PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Analisis Break-Even adalah teknik akuntansi biaya yang sangat berguna. Analisis ini adalah bagian dari model analitis yang bernama analisis cost-volume-profit (CVP) dan membantu Anda menentukan banyaknya produk yang perlu dijual perusahaan untuk menutupi biayanya dan mulai menghasilkan laba. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mempelajari caranya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menentukan Biaya dan Harga

PDF download Unduh PDF
  1. Biaya tetap adalah biaya yang tidak bergantung kepada volume produksi. Biaya sewa, asuransi, pajak properti, pembayaran pinjaman, dan biaya keperluan lain (misalnya air dan listrik) adalah contoh-contoh biaya tetap karena jumlah yang dibayarkan sama berapa pun unit produksi yang dihasilkan atau dijual. Kelompokkan biaya-biaya tetap perusahaan selama periode tertentu kemudian jumlahkan. [1]
  2. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya bergantung kepada volume produksi. Sebagai contoh, sebuah unit bisnis yang menawarkan jasa penggantian oli harus membeli penyaring oli setiap kali melakukan penggantian oli. Oleh karenanya, biaya penyaring oli adalah biaya variabel. Faktanya, biaya ini bisa dialokasikan pada tiap penggantian oli karena setiap kali mengganti oli, perusahaan diharuskan membeli satu penyaring oli. [2]
    • Contoh biaya variabel yang lain misalnya bahan baku, biaya komisi, dan pengangkutan barang.
  3. Strategi pemberian harga adalah bagian dari strategi pemasaran yang lebih komprehensif dan rumit. Tetapi, harga jual harus melebihi biaya produksi, oleh karenanya Anda harus mengetahui total biaya yang sebenarnya (bahkan, ada peraturan yang melarang penjualan barang di bawah biaya produksi). [3]
    • Strategi penentuan harga yang lain termasuk mengetahui sensitivitas harga target pasar (apakah pelanggan memiliki pendapatan tinggi atau rendah), harga pesaing, dan perbandingan fitur produk, serta menghitung pendapatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba dan mengembangkan usaha.
    • Ingatlah bahwa penjualan tidak dipengaruhi oleh harga saja. Pembeli juga akan membayar produk yang nilainya yang sepadan. Tujuan Anda adalah meningkatkan pangsa pasar sehingga Anda bisa menentukan harga.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menghitung Margin Kontribusi dan Titik Break-Even

PDF download Unduh PDF
  1. Margin kontribusi per unit menentukan banyaknya uang yang dihasilkan unit setelah menutupi biaya tetapnya. Margin ini dihitung dengan mengurangi biaya variabel unit dari harga jual. Supaya lebih jelas, lihatlah contoh di bawah. [4]
    • Harga penggantian oli adalah Rp400.000 (ingat, perhitungan ini hanya bisa dilakukan jika mata uangnya sama). Tiap penggantian oli memiliki 3 unsur biaya: biaya pembelian penyaring oli Rp50.000, pembelian kaleng oli Rp50.000, dan pembayaran gaji teknisi Rp100.000. Tiga biaya tersebut adalah biaya variabel yang berkaitan dengan penggantian oli.
    • Margin kontribusi untuk sekali penggantian oli adalah Rp400.000-(Rp50.000 + Rp50.000 + Rp100.000) yaitu Rp200.000. Jasa penggantian oli memberikan perusahaan pendapatan Rp200.000 setelah menutupi biaya variabelnya.
  2. Rasio ini akan memberikan persentase yang dapat digunakan untuk menentukan keuntungan yang akan dihasilkan dari berbagai tingkat penjualan. Untuk menghitung rasio margin kontribusi, bagikan margin kontribusi dengan penjualan. [5]
    • Mari gunakan contoh sebelumnya. Bagikanlah margin kontribusi Rp200.000 dengan harga jual Rp400.000. Hasilnya adalah rasio margin kontribusi sebesar 50%.
  3. Titik Break-Even menunjukkan banyaknya volume penjualan yang perlu dicapai untuk menutupi semua biaya. Rumusnya adalah dengan membagi semua biaya tetap dengan margin kontribusi dari produk. [6]
    • Dari contoh sebelumnya, katakanlah biaya tetap perusahaan dalam sebulan sebanyak Rp20.000.000. Dengan demikian, titik break-even perusahaan adalah 20.000.000 / 200.000 = 10 unit. Artinya, jasa penggantian oli perlu dilakukan 100 kali dalam sebulan untuk menutupi seluruh biayanya (titik break-even perusahaan).
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghitung Laba dan Rugi

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah Anda mengetahui titik break-even perusahaan, Anda bisa memperkirakan laba perusahaan. Ingat, tiap unit yang dijual akan menghasilkan pendapatan sebanyak margin kontribusinya. Dengan demikian, tiap unit yang dijual di atas titik break-even akan menghasilkan laba dan tiap unit yang dijual di bawah titik break-even akan menghasilkan rugi sebanyak margin kontribusi. [7]
  2. Dari contoh sebelumnya, katakanlah perusahaan memberikan 150 penggantian oli tiap bulan. Untuk mencapai titik break-even hanya dibutuhkan 100 kali penggantian oli. Dengan demikian, sisa 50 kali penggantian oli akan menghasilkan laba sebanyak Rp200.000 per satu kali penggantian oli sehingga total laba adalah 50 x Rp200.000 sebanyak Rp10.000.000 per bulan. [8]
  3. Sekarang, katakanlah perusahaan hanya memberikan jasa penggantian oli sebanyak 90 kali dalam sebulan. Titik break-even tidak berhasil dicapai sehingga perusahaan mengalami rugi. Tiap 10 penggantian oli di bawah titik break-even akan menghasilkan rugi Rp200.000 dengan total (10 * Rp200.000) yaitu Rp2.000.000 sebulan. [9]
    Iklan

Tips

  • Pastikan Anda memahami keterbatasan analisis Break-Even . Perkiraan rugi dan laba yang akurat tidak bisa dihitung hanya berdasarkan perkiraan biaya dan volume saja.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Kalkulator

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.839 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan