PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Melatih anak Anda menggunakan toilet dapat menyebabkan Anda frustasi, tetapi Anda akan memetik hasilnya setelah Anda tak lagi menyusuri lorong rak popok di pasar swalayan. Jika Anda ingin melatih anak Anda menggunakan toilet, Anda harus terus positif, terus memotivasi, dan ciptakan pengalaman yang menyenangkan untuk seluruh keluarga. Jika Anda patuh mengikuti jadwal, Anda dapat jauh dari popok dalam waktu singkat. Untuk mengetahui cara melatih anak Anda menggunakan toilet, ikuti saja langkah-langkah mudah ini.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Persiapan Melatih Anak Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Meskipun tidak ada waktu yang tepat untuk mulai melatih anak menggunakan toilet, kebanyakan anak mengembangkan keterampilan menggunakan toilet pada usia antara 18 dan 24 bulan. Namun, kebanyakan orang tua baru mulai melatih anak mereka saat memasuki usia 2 1/2 hingga 3 tahun, saat mereka sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil dan buang air besar. Berikut ini beberapa tanda-tanda yang menunjukkan anak Anda sudah siap berlatih menggunakan toilet: [1]
  2. Jika Anda serius melatih anak Anda menggunakan toilet, Anda harus membelikannya pispot sehingga dia merasa nyaman dan mandiri. Banyak anak merasa takut menggunakan toilet biasa karena takut terjatuh dan merasa tidak stabil. Jadi, pilihlah pispot yang nyaman diduduki oleh anak Anda dengan kakinya menyentuh lantai. [2]
    • Putuskanlah apakah Anda ingin pispot dengan pelindung air seni ( urine guard ). Pelindung air seni menjaga agar air seni tidak menciprati lantai rumah Anda, tetapi benda ini juga dapat menyakiti penis anak Anda dan mungkin membuatnya merasa tidak nyaman menggunakan pispot. Beberapa pelindung air seni pada pispot dapat dicopot, jadi Anda bisa membeli itu jika Anda belum yakin.
    • Pilihlah pispot berwarna cerah dan menyenangkan, bahkan mungkin warna kesukaan anak Anda sehingga pispot dapat lebih menarik perhatian anak.
  3. Perkenalkanlah pispot pada anak Anda sebelum membuatnya menggunakannya. Letakkanlah di area bermain, sehingga anak Anda dapat duduk dan bermain di sekitarnya selama dia membiasakan diri menggunakan pispot. Anda bahkan bisa membuat pispot menjadi lebih personal dengan meminta anak Anda menempelkan stiker, atau menulis namanya di stiker itu.
    • Biarkanlah anak Anda berlatih duduk di atasnya dengan mengenakan baju dari waktu ke waktu. Saat dia sudah merasa nyaman dengan pispot setelah satu dua minggu, Anda dapat melanjutkan prosesnya.
  4. Mulailah sesi latihan dengan mengizinkan anak Anda ikut ke kamar mandi bersama ayahnya sehingga dia bisa melihat prosesnya. Ayah bahkan juga dapat bertanya apakah anak Anda ingin mencobanya juga. Jangan memaksa anak Anda, berikan saja pilihan padanya sehingga dia tahu bahwa dia memegang kendali.
  5. Pelatihan toilet harus dijadwalkan sehingga Anda dapat fokus pada proyek ini dan anak Anda tahu apa yang akan terjadi. Rencanakanlah untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin di rumah pada beberapa hari pertama. Sulit melatih anak menggunakan toilet saat Anda bepergian atau mengerjakan sesuatu. Jika Anda harus pergi ke suatu tempat, bawalah pispot kecilnya di mobil untuk situasi darurat.
    • Pilihlah saat-saat yang secara relatif tenang untuk Anda maupun anak Anda. Misalnya, jika Anda baru saja memelihara hewan peliharaan, atau pindah ke rumah baru, akan lebih baik untuk menunda latihan ini sampai beberapa minggu hingga anak Anda nyaman dengan lingkungan barunya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Memulai Rutinitas Latihan

PDF download Unduh PDF
  1. Ada dua pelatihan utama untuk anak Anda: bergantian mengenakan popok dan celana khusus untuk berlatih yang dapat dibuang atau langsung hanya mengenakan celana dalam sepanjang hari, bahkan jika anak Anda masih suka mengompol. Kedua pilihan itu memiliki kelebihan dan kelemahan. [3]
  2. Anda harus mengajari anak buang air besar dan buang air kecil dalam posisi duduk supaya dia dapat terbiasa dengan posisi ini. Katakanlah padanya untuk mendorong penisnya ke bawah sebelum dia duduk sehingga penisnya tidak mengenai pelindung air seni, dan supaya bidikannya tepat. Jika anak Anda belum disunat, ajari dia untuk menarik kulupnya saat dia buang air kecil. Jika tidak, kulup akan menyebabkan air seni menciprat ke mana-mana serta menumpuk sisa air seni yang nantinya dapat menyebabkan infeksi. [5]
  3. Saat anak Anda berlatih menggunakan toilet, Anda harus memberinya waktu untuk bermain di dekat pispot tanpa mengenakan baju. Ini akan membuatnya merasa lebih nyaman dengan pispotnya dan mau menggunakannya. Telanjang membuat buang air di pispot menjadi proses yang alami untuk anak Anda dan lebih mudah mengaturnya.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Buat Anak Anda Terus Termotivasi

PDF download Unduh PDF
  1. Melatih anak Anda mengenakan toilet bisa menjadi proses yang panjang dan membuat frustasi dengan banyak ompol dan bersih-bersih. Tetapi itu tidak apa-apa, Anda tak bisa mengendalikan anak Anda agar tidak mengompol. Apa yang bisa Anda kendalikan adalah reaksi Anda terhadap peristiwa itu. Pastikanlah Anda tetap positif, dan jangan memarahinya atau menghukumnya jika dia tidak menggunakan pispot setiap kali buang air.
  2. Berikanlah motivasi pada anak Anda dengan mengajaknya berbelanja celana dalam. Bawalah dia berbelanja bersama Anda, tunjukkan berbagai macam celana dalam yang dijual, dan biarkan dia memilih celana dalam yang disukainya, entah yang ada gambar kereta mainan, anak anjing, atau pesawat angkasa. Katakanlah padanya saat dia sudah bisa menggunakan toilet, dia harus mengenakan celana dalam sungguhan seperti ayah atau kakaknya setiap saat.
    • Tidak semua anak dapat langsung suka mengenakan celana dalam sungguhan. Jika dia tidak suka celana dalam menyentuh kulitnya, biarkan dia mengenakan popok di baliknya lebih dulu.
  3. Jangan acuh tak acuh saat anak Anda berhasil menggunakan pispot. Berikan dia sorakan, ciuman, pelukan, dan katakan betapa hebatnya dia. Beritahu ayahnya atau anggota keluarga lain tentang kehebatannya. Katakan padanya Anda bangga padanya setiap kali dia menggunakan pispot. [6]
    • Ingatlah untuk terus konsisten. Jika Anda benar-benar gembira saat anak Anda menggunakan pispot tetapi di lain hari Anda terlalu sibuk untuk menaruh perhatian padanya, maka dia akan merasa bingung.
  4. Anda bisa memilih memberinya hadiah seperti jajanan, atau Anda bisa memberinya stiker. Berikan dia satu hadiah saat dia buang air kecil dan dua hadiah saat dia buang air besar. Hadiah yang diberikan harus cukup untuk membuatnya termotivasi, tidak terlalu besar dan mahal. Siapkan jajanan, stiker, atau mainan kecil ke dalam kotak supaya anak Anda bisa mengambilnya setiap kali dia berhasil menggunakan pispot.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menuntaskan Pelatihan

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah anak Anda terbiasa menggunakan pispot di siang hari, ini saatnya memasuki tahap malam. Sebelum memulainya, pastikan anak Anda bisa tetap kering selama 2 jam selama tidur siang. Mulailah dengan tidur hanya mengenakan celana dalam dan lihat apakah dia mengompol di malam hari. Jika dia bisa melewati satu malam tanpa mengompol lebih dari setengah malam, Anda bisa dengan perlahan masuk ke tahap celana dalam saja.
  2. Setelah anak Anda berhasil menggunakan toilet, saatnya menyingkirkan tumpukan popok anak Anda dan rayakanlah! Perjelaslah bahwa ini bukanlah prestasi kecil, dan katakan padanya bahwa Anda sangat bangga padanya, menarilah, dan berikan dia jajanan kesukaannya atau tonton film kesukaannya bersamanya. [8]
    • Anda juga bisa mengajaknya memberikan sisa popok miliknya kepada keluarga yang memilik anak yang lebih kecil. Ini akan membuatnya semakin merasa sudah dewasa!
    Iklan

Tips

  • Ajarilah anak Anda cara buang air kecil dan buang air besar dalam posisi duduk. Dengan begitu Anda tak perlu mengajarkan dua teknik. Pada akhirnya dia akan belajar buang air kecil sembari berdiri saat dia sudah terbiasa dengan toilet biasa.
  • Belilah celana dalam yang menarik supaya anak Anda bersemangat melakukan transisi ke tahap anak besar.
  • Kendalikanlah emosi Anda. Pelatihan menggunakan toilet waktu butuh waktu lama, dan akan semakin lama jika Anda mengecilkan hati anak Anda.
  • Berhati-hatilah saat mengajari anak Anda buang air kecil sembari berdiri. Ingatlah proses ini akan berantakan dan Anda mungkin akan butuh bantuan ayah.
  • Terbukalah pada anak Anda. Jangan paksa dia menggunakan toilet biasa jika dia tidak ingin. Ingatlah pelatihan menggunakan toilet memakan waktu lama.
  • Sangat normal jika anak laki-laki butuh waktu lebih lama daripada anak perempuan. Jangan khawatir, jika anda mengingat kakak perempuannya tidak butuh waktu lama.
  • Jangan berikan terlalu banyak permen pada anak Anda. Berikan dia makanan seperti kacang, biskuit, atau stiker saat dia menggunakan pispot. Jangan sampai anak Anda selalu mengharapkan jajanan atau terkena diabetes nantinya.
  • Saat anak Anda menggunakan pispot, Anda bisa menelepon video saudara Anda dan memintanya menyamar menjadi Barney, Elmo, Spiderman, atau siapa pun karakter kesukaanya. Berbicara dengan karakter kesukaannya akan mendorong semangatnya menggunakan pispot!
  • Jangan pernah mengatakan “Anak besar vs Bayi” atau membandingkannya dengan anak lain. Misalnya dengan mengatakan hal seperti, "Max baru berusia dua tahun dan dia mengenakan celana dalam seperti anak besar" atau "Anak besar tidak mengompol".
Iklan

Peringatan

  • Jangan merasa frustasi pada anak Anda selama proses pelatihan menggunakan toilet. Ingatlah, anak laki-laki butuh waktu lebih lama daripada anak perempuan, dan jika Anda menunjukkan tanggapan negatif seperti marah atau frustasi, Anda akan menyebabkan anak Anda menjadi tidak mau bekerja sama atau lebih buruk lagi semakin memburuk. Tunjukkanlah rasa empati dan sabar, dan biarkanlah dia terus berlatih.


Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 7.941 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan