Unduh PDF Unduh PDF

Tinju adalah salah olahraga yang sangat membutuhkan fisik kuat. Olahraga ini memadukan kekuatan dan kecepatan, yang dikombinasikan dengan kondisi menyeluruh yang bagus. Kalau ingin mulai bertinju, Anda harus mulai menyusun strategi latihan yang baik untuk mengembangkan kekuatan dan sistem kardio Anda. Anda juga perlu mempelajari dasar-dasar bertinju termasuk mempelajari gerak kaki ( footwork ) standar, plus pukulan menyerang dan gerakan bertahan. Kalau Anda masih pemula, cobalah bergabung di sasana tempat Anda bisa latihan dan berlatih tanding dengan petinju yang lebih ahli serta dibimbing pelatih berpengalaman.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mempelajari Dasar-Dasar Bertinju

Unduh PDF
  1. Kuda-kuda yang kuat dan nyaman memudahkan Anda melancarkan pukulan kuat dan menghindari serangan lawan dengan luwes. Selalu jaga kedua kaki dibuka selebar baru dan berat badan terbagi merata di kedua kaki. [1] Sebagian besar berat badan harus berada di kaki belakang.
    • Jaga kedua siku tetap masuk dan angkat kedua tangan, dengan tangan kiri di bawah pipi dan tangan kanan di bawah dagu. Pastikan Anda selalu menjaga dagu tetap turun.
    • Jika Anda bertangan dominan kanan (kinan), kuda-kuda yang benar adalah kaki kiri di depan Anda, pada sudut 45 derajat dari lawan. Tumit kiri harus sejajar dengan jemari kaki kanan. Kalau Anda bertangan dominan kiri (kidal), balik posisi dan majukan kaki kanan.
  2. Footwork yang bagus di dalam ring akan membantu Anda menghindari serangan dan cepat dalam menyerang. Fokuslah dalam bergerak cepat di ring, berpivot dan bergeser dengan pangkal jemari kaki kalau diperlukan. Usahakan tidak menumpu berat badan di tumit ketika bergerak di ring supaya pusat gravitasi Anda tidak berpindah ke belakang sehingga lebih mudah dijatuhkan lawan. [2]
    • Pastikan punggung tetap tegap ketika bergerak di ring. Tubuh bagian atas dijaga tetap relaks sehingga tidak mengganggu gerakan kaki.
    • Selain itu, jangan pernah melakukan cross-step (meletakkan satu kaki di depan kaki lainnya ketika melangkah maju). Posisi Anda akan tidak seimbang dan gampang diserang.
  3. Balut tangan setiap kali berlatih tanding. Membalut tangan akan melindungi tangan sehingga tidak tersayat atau memar serius selagi bertinju. Bengkokkan jempol, tarik plester, dan balutkan di pergelangan tangan sebanyak 3 kali. Kemudian, tarik plester ke atas dan balutkan mengelilingi tangan sebanyak 3 kali. [3]
    • Bawa plester kembali turun di bawah jempol dan buat bentuk “X” dalam celah antara jemari. Lakukan mulai dari jari kelingking dan jari manis. Tarik plester melalui setiap celah, lalu puntir menyeberangi bagian bawah tangan sepanjang bantalan bagian atas jemari.
    • Silangkan plester di bagian belakang tangan dari kanan ke kiri, lalu masukkan ke bawah. Ulangi proses ini untuk celah-celah lainnya.
    • Kalau sudah selesai, balutkan jempol sekali lagi dan kemudian di sekeliling punggung tangan. Balutkan jempol kembali dan tarik plester mengelilingi telapak tangan. Dari sini, balutkan buku-buku jemari 3 kali dan akhiri dengan membalutkannya di pergelangan tangan sekali.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Melatih Pukulan Menyerang

