Trakeostomi adalah bukaan/lubang—yang dibuat dengan insisi bedah atau dengan membuat sayatan pada kulit—pada bagian depan leher dan menembus ke dalam trakea (batang tenggorokan). [1] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber Sebuah selang plastik dimasukkan melalui sayatan tersebut untuk menjaga agar jalan udara tetap terbuka dan memungkinkan pasien dapat bernapas. Prosedur tersebut sering dilakukan dalam situasi darurat dengan tujuan menghindarkan tenggorokan dari reaksi alergi atau pertumbuhan tumor. Trakeostomi dapat menjadi tindakan sementara ataupun permanen. Melakukan perawatan untuk trakeostomi permanen memerlukan banyak pengetahuan dan perhatian, terutama sekali untuk para pasien dan caregiver —keluarga/teman yang tinggal bersama pasien dan menjaga/merawatnya—saat di rumah dan jauh dari rumah sakit. Pastikan bahwa Anda menerima pelatihan secara menyeluruh dari seorang petugas kesehatan profesional sebelum berusaha merawat seorang pasien dengan trakeostomi.
Langkah
-
Siapkan peralatan yang diperlukan. Pengisapan selang trakeostomi penting karena akan membantu membebaskan saluran udara dari produksi sekret (lendir/ mucus) , sehingga memungkinkan pasien untuk bernapas lebih baik dan mengurangi risiko infeksi paru-paru. [2] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf Tindakan pengisapan yang tidak tepat merupakan penyebab utama terjadinya infeksi pada orang yang menggunakan selang trakeostomi (tracheostomy tube) . Perlengkapan yang diperlukan meliputi:
- Mesin pengisap/penyedot
- Selang kateter untuk melakukan pengisapan (untuk orang dewasa digunakan ukuran 14 dan 16)
- Sarung tangan steril berbahan lateks
- Larutan garam fisiologik (Natrium Chlorida/NaCl 0,9%)
- Larutan garam fisiologik siap pakai atau dalam bentuk semprot/suntik berukuran 5ml.
- Mangkuk bersih berisi air bersih
-
Cucilah tangan Anda secara menyeluruh. Caregiver (baik di rumah sakit ataupun di rumah) harus mencuci tangan mereka sebelum dan sesudah perawatan trakeostomi. [3] X Teliti sumber Tindakan tersebut terutama untuk melindungi pasien dari infeksi karena bakteri yang masuk melalui lubang pada lehernya. Cucilah tangan Anda dengan sabun dan air hangat minimal selama 20 detik dan jangan lupa menggosok bagian-bagian di antara jari-jari Anda dan di bagian bawah kuku.
- Keringkan tangan dengan tisu atau kain/lap bersih.
- Matikan keran dengan tisu atau kain/lap agar tangan Anda tidak kembali terkontaminasi.
- Sebagai alternatif, sabun tangan Anda dengan gel/cairan pembersih berbasis alkohol lalu keringkan dengan cara diangin-anginkan.
-
Siapkan dan lakukan pengujian pada kateter. Paket mesin pengisap harus dibuka secara hati-hati, saat membawanya jangan menyentuh ujung kateter. [4] X Teliti sumber Namun demikian, pengatur lubang angin yang terdapat di ujung kateter dapat disentuh, jadi jangan khawatir mengenai hal tersebut. Kateter biasanya direkatkan pada selang trakea yang dihubungkan ke mesin pengisap.
- Nyalakan mesin pengisap dan lakukan pengujian melalui ujung kateter untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya mesin tersebut. Ujilah dengan menutupkan ibu jari Anda di atas lubang kateter lalu melepaskan.
- Boleh jadi selang trakea tersebut memiliki satu atau dua bukaan/lubang, dan mungkin juga dilengkapi balon (cuffed) —yang dapat diatur untuk menguragi risiko aspirasi—atau tanpa dilengkapi balon (uncuffed) , berlubang (memungkinkan untuk berbicara) atau tidak berlubang. [5] X Teliti sumber
-
Siapkan pasien dan ambil larutan garam (NaCl). Pastikan kepala dan bahu pasien sedikit ditinggikan/diangkat. Keduanya harus nyaman selama prosedur perawatan berlangsung. Untuk membuatnya tenang, izinkan pasien menarik napas dalam-dalam sekitar tiga sampai empat kali. Segera setelah pasien dalam posisi tepat, masukkan 3-5 mililiter larutan NaCl 0,9% ke dalam selang kateter. Tindakan tersebut akan membantu merangsang pasien mengeluarkan lendir dan menambah uap lembap pada membran lendir. [6] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf Larutan NaCl 0,9% harus digunakan teratur selama proses pengisapan untuk mencegah pembentukan sumbatan lendir kental dalam tenggorokan, yang dapat menghalangi jalan udara.
- Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga kesehatan yang merawat pasien sebelum Anda melakukan langkah ini. Perawatan ini kadang ditentukan oleh jenis selang trakeostomi yang dipasang.
- Berapa kali NaCL 0,9% harus dimasukkan berbeda untuk pasien satu dan yang lain, tergantung pada seberapa kental dan banyak lendir yang diproduksi oleh tenggorokannya.
- Caregiver harus memeriksa warna, bau, dan juga kekentalan lendir untuk berjaga bilamana ada infeksi–lendir berubah menjadi hijau keabu-abuan serta berbau tak sedap.
-
Masukkan kateter dan pasang pengisap. Arahkan kateter ke dalam selang trakea dengan lembut sampai pasien mulai terbatuk hingga batuk tersebut berhenti dan tidak berlanjut. Pada sebagian besar kasus, selang kateter harus dimasukkan ke selang trakeostomi sedalam kira-kira 10 sampai 13 cm. Lengkungan alami kateter harus mengikuti lengkungan dari selang trakea. Kateter harus ditarik sedikit ke belakang sebelum pengisapan dilakukan, sehingga akan membuat pasien merasa lebih nyaman.
- Pasang pengisap dengan menutup pengatur lubang angin saat menarik kateter dari selang trakea dengan gerakan pelan dan memutar. Pengisap sebaiknya tidak digunakan lebih lama dari kira-kira sepuluh detik, selama waktu tersebut kateter akan terus memutar dan tertarik keluar. Pengisap akan terlepas.
- Selang trakeostomi dibuat dalam beberapa ukuran dan bahan seperti plastik semifleksibel, plastik keras dan logam. Beberapa jenis selang dibuat untuk sekali pakai (disposable), sementara yang lain dapat digunakan secara berulang. [7] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
-
Biarkan pasien menarik napas sesaat. Izinkan pasien menarik napas pelan dan dalam sebanyak 3-4 kali di antara tahap pengisapan, sebab saat mesin pengisap bekerja sangat sedikit udara yang dapat masuk ke paru-paru pasien. [9] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf Pasien sebaiknya diberikan oksigen setiap kali usai tahap pengisapan atau berikan waktu untuk bernapas tergantung dari kondisi pasien.
- Setelah kateter dilepas, sedot air melalui selang tersebut untuk membuang semua lendir kental, lalu cuci kateter dengan hidrogen peroksida.
- Ulangi proses ini sesuai kebutuhan jika pasien memproduksi lebih banyak lendir yang terisap keluar dari selang trakea.
- Ulangi proses pengisapan sampai saluran napas bersih dari lendir.
- Setelah selesai, kembalikan laju aliran oksigen seperti sebelumnya.
-
Kumpulkan peralatan. Adalah hal penting untuk menjaga peralatan tetap bersih dan bebas dari lendir dan kotoran lain. Jadi sebaiknya bersihkan peralatan tersebut minimal dua kali sehari—idealnya adalah pada pagi dan sore hari. [10] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf Bagaimanapun, lebih sering lebih baik. Berikut adalah hal-hal yang Anda perlukan:
- Larutan garam steril
- Hidrogen Peroksida setengah cair (½ bagian air dicampur dengan ½ bagian hidrogen peroksida)
- Mangkuk kecil yang bersih
- Sikat lembut yang bersih
-
Cucilah tangan Anda. Sangat penting untuk mencuci tangan Anda dan menyingkirkan semua kuman dan kotoran. Tindakan tersebut akan membantu mencegah infeksi apa pun yang disebabkan oleh perawatan yang tidak higienis.
- Prosedur mencuci tangan yang tepat telah didiskusikan pada bagian sebelumnya. Hal terpenting yang harus diingat adalah menggunakan jenis sabun yang lembut, menyabuni dengan baik, membilasnya, dan mengeringkannya dengan handuk kering dan bersih.
-
Rendam inner cannula selang trakea. Masukkan ½ bagian larutan hidrogen peroksida ke dalam sebuah mangkuk, sementara di mangkuk yang lain masukkan larutan garam steril. Angkatlah selang trakea bagian dalam dengan hati-hati sambil menahan pelat leher (neck plate/fange) , yang sebaiknya telah diajarkan oleh dokter atau perawat saat pasien masih dirawat di rumah sakit. [11] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- Masukkan selang kanul ke dalam mangkuk berisi larutan hidrogen peroksida dan biarkan terendam sempurna sampai lapisan kerak dan partikel-partikel di dalamnya melunak, larut, dan terlepas.
- Beberapa selang trakea dibuat untuk sekali pakai dan tidak perlu dibersihkan jika Anda memiliki penggantinya.
-
Bersihkan inner cannula . Bersihkan bagian dalam maupun luar inner cannula menggunakan sikat yang berbulu halus. Lakukan dengan hati-hati dan pastikan selang tersebut bersih dari lendir dan kotoran lain. [12] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf Berhati-hatilah, jangan menggosok terlalu kuat dan hindari penggunaan sikat yang kasar/berbulu besar untuk membersihkan selang trakea karena kemungkinan dapat merusaknya. Setelah Anda selesai membersihkannya, masukkan selang ke dalam larutan garam selama 5-10 menit untuk merendam dan membuatnya steril.
- Jika Anda tidak memiliki lebih banyak air garam, merendamnya dalam cuka putih yang dilarutkan dengan sedikit air juga akan berhasil baik.
- Jika Anda akan menggunakan selang trakea berbahan plastik sekali pakai, lewati saja langkah ini.
-
Pasanglah kembali selang ke dalam lubang trakeostomi. Segera setelah Anda memegang selang trakea yang bersih dan steril (atau baru), berhati-hatilah memasukkannya ke dalam lubang trakeostomi sementara masih menahan pelat leher (neck plate). [13] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf Putar bagian dalam selang sampai kembali terkunci dalam posisi yang aman. Anda dapat menarik selang tersebut dengan lembut ke arah depan untuk mengecek/memastikan bahwa bagian dalam selang telah terkunci ke tempatnya.
- Prosedur pembersihan yang Anda lakukan telah lengkap dan berhasil baik. Melakukan prosedur ini minimal 2 kali sehari dapat mencegah infeksi, penyumbatan saluran, dan berbagai komplikasi lain.
-
Periksalah stoma. Stoma adalah istilah lain untuk lubang pada leher/trakea tempat selang trakeostomi dimasukkan sehingga pasien dapat bernapas. Stoma tersebut sebaiknya diperiksa setiap kali usai tindakan pengisapan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kulit dan tanda-tanda infeksi. [14] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf Jika muncul gejala infeksi (atau jika apa pun tampak meragukan) segera konsultasikan pada dokter.
- Gejala-gejala infeksi stoma dapat meliputi: kemerahan dan bengkak, rasa sakit dan produksi lendir dari nanah yang berbau tak sedap.
- Jika stoma terinfeksi dan terjadi peradangan, selang trakea akan lebih sulit dimasukkan.
- Jika stoma pucat dan kebiruan, mungkin hal itu mengindikasikan adanya masalah dengan aliran darah hingga jaringan, dan sebaiknya segera hubungi dokter.
-
Bersihkan stoma dengan antiseptik. Setiap kali Anda melepas selang trakea, bersihkan dan lakukan disinfeks (pembasmian kuman penyakit) pada stoma. Gunakan larutan antiseptik seperti larutan betadine atau larutan sejenis yang lain. Stoma tersebut harus dibersihkan dalam gerakan memutar (dengan kain kasa steril) mulai dari posisi jam 12 dan menyekanya turun ke posisi jam 3. [15] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf Selanjutnya gunakan kain kasa baru yang direndam dalam larutan antiseptik dan usap ke arah atas ke posisi jam 9.
- Untuk membersihkan setengah bagian terbawah dari stoma tersebut, usapkan kain kasa baru dari posisi jam 3 naik ke posisi jam 6. Selanjutnya usap lagi dari posisi jam 9 bergerak turun ke posisi jam 6.
- Hanya lakukan langkah ini jika Anda sudah pernah mengikuti pelatihannya.
-
Ganti pembalut secara teratur. Pembalut di sekeliling lubang trakeostomi harus diganti minimal dua kali sehari. [15] X Teliti sumber Penggantian pembalut membantu mencegah terjadinya infeksi pada area stoma dan di dalam sistem pernapasan (paru-paru). Penggantian pembalut juga mendukung kebersihan kulit. Pembalut baru membantu mengisolasi kulit dan menyerap produksi sekret/lendir yang mungkin bocor di sekitar stoma.
- Pembalut yang basah harus diganti secepatnya. Pembalut basah cenderung tercampur bakteri dan dapat memicu komplikasi kesehatan.
- Jangan lupa untuk mengganti pita (tali) yang menahan selang trakea jika tampak kotor atau basah. Pastikan untuk menahan selang trakea pada tempatnya saat melakukan penggantian pita/tali tersebut.
-
Lindungi selang trakea saat berada di luar. Alasan mengapa para dokter dan petugas kesehatan profesional terus-menerus melakukan penutupan selang trakea adalah karena kotoran dan partikel-partikel asing dapat masuk ke dalam selang yang tidak tertutup dan akhirnya memasuki batang tenggorokan pasien. [18] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf Partikel-partikel asing meliputi debu, pasir dan berbagai polutan yang ada di atmosfer. Semua partikel tersebut dapat memicu iritasi dan bahkan infeksi, sehingga harus dihindari.
- Masuknya kotoran ke dalam selang trakea memicu produksi lendir berlebihan di dalam batang tenggorokan, yang dapat menyumbat selang dan menyebabkan kesulitan bernapas serta terjadinya infeksi.
- Pastikan untuk lebih sering membersihkan selang trakea jika pasien menghabiskan banyak waktu di luar rumah, terutama jika udara berangin dan/atau berdebu.
- Berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan untuk mengetahui kapan Anda sebaiknya menutup selang trakea selama tidak digunakan, atau menghubungkannya kembali ke ventilator.
-
Hindari aktivitas berenang. Berenang dapat sangat berbahaya untuk pasien trakeostomi. Selagi berenang, lubang trakeostomi ataupun tutup pada selang tersebut tidak benar-benar kedap air. Akibatnya, saat sedang berenang kemungkinan besar air masuk langsung ke dalam lubang/selang trakeostomi, yang dapat memicu suatu kondisi yang disebut “pneumonia aspirasi/infeksi paru-paru”—air yang masuk ke dalam paru-paru yang memicu penciutan. [20] X Teliti sumber www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- Pneumonia aspirasi, bahkan setelah masuknya sedikit air saja, dapat memicu kematian karena tercekik.
- Masuknya air ke dalam paru-paru bahkan dalam jumlah kecil juga dapat meningkatkan risiko infeksi oleh bakteri.
- Tutuplah selang tersebut dan juga berhati-hatilah saat mandi atau berada di bawah pancuran mandi.
-
Usahakan untuk menghirup udara lembap. Saat seorang bernapas melalui hidungnya (dan juga sinus—rongga kecil di belakang tulang pipi dan dahi) udara cenderung menahan lebih banyak uap lembap, yang lebih baik untuk paru-paru. Namun, orang-orang dengan trakeostomi tidak lagi memiliki kemampuan tersebut, sehingga yang mereka hirup adalah udara dengan kelembapan yang sama dengan udara luar. [21] X Teliti sumber aspiration pneumonia Di daerah beriklim kering, hal tersebut dapat menimbulkan masalah, sehingga penting untuk berusaha dan menjaga agar pasien dapat menghirup udara selembap yang bisa didapat.
- Gunakan alat humidifier untuk melembapkan udara kering selama di rumah. Pastikan untuk membersihkan alat ini secara rutin agar tidak berjamur.
- Jika Anda membutuhkan suplementasi oksigen, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui apakah udara di rumah boleh dilembapkan.
Tips
- Pastikan selang trakea bersih dari sumbatan lendir, dan bawalah selalu satu cadangan selang setiap kali melakukan perawatan.
- Setelah batuk pastikan untuk selalu membersihkan lendir dengan kain atau tisu.
- Segera kunjungi dokter jika terjadi pendarahan dari lubang trakeostomi atau jika pasien mengalami kesulitan bernapas, terserang batuk, sakit di bagian dada, atau mengalami demam.
Referensi
- ↑ https://my.clevelandclinic.org/services/head-neck/treatments-services/tracheostomy-care
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ http://www.austincc.edu/adnlev1/rnsgskills2online/nt_suction_trach/trach%20care%20suctioning%20procedure.htm
- ↑ http://www.austincc.edu/adnlev1/rnsgskills2online/nt_suction_trach/trach%20care%20suctioning%20procedure.htm
- ↑ http://www.americannursetoday.com/tracheostomy-care-an-evidence-based-guide-to-suctioning-and-dressing-changes/
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ https://my.clevelandclinic.org/services/head-neck/treatments-services/tracheostomy-care
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000076.htm
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ www.aacn.org/wd/Cetests/media/C135.pdf
- ↑ aspiration pneumonia