Emosi Manusia yang Manakah Kamu?
Satu perasaan bisa mempengaruhi cara hidupmu. Cara kamu bangun tidur di pagi hari, cara kamu mencintai seseorang, cara kamu memimpikan masa depan—di relung terdalam hatimu, emosi manusia yang manakah kamu?
Untuk mengetahuinya, jawablah beberapa pertanyaan mudah berikut ini. Gunakan intuisimu. Alih-alih berpikir kritis, ikuti kata hatimu saat menentukan pilihan. Klik “Mulai Quiz” untuk mengetahuinya.
Ringkasan Pertanyaan
- Ungu, fusia, pink muda.
- Biru tua, biru langit, kulit telur.
- Emas, jingga, hijau sage.
- Merah tua, kuning muda, abu-abu.
- Kamu sedang membaca di dalam bus sambil membawa tas besar. Seseorang membalik halaman bacaanmu pelan-pelan saat dia melihat kamu kerepotan.
- Saat masih kecil, kamu memecahkan vas bunga ibumu dan tidak bisa memperbaikinya. Ibu bilang tidak apa-apa, tapi kamu tahu dia sedih.
- Kamu kalah bertanding di final, tapi merasa senang. Matahari bersinar cerah, burung-burung berkicau, dan teman-teman ada di sekelilingmu. Semua baik-baik saja.
- Kamu pakai headphone, klik noise cancelling, lalu merilekskan diri.
- Sentuhan.
- Istirahat.
- Sinar matahari.
- Kelegaan.
- Lili: lembut, romantis, murni.
- Anggrek: memikat, rapuh, cantik.
- Bunga matahari: cerah, kuat, menarik.
- Lavender: damai, bermanfaat, indah.
- Api (Leo, Aries, Sagitarius)
- Air (Kanser, Pises, Skorpio)
- Udara (Akuarius, Gemini, Libra)
- Tanah (Kaprikornus, Taurus, Virgo)
- Aku pernah mengalami perasaan yang luar biasa, tapi aku ingin merasakan yang lebih dalam lagi.
- Semoga aku bisa terbebas dari perasaan dikendalikan.
- Aku mensyukuri suka dan duka dalam hidupku tanpa terperangkap di dalamnya.
- Aku harus berusaha keras untuk mengendalikan perasaanku.
- "Aku tahu kamu tidak merasakan hal yang sama, tapi ketahuilah bahwa aku mencintaimu".
- "Maafkan aku atas semua yang terjadi. Aku nggak sengaja menyakiti kamu".
- "Kamu cantik. Aku senang berada di dekatmu, dan aku harap kamu merasakan yang sama tentang aku".
- "Kamu pernah menyakiti aku, tapi sekarang nggak bisa lagi. Aku jauh lebih kuat dari biasanya".
- Keindahan dan misteri—luar angkasa pada dasarnya romantis.
- Perspektif—luar angkasa membuat aku merasa kecil.
- Janji dan petualangan—perjalanan luar angkasa adalah batas terakhir.
- Nggak ada yang terpikir sama sekali—aku lebih fokus pada hal-hal di bumi.
- Agung, seperti dongeng, perasaan yang merasuk jiwa dan bisa mengguncang dunia.
- Lembut, halus, menyenangkan, dan sungguh-sungguh.
- Menyakitkan, tapi indah.
- Cinta adalah kebahagiaan.
- Hidup di waktu sekarang dan merasa puas.
- Merasa optimis tentang masa depan.
- Seseorang memberikan kejutan menyenangkan untukku. Ini mengingatkan aku tentang kebaikan orang lain.
- Bersama dengan orang tercinta.
- Aku sedang berjuang mengatasi masalah yang mustahil diatasi. Meskipun aku sudah berusaha keras, jawabanku selalu salah …
- Orang dekat mengkhianati aku. Aku sangat marah sampai ingin menjerit, tapi aku tidak punya suara.
- Aku berada di stasiun yang penuh sesak. Semua orang bergegas mendahului aku. Tiba-tiba mereka berbalik dan melihat aku, dan wajahku menjadi panas.
- Aku baru mendapat kabar yang sangat buruk, tapi tidak ada orang yang bisa diajak bicara tentang hal ini.
- Aku duduk sambil mencerna perasaanku. Aku mungkin menangis, menulis jurnal, atau mendengarkan lagu sedih.
- Aku abaikan saja dan berusaha move on untuk menjalani keseharian. Hidup memang seperti itu.
- Aku ingatkan diri sendiri bahwa aku adalah debu di alam semesta. Ini bisa membuat aku tenang.
- Aku marah. Aku mungkin melepaskan energi yang menumpuk dengan bergerak, misalnya jogging.
Quiz Lain
Hal yang Perlu Diketahui Terkait Emosi Manusia
Pengalaman subjektif. Dalam banyak hal, emosi bukan hal yang misterius. Saat terjadi sesuatu dalam kehidupan sehari-hari, wajar jika kita mengalami reaksi emosional di dalam diri masing-masing. Ini sangat masuk akal. Namun, pengalaman emosional setiap orang sifatnya subjektif dan kadang-kadang, tidak bisa diprediksi. Kita belum tentu menangis, tertawa, atau gemetar sebagai respons terhadap hal yang sama. Dua orang yang melihat hujan saat bangun pagi, yang satu mungkin menjadi murung, tapi yang lain mungkin merasa tenang.
Respons fisiologis. Adakalanya, proses emosional yang kita alami tidak bisa diukur dan tidak jelas. Tubuh fisik manusia bekerja dan mencatat perasaan dengan jelas. Ketika kamu merasa takut, detak jantungmu menjadi lebih cepat. Ketika kamu naksir seseorang, biji matamu mengalami dilatasi. Selain respons fisiologis yang biasanya bisa diamati pada semua orang, ini juga mengungkapkan emosi yang kita rasakan.
Emosi dasar. Psikolog mengatakan ada 6 emosi dasar otomatis yang secara universal dikaitkan dengan ekspresi wajah yang bisa dikenali, yaitu: rasa gembira, sedih, terkejut, takut, jijik, dan marah. Fakta bahwa teori ini berlaku secara universal membawa implikasi emosi tersebut bersifat evolusioner dan dalam beberapa kasus, membuat manusia mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai spesies.
Bagaimana prosesnya sehingga kita merasakan emosi? Hal ini masih diperdebatkan oleh para psikolog. Secara umum, ada 5 teori emosi yang terkenal.
Teori James-Lange. Teori ini membuat hipotesis bahwa reaksi fisiologis (jantung berdebar-debar, napas pendek-pendek) terjadi lebih dahulu. Kemudian, reaksi ini menstimulasi sistem saraf otonom sehingga terjadi apa yang kita interpretasikan secara mental sebagai emosi.
Teori Umpan Balik Wajah. Teori ini mengeklaim bahwa emosi sangat dipengaruhi oleh ekspresi wajah. Contohnya, wajah tersenyum bisa memicu rasa senang atau wajah cemberut bisa memicu rasa sedih.
Teori Cannon-Bard. Teori ini mengatakan bahwa reaksi fisiologis dan emosional terjadi secara bersamaan. Setelah stimulus eksternal terjadi, tubuh fisik dan pusat kendali emosi menerima pesan yang independen dan simultan.
Teori Schachter-Singer. Teori ini membuat hipotesis bahwa kita mengalami reaksi fisiologis terlebih dahulu. Kemudian, kita merespons reaksi tersebut dan melabelnya dengan salah satu emosi (“Oh, jantungku berdebar-debar. Aku pasti lagi ketakutan”).
Teori Penilaian Kognitif. Teori ini mengatakan bahwa berpikir selalu mendahului reaksi emosional atau fisiologis. Jadi, pertama-tama, kamu memikirkan apa yang sedang terjadi. Kemudian, kamu memutuskan emosi yang ingin dirasakan sebagai reaksi emosional dan fisiologis yang mengikutinya.
Ingin tahu lebih lanjut?
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keajaiban emosi manusia, bacalah artikel di situs web berikut ini:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/narcissistic-personality-disorder/symptomscauses/syc-20366662
- https://www.apa.org/monitor/2021/11/feature-cultivating-empathy
- https://www.psu.edu/news/research/story/empathy-option-science-how-and-why-we-choose-be-empathetic/
- https://www.mentalhelp.net/blogs/empathy-it-s-about-happiness-too/