Unduh PDF
  1. Berlatihlah memukul karung tinju untuk membentuk sikap yang benar . Entah Anda berlatih shadow-boxing atau memakai speed bag atau karung tinju ( samsak ) biasa, petinju awam harus berkonsentrasi dalam menggunakan sikap yang benar saat meluncurkan pukulan. Untuk dapat menerapkan sikap yang benar, Anda harus meningkatkan keseimbangan sehingga tidak goyah saat memukul. Selain itu, berlatihlah untuk selalu menjaga tangan tetap di depan wajah dan kembali ke posisi bertahan setelah memukul. [4]
    • Sebelum memukul, jaga tangan di dekat wajah dan siku tetap rapat dekat tubuh.
    • Masukkan berat ke pukulan yang dilancarkan, dan tindak lanjuti setiap pukulan. Hal ini akan membantu Anda mendaratkan pukulan secara efektif dan akurat pada kepala atau torso lawan.
  2. Lancarkan pukulan jab untuk menjaga jarak dengan lawan. Jab adalah pukulan dasar yang biasanya dilakukan dengan tangan depan nondominan. Jab adalah pukulan pendek, yang dilakukan dengan meluncurkan tangan lurus ke wajah atau torso lawan. [5]
    • Untuk memaksimalkan efektivitas jab, petinju memuntir lengan dan pergelangan tangan persis sebelum menyentuh lawan.
  3. Berlawanan dengan jab, yang dilontarkan lurus di depan tubuh, pukulan silang dilancarkan dengan melakukan jab yang akan naik menyeberangi tubuh. Kalau lawan melakukan jab kiri, dia akan rentan terhadap pukulan hook kanan. Jaga berat badan tetap pada pangkal jemari kaki, dan bidik pukulan menyeberangi tubuh menuju sisi kanan torso atau wajah lawan. [6]
    • Pukulan silang itu sendiri efektif untuk membalas jab, atau gabungkan jab dan pukulan silang untuk melakukan kombinasi 1-2.
    • Bahu membantu kekuatan pukulan silang. Perhatikan pula kaki ketika melakukan pukulan silang. Ketika memukul, pindahkan berat badan dari belakang kaki menuju depan kaki.
  4. Hook bisa dilancarkan ke kepala atau badan lawan. Miringkan tubuh ke sisi yang akan memulai serangan, dan lingkarkan lengan untuk memukul menuju sisi kepala atau badan lawan yang tidak terlindungi. Pukulan hook sering kali digunakan dalam kombinasi dengan pukulan lain. [7]
    • Kekurangan terbesar pukulan hook berada pada gerakan menyapunya karena membuat Anda rentan terhadap pukulan balasan. Jadi, kalau Anda dan lawan sedang saling berbalas jab, jangan lakukan pukulan hook .
  5. Pukulan uppercut adalah hantaman ke atas yang sangat efektif ketika bertarung jarak dekat. Lakukan pukulan uppercut ketika berada dekat dengan tubuh lawan. Pukulan uppercut dilakukan dengan menurunkan lengan kira-kira sampai setinggi panggul, lalu mengayunkannya ke atas secara eksplosif. Usahakan untuk menghantam tepat di dagu lawan. [8]
    • Usahakan tidak melakukan uppercut kalau jarak lawan melebihi 30 sentimeter supaya tidak meleset dan membuat Anda rentan terhadap serangan balasan.
  6. Setelah Anda cukup mahir melakukan beragam pukulan, petarung biasanya mulai belajar menggabungkan beberapa pukulan beruntun untuk memberikan kerusakan besar pada lawan. Pukulan kombinasi pertama yang kebanyakan dipelajari petinju adalah pukulan 1-2 (jab diikuti pukulan silang). Cobalah untuk membuat kombinasi pukulan sendiri menggunakan pukulan-pukulan yang nyaman dilakukan. [9]
    • Kombinasi efektif lain adalah menambahkan hook pada pukulan 1-2. Jika Anda kinan, awali dengan jab kiri yang dilanjutkan pukulan silang kanan, lalu akhiri dengan hook kiri.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mempelajari Gerakan Bertahan

Unduh PDF
  1. Bertinju tidak hanya soal memukul lawan. Meminimalkan pukulan lawan juga merupakan bagian penting dalam pertandingan. Untuk menerima pukulan, relakskan tubuh dan jaga kontak mata dengan lawan. Langkah ini akan membantu Anda menemukan titik bidikan lawan selanjutnya. Kalau lawan mengincar tubuh Anda, kencangkan otot inti untuk menyerap pukulan. [10]
    • Bangun pertahanan tinju yang efektif dengan mencampurkan berbagai cara menangkal, menahan, dan menghindari pukulan lawan.
  2. Setelah menjaga sarung tinju tetap naik dan dagu tetap turun, menangkis ( parry ) mungkin merupakan teknik bertahan paling dasar berikutnya dalam tinju. Caranya, tahan kedua tangan pada ketinggian wajah, dan ketika lawan melancarkan pukulan, gerakkan tangan Anda untuk menangkal tinju lawan dan mengubah arah pukulannya. [11]
    • Anda harus bergerak kilat untuk menangkal pukulan cepat seperti jab dan pukulan silang.
  3. Slip dilakukan dengan memutar panggul dan bahu secara tajam untuk menghindari pukulan lawan yang diluncurkan mengarah ke kepala Anda. Turut putar dagu Anda dengan tajam sesuai arah putaran tubuh. Dengan demikian, pukulan lawan akan meleset dari targetnya (kepala Anda). Slip lebih sulit dilakukan pada pukulan yang mengarah ke tubuh karena targetnya lebih besar. Lazimnya, pukulan yang mengarah ke tubuh lebih baik ditahan/diblok. [12]
    • Teknik slip paling bagus jika lawan melancarkan pukulan dari jarak sejauh minimal 60 sentimeter.
  4. Ketika menahan pukulan, jangan mencoba menggerakkan seluruh tubuh untuk menghindari pukulan. Alih-alih, serap hantaman pukulan dengan sarung tangan. Awali dengan menahan kedua tinju Anda bertahan di depan wajah, dan gerakkan salah satu atau kedua tinju untuk menjaga area tubuh yang coba diserang lawan. [13]
    • Waspadalah karena menahan pukulan pada akhirnya akan membuat tangan Anda lelah, dan efektivitas pukulan Anda menjadi berkurang.
  5. Bob dilakukan dengan menekuk kaki untuk menghindari pukulan tinggi (misalnya hook ke kepala). Bob tampak hampir seperti merunduk, walaupun Anda menjaga kepala tetap naik dan mata tidak lepas dari lawan. Tindak lanjuti bob dengan weave . Caranya, lengkungkan badan persis di luar jangkauan pukulan lurus lawan, dan luruskan punggung kembali. [14]
    • Meskipun secara teknis bob dan weave merupakan dua teknik bertahan yang terpisah, lazimnya keduanya disandingkan bersama.
    • Setelah weave , balas lawan dengan jab.
  6. Ketika menghadapi pukulan lawan dengan roll , Anda tidak akan menghindari semuanya bersamaan. Alih-alih, Anda menggerakkan badan menjauhi tinju lawan untuk mengurangi kekuatan setiap pukulan. Tekan sarung tangan ke dahi, rapatkan kedua siku pada badan, dan jaga dagu dekat dengan dada. [15] Selagi lawan melancarkan pukulan, gulirkan panggul dan torso ke kanan dan kiri untuk menangkalnya.
    • Jadi, jika lawan mengayunkan jab kanan menuju Anda, ayunkan tubuh bagian atas ke kiri. Meskipun jab akan mengenai Anda, kekuatannya sudah jauh berkurang dibandingkan jika Anda tidak menggulir menjauh dari pukulan.
    • Bergulir tidak terlalu melindungi tubuh dari pukulan samping, tetapi ideal untuk menahan rentetan pukulan karena sarung tangan dan lengan bawah menyerap sebagian besar benturan.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menjalani Program Latihan Komprehensif dengan Penuh Komitmen

Unduh PDF
  1. Sebagian pakar tinju menyarankan pemula berlatih 3-6 bulan sebelum memasuki ring. Hal ini memungkinkan petarung awam mencapai kondisi puncaknya dan menyempurnakan teknik dasar sebelum menghadapi pertarungan pertamanya. Anda bisa menyusun program latihan sendiri, atau bergabung dengan sasana yang berfokus melatih petinju. [16]
    • Kebanyakan program pengondisian fisik bagi petinju bisa dipecah menjadi tiga kategori: kardiovaskular, latihan otot inti, dan latihan beban.
  2. Petinju tidak hanya harus memiliki daya tahan tinggi, tetapi juga mampu mengeluarkan ledakan tenaga pendek pada saat-saat penting selama pertarungan. Untuk mencapainya, petinju meragamkan program latihan kardionya. Cobalah lakukan minimal 30 menit latihan kardio setiap hari. Latihan kardio temasuk di antaranya lompat tali, berlari (dalam dan luar ruangan), dan latihan di mesin naik tangga. [17]
    • Sebagai contoh, petinju lazim menyertakan sprint sekuat tenaga sebentar untuk meragamkan kecepatan dalam latihan pembentukan ketahanannya. Hal ini meniru kondisi fisik yang dibutuhkan selama pertarungan.
    • Petarung yang sudah letih cenderung menurunkan tangannya sehingga kepalanya terbuka lebar. Dia juga tidak bisa memberikan pukulan yang cukup kuat untuk membalas serangan di ronde-ronde akhir pertarungan.
  3. Lakukan latihan otot inti untuk membangun kekuatan dan kecekatan tubuh secara keseluruhan. Petinju menghasilkan banyak kekuatan dari otot inti tubuhnya. Sebagian latihan yang paling efektif di antaranya chin-up dan pull-up , crunch , squat , dan thrust . Lakukan 3 set masing-masing dengan jeda istirahat 1 menit. Chin-up dan pull-up harus dilakukan sampai tidak sanggup lagi. Lakukan 20 repetisi latihan lainnya.
    • Dengan melakukan latihan yang melibatkan banyak otot inti, petarung bisa membangun otot inti yang kuat yang memaksa semua bagian tubuh bekerja secara kohesif.
  4. Jalani latihan beban untuk membangun otot tubuh bagian atas. Latihan beban membantu petinju baru membangun daya tahan tubuh dan kekuatan pukulan. Otot dada, bahu, dan lengan sangat penting. Kunci kesuksesan latihan beban adalah membangun kekuatan yang diperlukan untuk melontarkan pukulan eksplosif. Lakukan 6-8 repetisi untuk setiap latihan dengan beban terberat yang sanggup ditangani. Lakukan 3 set masing-masing dan ragamkan latihan sehingga perkembangan otot tidak stagnan. Selang-selingkan hari latihan otot inti dan latihan beban.
    • Beberapa latihan dada bagian atas di antaranya flat bench press dan dumbbell fly .
    • Incar otot bahu dengan latihan dumbbell military press dan lateral raise .
    • Biceps curl dan triceps kickback membantu membangun kekuatan lengan bagian atas yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan pukulan.
    Iklan

Tips

  • Untuk bisa keluar dari sudut, pastikan Anda mengeblok. Kemudian, lakukan bob dan weave untuk kembali ke tengah ring.
  • Rolling adalah teknik yang sering digunakan mantan juara kelas berat, Muhammad Ali.
  • Pelajari cara menghindari lawan ketika berlatih tanding. Sebagai contoh, jika Anda menghadapi lawan kinan, bergeraklah ke kanan. Jika Anda menghadapi lawan kidal, bergeraklah ke kiri. Hal ini akan menjaga jarak antara Anda dan tangan dominan lawan.
  • Berlatih tanding dengan petarung berpengalaman untuk mempelajari trik baru dan meningkatkan keterampilan. Anda akan sering kena pukul, tetapi Anda juga akan belajar lebih banyak dari lawan yang lebih kuat.
  • Tetaplah di tengah ring ketika berlatih tanding dengan partner. Jangan terperangkap di tali atau sudut ring.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Sarung tangan tinju
  • Celana pendek tinju
  • Pelindung kepala
  • Pelindung mulut
  • karung tinju ( samsak )
  • Plester tangan
  • Sepatu bot tinju

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 50.693 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan