Unduh PDF
Unduh PDF
Pemaafan merupakan sesuatu yang harus dibuat. Jika dilakukan dengan bijaksana dan efektif, pemaafan dapat mengubah cara Anda berpikir, merasakan sesuatu, dan menjalani hidup. Pendekatan terhadap tantangan dengan sikap atau keyakinan bahwa Anda bisa melakukannya dapat mendorong Anda untuk menghadapi tantangan tersebut. Dengan mengambil langkah, mengubah pikiran, mengalihkan emosi, dan mencari petunjuk dari berbagai sumber yang berharga, Anda bisa mengetahui cara memaafkan orang lain dan diri sendiri.
Langkah
-
1Hubungi orang yang bersangkutan. Saat kesibukan mulai memenuhi kehidupan sehari-hari, akan sulit bagi Anda untuk tetap terhubung dengan teman-teman. Ketika konflik terjadi dan memisahkan setiap orang, hubungan tersebut semakin sulit untuk “diselamatkan”. Jika Anda ingin memaafkan seseorang, ambil langkah pertama pada proses pemaafan dengan menghubunginya. Tindakan ini sendiri akan membuat Anda merasa lebih terbuka dan optimis.
- Mengambil langkah pertama memang selalu sulit, dan terkadang Anda perlu mendorong diri sendiri. Cobalah katakan kepada diri sendiri, “Ayo kita lakukan.” Angkat telepon, dan hubungi orang yang bersangkutan.
-
2Mintalah untuk didengarkan. Baik bertemu secara langsung atau berkomunikasi melalui telepon atau perangkat elektronik, tujuan tindakan Anda tetaplah sama: meminta waktu orang yang bersangkutan agar Anda bisa mengemukakan pikiran dan perasaan mengenai konflik yang pernah terjadi.
- Yakinkan ia bahwa Anda terbuka dan mau mendengar ucapannya. Dengan demikian, ia akan merasa lebih terbuka untuk menjalani diskusi.
- Jika ia enggan bertemu dengan Anda, jangan putus asa. Ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk memaafkannya, terlepas dari apakah orang yang bersangkutan bisa mengikuti kemauan Anda atau tidak. Tindakan memaafkan ini sebenarnya “didesain” untuk membantu Anda. Sebagai contoh, gunakan tulisan sebagai pengganti kontak langsung untuk mengemukakan perasaan dan pikiran tentangnya. Penulisan jurnal dirasa efektif dan membantu Anda memroses perasaan yang ada. [1] X Teliti sumber
- Penulisan jurnal dapat meredakan kecemasan dan stres karena aktivitas ini merupakan pelampiasan sehat untuk kebingungan atau emosi berlebih yang Anda rasakan. [2] X Sumber Tepercaya University of Rochester Medical Center Kunjungi sumber
-
3Diskusikan masalah. Dalam hidup, ada beberapa obrolan atau diskusi yang lebih sulit untuk dilakukan. Ketika konflik terjadi dan perasaan negatif telah berkembang, akan sulit bagi Anda untuk memulai obrolan. Tujuan hal ini adalah menyusun percakapan dan mengarahkannya kepada resolusi “damai” agar Anda bisa mengelola rasa sakit dan kekecewaan yang ada. [3] X Teliti sumber
- Ucapkan terima kasih kepadanya terlebih dahulu karena sudah mau bertemu dengan Anda.
- Kedua, beri tahu ia bahwa tujuan Anda adalah mendengarkan cerita dari kedua pihak dan mencari resolusi damai agar Anda berdua bisa kembali melanjutkan hidup dengan tenang.
- Ketiga, berikan detail cerita Anda, termasuk apa yang Anda rasakan atau pikirkan.
- Keempat, tanyakan kepadanya apakah ada hal lain yang bisa Anda klarifikasi darinya sebelum ia memberikan detail ceritanya.
- Kelima, ajukan pertanyaan yang akan memberikan informasi yang dibutuhkan agar Anda bisa memahami tujuan, motif, pikiran, dan perasaannya.
-
4Mintalah maaf atas tindakan Anda dalam konflik tersebut. Hampir setiap konflik mencakup kesalahpahaman atau miskonsepsi mengenai tindakan atau ucapan seseorang. Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk meredakan ketegangan dalam situasi. Bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan merupakan tindakan yang bisa membangun komunikasi terbuka yang Anda inginkan, dan dibutuhkan agar Anda berdua bisa mencapai kesepakatan. [4] X Teliti sumber
-
5Terima permohonan maaf yang ia ucapkan. [5] X Teliti sumber Jika Anda telah membicarakan tentang situasi/konflik dan orang yang bersangkutan memberikan permohonan maaf yang tulus, terimalah. Meskipun Anda harus memaksa diri untuk mengatakan, “Aku memaafkanmu,” ini merupakan langkah besar untuk membangun pemaafan bagi diri sendiri.
- Menerima maaf dapat menjadi hal yang sulit. Jika Anda masih berusaha sebisa mungkin untuk memaafkan seseorang, Anda bisa mengatakan, “Aku menerima permohonan maafmu dan sedang berusaha untuk memaafkanmu. Aku masih membutuhkan waktu untuk itu.”
-
6Tunjukkan kemauan untuk kembali melanjutkan hidup dengan tenang. Jika Anda harus atau ingin menjaga hubungan dengannya, perilaku Anda harus menunjukkan keseriusan Anda sendiri. Hubungan akan membaik ketika Anda mau melewati proses pemaafan. [6] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber Ini artinya, Anda tidak boleh menyimpan dendam dan mengungkit kejadian di masa lalu. [7] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber Anda juga harus mau untuk tertawa dan merasa nyaman saat bertemu atau bersamanya. Melewati konflik merupakan hal yang sangat melegakan. Biarkan hal tersebut memotivasi tindakan untuk menjadi sosok yang tegas dan lebih adil.
- Ketika waktu berlalu dan kemajuan berhasil dibuat, Anda akan melihat bahwa pengkhianatan masih bisa memengaruhi perlakuan Anda terhadapnya. Hal ini mungkin terjadi pada percekcokan atau diskusi yang memanas. Anda mungkin belum memroses luka yang dirasakan dan masih harus meredakan emosi. Namun, ini merupakan reaksi yang wajar dan bisa ditangani dengan berbicara mengenai perasaan Anda kepada orang yang bersangkutan atau orang lain.
Iklan
-
1Latihlah empati dan kasih sayang. [8] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber Baik empati maupun kasih sayang dapat dipelajari. Seperti halnya keahlian baru apa pun, Anda perlu melatihnya. Jika Anda bisa memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan, Anda sudah hampir berhasil mengembangkan empati dan kasih sayang dalam diri.
- Ambil kesempatan untuk melatih kasih sayang ketika berada di tempat umum. Jika Anda melihat seseorang kesulitan membuka pintu toko, segera bantu ia. Jika Anda melihat seseorang yang tampak sedang bersedih, lemparkan senyuman dan berikan salam. Tujuannya adalah membuat orang lain merasakan dampak dari kebaikan yang Anda lakukan.
- Pupuk empati dengan berbicara dan, yang terpenting, mendengarkan orang-orang yang berada di luar lingkaran sosial Anda. Cobalah mulai obrolan dengan orang asing seminggu sekali. Kembangkan obrolan ringan menjadi percakapan yang lebih mendalam dan cobalah untuk (dengan rasa hormat) bertanya mengenai kehidupan dan pengalamannya. Hal ini bisa memperluas pandangan Anda terhadap dunia dan membantu Anda menjadi sosok yang lebih memahami orang lain. [9] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
-
2Kesampingkan perasaan negatif yang ada. Rasa takut, ketidaknyamanan atau ketidakamanan, dan ketidakmamapuan untuk berkomunikasi merupakan pemicu beragam perilaku yang menyakitkan. Beberapa orang tidak tahu mengapa mereka bersikap seperti itu karena mereka belum menelusuri hal-hal yang lebih mendalam dari perilakunya sendiri. Perlu diingat bahwa hal ini tidak lantas membuat tindakan mereka bisa dimaafkan.
- Tegaskan diri sendiri bahwa Anda tidak bertanggung jawab untuk membantu atau membuat orang tersebut berubah menjadi sosok yang lebih “berkembang”. Doakan kebaikan untuknya dan jangan biarkan ia membuat Anda tidak bisa memberikan maaf.
- Tunjukkan usaha untuk memahami apa yang terjadi dan alasan orang tersebut bersikap seperti itu. Anda bisa melakukannya dengan membicarakan hal ini bersama orang yang bersangkutan, atau orang yang bisa dipercaya. Selain itu, kunjungi internet atau toko buku atau perpustakaan untuk mencari tahu mengenai isu/topik ini. Informasi adalah sebuah kekuatan dan tentunya akan menarik bagi Anda ketika mempelajari motif-motif yang melatarbelakangi perilaku manusia.
-
3Pertanyakan dan ubah perspektif. Anda mungkin memegang teguh pandangan/kepercayaan mengenai situasi saat Anda diperlakukan secara tidak adil oleh seseorang. Sering kali, perspektif seseorang menjadi berat ke salah satu sisi dan perlu dikembalikan ke kondisi yang “seimbang”. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melihat situasi dari sudut pandang yang lebih luas, terutama jika perspektif Anda justru “membahayakan” diri sendiri.
- Sebagai contoh, jika konflik yang pernah terjadi selalu memenuhi pikiran Anda, konflik tersebut hanya akan membuang-buang waktu. Cobalah ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri, seperti, “Dibandingkan dengan situasi hidup dan mati yang lebih serius, apakah masalah ini benar-benar signifikan?” atau “Apakah masalah ini layak untuk tetap dipikirkan? Masalah ini sudah menyita waktuku yang sebenarnya bisa digunakan untuk menikmati hidupku.” Pikirkan jawabannya dan buatlah keputusan untuk mengalihkan perspektif Anda dan tidak membiarkan konflik tersebut menguras waktu dan tenaga Anda.
- Anda mungkin ingin menghindari situasi sosial dengan orang-orang yang Anda sukai karena Anda tidak ingin melihat sosok yang pernah mengkhianati atau melukai Anda. Perspektif seperti ini hanya akan merusak keterlibatan Anda dengan orang-orang yang disukai sehingga Anda tidak bisa menikmati pengalaman positif. Tunjukkan keberanian dan terima ajakan yang mereka berikan. Anda tidak harus berbicara dengan sosok yang bersangkutan, tetapi jika Anda memang perlu berinteraksi, lakukan dengan sopan dan hindari obrolan yang panjang dengannya.
-
4Arahkan pikiran dari kemarahan ke rasa syukur. Memang benar bahwa kemarahan hanya memberikan keburukan karena Anda adalah sosok yang justru memendam perasaan negatif terhadap orang yang bersangkutan. Untuk melawan kemarahan/kekesalan, ubah perasaan tersebut menjadi rasa syukur. Semakin besar rasa syukur yang dimiliki, semakin kecil kekesalan atau kemarahan yang dirasakan. Sebagai “hadiah”, Anda bisa memiliki suasana hati yang lebih baik. Hal ini tentunya akan lebih diapresiasi oleh orang lain. [10] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber Cobalah ajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri sendiri untuk mengarahkan pikiran dan meredakan kemarahan/kekesalan yang ada:
- Apa yang kurasakan ketika aku berpikir secara negatif tentangnya?
- Apakah aku ingin melukai diri sendiri?
- Bisakah pikiran-pikiranku melukainya?
- Kemungkinan besar jawaban Anda adalah “tidak nyaman/buruk”, “tidak”, dan “tidak”. Gunakan jawaban-jawaban tersebut untuk membangun tanggapan yang lebih mencerminkan rasa syukur, seperti “Aku layak memiliki perasaan yang lebih positif, merawat diri dalam cara yang baik, dan melindungi diri dari bahaya.”
-
5Buatlah daftar manfaat yang bisa dirasakan ketika melepaskan kemarahan. Lepaskan hal-hal yang menahan kebahagiaan/ketenangan diri. Beberapa orang “terbiasa” memendam kemarahan dan menjadikan diri sebagai “korban keadaan”, dan kedua hal tersebut dibiarkan memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan mereka. Orang-orang seperti ini percaya bahwa mereka adalah korban dari tindakan orang lain, bahkan ketika bukti mengatakan hal yang sebaliknya.
- Tanyakan kepada diri sendiri apakah Anda adalah sosok seperti itu. Jika jawabannya ya, Anda bisa belajar untuk mengubah perilaku ini.
- Ketika melepaskan perasaan yang berkaitan dengan konflik, Anda perlu mengenali perasaan negatif yang ada terlebih dahulu, kemudian mencari manfaat/kebaikan yang bisa dirasakan saat Anda terbebas dari perasaan tersebut. Sebagai contoh, Anda akan merasa bebas, lega, tenang, bisa berfokus kepada hal-hal baik, berhenti memendam kemarahan, dan mengembalikan hidup ke “jalur”-nya. Tujuannya adalah menunjukkan beragam bukti kepada diri sendiri bahwa hidup akan terasa lebih baik jika Anda bisa melupakan kemarahan, bangkit, dan kembali menjalani hidup.
-
6Jangan berhenti mencoba. Jika Anda mencoba melupakan sesuatu, tetapi hal tersebut tetap menghantui Anda, ada kemungkinan Anda perlu memroses lebih banyak perasaan yang berhubungan dengan situasi/konflik yang pernah terjadi. Anda bisa berbicara kepada teman atau anggota keluarga yang bisa dipercaya, atau mencoba hiking untuk mengelola/melampiaskan emosi secara fisik.
- Tentunya mengesalkan ketika seseorang menyuruh Anda untuk “melupakan semuanya” saat Anda belum mencapai tahap penyelesaian masalah. Ambil napas dalam-dalam dan katakan, “Aku sedang berusaha melupakan atau melepaskan semuanya, tetapi aku belum mencapai tahap tersebut.”
-
7Lakukan aktivitas-aktivitas menyenangkan. Anda bisa belajar melupakan atau melepaskan kemarahan dengan mengungkap kembali sisi ceria dalam diri. Ketika Anda bermain, Anda bisa merasa bebas dari pikiran-pikiran negatif mengenai konflik yang Anda pendam.
- Sebagai contoh, Anda bisa pergi ke pantai dan bermain layang-layang. Permainan ini juga mengharuskan Anda untuk memperhatikan situasi dengan saksama dan bisa memberikan semacam keceriaan dan pencapaian ketika Anda berhasil menerbangkannya. Bermain layang-layang dapat menjadi pengalih perhatian yang tepat dan memberikan jalan bagi Anda untuk melihat situasi dalam cara yang berbeda. Seperti yang orang-orang sering katakan, “tawa merupakan obat yang paling manjur.” Bermain dan tertawa akan membantu Anda tetap bersikap positif dan optimis saat melewati situasi-situasi sulit. [11] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber
- Buatlah jadwal di kalender setidaknya seminggu sekali untuk bermain dan bersenang-senang.
-
8Redakan kemarahan yang ada. Berada dalam kemarahan dan kekesalan bukanlah hal yang menyehatkan. Memroses perasaan kesal melalui aktivitas fisik atau ungkapan artistik merupakan alternatif yang baik untuk meredakan kemarahan, stres, dan kecemasan. Kemarahan harus dilepaskan agar Anda bisa memaafkan orang lain.
- Cobalah berlari, hiking , atau mengangkat beban untuk mengeluarkan energi yang Anda pendam dari masalah. Dengan berolahraga atau melatih fisik, aliran darah akan menjadi lancar dan produksi endorfin (hormon yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi rasa sakit) akan diperbanyak. [12] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Cobalah lakukan meditasi, baik sendiri maupun dalam kelompok. Meditasi telah digunakan selama berabad-abad di beragam budaya untuk mengatasi pikiran negatif yang memicu kemarahan. Selain itu, meditasi juga dapat memupuk pikiran-pikiran positif. [13] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Membuat lukisan, patung, atau karya digital dapat menjadi aktivitas yang tepat untuk mengalihkan fokus ke arah pembuatan karya seni yang memungkinkan Anda untuk memroses kemarahan yang dirasakan. [14] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
9Bangun kembali kepercayaan. Ketika kita membiarkan orang lain masuk ke kehidupan pribadi, kita mengambil semacam “risiko”. Orang-orang yang sama tersebut bisa mengkhianati kepercayaan yang sudah dibangun bersama. Hal penting dalam proses pemaafan adalah memberi kesempatan kepada orang lain untuk mendapatkan kembali kepercayaan Anda.
- Biarkan ia menunjukkan bahwa ia bisa diandalkan, dapat dipercaya, dan tulus. [15] X Teliti sumber Berikan kesempatan baginya untuk menunjukkan hal-hal tersebut. Ketika Anda bisa memberi sedikit kesempatan, Anda mungkin akan mendapatkan lebih banyak hal positif sebagai gantinya.
- Sebagai contoh, cobalah terima ajakannya untuk menonton film. Dengan demikian, ia mendapatkan kesempatan untuk tiba tepat waktu, memperlakukan Anda dengan rasa hormat, dan bersenang-senang bersama. Tanpa kemauan Anda untuk menerima ajakannya, Anda tidak akan melihat usaha tulusnya untuk mendapatkan kembali kepercayaan Anda.
- Jika pengkhianatan yang terjadi berhubungan dengan kebohongan mengenai ke mana ia pergi (misalnya), mintalah ia untuk mengirimkan pesan teks atau menelepon agar Anda bisa mengetahui keberadaannya.
- Ingatlah untuk mengakui usaha seseorang yang ingin mendapatkan kembali kepercayaan Anda. Cobalah beri tahu ia bahwa Anda mengapresiasi setiap usaha yang ia tunjukkan.
-
10Apresiasi pengalaman belajar yang ada. Orang-orang dan berbagai kesempatan hadir dalam hidup untuk mengajarkan sesuatu kepada Anda. Setiap pengalaman akan mempersiapkan kita untuk menjadi sosok yang lebih cerdas dan sejalan dengan apa yang diharapkan dari hidup. Ingatlah bahwa kita bisa belajar dari hal-hal baik dan buruk.
- Duduklah dan buat daftar hal-hal yang Anda pelajari dari situasi yang sedang dihadapi. Mungkin Anda belajar untuk tidak memberikan pinjaman kepada teman yang memiliki riwayat keuangan/kebiasaan menggunakan uang yang buruk. Anda juga mungkin belajar bahwa beberapa orang lebih senang berpesta daripada membayar biaya sewa, atau teman sekamar dapat menjadi seorang pemalas yang menghancurkan kesempatan untuk mendapatkan kembali uang muka dari pemilik kos/apartemen.
- Jangan lupa untuk mencatat semua hal-hal positif yang terjadi. Sering kali kita lebih mudah melihat hal-hal negatif saat merasakan luka batin. Namun, situasi tertentu tidak selalu memberikan hal-hal buruk saja. Mungkin Anda bisa belajar untuk melakukan “wawancara” dengan calon teman sekamar untuk memastikan ia memiliki kebiasaan belajar dan merapikan rumah yang sama. Dengan demikian, Anda bisa menikmati hidup yang lebih tenang di masa mendatang.
Iklan
-
1Carilah terapis. Jika Anda mengalami kesulitan untuk memaafkan seseorang dan hal tersebut memengaruhi hidup Anda secara negatif, mungkin inilah saatnya untuk mencari bantuan profesional dari konselor atau terapis. Beberapa terapi yang didesain untuk mendorong pemaafan telah berhasil membantu orang-orang melewati luka lama dan mendapatkan ketenangan serta penyelesaian masalah. [16] X Teliti sumber
- Dapatkan rujukan atau saran dari dokter, anggota keluarga, atau teman yang dapat dipercaya. Akan tetapi, jika tidak memungkinkan, hubungi departemen kesehatan mental di kota Anda untuk mendapatkan informasi mengenai opsi konseling.
- Jika Anda merasa bahwa terapis yang menangani Anda bukanlah “orang” yang tepat, carilah terapis yang lain. Setiap terapis tentunya berbeda sehingga penting bagi Anda untuk mencari terapis yang membuat Anda merasa nyaman.
- Carilah terapis yang memberikan terapi perilaku kognitif. [17] X Sumber Tepercaya HelpGuide Kunjungi sumber Terapis bisa membantu mengenali dan menghilangkan pola pikir negatif yang selama ini Anda miliki dan kembangkan.
- Cobalah ikuti konseling spiritual. Banyak orang yang mendapatkan ketenangan setelah mencari bantuan dari para pemimpin spiritual yang bisa memandu mereka untuk memaafkan orang lain. Kekuatan doa telah terbukti berhasil menyembuhkan luka dan meredakan perasaan bersalah dan malu. Hal ini dapat menjadi dorongan bagi orang-orang untuk mencari pemaafan atas berbagai alasan. [18] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
2Tetapkan tujuan terapeutik untuk diri sendiri. Tunjukkan komitmen untuk mengubah perilaku Anda. Pada psikoterapi dan terapi fisik, Anda akan mendapatkan manfaat setelah menetapkan tujuan. [19] X Teliti sumber Jalani proses dengan membuka diri dan merasa rentan. Jangan tinggalkan proses ini hanya karena langkah yang diambil terasa semakin sulit. Kerja keras Anda akan terbayar dan memberikan pencapaian yang sehat.
- Kenali sasaran-sasaran Anda. Sebagai contoh, apakah Anda ingin lebih berdamai dengan anggota keluarga yang pernah mengkhianati Anda? Beri tahu terapis bahwa ini adalah salah satu tujuan Anda.
- Berikan hadiah untuk diri sendiri setiap kali Anda berhasil mencapai tujuan. Motivasi Anda akan meningkat jika Anda bisa memberikan hadiah atas pencapaian yang ada. [20] X Teliti sumber
- Daripada menyerah, sesuaikan sasaran Anda.
- Tetap ciptakan tujuan baru karena hal tersebut akan menyibukkan diri Anda.
-
3Tingkatkan sistem dukungan. Kelilingi diri dengan orang-orang yang peduli terhadap Anda. Orang-orang tersebut mencakup keluarga, teman, dan rekan kerja. Kembangkan pertemanan dan temui orang-orang baru untuk memperluas lingkaran dukungan. Anda sudah cukup banyak belajar melalui proses terapeutik sehingga saat ini Anda bisa merasa percaya diri dan dibekali dengan banyak pengetahuan. Sistem dukungan yang baik dapat meredakan stres dan bahkan meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. [21] X Teliti sumber
- Dengan menelusuri minat, Anda bisa bergabung dengan kelompok-kelompok yang memberi Anda kesempatan untuk bertemu orang-orang dan mendapatkan pengalaman baru.
-
4Maafkan dan terima diri sendiri. Perjuangan pribadi bisa membuat Anda merasa tidak nyaman dengan diri sendiri. Anda mungkin merasa bersalah karena tidak bisa merawat diri sendiri dalam situasi tertentu atau secara tidak adil, Anda menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Namun, Anda bisa belajar untuk mengendalikan perasaan bersalah dan rasa malu daripada mencoba menghilangkannya.
- Jika Anda ingin bergabung dengan terapi perilaku kognitif, terapi ini akan membantu Anda memeriksa pikiran-pikiran yang ada dan mengembangkan cara berpikir baru mengenai diri sendiri yang lebih efektif. [22] X Sumber Tepercaya American Academy of Family Physicians Kunjungi sumber
Iklan
Tips
- Terkadang, ada baiknya Anda memikirkan cara orang lain memberikan maaf dalam situasi-situasi yang lebih serius atau berat. Mintalah dukungan dan contoh dari teman-teman Anda untuk memotivasi diri agar bisa memaafkan orang lain.
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemaafan bergantung kepada pandangan apakah seseorang harus berinteraksi dengan sosok yang dianggap bersalah. [23] X Sumber Tepercaya Science Direct Kunjungi sumber Namun, Anda bisa menentukan apakah hal tersebut penting untuk mencapai pemaafan.
- Tidak ada kata terlambat untuk mencari bantuan profesional dalam menangani masalah, selama Anda memiliki kemauan. Perubahan bukanlah hal yang mudah, tetapi bisa dilakukan jika Anda mau menunjukkan usaha dan mencari cara untuk menghadapi tantangan. [24] X Teliti sumber
- Terapis berizin dilatih untuk membantu orang lain mengelola kesulitan yang memengaruhi kehidupannya.
- Bersikap jujur dan tulus ketika meminta maaf dapat meningkatkan kemungkinan orang tersebut untuk dimaafkan. [25] X Teliti sumber
- Jika Anda pernah terlibat dalam pertempuran militer dan menyaksikan tindakan yang tidak sejalan dengan moral pribadi, Anda bisa mendapatkan kemampuan memaafkan diri melalui intervensi terapeutik. [26] X Teliti sumber
- Gunakan energi mental terbaik Anda (mungkin hal pertama di pagi hari) untuk memvisualisasikan kehidupan baru yang diinginkan. Lihatlah diri Anda di masa mendatang sebagai sosok yang terbebas dari luka batin dan penderitaan.
- Ingatlah bahwa Anda pun tidak sempurna, dan cobalah berempati dengan alasannya melakukan tindakan yang melukai perasaan Anda.
Iklan
Peringatan
- Memaafkan memang hal yang sulit, tetapi hidup dengan dendam jauh lebih sulit. Menyimpan dendam dapat menjadi hal yang sangat berbahaya, dan bisa melukai orang lain dalam berbagai cara yang tidak terduga.
- Beberapa gangguan mental dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk memaafkan orang lain. Psikopat, misalnya, mungkin tidak pernah mengalami rasa malu atau perasaan bersalah atas kesalahan/kesalahan yang ia lakukan. Di sisi lain, rasa malu dan perasaan bersalah merupakan dua faktor yang mendorong pemaafan.
- Pemaafan tanpa syarat tidak ditentukan oleh tindakan atau permohonan dari pelaku/sosok yang bersalah. Pemaafan dilakukan untuk membebaskan Anda dari kemarahan, depresi, dan keputusasaan yang membuat Anda bersedih.
Iklan
Referensi
- ↑ http://psychcentral.com/lib/the-health-benefits-of-journaling/
- ↑ https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=4552
- ↑ http://connection.ebscohost.com/c/articles/86935769/managing-hurt-disappointment-improving-communication-reproach-apology
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/200208/the-power-apology
- ↑ https://www.psychologytoday.com/articles/200208/the-power-apology
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3156929/
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/forgiveness/art-20047692
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1484804/
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/six_habits_of_highly_empathic_people1
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/pdfs/GratitudePDFs/5Watkins-GratitudeHappiness.pdf
- ↑ http://www.helpguide.org/articles/emotional-health/benefits-of-play-for-adults.htm
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1402378/
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1609875
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1071468/
- ↑ http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/JSM-01-2013-0005
- ↑ http://transformationalchange.pbworks.com/f/Forgiveness+in+Therapy.pdf
- ↑ http://www.helpguide.org/articles/anxiety/therapy-for-anxiety-disorders.htm
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2802370/
- ↑ http://scholarworks.wmich.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1087&context=ojot
- ↑ http://rer.sagepub.com/content/64/3/363.short
- ↑ http://www.takingcharge.csh.umn.edu/explore-healing-practices/social-support
- ↑ http://www.aafp.org/afp/2009/0501/p785.html
- ↑ http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0191886912002620
- ↑ http://www.mentalhealthamerica.net/when-change-hard
- ↑ https://www.questia.com/library/journal/1G1-155040835/forgiveness-apology-and-communicative-responses
- ↑ http://journals.biola.edu/jpt/volumes/40/issues/4/articles/274
Iklan