lainnya yang Anda kenal. Anda mungkin menyadari bahwa mereka tidak selalu berhasil dalam bersosialisasi. Bahkan, banyak orang cerdas cenderung mengalami kecanggungan sosial karena terlalu banyak berpikir atau menganalisis situasi, berpikir secara psikologis, atau tidak mampu mengatasi emosi mereka. [20] Melihat penghalang pertemanan yang dimiliki oleh teman cerdas Anda mungkin akan membantu Anda menjalin hubungan pertemanan ini dan menikmati interaksi Anda dengan teman Anda itu.
    • Bantulah teman cerdas Anda menghadapi orang lain secara lebih efektif dengan mendukungnya atau menaikkan kepercayaan dirinya dalam situasi-situasi itu. Sebagai contoh, Anda dapat mengalihkan perhatian dari kecerdasan teman Anda dengan berkata, “Kamu tahu, Tina dan aku sudah berteman selama 20 tahun dan dia tidak akan memberi tahu kamu tentang hal ini, tetapi sebenarnya diam-diam dia adalah seorang pelukis yang sangat berbakat.”
  7. Jika teman Anda belum mengenal teman-teman Anda lainnya atau mereka baru bertemu pertama kali, pertimbangkan untuk mengingatkan teman-teman Anda mengenai teman cerdas Anda. Beberapa orang mungkin tersinggung oleh kecerdasan teman Anda atau responsnya terhadap berbagai situasi yang ada, dan cara ini dapat membantu mereka mengerti teman Anda lebih baik.
    • Beri tahu teman-teman Anda lainnya mengenai teman cerdas Anda ini. Katakan, “Aku senang sekali kalau kalian semua bisa bertemu Simi. Kami sudah berteman selama bertahun-tahun dan kadang-kadang kami mengalami perbedaan. Cobalah mengenal dia dan aku tahu kalian akan menyukainya seperti aku juga.”
    • Ingatkan teman-teman Anda bahwa kecerdasan kadang berarti ketidakmampuan bersosialisasi. Anda dapat berkata, “Aku minta maaf kalau temanku terlihat sombong. Dia tidak begitu pintar bersosialisasi, tetapi aku bisa pastikan ke kalian bahwa dia adalah orang yang baik hati jika kalian mau mengenal dirinya.”
  8. Dalam beberapa kasus, teman cerdas Anda mungkin terlihat terlalu sombong atau bahkan bersikap kasar terhadap Anda atau orang lain yang tidak begitu cerdas atau yang pandai bicara. Jika hal ini terjadi, lebih baik nyatakan masalah ini kepada teman Anda dan jelaskan mengapa tindakannya tidak dapat diterima dalam situasi sosial.
    • Sedapat mungkin, jangan mempermalukan teman Anda. Alih-alih, bicarakan masalah ini empat mata saja. Anda dapat mengatakan, “Sam, respons kamu terhadap Peter terlalu berlebihan dan seharusnya tidak perlu seperti itu. Dia tidak mudah mengerjakan proyek dengan cepat dan kamu seharusnya menyadari bahwa tidak setiap orang seperti kamu dalam hal ini. Kamu perlu lebih peka dan berpikir mengenai orang lain juga dalam situasi seperti ini.”
    • Cairkan ketegangan dengan perkataan yang mengejutkan. Sebagai contoh, dengan berkata, “Baiklah, sekarang kita semua terlihat bodoh, mari kita cari tahu bagaimana kita dapat menangani hal ini.” Ini tidak hanya membantu mendapatkan jalan keluar, tetapi juga memberi tanda kepada teman Anda mengenai kesalahan yang terjadi.
    • Dukunglah teman Anda, apa pun yang terjadi, walaupun mungkin Anda tidak mendukung atau tidak setuju dengan situasi yang ada. Sebagai contoh, jika teman Anda menyombongkan kecerdasannya kepada orang lain, Anda dapat mendukungnya dnegan berkata, “Aku mengerti kenapa kamu berkata seperti itu, tetapi aku sendiri akan mengatakannya dengan cara yang lebih halus.”
    Iklan

Tips

  • Ingatlah bahwa Anda memiliki kualitas-kualitas diri yang istimewa juga. Anda dapat melakukan hal-hal tertentu atau memahami topik-topik tertentu dengan lebih baik dari teman Anda.
  • Ingatlah bahwa hanya karena seseorang lebih cerdas dari Anda bukan berarti mereka tidak menyukai Anda. Jika orang-orang bersikap baik terhadap Anda, berlakulah baik juga terhadap mereka. Jika orang tersebut memang tidak baik atau sombong terhadap Anda, pertimbangkan untuk berteman dengan orang-orang lain yang lebih menghargai Anda.
  • Sadarilah bahwa IQ yang tinggi bukan berarti jenius dalam segala hal. Jika dia seorang seniman, dia mungkin tidak memiliki kemampuan matematika yang baik atau perlu menggunakan kalkulator setiap kali menghitung. Jika dia seorang ahli matematika, mungkin dia tidak ahli dalam berbicara dan menulis.
  • Jika dia terdiam dan menjauh setelah Anda mengatakan sesuatu, ini mungkin bukan berarti dia merendahkan pendapat atau masukan Anda, tetapi justru sedang memikirkannya secara khusus.
Iklan

Peringatan

  • Hindari mengolok-olok teman yang memiliki IQ yang tinggi. Kemungkinan besar, dia sering diolok-olok saat masih kanak-kanak, dan itu akan membangkitkan kenangan yang buruk. Orang tersebut mungkin pernah sangat tersakiti hatinya saat ia masih anak-anak.
  • Berusahalah menyingkirkan anggapan bahwa teman cerdas Anda dapat menyimpulkan segala sesuatu dengan cerdas atau menyelesaikan masalah apa pun secara teknis. Mungkin memang dia memiliki kecerdasan tinggi, tetapi ini bukan berarti dia tahu segalanya, dan menempatkan dirinya pada posisi seperti itu dapat mempermalukannya. Jauh lebih baik untuk bertanya daripada berasumsi, dan jangan terkejut akan hal-hal yang ternyata tidak diketahui atau tidak dikuasai oleh teman Anda yang cerdas itu.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.510 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan