PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kelihatannya begitu mudah dilakukan di film-film Rocky. Anda hanya tinggal menahan lima puluh pukulan di wajah, lalu meng-KO orang Soviet itu dengan tinju kaku gaya roundhouse, begitu kan? Salah. Jika berada pada situasi di mana Anda terpaksa menggunakan tinju untuk mempertahankan diri, Anda harus tahu bagaimana cara bertinju yang baik, bagaimana menerima pukulan, dan bagaimana cara bertarung yang cerdas. Jika memang tertarik, teruslah membaca untuk mengembangkan keahlian bertinju.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Melayangkan Pukulan

PDF download Unduh PDF
  1. Hadapi lawan dengan sedikit menyampingkan tubuh, hadapkan sisi tubuh yang non-dominan ke arah lawan. Jika Anda bertangan kanan, arahkan pinggul kiri ke lawan. Jangan memutar tubuh tegak lurus sepenuhnya terhadap perut, dibawa saja dengan kaki dan pinggul non-dominan. Ini membuat Anda menjadi sasaran yang lebih licin dan memberi kekuatan lebih saat melayangkan tinju.
  2. Lingkarkan jempol ke bagian bawah jari, bukan ke dalam kepalan tinju dan tidak di sisi jari, pokoknya seperti menggenggam serangga agar jangan sampai lepas. Jangan mengepal terlalu ketat sampai kehilangan sirkulasi darah, namun jaga agar tetap siap saat melontarkan pukulan dan santai namun terkepal saat bertahan.
    • Bila orang cenderung melukai tinju mereka saat melayangkan pukulan, itu biasanya karena mereka memukul dengan bagian tangan yang salah. Buku-buku jari yang harus mengenai sasaran adalah buku jari tengah, di antara jari telunjuk dan tengah.
  3. Para pemula selalu melontarkan pikulan dahsyat namun liar, lepas dan tak terkendali, sehingga tidak ada dukungan kekuatan. Yang benar, pukulan harus linear, lurus ke arah lawan, bukan tinju "memutar". Anda bukan sedang main gim Street Fighter II dan bukan pula hendak membuat semaput seseorang dengan pukulan bebek ke telinga lawan. Pukulan yang kuat, itulah yang dicari. [1]
    • Pukulan yang bagus berasal dari tubuh bagian bawah dan kekuatan lengan. Jika diiringi hentakan langkah kaki, kekuatan ini akan menjadi berlipat. Pada sebuah sansak, berlatihlah melontarkan tinju yang melesat keluar dari tubuh, bukan pukulan memutar, sembari mendorong maju sansak itu dengan belakang kaki saat Anda berotasi dan meninju kuat-kuat.
  4. Jika Anda menghantamkan buku tinju ke rahang atau pipi lawan, justru Anda yang akan terluka. Pusat wajah lawan, terutama hidung, adalah bagian paling lembek sekaligus paling menyakitkan kalau terpukul. Kalau dihajar, ada kemungkinan lawan bakal murka. Pukulan ke tulang rusuk di sisi tubuh akan memaksa napas keluar dari paru dan mempersulit gerakan lawan. Saat lawan meringkuk berusaha melindungi diri, wajahnya akan rawan terhadap serangan.
    • Pukulan ke tenggorokan, kemaluan, dan tendangan ke lutut juga efektif jika Anda berusaha mempertahankan nyawa. Jika Anda berlatih tinju dengan teman, jangan main kotor, tapi jangan pula mengabaikan cara-cara tersebut begitu saja kalau pertarungan Anda serius.
  5. Jangan melontarkan pukulan yang kelewat mengayun liar macam Rocky. Tegaskan posisi dan lontarkan pukulan-pukulan beruntun yang cepat, tajam, dan tepat sasaran. Pemenangnya bukanlah petarung yang meninju paling banyak, tapi yang mampu mendaratkan pukulan dengan sukses dan berkekuatan maksimal.
    • Pastikan Anda mengikuti setiap serangan. Bayangkan Anda menyerang sesuatu berjarak dua inci di belakang sasaran, dan Anda ingin memukul sampai menembus itu.
  6. Para pesilat kerap membuat suara berisik saat bertanding, alasannya karena hal itu mampu memompa adrenalin, mengintimidasi lawan, dan membangkitkan sisi binatang dalam diri, yang biasanya ditekan. Saatnya bagi Hulk untuk bangun. Jadi, berteriaklah.
  7. Sundulan kepala adalah teknik bertarung yang paling dianggap remeh. Membenturkan bagian paling kaku di tubuh Anda, yaitu lempengan tulang keras di kening atas, ke bagian terlemah di wajah lawan, yaitu hidung, akan mengakhiri pertarungan dengan cepat.
    • Dalam pertarungan olah raga yang formal, seperti tinju atau MMA, sundulan kepala dianggap ilegal, namun jika Anda mempertahankan nyawa dalam pertarungan sungguhan, jangan buang waktu dengan aturan olah raga.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Teknik Bertahan

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelum meninju muka orang, Anda harus belajar dulu menerima pukulan. Menggulung pukulan lawan ke dalam dan belajar menyerap pukulan akan membuat Anda bertahan dengan lebih baik, sembari membuka peluang menyarangkan pukulan balasan.
    • Jika Anda kena hantam di wajah, tegangkan otot-otot leher, rapatkan rahang, dan masuklah ke lingkaran pukulan. Gerakan ini akan mementahkan daya pukul dengan memotong momentumnya lebih dulu. Sementara jika mengelak ke belakang, ada kemungkinan malah akan terjungkal. Ini memang sulit dikuasai, karena kecenderungan alamiah Anda adalah mundur menjauh dari tinju, namun coba dibayangkan tinju itu sebagai bola sepak yang Anda ingin sundul balik ke penyerang. Jika lawan meninju kening Anda, percayalah, dia akan lebih sakit dan terluka dibanding Anda.
    • Kencangkan otot-otot perut dan cobalah menerima pukulan secara langsung, masuk di perut, ketimbang lokasi lembek lain. Lindungi liver semaksimal mungkin, yang terletak di bawah tulang rusuk, di sisi tubuh sebelah kanan.
  2. Ini bagian terpenting dari upaya bertahan. Gerakan mundur akan mengundang musuh masuk dan memberi Anda momentum untuk terus mundur sampai Anda terjungkal dan kalah. Majulah ke depan, di mana pukulan lawan menjadi berkurang kekuatannya dan makin kecil kemungkinan Anda untuk jatuh.
    • Ini akan membuka sisi tubuh Anda menjadi sasaran pukulan, jadi waspadalah dan lakukan sesuatu untuk mengatasi atau bertahan. Jangan lengah.
  3. Tangan harus selalu naik menutupi seputar wajah saat sedang tidak aktif melayangkan tinju, agar dapat memantulkan sebanyak mungkin serangan lawan, tapi jangan lupa untuk terus bergerak, melompat-lompat dan bergerak mengitari, agar kepala Anda sesulit mungkin dihajar lawan. Makin banyak Anda bergerak, makin sulit pula kena pukul di wajah, atau di leher.
    • Teruslah menggerakkan kaki seolah Anda menginjak batu bara panas, lalu bayangkan pula bahwa atap ruangan berada persis di atas kepala, dan bahwa Anda harus tetap merunduk dan menghindar agar kepala tidak mentok ke langit-langit.
  4. Pertarungan mana pun biasanya tidak berlangsung kelewat lama, namun kalau iya, Anda pasti ingin jadi pihak yang mampu berlaga selama beberapa menit tanpa lelah. Kalau Anda cepat letoi, sulit untuk menang tarung.
    • Lakukan olah raga aerobik. 30 menit latihan aerobik selama 3 atau 4 kali seminggu sudah cukup untuk menjaga stamina melakukan apa saja.
    • Lakukan sit-up dan push-up secara teratur. George Foreman memenangkan kejuaraan dunia tinju kelas berat tanpa pernah melangkahkan kaki di gym. Dia hanya rajin melakukan sit-up, push-up, dan belajar menerima pukulan. Dus, Anda tidak harus jadi binaragawan hanya untuk siap bertarung.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Gunakan Akal Sehat

PDF download Unduh PDF
  1. Samurai terbaik justru akan membiarkan pedangnya berkarat dalam sarung pedang. Jika Anda ragu harus bertarung atau tidak, jawabannya hampir selalu, “tidak”. Hindari adu fisik yang tak perlu sedapat mungkin. Bertarunglah hanya sebagai upaya terakhir membela diri atau mempertahankan nyawa.
    • Berusahalah menormalkan situasi sebelum keburu meledak. Bicaralah dengan tenang dan halus kepada orang yang bertikai. Hindari nada mengancam atau sombong.
  2. Biasanya, lawan akan melakukan dua hal berikut ini: marah dan pukulan tangan kanan. Kedua hal ini dapat dimanfaatkan jika Anda tetap fokus, mengantisipasi pukulan liar tangan kanannya, dan berupaya mengakhiri pertarungan sesingkat mungkin dengan pukulan keras yang efektif ke hidung lawan.
  3. Jika Anda terpaksa bertinju, rasa takut adalah faktor penentu nomor wahid antara menang atau jatuh babak belur. Jangan takut kena tonjok. Adrenalin Anda akan terpompa begitu keras, membuat Anda kebal tak merasakan apa pun sampai pertarungan selesai, bahkan bila Anda kalah babak belur. Kalau Anda kepikiran seberapa sakit sebuah pukulan ke hidung, malah akan lebih parah dari yang dibayangkan, jadi tak usah memikirkan soal itu. Fokus bertarung saja.
  4. Kalau Anda bertarung dengan cerdas, pasti akan berupaya memanas-manasi lawan dengan banyak pukulan cerdas yang mengena dan efektif, membuat lawan semakin frustrasi dan berusaha menjatuhkan Anda ke posisi bergumul di tanah. Hindari dan jangan dibiarkan. Ini memang upaya lawan menggunakan tanah sebagai senjata.
    • Jaga selalu pusat keseimbangan dan mengelak ke samping, menjauh dari rangkulan lawan jika dia memang mencoba menarik bergumul. Jika lawan berhasil menjatuhkan Anda ke tanah, lindungi wajah dan pertimbangkan menjambak kuat-kuat, mencolok mata, atau metode cepat lain agar dia melepas pitingan dan Anda kembali berdiri.
    Iklan

Tips

  • Jangan lepaskan pandangan dari lawan. Jangan pernah melihat ke bawah selama bertarung, karena pukulan lawan tidak akan terlihat dan Anda akan tumbang dengan cepat.
  • Saat bertarung, kendalikan pernapasan. Anda akan mampu bertahan lebih lama tanpa merasa lelah, yang mana pada dasarnya merupakan penentu kemenangan dalam bertarung.
  • Jangan pernah menggunakan hanya satu tangan saja. Gunakan dua-duanya, juga kaki, secara taktis.
  • Saat terkena pukulan telak yang mengguncang, bertahanlah semaksimal mungkin, karena kalau Anda menciut mundur, akan memberi peluang lawan menghajar lebih brutal. Kalau sudah begini, Anda tidak akan siap karena tak mampu melihat datangnya pukulan.
  • Jangan pernah mengalihkan pandangan dari lawan. Jika Anda tahu akan segera bertarung dengan seseorang begitu dia masuk ke dalam ruangan, lihatlah berkeliling. Tapi jangan pernah mengalihkan pandangan dari lawan, karena dia pasti akan melancarkan pukulan begitu Anda lengah.
  • Waspadai lingkungan sekitar. Jika Anda tersandung batu dan jatuh terjengkang, tentunya akan memberi peluang pada musuh untuk mendesak Anda ke tanah dan menghajar habis-habisan.
  • Berlatihlah mengendalikan perlawanan Anda. Salah satu cara melakukan ini adalah dengan belajar ilmu bela diri seperti Jujitsu Brazil.
  • Jangan berhenti bergerak, agar lawan tak bisa menebak gerakan Anda.
  • Jika Anda berhasil menonjok hidung lawan, air matanya akan keluar dan ini membuat pandangan mengabur, dan tentu memberi peluang buat Anda. Juga, jika berhasil menendang tulang kering lawan keras-keras (lebih bagus lagi jika mengenakan sepatu), dia pasti akan terpelanting ke belakang berusaha menyamankan bagian yang sakit, membuat pertahanannya terbuka.
Iklan

Peringatan

  • Jangan bertarung, kecuali terpaksa. Bertinju dapat membuat Anda berakhir dengan hidung patah, tuntutan hukum, bahkan masuk penjara. Bertarunglah hanya apabila memang tidak ada alternatif lain dan terpaksa, untuk membela diri.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.842 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan