PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kabur merupakan pilihan terakhir yang hanya boleh diambil dalam situasi terburuk. Biasanya, kabur hanya akan membuat masalah apa pun yang kamu hadapi bertambah buruk. Selain itu, kamu pun akan kesulitan untuk mencari tempat tinggal. Pastikan kamu telah mencoba berbagai pilihan yang ada sebelum memutuskan untuk kabur, dan jika ini merupakan satu-satunya pilihan yang bisa kamu ambil, pastikan kamu tidak membuat keputusan yang gegabah. Keselamatanmu harus selalu menjadi prioritas utamamu. Ingatlah untuk mempertimbangkan berbagai hal yang ada sembari kamu membaca artikel ini.

Jika kamu memutuskan untuk kabur atau sudah kabur dan perlu berbicara kepada seseorang, cobalah hubungi Call Center Kementrian Sosial di 1500771, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di 021-39101556, atau Kementrian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak di 021-3805563.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menilai Situasi

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Carilah alasan yang tepat untuk kabur. Jangan kabur hanya untuk bersenang-senang, berpetualangan, atau memberikan pelajaran kepada orang tuamu. [1] Hidup di jalanan adalah hal yang sulit, dan alam tidak memberimu tempat yang hangat ketika kamu merasa kedinginan, atau makanan ketika kamu merasa lapar. Jika kamu mengalami kekerasan atau diabaikan oleh orang tuamu, solusi teraman untukmu adalah menghubungi pihak tertentu (mis. Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau kepolisian) sebelum mencoba kabur dari rumah.
    • Beberapa remaja, terutama yang berasal dari keluarga bermasalah, merasa bahwa tinggal di tempat penampungan remaja atau tuna wisma justru lebih buruk daripada melarikan diri. [2] Apa pun kondisi yang kamu alami, kebanyakan pihak tempat penampungan sebenarnya sangat peduli mengenai kesehatan dan kondisi anak-anak yang ada di tempat penampungan tersebut.
  2. 2
    Jangan memegang persepsi yang salah. Kabur dari rumah merupakan hal yang sulit. Kamu akan berada jauh dari tempat-tempat yang kamu kenali, serta orang-orang yang mengenal dan mendukungmu. Selain itu, kamu juga akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kebutuhan dasarmu. [3] Bahkan, orang dewasa sendiri mati-matian menghadapi kehidupannya. Oleh karena itu, jangan merasa bahwa kondisimu akan berbeda dari apa yang orang dewasa lainnya hadapi. [4]
    • Kamu mungkin merasa bahwa kabur merupakan satu-satunya solusi, tetapi pola pikir seperti ini tidak akan pernah akurat. [5] Selalu ada banyak solusi untuk setiap masalah, dan kabur dari rumah harus menjadi solusi terakhir yang bisa kamu ambil.
    • Sebagai remaja, akan sulit bagimu untuk menghasilkan uang agar bisa digunakan untuk membeli makanan dan membayar biaya tempat tinggal. Sayangnya, karena alasan ini, sekitar 1 dari 3 remaja di Amerika Serikat yang melarikan diri justru menjual dirinya sendiri untuk bisa mendapatkan makanan dan tempat tinggal. [6] Pilihan seperti itu berisiko memicu masalah-masalah seperti penularan penyakit seksual, kekerasan dan/atau manipulasi seksual.
  3. 3
    Pertimbangkan kembali alasan-alasanmu untuk melarikan diri. Kamu mungkin merasa bahwa alasan-alasan untuk melarikan diri sudah cukup membenarkan keputusanmu untuk kabur. Akan tetapi, ketika kamu memiliki perasaan yang kuat mengenai sesuatu (terutama yang bersifat negatif), terkadang sulit bagimu untuk berpikir dengan jernih. [7] Luangkan waktu untuk berpikir dengan hati-hati mengenai alasanmu untuk melarikan diri. Selain itu, lihatlah masalah yang kamu hadapi dari sebanyak mungkin sudut pandang yang berbeda. Pastikan kamu tidak membuat keputusan yang gegabah.
    • Melarikan diri bukanlah hal yang tepat karena masalah-masalah tambahan yang mungkin muncul, seperti:
      • Konsumsi minuman beralkohol
      • Penggunaan obat-obatan terlarang
      • Adanya perasaan gagal dalam menjalani hidup
  4. 4
    Dapatkan saran dari orang lain. Sebagai remaja, ada beberapa nomor layanan yang bisa kamu hubungi ketika menghadapi situasi-situasi sulit, dan layanan tersebut sudah dikelola dan disiapkan untuk mendengarkan masalah dan memberikan saran khusus untukmu. Dengan menghubungi nomor layanan tersebut, mungkin kamu bisa mendapatkan solusi yang belum kamu pikirkan sebelumnya (selain melarikan diri). Selain itu, dengan berbicara kepada seseorang, kamu bisa memikirkan solusi-solusi tersebut. [8]
    • Kamu bisa menghubungi layanan darurat di 112, Call Center Kementrian Sosial di 1500771, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di 021-39101556, atau Kementrian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak di 021-3805563. Selain melalui telepon, kamu juga bisa mengirimkan formulir pengaduan atau meminta saran di situs Komisi Perlindungan Anak Indonesia: http://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/view/59
    • Ingatlah bahwa terlepas dari betapa sulitnya situasi yang kamu hadapi atau betapa kesepiannya dirimu, selalu ada orang-orang yang sangat peduli terhadap keamanan dan kondisimu.
  5. 5
    Sadarilah bentuk atau dampak masalah yang kamu hadapi. Meskipun kamu bisa menjauh dari masalah yang ada dengan melarikan diri, kamu tidak akan bisa menyelesaikannya (atau melupakan perlakuan yang sebelumnya kamu alami). [9] Pada kenyataannya, ketika kamu melarikan diri, kamu justru bisa membuat orang lain terkena dampak masalah yang kamu hadapi.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mempersiapkan Diri untuk Pergi

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Buatlah rencana sejak awal. Melarikan diri tanpa persiapan yang matang justru bisa membahayakan keselamatanmu. Luangkan waktu sebanyak mungkin untuk mempersiapkan rencanamu. Tempat tujuan, transportasi yang akan digunakan, pekerjaan yang akan dilakukan, dan tempat tinggal adalah hal-hal penting yang perlu kamu pertimbangkan. Kumpulkan perlengkapan sejak awal. Beberapa perlengkapan yang harus kamu siapkan, di antaranya adalah:
    • Uang tunai
    • Uang kecil (untuk membayar biaya binatu, dan lain-lain)
    • Perlengkapan P3K
    • Jaket/mantel
    • Kantung tidur
    • Kaus kaki
    • Pakaian ganti (2 pasang)
    • Pakaian dalam ganti (2 buah)
    • Sikat dan pasta gigi
    • Pembalut
    • Sisir
    • Botol minum
    • Makanan yang tidak mudah basi (mis. camilan granola, makanan kalengan, dan lain-lain)
    • Semprotan cabai (atau alat pelindung diri lainnya)
    • Deodoran [10]
  2. 2
    Jangan membawa terlalu banyak barang. Beban bawaan yang berat akan menyulitkanmu ketika kamu harus pergi dengan cepat. Sebagai remaja (yang melarikan diri), ketahuilah bahwa ada banyak tuna wisma lainnya yang bertubuh lebih besar dan lebih kuat darimu, dan jika kamu harus meloloskan diri, kamu harus melakukannya dengan cepat tanpa terganggu dengan beban bawaan yang berat. Pastikan kamu hanya membawa barang-barang yang diperlukan. Bawalah uang sebanyak yang kamu perlu. Akan tetapi, berhati-hatilah jika kamu ingin menggunakan kartu debit atau kredit karena keberadaanmu dapat terlacak melalui penggunaan kartu tersebut. Selain itu, kemas barang-barang yang sesuai dengan tujuanmu. Jika kamu ingin pergi ke suatu tempat yang bersuhu dingin, pikirkan barang-barang yang bisa menjaga tubuhmu dari cuaca dingin.
    • Perlu diingat bahwa daerah beriklim kering, seperti di gurun, biasanya bersuhu sangat dingin di malam hari. Oleh karena itu, selimut termal yang ringan dapat menghangatkanmu di cuaca tersebut. [11]
  3. 3
    Cobalah pergi ke lokasi yang aman. Melarikan diri ke hutan, taman, atau cagar alam bukanlah pilihan yang tepat. Hal tersebut merupakan langkah yang salah dan kamu mungkin tersesat. Jika terjadi cedera, kamu pun kesulitan untuk mendapatkan bantuan medis terdekat. Jika kamu ingin melarikan diri ke daerah pedesaan, pastikan kamu bepergian di sepanjang rute yang memudahkanmu untuk mencari bantuan jika diperlukan. Jika kamu melarikan diri ke daerah perkotaan, cobalah cari tempat untuk berlindung. Jika kamu tidak memiliki pilihan tempat yang aman, cobalah untuk beristirahat di tempat yang ramai ketika hari masih cerah. Tidurlah di taman atau pantai ketika hari masih cerah dan lindungi tubuhmu dengan selimut. “Penampilan” seperti ini membuatmu tampak tidak mencurigakan dan, justru, terkesan seperti orang biasanya yang sedang tidur siang di tempat umum.
    • Lokasi yang dilalui transportasi umum dapat menjadi pilihan yang tepat karena lokasi tersebut merupakan pilihan yang lebih murah dan lebih cepat dibandingkan pilihan lokasi lainnya.
    • Sepeda mungkin bisa membantumu bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah, tetapi berat dan keamanannya justru lebih merepotkanmu.
    • Jembatan (terutama daerah di kolongnya) dapat memberikan perlindungan dari cuaca. Selain itu, dinding betonnya menahan panas di siang hari sehingga membautmu tetap merasa hangat di malam hari. Akan tetapi, waspadalah terhadap orang lain jika kamu ingin tidur di kolong jembatan karena biasanya tempat tersebut merupakan tempat “favorit” bagi para tuna wisma.
    • Jika kamu ingin pergi ke pusat penampungan tuna wisma, persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pihak pengelola ketika kamu tiba.
    • Rumah teman atau kerabat dapat menjadi pilihan yang bisa kamu pertimbangkan. Akan tetapi, biasanya terdapat peraturan khusus di rumah tersebut yang harus selalu kamu hormati.
  4. Hal terpenting yang bisa dilakukan setelah kabur dari rumah adalah menemukan tempat untuk memulihkan diri. Terlepas dari trauma yang membuatmu melarikan diri, ada kemungkinan akan muncul beberapa masalah yang perlu diselesaikan sebelum kamu bisa menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia. [12] [13] Sebelum meninggalkan rumah, cari tahu terlebih dahulu mengenai daerah yang ingin kamu datangi, serta carilah tempat penampungan, pusat detoksifikasi, atau pusat konseling agar kamu bisa mendapatkan bantuan yang diperlukan.
    • Kamu akan mengalami bahaya yang lebih besar (baik secara fisik maupun mental) jika kamu menjadikan obat-obatan terlarang dan alkohol sebagai pelarian dari masalah yang dihadapi. Akan tetapi, kamu tetap tidak bersalah; situasi yang kamu hadapilah yang membawamu kepada hal-hal berbahaya tersebut. Meskipun demikian, kamu tidak bisa benar-benar menjalani hidup dengan baik sendirian sebelum kamu berhasil menyelesaikan masalah kecanduan dan ketergantungan terhadap obat-obatan dan minuman beralkohol. [14]
  5. 5
    Cobalah buat laporan/petunjuk anonim. Meskipun tekadmu sudah bulat untuk tidak kembali ke rumah, mungkin ada orang lain yang mengalami kekerasan atau pengabaian yang sama dengan yang kamu alami. Oleh karena itu, cobalah hubungi atau buat laporan anonim kepada pihak kepolisian atau pihak perlindungan anak, terutama jika kamu memiliki saudara kandung yang sama-sama mengalami kekerasan. Kamu juga bisa menghubungi layanan bantuan melalui telepon umum atau ponsel temanmu.
    • Di Indonesia, kamu bisa menghubungi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di 021-31901556. Kamu juga bisa mengunjungi situs web KPAI untuk mengisi formulir pengaduan.
    • Selain KPAI, kamu bisa menghubungi Call Center Kementrian Sosial di 1500771.
  6. 6
    Pikirkan sejak awal mengenai pekerjaan. Sebagai remaja, kamu tetap membutuhkan izin orang tua dan informasi lainnya untuk bekerja, seperti alamat tempat tinggal dan nomor KTP, bahkan di tempat-tempat seperti gerai makanan cepat saji. Pada akhirnya, ketika kamu melarikan diri dari rumah, kamu akan kehabisan perlengkapan dan uang. Kamu membutuhkan sumber penghasilan untuk menyokong dirimu sendiri. Ketika melamar pekerjaan, katakan bahwa kamu ingin mendapatkan uang tambahan dengan bekerja secara “tertutup”. Ini artinya, kamu akan mendapatkan gaji dari atasanmu secara langsung dan rahasia. Dengan sistem seperti ini, kamu akan langsung mendapatkan uang gajimu, dan tidak melalui rekening bank. Ada beberapa jenis pekerjaan yang bisa kamu pertimbangkan:
    • Petugas kebersihan di restoran
    • Pencuci piring
    • Tukang kebun
    • Pengajar/guru les
    • Pengasuh bayi
    • Pengangkut barang (terutama pada proses pindahan)
    • Tukang cat [15]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Tinggal Jauh dari Rumah

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Tinggalkan tempat tinggalmu. Pergilah di saat kamu tak terlihat oleh siapa pun dan pastikan tindakanmu tidak langsung diperhatikan. Sebagai contoh, dalam perjalanan menuju sekolah, kamu bisa menghubungi pihak sekolah dan meminta izin sakit, kemudian melarikan diri. Kamu juga bisa pergi ketika semua orang di rumah sedang tidur. Pilihan ini bisa memberimu waktu tambahan untuk menjauh dari rumah. Cobalah untuk pergi sejauh mungkin sebelum berhenti untuk beristirahat. Agar kamu semakin sulit dicari, kamu bisa pergi ke luar kota atau ke luar provinsi. [16]
    • Kereta atau bis merupakan pilihan transportasi yang bisa membawamu pergi jauh dengan biaya yang lebih terjangkau. Kenakan topi atau hoodie agar wajahmu tertutup dan tak terlihat di rekaman kamera pengawas.
    • Agar kamu terlihat lebih berbeda, warnai rambutmu dengan warna yang berbeda dari warna rambut asli dan/atau potong rambutmu. Pastikan potongan/warna rambutmu tidak tampak kacau karena jika kamu tidak berhati-hati, beberapa orang mungkin mempertanyakan penampilanmu.
    • Bawalah pakaian yang jarang atau tidak pernah kamu kenakan. Kamu juga bisa membeli pakaian baru yang murah dari toko barang bekas agar orang lain tidak bisa mengenalimu dengan pakaian yang kamu kenakan.
  2. 2
    Selalu utamakan makanan. Ini merupakan prioritas utamamu. Kamu bisa mengisi kembali botol air minum di keran air minum umum terdekat. Di Indonesia sendiri, terkadang tersedia air minum gratis yang bisa kamu nikmati di masjid atau rumah ibadah. Akan tetapi, perlu berhati-hati karena tidak semua keran di Indonesia mengalirkan air yang dapat diminum. Bawa semua makanan yang kamu temukan atau dapatkan, dan pastikan kamu segera menghabiskannya sebelum makanan tersebut basi, bahkan ketika kamu tidak sedang merasa lapar.
  3. 3
    Jaga kebersihan tubuhmu. Hal ini penting, terutama jika kamu ingin mencari pekerjaan. Selain itu, dengan tubuh dan penampilan yang bersih, kamu pun tidak akan ditangkap oleh polisi karena diduga sebagai gelandangan. Jauhi tempat-tempat berbahaya yang banyak didatangi oleh pencuri atau pelaku kekerasan seksual untuk mengintai mangsanya, seperti gang sempit atau daerah-daerah sepi di taman. Meskipun kebersihan tubuh adalah faktor yang penting untuk diperhatikan, cobalah untuk tidak tampak “menggoda” agar kamu terlindung dari ancaman predator seksual.
    • Berpakaianlah seperti ketika kamu akan pergi ke sekolah atau acara gereja santai, bukan acara pesta. Pakaian yang memiliki banyak saku juga memberimu banyak tempat untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan.
  4. 4
    Jangan pernah terjun ke dunia prostitusi atau menggunakan alkohol dan obat-obatan terlarang. Jangan biarkan siapa pun membayarmu untuk melakukan seks. Ia mungkin bisa melukaimu, merampok, atau tidak membayarmu sama sekali. Ia juga mungkin menunggu hingga kondisimu memburuk sebelum mengajakmu melakukan hal-hal yang berada di luar zona nyamanmu. Ingatlah bahwa kamu memerlukan uangmu untuk membeli hal-hal yang diperlukan untuk bertahan hidup sehingga jangan menghamburkan uangmu untuk membeli minuman beralkohol, obat-obatan terlarang, atau rokok.
    • Meskipun para tuna wisma lainnya menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang dan menawarimu apa yang mereka miliki, selalu tolak tawaran tersebut. Akan sulit bagimu untuk melindungi diri sendiri ketika kamu berada dalam keadaan mabuk atau tak berdaya.
  5. 5
    Tentukan tempat-tempat yang bisa dikunjungi untuk merawat kebutuhanmu. Meskipun bukan menjadi tempat yang paling nyaman, kamar mandi umum dapat menjadi pilihan tempat yang baik untuk merawat dan membersihkan diri. Persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan yang orang lain ajukan. Kamu bisa mengatakan, “Aku bepergian dengan ibuku untuk berkunjung ke rumah nenek dan kami singgah di sini sejenak untuk mandi.” Alasan-alasan seperti itu bisa mencegah polisi untuk menahanmu. Untuk perempuan, kamu bisa menggunakan produk-produk tertentu (mis. Veet) untuk mencukur rambut di bagian kaki atau lengan dan menjaga penampilan. Cobalah untuk tidak tampak mencurigakan ketika kamu merawat dan membersihkan diri.
  6. 6
    Jaga keselamatanmu. Ada banyak perlengkapan yang bisa digunakan untuk menjaga diri, seperti peluit, semprotan cabai, atau perlengkapan serbaguna. Perlengkapan tersebut bisa kamu gunakan untuk melindungi diri dalam keadaan darurat. Pastikan kamu menyimpan perlengkapan tersebut di tempat yang tersembunyi, tetapi masih mudah terjangkau. Simpan uang di balik celana dalam, bukan di dalam kaus kaki atau bra karena trik ini sudah banyak diketahui oleh orang lain (dan tentunya akan menjadi “tempat” pertama yang mereka incar ketika ingin merampokmu). [17] [18]
    • Jika seseorang berkata, “Aku melihatmu membawa uang kemarin malam”, katakan bahwa semua uang tersebut telah habis digunakan, meskipun kamu memang masih memilikinya.
    • Bawalah tas atau dompet kecil yang terisi dengan uang koin di tempat yang terlihat. Dengan begini, jika seseorang merampokmu, ia hanya akan mengambil dompet kosong tersebut. [19]
    • Jika kamu kehabisan uang untuk membeli makanan, berhati-hatilah ketika kamu ingin mengemis. Tindakan ini akan menarik perhatian orang lain dan, terkadang, membuat para tuna wisma yang lain kesal. Selain itu di beberapa tempat, mengemis adalah tindakan yang ilegal.
    • Supermarket yang menawarkan sampel produk dapat menjadi tempat yang tepat untuk menemukan makanan, tanpa menarik perhatian. Jika ada orang yang bertanya kepadamu, katakan saja bahwa kamu sedang menunggu ibumu berbelanja.
  7. 7
    Jangan pernah mencuri . Selain ilegal dan tidak bermoral, tindakan ini juga akan menarik perhatian orang lain, termasuk polisi. Mencuri dapat membawa konsekuensi yang lebih serius daripada sekadar dikembalikan ke rumah.
  8. 8
    Siapkan jawaban untuk pertanyaan yang orang lain ajukan. Ada kemungkinan orang lain akan mengajukan pertanyaan kepadamu jika mereka melihatmu berkeliaran di jam sekolah atau menggosok gigi di toilet umum. Jangan tanggapi pertanyaan yang diajukan dengan hal pertama yang terbersit dalam pikiranmu. Cobalah jelaskan situasi yang kamu hadapi dan tetap gunakan jawaban tersebut ketika orang lain mengajukan pertanyaan yang sama. Dengan begini, kamu akan memiliki jawaban yang konsisten setiap kali orang lain bertanya kepadamu. Pikirkan sejak awal mengenai tanggapan orang lain terhadap jawaban/ceritamu agar kamu siap memberikan jawaban yang dapat dipercaya.
  9. Nomor telepon dan ponselmu dapat dimanfaatkan oleh orang lain untuk melacak keberadaanmu, meskipun dalam keadaan darurat ponselmu bisa menyelamatkan hidupmu. Oleh karena itu, dengan mematikan ponsel, kamu mencegah orang lain melacak keberadaanmu. Kamu juga bisa mengganti kartu SIM yang digunakan jika mau. [20]
    Iklan

Tips

  • Pastikan kamu hanya melarikan diri jika tidak ada pilihan alternatif lainnya . Keputusan ini bisa memerikan dampak yang serius dan negatif secara permanen pada kehidupanmu. Kamu bisa terluka atau bahkan terbunuh tanpa perlindungan dari masyarakat sekitar, teman-teman, dan keluarga. Jika kamu mengalami kekerasan, hubungi polisi.
  • Jangan tampak gemetaran, gugup, atau ragu ketika kamu berbohong. Sikap seperti itu membuat orang lain tidak memercayai ucapanmu.
  • Hanya berbicara ketika kamu diajak berbicara oleh orang lain, dan tetap gunakan satu kebohongan mengenai diri sendiri, apa yang kamu kerjakan, dan lain-lain (jika memang kamu harus berbohong). Jangan sampai orang lain menyadari kebohonganmu hanya karena kamu memberikan cerita-cerita yang berbeda.
  • Jangan berkeliaran di tempat yang sama untuk jangka waktu yang lama. Jangan sampai kamu tampak mengganggu atau membuat orang lain penasaran dengan apa yang kamu lakukan.
  • Ingatlah bahwa sebisa mungkin, kamu tidak boleh banyak “terlihat” oleh orang lain. Jangan memancing atau mencari perhatian. Cobalah untuk tampak seperti pejalan kaki biasa. Oleh karena itu, pastikan kamu menjaga kebersihan dan mengenakan pakaian yang bersih dan layak.
  • Selalu cari cara untuk melindungi diri sendiri. Sebelum melarikan diri, mungkin ada baiknya kamu berolahraga dan mengembangkan kekuatan tubuh terlebih dahulu.
  • Jangan berbohong atau kabur dari kejaran polisi. Hal ini hanya akan menambah kecurigaan dan memberikan kesan bahwa kamu melakukan sesuatu yang ilegal. Jika kamu tertangkap oleh petugas polisi, kamu perlu menjelaskan situasi yang sebenarnya dihadapi karena berbohong, melawan, atau melarikan diri dari polisi hanya akan menimbulkan masalah yang lebih serius.
  • Kemas barang-barang penting, seperti senter, selimut, dan lain-lain. Ingatlah untuk membawa sebanyak mungkin produk makanan yang tidak mudah basi (mis. biskuit renyah, buah-buahan kering, camilan granola, makanan kaleng).
  • Jika kamu tidak bisa mewarnai rambut atau mengubah potongan rambut, cobalah kenakan rambut palsu dengan warna dan gaya yang tampak natural. Wig membantumu menyembunyikan identitasmu dan membuatmu tampak seperti orang lain. Akan tetapi, jangan kenakan rambut palsu yang tampak kekanak-kanakan (mis. rambut palsu warna-warni) agar kamu tidak menarik perhatian banyak orang.
  • Bawalah pisau lipat atau pisau serbaguna. Pisau seperti itu bisa menyelamatkanmu dalam berbagai situasi dan digunakan sebagai alat perlindungan diri. Akan tetapi, penggunaannya mungkin dapat menarik perhatian orang banyak dan membuat polisi menemukanmu.
  • Jika kamu memutuskan untuk kabur dari rumah, jangan tinggal bersama saudara atau kerabatmu karena ia mungkin menghubungi orang tuamu.
  • Bawalah dompet, tetapi jangan simpan uangmu di dalamnya. Dengan begini, jika ada penjahat yang ingin merampokmu, kamu bisa menunjukkan dompet yang kosong dan mengatakan bahwa kamu tidak memiliki lagi uang (meskipun sebenarnya kamu masih membawanya).
Iklan

Peringatan

  • Tinggalkan pesan kepada orang tuamu agar mereka tidak berpikir bahwa kamu diculik, kecuali jika kamu memang mengalami kekerasan di rumah (dalam hal ini, kamu perlu menghubungi polisi). Buatlah pesan yang singkat dan cukup jelaskan bahwa kamu ingin pergi dari rumah.
  • Selalu bawa dan kenakan pakaian yang tepat. Bawalah jaket dan alas kaki yang tebal (mis. sepatu bot atau sepatu kets), serta pakaian untuk cuaca panas.
  • Jangan terlalu percaya diri. Kepercayaan diri yang berlebihan bisa membuatmu menjadi target yang mudah (kamu pun akan mudah ditemukan oleh orang tua atau pihak berwenang).
  • Cobalah cari tempat yang aman untuk beristirahat di malam hari. Jangan sampai kamu berkeliaran di malam hari karena ada kemungkinan kamu akan bertemu dengan penjahat.
  • Jika kamu memutuskan untuk tinggal di tempat penampungan, pihak pengelola penampungan dapat menghubungi orang tuamu jika mereka mengenalnya. Oleh karena itu, ada baiknya kamu pergi ke tempat penampungan yang berada di luar kota agar tidak ada siapa pun yang mengenalmu.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Uang tunai
  • Uang kecil untuk membayar biaya-biaya tertentu (mis. binatu atau toilet umum)
  • Perlengkapan P3K
  • Jaket/mantel
  • Kantung tidur
  • Kaus kaki
  • Pakaian ganti (2 potong)
  • Pakaian dalam/bra (4 potong)
  • Sikat dan pasta gigi
  • Pembalut
  • Sisir
  • Botol air minum
  • Makanan yang tidak mudah basi
  • Semprotan cabai (untuk melindungi diri)
  • Produk deodoran
  • Pemantik api/korek api (opsional)
  • Senter (dengan baterai tambahan)
  • Sampo dan kondisioner (dalam satu produk, opsional)
  • Waslap (opsional)
  • Bantal kecil untuk bepergian (opsional)
  • Pisau/alat cukur dan produk pencukur rambut (opsional)
  • Buku catatan dan pensil/pulpen (opsional)

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 79.520 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan