PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Melupakan rasa suka terhadap sahabat membutuhkan waktu. Menjaga persahabatan memang penting, tetapi kamu pun membutuhkan waktu untuk menghadapi emosi yang bergejolak dan bangkit. Kamu juga bisa selalu mencintai dan peduli kepada temanmu dalam berbagai cara, dan hal tersebut menunjukkan ng nyata. Namun, dengan meninjau emosimu dalam cara yang sehat dan mengambil langkah untuk bangkit, kamu bisa melewati kepedihan akibat patah hati dan mengapresiasi persahabatanmu apa adanya.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Berkomunikasi dengan Temanmu

PDF download Unduh PDF
  1. Dengan menceritakan perasaanmu kepadanya, kamu bisa membebaskan diri dari tekanan dan luka emosional. Kamu tidak perlu banyak mempertanyakan atau menerka-nerka perasaannya (mis. apakah ia pun merasakan hal yang sama tentangmu) saat ia sedang bersamamu. Selain itu, kamu juga tidak perlu berandai-andai atau menyesali semuanya karena kamu sudah “menutup” prahara batinmu.
    • Pengakhiran ini penting, terutama jika kamu ingin melupakan rasa sukamu terhadapnya dan siap berkencan dengan orang lain. [1]
    • Agar bisa bicara dengannya, kamu harus mau menunjukkan kerapuhan diri. Hal ini tentunya membutuhkan keberanian karena kamu mungkin akan kecewa. Di sisi lain, hal ini merupakan kemampuan komunikasi yang penting dan akan dibutuhkan dalam hubungan-hubunganmu yang lain di masa mendatang. [2]
    • Jika kamu tidak mengungkapkan kepedulianmu kepadanya, ia tidak akan pernah mengetahui seberapa dalam perasaanmu. Dengan bercerita, ia bisa memahami persahabatan yang ia jalani denganmu dan, jika perlu, memberimu dukungan. [3]
  2. Saat perasaan yang ada tak terungkapkan, kamu mungkin ingin menjauhkan diri darinya atau bersikap berbeda tanpa disadari. Walhasil, temanmu menjadi bingung dengan apa yang terjadi. Ia mungkin takut telah melakukan kesalahan atau merasa bahwa kamu tidak lagi peduli terhadapnya. Dengan bersikap terbuka mengenai perasaanmu, kesalahpahaman dapat dihindari.
    • Membuka diri mengenai perasaanmu adalah hal yang penting. Jika kamu tidak bisa mengekspresikan emosimu, kalian berdua tidak akan merasa terhubung atau aman dengan satu sama lain. [4]
  3. Saat ia menjalin hubungan dengan seseorang, ada baiknya kamu tidak mengungkapkan perasaanmu kepadanya. Jika kamu mengatakan bahwa kamu menyukainya, persahabatanmu akan diwarnai dengan emosi yang saling bertabrakan dan jarak di antara kalian dapat terbentuk. Alih-alih demikian, tunggu hingga ia tidak lagi menjalin hubungan atau kamu tidak merasa perlu mengungkapkan perasaanmu.
    • Jangan langsung mengungkapkan perasaanmu kepadanya setelah ia mengakhiri hubungannya dengan seseorang. Kamu akan terkesan tidak berperasaan dan tidak bersimpati. Berikan ia waktu untuk pulih.
  4. Bahas perasaanmu dengannya secara langsung . Jika kamu merasa gugup, kamu mungkin tergoda untuk mengungkapkan perasaanmu melalui pesan singkat atau pesan daring. Namun, obrolan yang serius bisa dijalani lebih baik dengan bertatap muka. Kemungkinan terjadinya komunikasi dapat dikurangi saat kalian dapat melihat dan mendengar satu sama lain. Kamu pun bisa melihat bahasa tubuhnya dan menanggapinya secara langsung. [5]
    • Coba lakukan latihan pernapasan dalam beberapa kali sebelum mengajaknya berbicara untuk menghilangkan rasa gugup. [6]
    • Tuliskan perasaanmu sebelum kamu mengutarakannya jika kamu merasa kewalahan. Dengan demikian, kamu bisa memiliki pelampiasan dan mampu mengekspresikan emosimu secara sehat. [7]
  5. Terkadang saat seseorang mengungkapkan rasa sukanya, pendengarnya mungkin takut bahwa ia hanya tertarik untuk berkencan. Jika perasaan kedua pihak berlawanan, si pendengar mungkin mempertanyakan apakah si pengungkap perasaan masih tertarik untuk tetap berteman. Tegaskan bahwa kamu menghargai hubunganmu dengannya, terlepas dari jawabannya. Caramu mengungkapkan perasaanmu kepadanya bisa menentukan atau mengarahkan reaksinya.
    • Sebagai contoh, jika kamu mengatakan bahwa kamu peduli kepadanya, ia akan menunjukkan reaksi yang simpatik. Jika kamu memberikan kesan seolah-olah kamu hanya ingin mengencaninya, ia mungkin akan bersikap defensif.
  6. Jika ia mengatakan bahwa ia pun memiliki perasaan yang sama kepadamu, mungkin kamu akan merasa cemas dan bingung dengan apa yang perlu dilakukan setelahnya. Jika ia tidak memiliki perasaan yang sama untukmu, kamu mungkin akan merasa terpukul. Seperti halnya perasaanmu, perasaannya pun vaild dan penting bagimu untuk menghormati perasaannya. Jangan membantah atau marah jika tanggapannya tidak sesuai keinginanmu. Ucapkan terima kasih atas kejujurannya dan jaga jarakmu dengannya jika kamu perlu menyendiri.
    • Meskipun kamu perlu mengurangi kontak dengannya, jangan meninggalkannya dan menghilang begitu saja tanpa kabar. Coba kenang betapa pentingnya persahabatanmu dengannya sebelum kamu memiliki rasa suka terhadapnya.
    • Rasa sakit, duka, dan luka adalah bagian dari bersedih. Jangan menekan emosimu atau merasa malu. Semuanya merupakan bagian dari proses pemulihan diri . [8]
    • Jika perasaanmu memicu tekanan yang signifikan dan kamu tidak bisa bangkit, mungkin kamu mengalami depresi. Bicaralah kepada psikolog atau terapis mengenai kondisimu. [9]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Tetap Berteman dengannya Jika Memungkinkan

PDF download Unduh PDF
  1. Bayang-bayangnya akan selalu ada jika kamu selalu memimpikan kemungkinan yang dapat terjadi. Namun, terpaku pada fantasi hanya akan menorehkan luka yang lebih menyakitkan. Terima kenyataan yang ada dan ketertarikanmu secara seimbang. Secara bertahap, berhenti membayangkan hubunganmu dengannya jika ini bisa memperbaiki keadaan. [10]
    • Jangan terpaku pada masa lalu atau mencemaskan masa depan. Alih-alih demikian, fokuskan diri pada apa yang ada saat ini . [11]
    • Alih-alih sekadar membangun dunia impian, kembangkan diri. Tetapkan tujuan dalam karier atau hobi, luangkan waktu dengan orang-orang terkasih, dan kembangkan diri agar Anda bisa mencintai kehidupan yang dijalani.
  2. Persahabatanmu dengannya tetap bermakna, meskipun kamu tidak bisa menjalin hubungan percintaan dengannya. Pikirkan semua momen indah yang kamu lewati bersamanya, serta hal-hal positif yang ia miliki. Kembangkan rasa syukur atas kehadirannya dalam hidupmu, serta kesempatan untuk bertemu dan mengenalnya. [12]
    • Kamu tidak perlu berhenti berteman dengannya, tetapi perlu diingat bahwa meluangkan waktu hanya dengannya akan membuatmu makin tenggelam dalam perasaanmu. [13]
  3. Kamu mungkin perlu menjaga jarak darinya agar bisa mengatur perasaanmu. Beri tahu ia bahwa kamu perlu menyendiri untuk sementara waktu. Sambil menyendiri, fokuskan diri pada hal-hal lain, seperti mencoba hobi baru atau bertemu orang-orang baru.
    • Untuk membangun kembali persahabatan, dibutuhkan beberapa minggu atau bulan. Kamu mungkin belum benar-benar bisa melupakannya hingga bertemu orang lain. Luangkan waktu sebanyak yang kamu perlukan untuk memproses emosimu.
    • Beri tahu ia alasanmu menyendiri agar ia tidak terluka atau bingung. Jelaskan pula bahwa kamu membuat keputusan tersebut bukan karena kesalahannya, dan kamu masih tetap peduli kepadanya. [14]
  4. Jika kamu tidak ingin jatuh cinta kepada sahabatmu, tetapkan batasan bagi diri sendiri dan sahabatmu agar benih-benih cinta lama tidak bersemi kembali. Kamu bisa menghindari kontak fisik dengannya (dalam durasi lama), berhenti melemparkan rayuan kepadanya, atau menghindari obrolan intim untuk sementara waktu. Jelaskan batasan tersebut kepadanya (jika kamu mau) agar ia pun bisa menghindari situasi-situasi yang tidak diinginkan. [15]
    • Sebagai contoh, kamu bisa memintanya untuk tidak mendekap atau memelukmu, meskipun interaksi tersebut bersifat platonis.
    • Di sisi lain, kamu pun harus menahan diri untuk tidak memeluknya atau menggenggam tangannya. Beri tahu ia alasanmu agar ia tidak terluka atau merasa ditinggalkan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Memproses Emosi

PDF download Unduh PDF
  1. Jangan memendam emosimu. Memendam perasaan hanya akan menimbulkan lebih banyak luka. Alih-alih mengabaikan luka yang ada, buka diri untuk menerima beragam emosi. Bersedihlah atas apa yang terjadi. Ungkapkan rasa syukur atas kehadirannya dalam hidupmu. Kenang momen-momen manis dan pahit bersamanya. Apa pun emosi yang datang, terimalah. [16]
    • Jika emosi yang ada terlalu mencekik, berhenti memikirkan temanmu untuk sementara waktu. Rilekskan tubuh, isi kembali energimu, dan pikirkan atau tangani kembali situasi yang ada setelah kamu siap. [17]
    • Bicaralah kepada teman lain atau seseorang yang bisa dipercaya. Dengan mencurahkan perasaan, kamu tidak akan terpaku pada situasi yang ada. Pihak ketiga juga bisa memberimu perspektif yang berbeda.
    • Terkadang, menangis bisa melegakan pikiran perasaanmu. Jika kamu perlu menangis, carilah tempat yang nyaman dan keluarkan semua emosimu. [18]
  2. Rawat diri dengan baik . Di tengah-tengah gejolak perasaanmu terhadapnya, kamu mungkin lupa merawat diri. Sebenarnya, merawat diri dalam situasi seperti ini bisa membantumu mendapatkan kembali kepercayaan diri dan menjaga hubungan yang suportif seraya memproses emosi yang ada. Lakukan aktivitas-aktivitas yang bisa memperkuat ketahanan fisik dan emosionalmu, dan jangan lupa menjaga kebersihan diri . [19]
    • Untuk merawat diri secara emosional, kamu bisa membaca buku, meluangkan waktu dengan teman, mendengarkan musik, menikmati layanan pijat, atau mempelajari hal baru.
    • Untuk merawat fisik, kamu bisa berjalan-jalan, berolahraga, tidur dengan cukup, menjaga cairan tubuh, atau menjadwalkan pemeriksaan kesehatan secara berkala. [20]
  3. Humor bisa menjadi obat paling mujarab. Hiburan lucu dapat membantumu menghilangkan stres dan memegang sudut pandang yang lebih santai dalam hidup. Tonton film konyol, baca novel yang lucu, atau kunjungi klub komedi di kotamu. Setidaknya, tertawa bisa mengalihkan perhatianmu saat kamu perlu menghindari pikiran-pikiran yang tidak diinginkan. [21]
    • Terkadang, seseorang menggunakan humor sebagai mekanisme koping (cara untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan perubahan) dalam masa-masa sulit. Pastikan kamu tidak memanfaatkan lelucon untuk menekan perasaan yang menyakitkan. [22]
  4. Dengan mengungkapkan perasaanmu, baik melalui tulisan, seni, maupun musik dapat membantumu mengelola pikiran dan memproses semua emosi yang dirasakan. Kamu bisa membagikan karyamu dengan orang lain atau menyimpannya. Yang terpenting adalah kamu mampu mengekspresikan diri sendiri secara menyeluruh. [23]
    • Jika kamu bukanlah sosok yang kreatif, coba buat jurnal . Dengan melihat emosi-emosimu yang dituangkan dalam bentuk tulisan, kamu bisa mengelola dan menghadapinya. [24]
  5. Saat melupakan rasa suka terhadap temanmu, kepercayaan dirimu mungkin jatuh. Kamu takut tidak ada orang lain yang akan mencintaimu seperti cinta yang kamu harapkan dari sahabatmu. Dengan kembali percaya kepada diri sendiri, kamu bisa menghadapi luka dan mengembangkan harapan di masa depan. Catat kekuatan atau kelebihan dirimu dalam kertas untuk kamu baca saat merasa terpuruk, serta tentukan tujuan yang realistis setiap hari untuk mengingatkan diri sendiri bahwa kamu dapat melakukan hal-hal yang sulit. [25]
    • Kepercayaan atau harga diri yang rendah dapat menandakan depresi yang sulit ditangani sendiri. Jika kamu merasa mengalami depresi, beri tahu orang tersayang atau temui konselor. [26]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Bangkit

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelum kembali berkencan, luangkan waktu untuk memahami diri sendiri. Kenali diri secara lebih mendalam: pikiran tujuan atau cita-citamu dan hal-hal yang kamu anggap penting dalam hidup. Telusuri kekuatan dan kelemahanmu. Dengan mengenal diri lebih baik, kamu bisa menentukan apa yang kamu cari dalam hubungan. [27]
    • Jatuh cinta terkadang membuatmu lupa akan diri sendiri. Kenali lagi jati dirimu di luar hubunganmu dengan temanmu dan belajarlah mencintai diri sendiri .
    • Manfaatkan hubungan lamamu sebagai panduan untuk menentukan aspek-aspek yang kamu sukai dari diri sendiri, dan hal-hal yang kamu perlu kembangkan. [28]
  2. Mencari dan mempelajari hal baru bisa memberimu “bahan pikiran” selain sahabatmu. Kamu juga bisa mempelajari keahlian baru dan mendapatkan kepercayaan diri. Bergabunglah dengan kelas memasak, jadilah sukarelawan di tempat penampungan terdekat, beli alat musik baru untuk dipelajari, atau coba aktivitas yang sejak lama kamu ingin jalani.
    • Pilih hobi yang membutuhkan banyak waktu dan konsentrasi. Kamu bisa memanfaatkannya untuk mengalihkan pikiran sejenak dan berfokus pada sesuatu yang produktif.
    • Sekarang adalah waktunya menjalani kembali aktivitas yang kamu dulu biasa lakukan, tetapi terpaksa ditinggalkan karena satu dan lain hal. Dengan menjalani kembali aktivitas yang kamu sukai, kamu bisa terhubung kembali dengan jiwamu.
  3. Rasa suka pada sahabat terkadang membuatmu mengabaikan persahabatan-persahabatan yang lain. Sambil mengembangkan hubungan yang bermakna dengan teman-teman lain, kamu akan mendapatkan dukungan emosional selain dari sahabatmu. Ajak temanmu mengobrol, pergilah ke bioskop bersamanya, atau bahkan kirimkan pesan singkat untuk memberi tahunya bahwa kamu peduli kepadanya.
    • Jangan alihkan perhatianmu dengan teman-temanmu secara terus-menerus. Penting pula bagimu untuk meluangkan waktu sendiri. Jika kamu perlu menyendiri untuk sementara waktu, sisihkan waktu untukmu sendiri. [29]
  4. Saat kamu siap jatuh cinta lagi, kembalilah mencari pasangan. Kamu tidak harus langsung menjalin hubungan yang serius; temui sosok-sosok yang berbeda untuk sementara waktu dan bersenang-senanglah sambil mengenal mereka. [30]
    • Temui orang-orang baru. Bergabunglah dalam klub, jadilah sukarelawan di tempat baru, berbincanglah dengan teman sekelas atau rekan kerja, atau kunjungi bar/kafe di kotamu. [31]
    • Kenali aspek-aspek yang kamu sukai pada temanmu dan cari aspek-aspek tersebut pada orang lain. Namun, sadarilah bahwa kamu tidak akan bisa menemukan seseorang yang benar-benar sama seperti temanmu.
    • Sadarilah bahwa temanmu mungkin bukanlah sosok pasangan untukmu, dan percayalah bahwa pada akhirnya kamu akan bertemu sosok yang tepat dan mengetahui apa yang membuatmu tidak bisa menjalin hubungan dengannya.
  5. Melupakan rasa suka terhadap seseorang membutuhkan waktu seiring pulihnya hatimu. Namun, kamu mungkin akan tetap menyayanginya dan peduli kepadanya dalam cara tertentu. Yang terpenting adalah kamu bisa bangkit dari luka yang dirasakan dan membuka diri untuk jatuh cinta lagi, meskipun tidak dalam waktu singkat. Jangan menyiksa diri jika kamu masih terpaku kepadanya. Kamu tetap bisa menemukan cinta baru di masa mendatang.
    • Jika tidak berhati-hati, kamu akan merasakan kepahitan dari luka yang ada dan mulai membenci temanmu. Jangan biarkan dirimu terisi dengan emosi-emosi negatif tersebut.
    Iklan

Tips

  • Sibukkan diri. Menenggelamkan diri dalam perasaan tidak akan membantumu. Tanpa disadari, kamu akan mengabaikan teman-teman dan aktivitas-aktivitas yang kamu sukai. [32]
  • Jangan bandingkan pasangan kencan baru dengan sahabatmu; kamu hanya akan merasa bahwa tidak ada yang bisa menandinginya. Apresiasi aspek-aspek positif yang ada pada sahabatmu, tetapi sadarilah bahwa orang lain pun memiliki aspek baik yang berbeda.
  • Jika kamu merasa kesal, hubungi teman atau anggota keluarga yang bisa memberimu saran. Dengan mengeluarkan emosi dan mendengarkan saran orang lain, kamu dapat bangkit dari keterpurukan. [33]
  • Kamu tidak harus menjalin hubungan untuk menemukan kebahagiaan. Jika kamu belum menemukan sosok yang tepat, inilah waktu yang sempurna untuk berfokus kepada diri sendiri. Kamu tidak bisa menjalani hubungan yang sehat hingga kamu merasa nyaman dengan diri sendiri.
  • Jika kamu perlu menyendiri, tetapi tidak ingin memberi tahu alasannya kepada temanmu, cukup menjauhlah darinya hingga kamu merasa lebih baik.
Iklan

Peringatan

  • Menjauhlah dari akun atau profil media sosialnya. Terus-menerus mengunjungi profil Instagram atau Twitter-nya hanya akan membuatmu makin merindukannya.
  • Jika kesedihan masih terasa dalam jangka waktu lama saat kamu berusaha melupakannya, carilah pakar kesehatan mental profesional , Kamu mungkin mengalami depresi. [34]
Iklan
  1. https://www.psychologytoday.com/blog/compassion-matters/201104/how-tell-the-difference-between-real-love-and-fantasy
  2. https://www.theguardian.com/science/2010/nov/11/living-moment-happier
  3. https://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_gratitude_can_help_you_through_hard_times
  4. http://www.marieclaire.com/sex-love/news/a3761/being-friends-with-crush/
  5. https://www.psychologytoday.com/blog/valley-girl-brain/201404/does-your-relationship-need-break
  6. http://www.huffingtonpost.com/entry/setting-boundaries-benefits_us_57043126e4b0b90ac27088bb
  7. https://psychcentral.com/blog/archives/2014/06/12/a-technique-for-feeling-painful-feelings/
  8. https://tinybuddha.com/blog/why-letting-ourselves-feel-bad-is-the-key-to-feeling-better/
  9. http://www.medicaldaily.com/cry-it-out-6-surprising-health-benefits-shedding-few-tears-333952
  10. https://lifehacker.com/why-self-care-is-so-important-1770880812
  11. https://www.desert-alchemy.com/article/physical-self-care/
  12. https://psychcentral.com/blog/archives/2009/02/17/9-ways-that-humor-heals/
  13. https://psychcentral.com/lib/humor-as-weapon-shield-and-psychological-salve/
  14. http://innerself.com/content/personal/happiness-and-self-help/counseling/4130-express-your-emotions-through-art.html
  15. http://www.fulfillmentdaily.com/one-surprisingly-easy-way-get-hard-times/
  16. https://www.forbes.com/sites/womensmedia/2014/10/07/how-you-can-build-your-confidence-and-keep-it/#4cb73aaf25c9
  17. https://www.healthcentral.com/article/depression-or-just-low-selfesteem
  18. https://www.mindbodygreen.com/0-13353/if-you-want-to-find-love-date-yourself.html
  19. https://tinybuddha.com/blog/the-art-of-being-happily-single/
  20. http://theunboundedspirit.com/alone/
  21. http://www.webmd.com/sex-relationships/features/returning-dating-scene
  22. https://www.youtube.com/watch?v=Cac_t81C2Xw
  23. https://www.everydayknow.com/how-to-get-over-your-crush/
  24. http://www.niu.edu/facdev/resources/crisis/whathelpsgrief.shtml
  25. http://www.webmd.com/depression/guide/depression-symptoms-and-types

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.355 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan