Unduh PDF Unduh PDF

Ketika kebanyakan orang membeli sebuah investasi seperti sebuah saham, mereka berharap harga saham tersebut akan naik. Jika harga saham tersebut lebih rendah ketika mereka membelinya dibandingkan saat menjualnya, maka mereka telah meraih keuntungan. Proses ini disebut posisi "long". Melakukan short sell pada sebuah saham atau "short" dalam bahasa sehari-hari yang dikenal, adalah kebalikannya. Bukannya berharap bahwa harga sebuah investasi akan naik di masa depan, orang-orang yang melakukan short berharap harga tersebut akan turun. Bagaimana cara Anda melakukan hal ini dan bagaimana caranya menghasilkan uang dengan melakukan hal ini? Bacalah tutorial ini untuk mengetahui bagaimana cara untuk melakukan short sell.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memahami Teorinya

Unduh PDF
  1. 1
    Berharap harga atau nilai dari sebuah investasi turun di dalam order short sell. Sebagaimana yang disebutkan di atas, melakukan short adalah kebalikan dari posisi long. Bukannya berharap bahwa sebuah investasi nilainya akan naik dalam jangka pendek atau panjang, Anda pada dasarnya berharap bawah investasi tersebut akan turun nilainya. [1]

    • Para investor yang memiliki posisi long ingin membeli pada nilai yang rendah dan menjual pada harga yang tinggi untuk memaksimalkan keuntungan mereka. Ini adalah salah satu maksim berinvestasi. Para investor yang melakukan short sell pada dasarnya ingin melakukan hal yang sama, kecuali dalam urutan yang berbeda. [2] Para investor yang memilih untuk melakukan short sell ingin menjual pada harga yang tinggi dan membeli pada harga yang rendah.
  2. Saat Anda menempatkan sebuah trade untuk short sell, sebagai contoh, pialang Anda akan meminjamkan Anda sebuah saham. Dengan segera, lembar saham tersebut akan dijual dan ditempatkan di dalam akun Anda. Anda akan menunggu hingga harga saham tersebut jatuh, di mana pada titik tersebut, Anda akan membeli balik jumlah lembar saham yang sama dengan yang awalnya telah Anda jual. Ini disebut "membeli untuk menutup". Perbedaan harga antara harga jual Anda pada awalnya, meskipun secara teknis Anda tidak memilikinya, dan harga beli Anda kemudian, adalah keuntungan Anda.
  3. Anggap saja Anda, sang investor, ingin melakukan short untuk 100 lembar saham Perusahaan XYZ, yang saat ini diperdagangkan di harga $20. Anda menghubungi seorang pialang, yang kemudian akan meminjamkan Anda 100 lembar saham XYZ, yang dengan segera Anda jual. Anda sekarang memiliki $2.000 yang telah dikreditkan ke akun Anda, meskipun dana tersebut diblokir karena Anda tidak memiliki sahamnya dan pada akhirnya perlu untuk membeli sahamnya kembali.
    • Anda akan menunggu harga sahamnya jatuh, karena melakukan short sell berarti mengharapkan harganya akan jatuh. Setelah sebuah laporan kuartal ke-3 keluar, yang merupakan sebuah petaka, harga saham Perusahaan XYZ merosot ke $15 per lembar sahamnya. Anda membeli 100 lembar saham Perusahaan XYZ di harga $15 untuk menutupi posisi awal Anda, yang mengembalikan $1.500 kepada orang yang Anda pinjam uangnya pada awalnya.
    • Keuntungan Anda adalah selisih harga investasi tersebut, ketika Anda menjual dan saat Anda menutupnya. Dalam hal ini, Anda telah menjual saham Perusahaan XYZ di harga $2.000 dan menutupnya di harga $1.500. Anda telah menghasilkan keuntungan sebesar $500 dengan melakukan short saham Perusahaan XYZ.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memahami Risiko Melakukan Short Sell

Unduh PDF
  1. Biasanya, Anda dapat menahan sebuah posisi short selama waktu yang Anda inginkan. Tetapi, karena Anda meminjam saham tersebut dari seorang pialang atau sebuah bank, Anda harus membayar biaya bunga untuk posisi Anda. Semakin lama Anda menahan investasi tersebut, semakin besar Anda harus membayar biaya bunganya. Anda tidak berpikir bahwa Anda akan mendapatkan uang secara gratis, bukan?
  2. Terkadang, seorang investor yang sedang mencoba untuk melakukan short pada sebuah saham dipaksa untuk menutupnya tanpa diantisipasi sebelumnya, karena sang pialang yang meminjamkan saham tersebut ingin menjualnya. Ingatlah bahwa Anda tidak memiliki saham yang sedang Anda coba untuk lakukan short terhadapnya, tetapi Anda dipinjamkan oleh seorang broker. Jika broker tersebut ingin menjual saham tersebut sebelum Anda ingin melakukannya, itu disebabkan karena adanya sebuah kesempatan bagi mereka untuk menghasilkan uang, biasanya dikarenakan harga menjadi lebih tinggi bukan menjadi lebih rendah. Kemungkinan Anda akan dipaksa untuk menutupi sebuah posisi yang tidak menguntungkan dan kehilangan uang.
    • Meskipun tindakan call away tidak sering terjadi, hal ini bukannya tidak pernah terdengar. Tindakan call away lebih sering terjadi pada saat sejumlah besar investor, semuanya sedang mencoba untuk melakukan short pada sebuah saham tertentu.
  3. Saat Anda memiliki posisi long, Anda berharap bahwa harga atau nilai dari sebuah investasi akan bergerak naik. Jika Anda membeli 100 lembar saham Perusahaan JKL di harga $5 per lembar saham untuk sebuah posisi long, kemungkinan kerugian Anda paling besar adalah sebesar $500, jika harga sahamnya jatuh ke $0. Kemungkinan keuntungan Anda adalah, yah, tidak terbatas, karena tidak ada batas atas untuk seberapa tinggi harga sebuah saham akan naik. Dalam kata lain, terdapat batasan pada sisi bawah dan tidak terhingga pada sisi atas.
    • Melakukan short sell, sebagaimana yang Anda duga, merupakan kebalikannya. Terdapat batasan pada sisi atas dan tidak terhingga pada sisi bawah. Saat Anda melakukan short sell, bersiaplah untuk berhadapan dengan kemungkinan "kerugian yang tidak terbatas", seperti yang telah diketahui. Anda hanya dapat memperoleh keuntungan dari bagian seberapa rendah investasinya akan jatuh, yang terbatas. Namun demikian, Anda akan kehilangan uang dari bagian seberapa tinggi sebuah investasi akan naik dan investasi seperti saham memiliki potensi harga yang tidak terbatas.
  4. Para petaruh posisi long seringkali menahan investasi mereka untuk periode waktu yang signifikan, menunggu momen kesempatan untuk menjualnya. Beberapa investor bahkan menahan sahamnya selama sepanjang hidup mereka. [3] [4] Para pelaku short sell seringkali tidak memiliki kenyamanan waktu tersebut. Mereka seringkali harus menjual dan kemudian menutupnya dengan sangat cepat. Hal ini disebabkan karena mereka meminjam posisi mereka dari para pialang, sehingga mereka bekerja dengan pinjaman waktu.
    • Jika Anda memutuskan untuk melakukan short sell, berusahalah untuk memastikan bahwa harga saham tersebut akan turun dalam waktu yang singkat. Tetapkan batas waktu Anda sendiri dengan sebuah periode waktu cadangan. Jika harga saham tersebut belum jatuh secara signifikan setelah batas waktu dan periode waktu cadangan, evaluasi ulang posisi Anda:
      • Berapa besar Anda telah membayar bunganya?
      • Berapa besar kerugian yang telah Anda tanggung, jika ada?
      • Apakah keadaan yang sama, yang menyebabkan Anda mengharapkan saham tersebut untuk jatuh, tetap bertahan?
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menyelami Seluk-beluknya

Unduh PDF
  1. Melakukan short sell, sebagaimana juga memiliki posisi long, adalah sebuah investasi. Dan orang-orang yang melakukan investasi secara cerdas biasanya berinvestasi karena sebuah alasan. Miliki sebuah pemikiran yang baik tentang mengapa Anda berpikir bahwa sebuah investasi akan berakhir buruk. Kuasai informasi apa pun dan semua yang dapat Anda temukan, yang membenarkan maupun yang mendiskreditkan posisi Anda. Jangan melakukan fase penelitian dengan mengharapkan untuk melakukan short. Putuskan untuk melakukan short setelah bukti menyatakan bahwa hal tersebut adalah ide yang baik.
    • Saham : Saat memperhatikan indikator-indikator vital pasar saham, perhatikanlah secara khusus ekspektasi penghasilan di masa depan. Ini adalah faktor yang paling penting dalam menentukan sebuah harga saham perusahaan. Sementara penghasilan di masa depan mustahil untuk dapat diprediksi secara tepat, mereka dapat "diperkirakan" dengan informasi yang tepat.
    • Obligasi : Karena obligasi adalah juga merupakan sebuah sekuritas, short juga dapat dilakukan terhadapnya. Saat menentukan apakah layak melakukan short pada sebuah obligasi atau tidak, perhatikan hasil obligasi tersebut. Hasil yang berkaitan erat dengan suku bunga. Ketika suku bunga turun, harga obligasi akan meloncat naik, saat suku bunga naik, harga obligasi akan jatuh. Seorang individu yang melakukan short pada sebuah obligasi menginginkan agar suku bunga bergerak naik dan harga obligasinya jatuh. [5]
  2. Bunga jangka pendek sebuah perusahaan adalah persentase dari jumlah lembar saham yang beredar, yang sedang berada dalam posisi short. Dengan kata lain, bunga jangka pendek sebesar 15% berarti bahwa sejumlah 1,5 investor dari total jumlah 10 investor saat ini sedang menahan posisi short pada sebuah saham tertentu.
    • Bunga jangka pendek yang tinggi biasanya mengindikasikan bahwa para investor berpikir sebuah saham atau obligasi tertentu akan jatuh nilainya. Kemungkinan akan menjadi sebuah harapan yang lebih aman untuk melakukan short sell pada sebuah saham atau obligasi dengan bunga jangka pendek yang tinggi, meskipun akan selalu berisiko untuk membeli berdasarkan pemikiran secara umum.
    • Di sisi lain, bunga jangka pendek yang tinggi kemungkinan juga akan membuat harga saham atau obligasi lebih berubah-ubah. Ini dapat menyebabkan sebuah ayunan harga yang lebih besar dibanding yang biasa dialami oleh beberapa investor.
  3. Ini adalah sebuah konsekuensi yang tidak diinginkan dari melakukan short sell. Saat Anda melakukan short sebuah saham pada awalnya, sebagai contoh, harga saham akan bergerak turun karena Anda secara efektif menjual lembar sahamnya. Ketika Anda membeli saham tersebut kembali untuk menutupnya, harga saham akan naik. Jika banyak orang yang melakukan short pada sebuah saham tertentu memutuskan untuk menutupnya pada saat yang bersamaan, maka harga saham akan naik secara dramatis. Ini disebut sebuah "short squeeze". [6]
  4. Ketahuilah bahwa saat Anda menahan sebuah posisi short, Anda bertanggung jawab untuk membagikan dividen dan harus menutupi pemisahan saham apapun yang terjadi. Saham menerbitkan dividen kepada para pemegang sahamnya, yang merupakan keuntungan lainnya dari menahan posisi long. Jika melakukan short pada sebuah saham, Anda harus membayar sang peminjam saham tersebut dividen apapun yang dibayarkan selama periode Anda menahannya.
    • Jika terjadi sebuah pemisahan saham, Anda bertanggung jawab untuk membayar sebanyak dua kali dari jumlah lembar saham tersebut di setengah harganya. Posisi dasar para investor secara fundamental tidak berubah dengan adanya sebuah pemisahan saham, namun perlu diingat bahwa saat Anda menutupnya, Anda akan membeli kembali sebanyak dua kali lipat dari jumlah lembar saham pada awalnya.
  5. Jika Anda melakukan short sell untuk berspekulasi, kemungkinan Anda akan melakukannya dengan cara yang berisiko, yang tidak dibutuhkan. Sebaliknya, lakukan short sebagai sebuah lindung nilai terhadap kerugian yang besar. Seperti dalam transaksi future, melakukan short dapat menjadi sebuah cara yang efektif, yang dapat mendistribusikan risiko pada banyak skenario yang berbeda. Jika dilakukan secara ceroboh, melakukan short dapat berakhir dengan kerugian yang dramatis.
    Iklan

Tips

  • Menahan sebuah posisi short sell dalam jangka waktu yang lama akan menghabiskan biaya yang lebih banyak.
  • Perhatikan bunga untuk melakukan short pada saham-saham yang ingin Anda lakukan short. Jika terlalu banyak orang yang mencoba untuk melakukan short pada sebuah saham, saham tersebut kemungkinan akan berada pada daftar saham yang sulit untuk dipinjamkan. Jika hal ini terjadi, kemungkinan Anda harus membayar lebih untuk melakukan short pada saham tersebut.
Iklan

Peringatan

  • Jika sang peminjam menginginkan kembali saham yang telah Anda pinjam, Anda harus bisa memperoleh saham baru yang dapat dipinjam atau Anda harus menutupnya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.201 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan