Artikel ini disusun bersama Sarah Schewitz, PsyD
. Sarah Schewitz, PsyD adalah pakar psikologi dengan lebih dari 10 tahun pengalaman membantu para pasangan maupun individu memperbaiki dan mengubah pola mereka dalam cinta dan hubungan. Wanita ini adalah pendiri Couples Learn, sebuah praktik psikologi daring.
Artikel ini telah dilihat 2.427 kali.
Banyak orang mendambakan hubungan yang sehat dan menyenangkan, tetapi apa saja cirinya? Melihat beragam foto sepasang kekasih di media sosial dan situs web, wajar jika Anda bingung menentukan seperti apa sebenarnya hubungan yang sehat? Apakah hubungan dengan pasangan diwarnai oleh hal-hal menyenangkan atau menyedihkan? Artikel ini menjelaskan ciri hubungan yang sehat sebagai panduan untuk menentukan solid tidaknya hubungan dengan pasangan agar bisa diperbaiki atau dipertahankan!
Langkah
-
Anda dan pasangan ingin mewujudkan tujuan hidup yang sama. Anda berdua tidak perlu sependapat dalam semua hal sehingga boleh berdebat saat menentukan warna dinding rumah atau merek mobil yang ingin dibeli. Namun, hubungan akan bermasalah jika Anda ingin menetap di kota asal, sementara pasangan ingin bermigrasi ke luar negeri. [1] X Teliti sumber
- Anda tidak perlu menentukan tujuan hidup sekarang juga, terutama jika Anda masih muda, tetapi hal ini perlu dipikirkan kalau ingin menjalin hubungan yang serius.
Iklan
-
Rasa saling percaya adalah fondasi hubungan yang sehat. Kalau Anda bisa berbicara baik-baik tentang apa saja dengan pasangan, hal ini merupakan petunjuk bahwa Anda berdua menjalin hubungan yang sehat. Terbukanya kesempatan untuk membahas hal-hal yang baik dan buruk berperan penting agar Anda berdua tetap saling menghargai dan saling mencintai. [2] X Teliti sumber
- Memulihkan kepercayaan tidak semudah membalik telapak tangan. Jika Anda berdua mengalami masalah karena tidak percaya satu sama lain, berkonsultasilah dengan konselor untuk pasangan guna mencari solusi terbaik.
-
Momen ini bisa diisi dengan bepergian atau tinggal di rumah. Anda berdua berniat menjalin hubungan yang sehat jika mau meluangkan waktu untuk berduaan (tanpa mengakses ponsel!). Jadi, buat jadwal 1 atau 2 malam dalam seminggu untuk beraktivitas berdua saja. [3] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber
- Langkah ini agak sulit diterapkan kalau Anda punya anak yang masih kecil. Alokasikan waktu 1 malam dalam sebulan untuk jalan-jalan dengan pasangan setelah menitipkan anak pada orang yang bisa diandalkan.
Iklan
-
Hubungan tetap harmonis jika Anda berdua tetap saling berkomunikasi. Luangkan waktu untuk mengobrol dengan pasangan sekali sehari tanpa membahas tagihan, pekerjaan, atau anak. Bicarakan topik yang bersifat personal, misalnya apa yang Anda rasakan, hubungan Anda berdua, atau rencana hari depan untuk memastikan adanya kesamaan pandangan dan mempertahankan hubungan yang harmonis. [4] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber
- Anda berdua bisa membahas hal-hal yang tidak menyenangkan. Kalau Anda merasa tenang saat membicarakan masalah atau kekurangan pasangan dan sebaliknya, ini pertanda baik.
-
Sebagai pasangan, Anda berdua selalu saling mendukung. Jika pasangan bersikap suportif saat Anda sedang murung, hal ini merupakan ciri hubungan yang sangat akrab. Kalau Anda merasa diabaikan saat menghadapi masalah, sepertinya Anda bertepuk sebelah tangan. [5] X Teliti sumber
- Hal ini berlaku juga untuk pasangan. Ia juga bisa mengandalkan Anda dalam suka dan duka.
Iklan
-
Pertengkaran adalah hal biasa dalam hubungan. Akan tetapi, pasangan yang saling mencaci, mengejek, dan menghina bukan hal yang wajar. Jika Anda bisa berdiskusi dengan tenang dan mencari titik temu, kemampuan berkomunikasi pada level ini merupakan petunjuk bahwa Anda berdua menjalin hubungan yang sehat. [6] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Cobalah melihat perbedaan pendapat dengan memosisikan diri "Anda dan pasangan versus masalah", alih-alih "Anda versus pasangan".
-
Ingatlah bahwa Anda tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Adakalanya, Anda perlu mengalah agar pasangan merasa senang. Salah satu aspek penting dalam hubungan adalah berkompromi. Hal ini akan sering terjadi saat menjalin hubungan yang serius. [7] X Teliti sumber
- Kompromi harus bersifat timbal balik. Jika Anda yang terus mengalah, sementara pasangan selalu mendapatkan apa yang diinginkan, sudah saatnya Anda membicarakan hal ini dengannya dan mempertimbangkan perlu tidaknya melanjutkan hubungan.
Iklan
-
Anda dan pasangan mungkin punya teman masing-masing dan hobi yang berbeda. Kemandirian berperan penting agar Anda berdua bisa menjalin hubungan yang sehat! Anda memiliki bekal untuk menjadi pribadi yang lebih bermartabat dengan melakukan aktivitas tanpa melibatkan pasangan. Pastikan Anda terus mengembangkan diri dengan menghargai kemandirian sebab pasangan tidak bisa memenuhi semua yang Anda butuhkan. [8] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Saat mulai menjalin hubungan, wajar jika Anda kesulitan membagi waktu untuk teman-teman. Berusahalah mengontak mereka setidaknya seminggu sekali agar mereka tidak merasa diabaikan.
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-flux/201503/10-signs-youre-in-healthy-relationship
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-flux/201503/10-signs-youre-in-healthy-relationship
- ↑ https://www.apa.org/topics/marriage/healthy-relationships
- ↑ https://www.apa.org/topics/marriage/healthy-relationships
- ↑ https://www.girlshealth.gov/relationships/healthy/index.html
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/relationships-communication/relationship-help.htm
- ↑ https://www.girlshealth.gov/relationships/healthy/index.html
- ↑ https://www.helpguide.org/articles/relationships-communication/relationship-help.htm