Unduh PDF Unduh PDF

Putus dengan seseorang memang sulit. Untuk anak-anak muda, emosi dapat terasa begitu intens dan sulit dikontrol sehingga putus cinta terasa seperti akhir dunia. Semua itu semakin menyakitkan jika sang mantan pasangan adalah orang yang mengambil keperawananmu. Berhubungan seks untuk pertama kalinya adalah momen berkesan dan mungkin selamanya tidak bisa dilupakan. Pada kenyataannya, sebagian besar orang saat ini tidak akan menghabiskan sisa hidup bersama kekasih yang mengambil keperawanannya, tetapi hampir semuanya bisa melanjutkan hidup dengan tenang.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Meredakan Emosimu

Unduh PDF
  1. Di akhir sebuah hubungan, akan ada periode berduka. Kamu baru saja kehilangan seseorang. Jadi, selama beberapa waktu kamu akan merasa begitu sedih. Terima dan biarkan saja ini terjadi. Menangislah dan pikirkan apa yang baru saja terjadi. [1]
    • Akibat pengalaman emosional yang begitu besar, ahli psikologi menyatakan bahwa pengalaman pertama biasanya lebih berkesan dan akan terus memengaruhi kondisi emosi seumur hidup kita. Hal ini berarti kamu perlu menghabiskan waktu yang lebih lama untuk melupakan mantanmu. Kamu juga mungkin tidak akan pernah melupakannya. [2] Daripada mencoba melupakannya, terimalah apa yang kamu rasakan apa adanya.
  2. Terkadang, sekalipun pengalaman pertama sangat kuat secara emosional, mungkin saja kamu hanya melebih-lebihkannya. Di budaya kita, kehilangan keperawanan sering kali dipandang sebagai hal besar, tetapi bagi sebagian besar orang, ini bukanlah sesuatu yang perlu dipusingkan. [3]
    • Setelah menghabiskan beberapa hari untuk bersedih, cobalah melihat hal ini dari sudut pandang yang berbeda. Kamu masih tetap orang yang sama seperti saat masih perawan.
    • Ingat juga bahwa kamu punya hak menentukan pengalaman romantis atau seksual mana yang paling berkesan di hidupmu. Jika tidak ingin melihat kejadian ini sebagai pengalaman seksual yang “berkesan” dalam hidupmu, abaikan saja. Kamu baru berpengalaman dengan satu orang, tetapi pengalaman seksual dengan orang lain mungkin saja jauh lebih spesial. “Momen besar” dalam hidupmu mungkin belum terjadi.
  3. Bagi banyak orang, saat sebuah hubungan berakhir, ada kecenderungan untuk berpikir negatif terhadap diri sendiri. Hal ini biasanya terjadi jika kamu bukanlah orang yang memilih untuk mengakhiri hubungan tersebut. Perasaan telah “ditolak” dapat mengakibatkan pandangan yang negatif terhadap diri sendiri.
    • Jika kamu merasa dibuang oleh sang mantan, kamu mungkin beranggapan bahwa dirimu tidak cukup baik atau kurang menarik. Kamu mungkin yakin tidak akan pernah menemukan kebahagiaan lagi. Jika kamu menyerahkan keperawanan kepada seseorang, lalu diputuskan, pikiran-pikiran tersebut memang sulit dihilangkan.
    • Jika kamu memikirkan hal tersebut, cobalah untuk menggantinya dengan ide-ide positif . Mantanmu mungkin tidak ingin lagi bersama, tetapi akan ada orang lain yang bersedia. Penolakannya tidak membuatmu lebih rendah dari siapa pun.
  4. Saat kamu sudah siap memikirkan masa depan, ada dua realitas yang harus diingat. Pertama, kamu akan segera menemukan kebahagiaan lagi. Kedua, kamu dan sang mantan memang harus berpisah. [4]
    • Berpikirlah realistis demi kebahagiaanmu di masa depan. Kamu pernah bahagia sebelum hal ini terjadi dan akan bahagia lagi nantinya. Selama hidup, kamu akan kembali mencintai seseorang.
    • Jangan berpikiran untuk kembali kepada sang mantan suatu hari nanti. Cinta di masa muda memang indah, tetapi sering kali, cinta ini tidak bertahan lama. Kamu dan sang mantan berada di titik di mana hidup berubah dengan sangat cepat dan masih saling mencari jati diri. Perubahan-perubahan ini biasanya memisahkan cinta dua insan muda. Ini bukan salah siapa-siapa. Kamu hanya bisa melanjutkan hidup dan membiarkan mantanmu melakukan hal yang sama.
  5. Untuk kebaikan diri sendiri, batasilah waktu yang dihabiskan untuk menangisi mantan. Setelah beberapa hari, jika kamu bisa memisahkan aspek lain dalam hidupmu dengan kesedihan yang dirasakan, kamu bisa mulai menaklukan kesedihan tersebut. [5]
    • Sebagai contoh, kamu bisa memutuskan untuk tidak menghabiskan lebih dari satu jam sehari untuk meratapi rasa kehilanganmu. Kamu bisa membagi dua sesi selama 30 menit untuk merasakan kepedihan, tetapi setelah itu, lakukanlah sesuatu yang membuat pikiranmu sibuk. Beberapa hari setelah itu, cobalah untuk mengurangi waktu bersedih menjadi 15 menit.
    • Sebagian orang merasa bahwa meletakkan kesedihan mereka di dalam sebuah kotak imajiner yang dibuka dengan jadwal yang tetap akan dapat membuat perasaan tersebut terasa membosankan. Pada akhirnya, cara ini bisa membantumu melupakan kesedihan dan mulai melanjutkan hidup.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melakukan Sesuatu untuk Merasa Lebih Baik

Unduh PDF
  1. Meskipun sulit, saat kamu mencoba melupakan rasa sedih yang menumpuk di hati, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah memberi jarak sejauh mungkin dengan mantanmu. Jangan bertemu dengannya, jangan menelepon, jangan mengirim pesan, atau menghubunginya dengan cara apa pun.
    • Hal ini tidak berarti kalian tidak bisa berteman, tetapi selama perasaan sayang itu masih ada, menghabiskan waktu dengan mantan hanya akan membuatmu sulit melanjutkan hidup karena kamu akan teringat pada kenangan kalian berdua. Ambil jeda terlebih dahulu. Jika di kemudian hari kamu siap berteman dan masih menginginkan pertemanan tersebut, coba saja.
    • Jika kamu bersekolah di tempat yang sama dengan sang mantan, hal ini biasanya cukup sulit, terutama jika kalian satu kelas. Tidak perlu bersikap kasar atau menganggap mantanmu tidak ada, cukup batasi interaksimu dengannya dan mintalah ia melakukan hal yang sama.
  2. Carilah sahabat atau anggota keluarga yang bisa dipercaya untuk menceritakan masalahmu. Jangan segan meminta bantuan. [6]
    • Menurut para ahli psikologi, meskipun membicarakan mantan dapat memancing kesedihan atau rasa ditolak, orang yang melakukan hal ini secara rutin bisa melupakan mantannya lebih cepat. [7]
    • Hilang keperawanan merupakan topik yang sensitif. Jadi, pastikan kamu hanya menceritakan hal ini pada orang tepercaya yang tidak akan asal menghakimi atau menceritakan pengalaman personalmu ke orang lain.
  3. Sekalipun kamu mungkin tidak akan pernah bisa melupakan sang mantan atau momen saat kamu menyerahkan keperawanan padanya, kamu juga tentu tidak mau mengingat-ingat hal ini terus-menerus. Letakkan benda apa pun yang mengingatkanmu padanya di tempat yang tidak bisa dilihat.
    • Benda yang dimaksud mencakup hadiah-hadiah pemberiannya, foto kalian berdua, atau apa pun yang memiliki kenangan.
    • Sebagian orang memutuskan untuk membuang atau menghancurkan benda-benda penuh kenangan tersebut, terutama saat mereka merasa marah dan dibuang. Sebagian orang menyesali keputusan tersebut di kemudian hari. Cara terbaik adalah menempatkannya di sebuah kotak agar tidak terlihat. Setelah kamu berhasil melupakannya dan merasa lebih baik, kamu bisa menentukan apakah benda-benda tersebut laik disimpan.
  4. Menulis hal-hal pribadi merupakan cara bagus untuk memproses emosimu. Belilah sebuah buku catatan dan gunakan benda tersebut untuk menulis isi perasaanmu. Kamu bisa menulis buku harian, puisi, cerita, atau lagu tentang perasaanmu.
    • Cara ini memiliki efek yang sama seperti bicara dengan orang lain, serta dapat menjadi tempat mengeluarkan perasaan yang mungkin terlalu personal untuk diceritakan ke orang lain.
    • Jika ada hal membahagiakan yang membuatmu merasa lebih baik, tuliskan hal tersebut di dalam jurnalmu juga. Cara ini bisa membantumu fokus pada perubahan positif di dalam hidup.
  5. Setelah putus, ada banyak orang yang kesulitan menemukan jati dirinya. Meski hanya hubungan jangka pendek, koneksi yang kamu bangun bersama seseorang dapat menjadi bagian penting bagi identitasmu sebagai seorang individu. [8] Melalui saat-saat ini berarti bahwa kamu harus menemukan siapa dirimu tanpa sang mantan.
    • Ini adalah waktu yang pas untuk memikirkan tujuan jangka panjang sekaligus mencoba hal-hal baru. Kamu mungkin bisa mencoba hobi baru, menghabiskan waktu lebih lama dengan teman-teman, mulai berolahraga, atau melakukan perubahan hidup yang telah diinginkan sejak lama.
    • Fokus pada saat ini dan membuat pengalaman baru yang positif akan membantumu melupakan sang mantan. [9]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melanjutkan Hidup

Unduh PDF
  1. Kenyataan pahit dari tiap perpisahan adalah banyaknya waktu yang dihabiskan untuk melupakan hal tersebut. Selain itu, tidak ada cara mempercepat penderitaan yang dialami. Terimalah bahwa kamu butuh waktu untuk melupakan mantanmu. Tidak perlu tergesa-gesa melakukannya.
    • Para ahli psikologi menemukan bahwa setiap orang rata-rata perlu waktu 11 minggu untuk mulai merasakan perubahan positif setelah putus hubungan. [10] Jangan terkejut apabila kamu butuh waktu lebih lama. Fakta bahwa hubungan ini melibatkan aktivitas seksual untuk kali pertama membuat masa penyembuhan terasa lebih intens.
  2. Banyak orang berpikir bahwa cara terbaik melupakan seseorang adalah dengan menjalin hubungan dengan orang lain secepat mungkin. Sebagian orang percaya bahwa berhubungan seks dengan orang lain akan membantumu melupakan mantan. Sayangnya, mencari “pelarian” bukanlah sesuatu yang sehat.
    • Berkencan (atau berhubungan seks) lagi sebelum melupakan mantan akan membuatmu membandingkan pasanganmu yang baru dengan ia yang masih disayangi. Hal ini justru bisa membuatmu merasa lebih kesepian daripada saat kamu masih sendiri.
    • Memulai hubungan baru secara terburu-buru sebelum melupakan mantan dapat berakhir menyakitkan bagi kamu dan pasangan barumu. [11]
    • Jika kehilangan keperawanan adalah pengalaman negatif bagimu, jangan terburu-buru untuk berhubungan seks dengan orang lain. Pengalaman seks pertama yang negatif kerap menuntun seseorang melakukan hal yang sama dengan orang lain sehingga menimbulkan lebih banyak pengalaman buruk dan sakit hati. [12] Tunggulah sampai kamu bisa mengontrol emosi sebelum menjalin hubungan romantis atau seksual bersama orang lain.
  3. Saat kamu sudah melupakan perasaan terhadap mantan atau sudah tidak merasakan tekanan emosional secara rutin, kamu bisa mulai menjalin hubungan baru. Hanya kamu yang tahu kapan waktu yang tepat.
    • Setelah putus hubungan yang menyakitkan, banyak orang takut untuk mulai mencintai lagi. Membuka diri kepada kemungkinan sakit hati lagi memang menakutkan. Namun, pada akhirnya, hal ini pantas diperjuangkan. [13] Menjalin hubungan romantis lagi akan membuat hidupmu lebih berwarna dan membuatmu paham bahwa putus dengan orang yang mengambil keperawananmu bukanlah akhir dunia.
    Iklan

Tips

  • Hadapi semuanya sesuai kemampuanmu. Orang mungkin beranggapan kamu “harusnya” sudah melupakan semuanya, terutama jika kamu tidak berpacaran dalam waktu lama. Akan tetapi, lama-tidaknya sebuah hubungan tidak menentukan dalamnya perasaanmu. Hanya kamu yang berhak menentukan kapan waktu yang tepat untuk melupakan semuanya.
Iklan

Peringatan

  • Jika kamu merasa tidak mampu menghadapi semuanya sendirian, mintalah bantuan profesional. Jika kamu memiliki niat untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, bicaralah dengan orang tuamu atau orang dewasa lainnya yang bisa dipercaya untuk meminta pertolongan terapi.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 30.454 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan