Unduh PDF Unduh PDF

Bagi Anda yang baru saja dikhianati pasangan, merasakan serangkaian emosi negatif pada saat yang bersamaan adalah hal yang lumrah. Saat ini, Anda mungkin merasa malu, ditolak, sedih, atau bahkan marah yang tak terkira; di sisi lain, Anda mungkin juga mulai menyalahkan diri sendiri akibat situasi yang terjadi. Ingat, perselingkuhan pasangan murni adalah salahnya, bukan salah Anda! Oleh karena itu, jangan terlalu meratapi situasi yang terjadi dan mulailah melakukan langkah-langkah pemulihan diri yang positif. Misalnya, mulailah mendekatkan diri kepada orang-orang terdekat dan berpuasa media sosial sampai kondisi emosional Anda benar-benar pulih. Setelah itu, cobalah melanjutkan hidup dan tidak membiarkan situasi tersebut memengaruhi kesehatan hubungan jangka panjang Anda di masa depan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menyikapi Guncangan Emosional

Unduh PDF
  1. Mengabaikan perasaan negatif dan rasa sakit yang muncul hanya akan menunda proses pemulihan Anda. Pengkhianatan memang menyakitkan; oleh karena itu, izinkan diri Anda untuk berduka dengan cara apa pun dan selama apa pun yang Anda inginkan. [1]
    • Berbaringlah di tempat tidur sepanjang hari, menangislah sampai air mata Anda habis, lemparkan anak panah ke foto-foto pacar Anda, atau lakukan hal lain yang mampu membuat perasaan Anda lebih baik. Jangan khawatir, tidak ada cara yang benar atau salah untuk berduka.
  2. Melampiaskan emosi dengan aktivitas fisik sejatinya mampu membuat Anda merasa lebih baik dalam waktu singkat. Meski demikian, pahamilah bahwa Anda tetap tidak boleh bersikap agresif atau menyakiti orang lain. Alih-alih, cobalah melempar, mematahkan, memukul, atau membakar sesuatu. [2]
    • Beberapa daerah memiliki tempat khusus yang mengizinkan Anda melempar sesuatu ke dinding untuk melampiaskan kemarahan. Jika ingin, Anda juga boleh membakar seluruh barang kenangan bersama mantan di dalam sebuah tong. Apa pun yang Anda lakukan, selalu utamakan keamanan Anda dan orang-orang di sekitar Anda!
    • Salah satu metode pelampiasan yang positif adalah dengan mengikuti kelas tinju atau kickboxing . Percayalah, aktivitas fisik ampuh melepaskan berbagai energi negatif yang membebani Anda dan membuat Anda lebih kuat baik secara fisik maupun emosional.
  3. Korban perselingkuhan cenderung memandang pasangannya sebagai “pria yang baik” dan melemparkan kesalahan kepada dirinya sendiri. Jangan melakukannya! Meski Anda pun mungkin turut berkontribusi terhadap kegagalan hubungan tersebut, sadarilah bahwa yang harus bertanggung jawab terhadap perbuatan mantan pasangan adalah dirinya sendiri. [3]
    • Jika Anda mulai menyalahkan diri sendiri, cobalah mengembalikan tuduhan tersebut ke tempat yang benar. Misalnya, perlahan ulangi kalimat ini, “Dia yang berselingkuh. Itu adalah kesalahannya, bukan kesalahanku.”
  4. Sah-sah saja jika Anda ingin berefleksi, tetapi jangan terus-menerus mengulangi situasi buruk yang Anda alami di dalam kepala Anda. Hati-hati, melakukannya berisiko memengaruhi perasaan Anda secara negatif. [4]
    • Untuk menghindarinya, sibukkan diri Anda pascamengakhiri hubungan. Pergilah dengan teman-teman terdekat, bergabunglah dengan klub yang relevan dengan hobi Anda, atur kembali tata letak perabot rumah Anda, atau cobalah menjadi sukarelawan.
    • Sampaikan kepada para kerabat dan sahabat terdekat bahwa Anda sedang mencoba untuk mengurangi frekuensi membicarakan mantan pasangan.
  5. Meratapi nasib di Facebook, Instagram, dan Twitter memang terdengar menggoda; namun percayalah, itu bukanlah langkah pemulihan yang baik! Alih-alih sibuk mengungkapkan kekecewaan Anda di media sosial, cobalah menjauh sejenak dari media sosial favorit, setidaknya sampai Anda mampu berpikir jernih dan merasa lebih baik. [5]
    • Saat kembali mengakses media sosial, segeralah berhenti mengikuti mantan pasangan agar Anda tidak tergoda untuk terus-menerus mengecek kabarnya atau merasa tersakiti saat dia mengunggah foto dengan pasangan barunya.
  6. Beberapa orang mencoba “melupakan” mantan pasangannya dengan menyebarkan rumor yang negatif tentangnya. Meski langkah tersebut terdengar seperti upaya balas dendam yang tepat, sejatinya melakukannya justru akan memperburuk suasana hati Anda di kemudian hari. Selain itu, Anda pun tidak ingin dipandang sebagai sosok yang jahat di dalam hubungan, bukan? [6]
    • Alih-alih mencoba membalas dendam, berusahalah untuk menjadi sosok yang lebih baik dan positif. Bertekadlah untuk tidak membuang-buang lebih banyak waktu dan energi untuk mantan pasangan Anda. Buat dia menyesal dengan melupakannya sepenuhnya dan menjadi orang yang lebih baik setelahnya!
    KIAT PAKAR

    Klare Heston, LCSW

    Pekerja Sosial Klinis
    Klare Heston adalah pekerja sosial klinis independen berlisensi. Dia mendapatkan gelar Master dalam bidang pekerjaan sosial dari Virginia Commonwealth University pada 1983.
    Klare Heston, LCSW
    Pekerja Sosial Klinis

    Fokuslah berusaha memulihkan rasa sakit diri sendiri daripada menyakitinya. Menurut Klare Heston, Pekerja Sosial Klinis berlisensi, "Anda sebaiknya berusaha membuat diri sendiri merasa lebih baik daripada menyakiti mantan pacar atau membalas dendam. Curahkan perhatian Anda untuk diri sendiri, serta minat, hobi, kegiatan menyenangkan, dan teman-teman Anda sendiri. Jangan biarkan pacar Anda menguras seluruh tenaga Anda."

    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Meraih Dukungan

Unduh PDF
  1. Sesering apa pun Anda berkata, “Aku baik-baik saja,” akuilah bahwa Anda tidak sedang baik-baik saja. Oleh karena itu, izinkan para sahabat dan kerabat terdekat ada dan menemani Anda untuk melewati masa-masa tersebut. Ceritakan masalah Anda dan mintalah mereka menceritakan pengalamannya juga. Kemungkinan besar, sebagian besar orang-orang terdekat Anda pun pernah mengalami pengkhianatan yang menyakitkan dari pasangannya. [7]
    • Jika Anda sedang benar-benar malas berbicara, cobalah mengajak orang-orang terdekat untuk menonton film, berjalan-jalan sore, atau sekadar bersantai di sofa sambil menyantap semangkuk besar es krim bersama Anda.
  2. Sumber dukungan yang positif sangatlah penting untuk membantu Anda melupakan sang mantan pasangan. Jika enggan mendiskusikan situasi tersebut dengan para sahabat dan kerabat terdekat, cobalah menelusuri laman internet untuk mencari kelompok dukungan yang ditujukan untuk mewadahi orang-orang seperti Anda. [8]
    • Jika Anda hidup di kota besar, kemungkinan besar ada kelompok dukungan yang memang ditujukan untuk mewadahi korban-korban perselingkuhan.
  3. Opsi lain yang bisa Anda lakukan adalah meminta bantuan kepada terapis atau konselor kesehatan mental. Seorang konselor profesional dapat menjadi sumber dukungan yang positif sekaligus wadah pelampiasan emosi Anda setelah dikhianati pasangan. Selain itu, mereka juga pasti bisa membantu Anda untuk melanjutkan hidup dengan cara yang positif. [9]
    • Misalnya, terapis atau konselor mungkin akan meminta Anda untuk melakukan ritual tertentu agar bisa memaafkannya; seperti dengan menulis surat yang tidak dikirimkan, atau berbicara kepada kursi kosong seakan-akan mantan pasangan Anda sedang duduk di sana. Ritual-ritual semacam itu umumnya ampuh menghapus sisa-sisa kekesalan yang masih membebani dada Anda. Alhasil, setelahnya Anda pun akan lebih mudah melanjutkan hidup dengan baik.
    • Mintalah bantuan terapis jika Anda terus-menerus mengecek media sosial mantan pasangan , memikirkannya tanpa jeda, menghubunginya tanpa jeda, atau terus-menerus merasa depresi
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melanjutkan Hidup

Unduh PDF
  1. Melanjutkan hidup pascamengakhiri sebuah hubungan romantis memang tidak mudah; semakin sulit jika yang harus Anda lakukan adalah melanjutkan hidup setelah diselingkuhi. Oleh karena itu, bersabarlah dan tetaplah memperlakukan diri Anda dengan baik; jangan mengutuk diri jika menyadari bahwa Anda masih mengingat mantan pasangan. Seiring berjalannya waktu, Anda pasti akan merasa lebih baik! [10]
  2. Hal terburuk yang bisa Anda lakukan setalah diselingkuhi adalah meyakini bahwa seluruh pria adalah tukang selingkuh. Jangan melakukan generalisasi! Berhati-hatilah pula dengan orang-orang terdekat yang berusaha menghibur Anda dengan pernyataan yang salah seperti, “Semua pria memang begitu.” [11]
    • Memiliki keyakinan tersebut hanya akan membuat Anda semakin sulit membuka diri pada orang baru di masa yang akan datang. Selain itu, asumsi tersebut juga tidak adil bagi pria-pria di luar sana, bukan?
    • Alih-alih, cobalah memfokuskan diri pada hubungan yang positif bersama para kerabat dan sahabat di dalam lingkaran kehidupan Anda.
  3. Sebelumnya, yakinlah bahwa perselingkuhannya bukanlah kesalahan Anda! Namun, kemungkinan besar ada pula hal-hal yang seharusnya bisa Anda pertanggungjawabkan, meski itu sesederhana, “Tidak seharusnya aku mengabaikan instingku.” Dengan kata lain, cobalah memikirkan hal-hal yang bisa Anda perbaiki pada hubungan-hubungan Anda selanjutnya. [12]
    • Misalnya, akui pula bahwa Anda telah memilih pria yang salah. Di kemudian hari, cobalah merevisi tipe pria Anda dan menghindari pria-pria seperti mantan pasangan Anda.
  4. Kembali berkencan setelah diselingkuhi pasangan memang tidak mudah, tetapi sadarilah bahwa cepat atau lambat Anda harus memberanikan diri untuk melakukannya. Jangan biarkan satu pengalaman buruk merusak kepercayaan Anda kepada seluruh pria, bahkan pria yang belum Anda kenal dengan baik. Percayalah, di luar sana, pria yang tepat sedang menunggu untuk Anda temui. [13]
    • Merasa siap untuk kembali berkencan? Turunkan ekspektasi Anda! Berfokuslah untuk menjalin pertemanan terlebih dahulu dengan calon pasangan yang Anda anggap potensial. Jika ternyata Anda benar-benar menyukai kepribadian dan karakter positifnya, barulah Anda boleh mempertimbangkan untuk menyeriusi hubungan tersebut.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.226 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan