Apakah Kamu Punya Anger Issues?

Cari tahu jawabannya lewat kuis ini!

Semua orang pasti pernah merasa marah, entah itu sekadar kesal maupun marah meledak-ledak. Perasaan ini mungkin memang beralasan, sehat, dan bisa dimengerti, tetapi menjadi kurang baik jika kamu selalu marah besar untuk merespons hampir semua kejadian dan situasi. Dengan kata lain, kemarahan itu hal yang wajar, tetapi reaksi kamu terhadap kemarahan itulah kuncinya. Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah kemarahanmu hanya muncul sesekali dan bukan masalah yang serius?

Walaupun anger issues hanya bisa dinilai oleh pakar kesehatan mental berlisensi, sangat mudah (dan penting!) untuk selalu waspada terhadap cara kamu berpikir dan merasakan sesuatu. Klik “Mulai Quiz” untuk memeriksa dirimu sendiri dengan cepat dan belajar cara mengelola emosi yang baik.

Seorang wanita terlihat frustrasi sambil memegang kedua sisi kepalanya dan berteriak.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Orang yang mengantre di depanmu menghabiskan waktu lama. Apa yang kamu rasakan?
  1. Santai saja! Nanti juga akan selesai.
  2. Agak kesal, tapi ini bukan masalah besar.
  3. Kalau mau jujur, aku agak frustrasi.
  4. Aku kesal banget. Nggak bisa lebih cepet apa?!
2. Rekan kerjamu mengalami masalah tak terduga dan tidak bisa menyelesaikan bagian pekerjaannya. Apa yang akan kamu katakan?
  1. “Jangan khawatir! Kuharap semuanya baik-baik saja.”
  2. “Kamu mestinya kasih tahu aku. Tapi ya sudah, kita cari solusinya.”
  3. “Serius?! Kamu mestinya jelasin semua ke bos, jangan ke aku.”
  4. “Seriusan? Aku nggak habis pikir bisa-bisanya kamu bikin kacau begini.”
3. Ada anak kecil yang terus menendang sandaran kursimu di bus selama perjalanan. Bagaimana perasaanmu?
  1. Aku nggak peduli. Sebentar lagi aku juga turun.
  2. Agak kesal sih, tapi aku akan cepat melupakannya.
  3. Aku terganggu. Dia mungkin akan mengerti jika aku menurunkan sandaran kursiku.
  4. Aku akan berbalik dan meluapkan kekesalanku ke orang tuanya.
4. Berapa kali kamu merasa benar-benar marah seminggu ini?
  1. Nggak sama sekali. Aku jarang marah.
  2. Mungkin satu atau dua kali, tapi nggak begitu sering.
  3. Mungkin satu kali sehari.
  4. Aku bisa marah berkali-kali dalam sehari.
5. Pacar kamu lupa jemput sepulang kerja. Bagaimana perasaanmu?
  1. Agak kesal, tapi nggak masalah.
  2. Aku benar-benar frustrasi, tapi nanti juga lupa sendiri.
  3. Mungkin besok dia nggak akan aku ajak ngomong sama sekali.
  4. Aku sangat marah. Aku akan meluapkan kemarahanku ke dia.
6. Pernyataan mana yang paling cocok dengan perasaanmu?
  1. Aku merasa marah sesekali, tapi itu tidak memengaruhi hidupku.
  2. Aku kadang marah, tapi aku berusaha mengendalikannya.
  3. Aku cukup sering marah, dan itu mengganggu hidupku.
  4. Aku selalu marah. Itulah caraku untuk merespons banyak hal.
7. Jalan kamu ditikung mobil lain waktu berangkat ke kantor. Bagaimana reaksimu?
  1. Nggak ada. Nggak ada gunanya menghabiskan waktu dan energi untuk ini.
  2. Aku mengumpat pelan, tapi aku mencoba melupakannya.
  3. Aku klakson dong. Dia kenapa sih?!
  4. Aku turunin kaca mobil terus aku teriak ke dia. Nggak peduli dia dengar atau tidak.
8. Kamu sedang antre untuk beli kue, tapi orang di depanmu memborong semuanya. Apa yang kamu lakukan?
  1. Keluar dari toko. Aku bisa beli di toko lain!
  2. Masuk ke dalam mobil, dan merasa geram selama beberapa menit.
  3. Menunjukkan wajah kesal ke orang itu.
  4. Marahin dia karena telah bertindak egois.
9. Apa kemarahanmu perlu dipicu banyak hal?
  1. Jelas. Aku lupa kapan kali terakhir aku benar-benar marah terhadap sesuatu.
  2. Sepertinya. Kadang aku marah, tapi nggak sering.
  3. Nggak juga. Aku agak sering marah.
  4. Nggak sama sekali. Aku akui aku sangat mudah marah.
10. Ada teman yang menyebarkan gosip buruk tentang kamu. Bagaimana kamu menghadapi orang itu?
  1. Aku tidak akan meladeninya. Itu hanya buang-buang waktu.
  2. Aku akan bilang kalau dia orang yang licik saat bertemu dengannya nanti.
  3. Aku tidak akan membalas chat-nya selama beberapa hari ke depan. Itulah caraku mengungkapkan perasaan!
  4. Aku akan langsung maki-maki dia kalau ketemu nanti.
11. Aduh! Penerbanganmu delay 4 jam. Bagaimana perasaan kamu?
  1. Campur aduk. Naik pesawat memang perlu waktu lama sih.
  2. Kesal, tapi nggak masalah. Kapan lagi aku bisa nonton film Netflix secara maraton selama 4 jam?
  3. Sangat frustrasi. Terus aku mesti ngapain dong sekarang?
  4. Marah besar. Aku sangat ingin menendang sesuatu.
12. Apakah teman-temanmu merasa nyaman membahas masalah mereka denganmu secara langsung?
  1. Sangat nyaman! Semua teman tahu mereka bisa membahas segala hal denganku.
  2. Secara umum, iya. Nggak ada masalah besar soal ini.
  3. Tergantung. Mereka kadang sengaja nggak bilang detail tertentu.
  4. Tidak. Mereka bertindak dengan sangat hati-hati saat berada di dekatku.

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?


Walaupun kamu sudah bisa mengendalikan segala hal, tidak ada salahnya jika kamu menyiapkan beberapa strategi manajemen kemarahan untuk digunakan di masa mendatang. Sebagai contoh, mengambil napas dalam-dalam<\/a>, berlatih visualisasi, dan menghitung sampai 10 merupakan metode yang bagus untuk mengelola kemarahan. Sementara itu, melakukan perawatan diri<\/a> dan mengubah pikiran negatif<\/a> bisa membantu kamu mengatasi kemarahan<\/a> dalam jangka panjang.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menghilangkan-Emosi-Negatif"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menjadi-Orang-yang-Positif"}],"link_data":[{"title":"Cara Menghilangkan Emosi Negatif","id":2148210,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menghilangkan-Emosi-Negatif","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/4\/42\/Get-Rid-of-a-Negative-Emotion-Step-13-Version-3.jpg\/-crop-200-200-200px-Get-Rid-of-a-Negative-Emotion-Step-13-Version-3.jpg","alt":"Cara Menghilangkan Emosi Negatif"},{"title":"Cara Menjadi Orang yang Positif","id":2132885,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menjadi-Orang-yang-Positif","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/1\/1b\/Be-Positive-Step-22-Version-3.jpg\/-crop-200-200-200px-Be-Positive-Step-22-Version-3.jpg","alt":"Cara Menjadi Orang yang Positif"}],"minimum":0},{"text":"Kamu mungkin punya sedikit anger issues.","meaning":"Kamu bisa tetap tenang di banyak situasi, tetapi kamu masih mengeluarkan reaksi marah sedikit lebih sering daripada yang kamu inginkan.

Ingat: hidup dengan kemarahan yang terpendam (berapa pun besarnya) tidak adil bagi orang-orang di sekitarmu, atau untuk dirimu sendiri! Pada kenyataannya, rasa marah atau stres yang kuat bisa menimbulkan masalah kesehatan mental dan fisik dalam jangka panjang, misalnya tekanan darah tinggi, depresi, diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya. Anger issues juga bisa membuat kamu sulit terhubung dan melakukan komunikasi dengan orang lain secara bermakna, baik itu rekan kerja, teman, dan bahkan orang dekat.

Untungnya, kemarahan bisa dikendalikan dengan berbagai cara mudah, dan sepertinya kamu sudah mengarah ke sana!
Mengambil napas dalam-dalam<\/a>, berlatih visualisasi, dan menghitung sampai 10 merupakan metode yang bagus untuk mengelola kemarahan. Sementara itu, melakukan perawatan diri<\/a> dan mengubah pikiran negatif<\/a> bisa membantu kamu mengatasi amarah<\/a> dalam jangka panjang.

Ingin mendapatkan dukungan tambahan? Psikolog atau konselor bisa membantumu mengendalikan amarah dan menemukan penyebabnya. Beberapa situs terapi daring (online), misalnya
Ibunda<\/a><\/b> akan memudahkan kamu berkonsultasi dengan psikolog dari rumah.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menghilangkan-Emosi-Negatif"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menenangkan-Diri-saat-Marah"}],"link_data":[{"title":"Cara Menghilangkan Emosi Negatif","id":2148210,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menghilangkan-Emosi-Negatif","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/4\/42\/Get-Rid-of-a-Negative-Emotion-Step-13-Version-3.jpg\/-crop-200-200-200px-Get-Rid-of-a-Negative-Emotion-Step-13-Version-3.jpg","alt":"Cara Menghilangkan Emosi Negatif"},{"title":"Cara Menenangkan Diri saat Marah","id":2134213,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menenangkan-Diri-saat-Marah","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/f\/ff\/Calm-Down-When-You-are-Angry-Step-21-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Calm-Down-When-You-are-Angry-Step-21-Version-2.jpg","alt":"Cara Menenangkan Diri saat Marah"}],"minimum":0},{"text":"Kamu mungkin punya anger issues sedang.","meaning":"Walaupun kemarahan tidak selalu menjadi emosi utamamu, sepertinya kamu sering marah ketika mengalami tekanan atau masa sulit. Walaupun amarah tidak selalu buruk, kamu lebih sering mengeluarkan emosi membara ini daripada kebanyakan orang.

Hidup dengan begitu banyak amarah yang terpendam tentu tidak adil bagi orang-orang di sekitarmu, dan bagi dirimu sendiri! Pada kenyataannya, perasaan stres atau amarah yang kuat bisa menimbulkan masalah kesehatan mental dan fisik dalam jangka panjang, misalnya tekanan darah tinggi, depresi, diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya. Masalah kemarahan juga bisa membuat kamu sulit terhubung dan melakukan komunikasi dengan orang lain secara bermakna, baik itu rekan kerja, teman, dan bahkan orang dekat.

Untungnya, kemarahan bisa dikendalikan dan dikelola dengan berbagai macam cara yang produktif dan sehat.
Mengambil napas dalam-dalam<\/a>, berlatih visualisasi, dan menghitung sampai 10 merupakan metode yang bagus untuk mengelola kemarahan. Sementara itu, melakukan perawatan diri<\/a> dan mengubah pikiran negatif<\/a> bisa membantu kamu mengatasi amarah<\/a> dalam jangka panjang.

Ingin mendapatkan dukungan tambahan? Psikolog atau konselor bisa membantumu mengendalikan amarah dan menemukan penyebabnya. Beberapa situs terapi daring (online), misalnya
Ibunda<\/a><\/b> akan memudahkan kamu berkonsultasi dengan psikolog dari rumah.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berhenti-Berteriak-ketika-Marah"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengendalikan-Emosi"}],"link_data":[{"title":"Cara Berhenti Berteriak ketika Marah","id":2169754,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berhenti-Berteriak-ketika-Marah","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/0\/0e\/Stop-Yelling-when-Angry-Step-13.jpg\/-crop-200-200-200px-Stop-Yelling-when-Angry-Step-13.jpg","alt":"Cara Berhenti Berteriak ketika Marah"},{"title":"Cara Mengendalikan Emosi","id":2135237,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengendalikan-Emosi","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/e\/ef\/Gain-Control-of-Your-Emotions-Step-26-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Gain-Control-of-Your-Emotions-Step-26-Version-2.jpg","alt":"Cara Mengendalikan Emosi"}],"minimum":0},{"text":"Kamu sepertinya punya anger issues serius.","meaning":"Ketika situasi berubah menjadi berat, kamu akan sering kehilangan ketenangan. Hal apa pun sepertinya bisa membuat kamu marah, baik itu obrolan sulit, situasi di tempat kerja yang membuat kamu frustrasi, atau bahkan sedikit ketidaknyamanan.

Hidup dengan begitu banyak amarah yang terpendam tentu tidak adil bagi orang-orang di sekitarmu, dan bagi dirimu sendiri! Pada kenyataannya, perasaan stres atau amarah yang kuat bisa menimbulkan masalah kesehatan mental dan fisik dalam jangka panjang, misalnya tekanan darah tinggi, depresi, diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya. Masalah kemarahan juga bisa membuat kamu sulit terhubung dan melakukan komunikasi dengan orang lain secara bermakna, baik itu rekan kerja, teman, dan bahkan orang dekat.

Untungnya, kemarahan bisa dikendalikan dan dikelola dengan berbagai macam cara yang produktif dan sehat.
Mengambil napas dalam-dalam<\/a>, berlatih visualisasi, dan menghitung sampai 10 merupakan metode yang bagus untuk mengelola kemarahan. Sementara itu, melakukan perawatan diri<\/a> dan mengubah pikiran negatif<\/a> bisa membantu kamu mengatasi amarah<\/a> dalam jangka panjang.

Ingin mendapatkan dukungan tambahan? Psikolog atau konselor bisa membantumu mengendalikan amarah dan menemukan penyebabnya. Beberapa situs terapi daring (online), misalnya
Ibunda<\/a><\/b> akan memudahkan kamu berkonsultasi dengan psikolog dari rumah.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berhenti-Berteriak-ketika-Marah"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menenangkan-Diri-saat-Marah"}],"link_data":[{"title":"Cara Berhenti Berteriak ketika Marah","id":2169754,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berhenti-Berteriak-ketika-Marah","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/0\/0e\/Stop-Yelling-when-Angry-Step-13.jpg\/-crop-200-200-200px-Stop-Yelling-when-Angry-Step-13.jpg","alt":"Cara Berhenti Berteriak ketika Marah"},{"title":"Cara Menenangkan Diri saat Marah","id":2134213,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menenangkan-Diri-saat-Marah","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/f\/ff\/Calm-Down-When-You-are-Angry-Step-21-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Calm-Down-When-You-are-Angry-Step-21-Version-2.jpg","alt":"Cara Menenangkan Diri saat Marah"}],"minimum":0}]" class="quiz_results_data"/>\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Teman Kamu Toksik?"},{"title":"Test: Apakah Kamu Kodependen?","id":2176514,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Ketergantungan-dalam-Suatu-Hubungan-quiz","image":"\"Ketergantungan<\/picture>","alt":"Test: Apakah Kamu Kodependen?"},{"title":"Test: Apakah Kamu Mengalami Emotional Detachment?","id":2176533,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Mengalami-Emotional-Detachment-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Kamu Mengalami Emotional Detachment?"}],"number":1},{"text":"Semuanya baik! Interaksiku dengan orang lain membuatku senang.","result":"Bagus sekali! Kami punya beberapa kuis tentang hal lain yang mungkin menarik:","next_quizzes":[{"title":"Test: Apa Tipe Mindset Kamu?","id":2176578,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apa-Mindset-Kamu-quiz","image":"\"Apa<\/picture>","alt":"Test: Apa Tipe Mindset Kamu?"},{"title":"Quiz: Apakah Poliamori Cocok untuk Kamu?","id":2176142,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Pelaku-Poliamori-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Quiz: Apakah Poliamori Cocok untuk Kamu?"},{"title":"Apa Bahasa Cinta Kamu? - Test","id":2175968,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apa-Bahasa-Cinta-Kamu-quiz","image":"\"Apa<\/picture>","alt":"Apa Bahasa Cinta Kamu? - Test"}],"number":2}]}" class="quiz_questionnaire_data"/>

Memahami Anger Issues Lebih Dalam

Apa itu kemarahan?
Kemarahan adalah respons emosional yang normal dan valid, yang dialami semua orang dari waktu ke waktu. Kemarahan bahkan bisa menjadi reaksi yang sehat terhadap situasi yang menjengkelkan, menyakitkan, dan bahkan membahayakan jiwa. Banyak orang yang terkadang merasa marah, tetapi tidak sampai mengganggu hubungan, karier, atau rutinitas sehari-hari mereka.

Jenis Kemarahan

  • Kemarahan eksternal: Amarah yang diwujudkan dalam bentuk fisik dan/atau verbal, misalnya berteriak, melempar benda, membanting pintu, mengancam, dan/atau menyakiti seseorang.
  • Kemarahan internal: Amarah yang diarahkan kepada diri sendiri, yang diwujudkan dalam beberapa tindakan, misalnya melukai diri sendiri, membiarkan diri sendiri kelaparan, dan berpikiran negatif.
  • Kemarahan tanpa kekerasan: Amarah yang ditampilkan secara halus atau pasif-agresif, misalnya bersikap dingin terhadap orang tertentu, memberi komentar sarkastik/sinis, atau membuat orang lain merasa tidak nyaman secara sengaja.

Apa itu anger issues?
Anger issues terjadi saat amarah mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang. Orang dengan anger issues sering meluapkan amarah, yang membuat teman, orang terkasih, dan rekan kerja menyadari kemarahan itu. Kemarahan tersebut telah mengalahkan reaksi lain yang dia miliki, sampai hal itu mengganggu kesehatannya secara keseluruhan (seperti sakit kepala, depresi, tekanan darah tinggi, kecemasan, dan sebagainya).

Apakah kamu punya anger issues?
Kamu mengalami anger issues jika emosi tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari. Renungkan bagaimana kamu biasa bersikap dan bereaksi dalam kehidupan sehari-hari. Apakah amarah itu memengaruhi caramu memperlakukan diri sendiri dan orang lain secara signifikan? Apakah kamu bisa bereaksi dan merespons beberapa situasi dengan emosi yang berbeda-beda, atau apakah kamu selalu merespons segala hal dengan kemarahan? Jika kamu terus dikendalikan amarah dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kamu menderita masalah kemarahan.

Kiat untuk Mengelola Kemarahan

  • Ambil napas dalam-dalam ketika kamu merasa marah. Fokuskan pikiran dan tarik napas melalui hidung secara perlahan, lalu embuskan napas secara perlahan. Terus ambil dan keluarkan napas secara perlahan untuk menenangkan diri sendiri, alih-alih terbawa amarah.
  • Hitung hingga mencapai angka tertentu sebelum kamu melakukan atau mengatakan sesuatu yang impulsif (menuruti gerak hati). Sangat mudah mengatakan atau melakukan sesuatu yang kamu sesali saat emosi sedang memuncak. Sebelum mulai bertindak, hitung dalam hati hingga mencapai 10, 20, atau angka yang lebih besar. Tindakan ini bisa memberi kamu waktu untuk rileks dan berpikir dengan tenang.
  • Bayangkan hal-hal yang damai dan menenangkan. Di mana kamu merasa tenang dan nyaman? Setiap kali kamu merasa marah, bayangkan kamu berada suatu tempat yang nyaman untuk menenangkan diri.
  • Siram kepalamu dengan air dingin. Mungkin tindakan ini terasa tidak nyaman, tetapi guyuran air dingin bisa membantu kamu menata ulang otak dan memikirkan berbagai hal secara rasional dan tenang.
  • Hadapi situasi dengan sentuhan humor . Walaupun humor bukan reaksi terbaik untuk semua hal, mengatasi rasa frustrasi dan tidak nyaman dengan humor bisa berguna. Ketika kamu merasa sangat jengkel atau marah, cobalah melontarkan lelucon atau meringankan suasana hati dan lihat apakah tindakan ini bisa membantu mengatasi amarah.
  • Kenali dan hindari hal-hal yang bisa memicu amarah. Situasi apa yang paling sering membuat kamu emosi? Menghindari situasi tersebut atau menghadapinya dengan metode lain bisa berguna untuk membantu kamu mengelola kemarahan secara efektif.
  • Singkirkan pola pikir negatif. Pola pikir tertentu, misalnya melihat sesuatu secara absolut (dengan sudut pandang sendiri), mengambil kesimpulan secara tergesa-gesa, dan menyalahkan orang lain bisa memicu amarah. Dengan mengenali dan mengubah pola pikir ini, kamu bisa menghadapi beberapa kejadian dengan pola pikir yang seimbang. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara mengubah pola pikir negatif, bacalah artikel ini .
  • Lakukan perawatan diri . Makin baik kamu menjaga kesehatan fisik dan mental, makin mudah kamu menghadapi momen dan situasi yang menimbulkan amarah. Tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malam, menyingkirkan stres melalui meditasi yang penuh dengan kesadaran , melakukan relaksasi otot progresif , bersikap terbuka terhadap teman, dan berolahraga dengan teratur adalah cara yang bagus untuk menjaga agar tubuh dan pikiran tetap sehat.
  • Bergabunglah dengan kelas manajemen kemarahan (anger management). Menghadapi kemarahan sendirian bisa menegangkan dan membuatmu kewalahan. Jadi, kamu tidak boleh menghadapinya sendirian! Carilah kelas manajemen kemarahan terdekat untuk mendapatkan pelatihan khusus mengenai cara menghadapi ledakan kemarahan.
  • Berkonsultasilah dengan pakar kesehatan mental berlisensi. Menghadapi kemarahan bisa sangat melelahkan, tetapi kamu tidak harus menghadapinya sendirian. Terapis bisa membantu kamu menjelajahi lebih dalam hal-hal yang membuat kamu marah, dan membantu merancang strategi terbaik untuk mengatasi perasaan kamu.