PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Saat kebakaran menyala pada tahap awal, mungkin masih cukup kecil sehingga dapat Anda padamkan dengan selimut tebal atau unit pemadam api yang tersedia. Dengan persiapan dan tindakan cepat menentukan jenis kebakaran yang dihadapi, Anda punya peluang lebih baik untuk tidak hanya memadamkan kebakaran tapi juga melakukannya tanpa risiko cedera. Namun, ingatlah bahwa keselamatan semua orang yang ada di sekitar--termasuk Anda--harus diutamakan. Jika kebakaran menyebar dengan cepat, menghasilkan asap yang makin tebal dan berbahaya, atau makan waktu lebih dari lima detik untuk dipadamkan dengan pemadam api, Anda harus menyalakan tanda bahaya kebakaran, mengevakuasi gedung, dan menghubungi 113.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memadamkan Kebakaran Listrik

PDF download Unduh PDF
  1. Mayoritas kebakaran listrik bersumber dari sistem pemasangan listrik yang salah atau perawatan sistem kelistrikan yang buruk. Untuk menghentikan kebakaran listrik sebelum terjadi, jangan kelewat membebani colokan listrik dan pastikan bahwa semua pekerjaan kelistrikan dilakukan sesuai peraturan oleh tukang listrik yang resmi dan berlisensi. [1]
    • Juga, jaga agar sistem kelistrikan bersih dari debu, sampah dan sarang laba-laba, karena juga dapat mengakibatkan kebakaran. [2]
    • Anda juga harus menggunakan pemutus sirkuit dan sekering sesering mungkin. Ini langkah mudah mencegah agar lonjakan daya tidak mengakibatkan kebakaran. [3]
  2. Jika sistem kelistrikan mulai memercik atau api menyala di perkabelan, perangkat listrik atau colokan, maka tindakan memotong aliran daya ke sistem kelistrikan merupakan tindakan pertama dan terbaik. [4] Jika sumbernya hanya percikan atau api belum menyebar sama sekali, tahap ini saja mungkin sudah cukup untuk memadamkan.
    • Anda harus memotong daya di pemutus listrik ketimbang mematikan stopkontak di tembok yang terhubung ke colokan. [5]
    • Jika masalahnya bersumber dari perkabelan atau perangkat listrik, jangan begitu saja menarik kabel di perangkat. Masalah kelistrikan yang terjadi juga berpotensi menciptakan korsleting.
  3. Jenis pemadam api yang dapat diterima dalam situasi ini sepenuhnya tergantung pada mampu atau tidaknya Anda memutus daya di sumber. Jika Anda tak tahu letak kotak pemutus listrik, kotak itu dikunci, atau memang kelewat lama diakses, segera gunakan tabung pemadam api Kelas C. [6] Pemadam api Kelas C biasanya berbasis karbondioksida (CO2) atau bahan kimia kering, dan spesifik bertuliskan label “Kelas C” pada tabungnya. [7]
    • Untuk menggunakan tabung pemadam api, tarik pin yang menghalangi Anda menekan gagangnya, arahkan corong penyemprot ke pusat api, lalu tekan dan tahan gagangnya. [8] Seiring Anda melihat api mengecil, dekati sumbernya dan terus semprot sampai api benar-benar padam. [9]
    • Jika Anda tak bisa memadamkan api dalam lima detik menggunakan pemadam api, berarti api sudah terlalu besar. [10] Segera evakuasi ke tempat aman dan hubungi 113.
    • Karena sistem perkabelan yang salah masih menerima daya dalam kasus ini, api dapat memercik kembali. Anda tetap harus memotong daya di sumbernya sesegera mungkin.
    • Anda harus menggunakan pemadam api Kelas C karena alat ini mengandung bahan non konduktif atau tidak mengantarkan listrik. Tabung pemadam api Kelas A hanya berisi air bertekanan tinggi, yang jelas mengantarkan listrik dan membuat Anda berisiko tersengat listrik. [11]
    • Cara lain mengidentifikasi pemadam api berbasis CO2 dan bahan kimia kering adalah lewat konten yang umumnya berwarna merah (yang bermuatan air warnanya perak). Pemadam api berbasis CO2 juga memiliki corong penyemprot yang keras di ujung ketimbang sekadar selang, dan ia juga tidak punya pengukur tekanan. [12]
  4. Jika Anda mampu memutus daya dengan sempurna di sumbernya, berarti Anda berhasil mengubah kebakaran listrik Kelas C menjadi Kelas A. [13] Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan pemadam api Kelas A berbasis air selain pemadam api kelas lain yang sudah disebut.
    • Pemadam api Kelas A dan berbasis bahan kimia kering multiguna sangat disarankan dalam skenario ini karena pemadam api CO2 berisiko lebih tinggi membarakan dan menyalakan kembali api, begitu CO2 memudar. [14] Pemadam api berbasis CO2 juga menyebabkan masalah pernapasan di ruangan tertutup seperti di dalam rumah atau kantor kecil. [15]
  5. Alternatif lain, Anda juga dapat menggunakan selimut antiapi untuk memadamkan, tapi langkah ini hanya berlaku bila Anda mampu mematikan daya di sumbernya dengan sempurna. [16] Meski bahan wol (umumnya selimut antiapi terbuat dari wol yang diolah secara kimia) bagus sebagai insulator listrik, Anda tetap tidak boleh terlalu dekat ke sumber dan berisiko tersengat listrik jika posisi daya tetap menyala.
    • Untuk menggunakan selimut antiapi, keluarkan dari kemasan, pegang selimut dalam posisi tidak terlipat di depan Anda dengan kedua tangan dan tubuh yang terlindung oleh tebaran selimut, lalu saputkan di atas api kecil. [17] JANGAN melempar selimut ke api. [18]
    • Teknik ini tidak hanya sangat efektif di tahap awal kebakaran tapi juga tidak merusak objek atau wilayah sekitar.
  6. Jika Anda tak punya alat pemadam jenis apa pun atau selimut antiapi, gunakan air. Namun, gunakan air HANYA apabila Anda telah 100% mematikan sumber listrik. Kalau tidak, Anda tidak hanya berisiko tersengat listrik, tapi juga menyebar korsleting semakin luas, yang juga akan menyebar api lebih cepat. Guyurkan air di dasar atau sumber api.
    • Guyuran air secepat yang bisa Anda ambil dari keran hanya akan efektif bila apinya sangat kecil dan terkendali. Kalau tidak, malah akan menyebar lebih cepat dari kemampuan Anda memadamkan.
  7. Bahkan jika apinya padam, Anda tetap harus menghubungi 113. [19] Benda-benda yang membara dapat menyala kembali, dan hanya pemadam kebakaran profesional yang mampu mengisolasi dan menyingkirkan semua risiko dengan tuntas.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memadamkan Kebakaran Akibat Cairan/Minyak

PDF download Unduh PDF
  1. Dalam situasi yang dapat diterapkan, hal pertama yang harus Anda lakukan dalam hal kebakaran yang melibatkan zat cair yang mudah terbakar adalah mematikan aliran bahan bakar. [20] Misalnya, jika ada letikan statik yang menyulut bensin di sekitar pompa bahan bakar, hal pertama yang harus dilakukan adalah menekan katup pemutus darurat di dekat situ dan lazim adanya di semua pom bensin. Tindakan ini mencegah api kecil mendapat akses bahan bakar raksasa di sekelilingnya.
    • Umumnya, jika cairan mudah terbakar menjadi satu-satunya sumber bahan bakar dalam sebuah kebakaran, api akan mati sendiri begitu aliran bahan bakar diputus.
  2. Anda juga bisa menggunakan selimut antiapi untuk memadamkan kebakaran kecil Kelas B. Jika selimut macam ini tersedia, akan menjadi cara memadamkan api yang termudah dan paling tidak merusak.
    • Untuk menggunakan selimut antiapi, keluarkan dari kemasan, pegang selimut dalam posisi tidak terlipat di depan Anda dengan kedua tangan dan tubuh yang terlindung oleh tebaran selimut, lalu saputkan di atas api kecil. [21] JANGAN melempar selimut ke api. [22]
    • Pastikan bahwa api tidak kelewat besar untuk dapat dipadamkan selimut. Minyak sayur yang menyulut api di penggorengan, misalnya, itu cukup kecil untuk dipadamkan dengan selimut antiapi.
  3. Sebagaimana kebakaran akibat listrik, tabung pemadam api berbasis air (Kelas A) tidak boleh digunakan pada kebakaran akibat zat cair atau minyak. Tabung pemadam api berbasis karbondioksida (CO2) dan kimia kering terhitung sebagai Kelas B. [23] Periksa label di tabung pemadam dan pastikan ada tulisan “Kelas B” sebelum digunakan untuk memadamkan kebakaran akibat zat cair.
    • Untuk menggunakan tabung pemadam api, tarik pin yang menghalangi Anda menekan gagangnya, arahkan corong penyemprot ke pusat api, lalu tekan dan tahan gagangnya. [24] Seiring Anda melihat api mengecil, dekati sumbernya dan terus semprot sampai api benar-benar padam. [25]
    • Jika Anda tak bisa memadamkan api dalam lima detik menggunakan pemadam api, berarti api sudah terlalu besar. [26] Segera evakuasi ke tempat aman dan hubungi 113.
    • Satu-satunya pengecualian atas aturan ini adalah jika kebakaran akibat cairan mudah terbakar bersumber dari minyak sayur atau lemak binatang di pemanggang besar dan perangkat restoran lainnya. Besarnya ukuran dan ekstrem panas serta sumber bahan bakar pada perangkat ini membuat mereka mendapat klasifikasi pemadam api tersendiri, yaitu pemadam api Kelas K. [27] Semua restoran dengan peralatan tipe ini diwajibkan secara hukum untuk menyediakan tabung pemadam api Kelas K. [28]
    • JANGAN menyiram air ke kebakaran akibat minyak atau cairan mudah terbakar. Air tidak akan bercampur dengan minyak. Saat bertemu, minyak tetap berada di atas air, sementara air mendidih dan menjadi kabut “dengan sangat cepat”. Mendidihnya air dengan cepat ini berbahaya. Karena air berada di bawah minyak, ia akan mencipratkan minyak panas ke mana-mana saat mendidih dan menguap. Inilah yang kemudian menyebarkan api dengan sangat cepat.
  4. Bahkan jika apinya padam, Anda tetap harus menghubungi 113. [29] Benda-benda yang membara dapat menyala kembali, dan hanya pemadam kebakaran profesional yang mampu mengisolasi dan menyingkirkan semua risiko dengan tuntas.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memadamkan Kebakaran Organik

PDF download Unduh PDF
  1. Jika sumber bahan bakar sebuah kebakaran berupa benda padat yang mudah terbakar—kayu, kain, kertas, karet, plastik, dsb.—berarti kebakarannya masuk dalam klasifikasi Kelas A. [30] Selimut antiapi adalah cara yang cepat dan mudah memadamkan api di tahap awal kebakaran Kelas A. Selimut antiapi membuang oksigen dari api, dan dengan demikian menghilangkan kemampuan api untuk membakar.
    • Untuk menggunakan selimut antiapi, keluarkan dari kemasan, pegang selimut dalam posisi tidak terlipat di depan Anda dengan kedua tangan dan tubuh yang terlindung oleh tebaran selimut, lalu saputkan di atas api kecil. [31] JANGAN melempar selimut ke api. [32]
  2. Jika selimut antiapi tak tersedia, gunakan saja tabung pemadam api untuk memadamkan kebakaran Kelas A. Pastikan bahwa label di tabungnya memang tertulis Kelas A. [33]
    • Untuk menggunakan alat pemadam kebakaran, arahkan ke dasar api dan sapukan semprotan bolak-balik sampai api padam. [34]
    • Jika Anda tak bisa memadamkan api dalam lima detik menggunakan pemadam api, berarti api sudah terlalu besar. [35] Segera evakuasi ke tempat aman dan hubungi 113.
    • Konten tabung pemadam api Kelas A selalu berwarna perak dan ada pengukur tekanan untuk air di dalamnya. Namun, banyak pemadam api berbahan kimia kering multiguna juga diklasifikasikan untuk kebakaran Kelas A. [36]
    • Anda boleh menggunakan pemadam api berbasis karbondioksida (CO2) pada kebakaran Kelas A hanya jika memang itu saja yang tersedia, tapi tidak disarankan. Benda-benda terbakar Kelas A cenderung membara dalam waktu lama, dan api dapat dengan mudah menyala kembali begitu CO2 habis.
  3. Pemadam api spesifik Kelas A pada dasarnya adalah tabung air bertekanan tinggi, jadi bisa pula Anda gunakan banyak air dari keran jika memang hanya itu yang tersedia. Jika apinya tampak jelas menyebar lebih cepat dari tindakan Anda memadamkan—atau jika api menimbulkan terlalu banyak asap untuk dipadamkan dengan aman—maka Anda harus segera evakuasi dan menghubungi 113.
  4. Sebagaimana pada penanganan segala jenis kebakaran, Anda tetap harus menghubungi 113, bahkan bila sejatinya mampu memadamkan api. Tim respon darurat akan memastikan bahwa api tidak akan menyala kembali.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda menggunakan selimut antiapi, pastikan Anda tetap menyaput api selama setidaknya lima belas menit atau sampai seluruh hawa panasnya hilang. [37]
  • Kenali bermacam jenis tabung pemadam api yang ada di rumah dan kantor. Makin cepat Anda menggapai jenis pemadam api yang tepat, makin bagus pula peluang Anda memadamkannya di tahap awal kebakaran.
  • Pastikan lokasi kotak pemutus listrik di rumah dan kantor Anda. Apabila terjadi kebakaran listrik, Anda harus dapat menggapai kotak ini secepat mungkin untuk mematikan sumber daya.
  • Selalu hubungi 113, bahkan bila Anda berhasil memadamkan api.
  • Jika Anda memasak menggunakan minyak di penggorengan dan minyak tersebut menyulut kebakaran, gunakan soda kue untuk memadamkan.
Iklan

Peringatan

  • Setiap kali Anda gagal memadamkan api dalam lima menit pertama menggunakan tabung pemadam api, berarti apinya terlalu besar. [38] Tabung pemadam apinya akan habis lebih dulu sebelum Anda memadamkan api. Segera evakuasi ke tempat aman dan hubungi 113.
  • Jika Anda mencurigai ada kebocoran gas, segera evakuasi dari tempat itu, atau jika memang aman, matikan aliran gas dan hubungi 113 atau perwakilan langganan gas Anda secepat mungkin. Jangan menggunakan ponsel atau telepon nirkabel di sekitar bocoran gas! Juga, pastikan untuk tidak menyalakan atau mematikan perangkat elektronik apa pun. Ventilasikan seisi gedung, jika memang aman untuk dilakukan, dengan membuka semua pintu dan jendela. Namun, pastikan menutup semua pintu dan jendela jika kebocoran bersumber dari luar gedung. Gas alam sangat mudah terbakar dan mampu mengisi ruangan dengan sangat cepat. Jika tersulut, apinya akan meledak-ledak dan tak akan pernah cukup kecil untuk dapat ditangani tanpa bantuan pemadam kebakaran profesional.
  • Artikel ini menyajikan panduan umum usaha memadamkan kebakaran yang sangat kecil ditahap awal. Gunakan informasi yang ada dalam artikel ini dengan risiko ditanggung sendiri dan biasakan untuk selalu bersikap sangat hati-hati menghadapi api dan/atau kebakaran macam apa pun.
  • Menghisap api kebakaran juga sangat berbahaya. Jika apinya sampai ke tahap yang memproduksi banyak asap, segera evakuasi dan hubungi 113.
  • ”Lindungi nyawa Anda lebih dahulu”. Segera evakuasikan diri jika api menyebar dan peluangnya kecil memadamkan dengan cara yang normal. Jangan buang waktu mengambil barang milik. Kecepatan Anda meninggalkan lokasi sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Air (hanya untuk kebakaran Kelas A)
  • Selimut antiapi
  • Tabung pemadam api berlabel jelas dan terkini
  1. http://emilms.fema.gov/IS909/assets/09_PuttingOutFires.pdf
  2. http://www.fire-extinguisher101.com/class-c-fires.html
  3. https://www.osha.gov/SLTC/etools/evacuation/portable_about.html#co2
  4. http://www.fire-extinguisher101.com/class-c-fires.html
  5. https://www.osha.gov/SLTC/etools/evacuation/portable_about.html#co2
  6. https://www.osha.gov/SLTC/etools/evacuation/portable_about.html#co2
  7. http://www.mfs.sa.gov.au/site/community_safety/home_fire_safety_information_sheets_domestic/fire_blankets.jsp
  8. http://www.mfs.sa.gov.au/site/community_safety/home_fire_safety_information_sheets_domestic/fire_blankets.jsp
  9. http://www.mfs.sa.gov.au/site/community_safety/home_fire_safety_information_sheets_domestic/fire_blankets.jsp
  10. http://emilms.fema.gov/IS909/assets/09_PuttingOutFires.pdf
  11. http://www.utexas.edu/safety/fire/extinguishers/abcs.html
  12. http://www.mfs.sa.gov.au/site/community_safety/home_fire_safety_information_sheets_domestic/fire_blankets.jsp
  13. http://www.mfs.sa.gov.au/site/community_safety/home_fire_safety_information_sheets_domestic/fire_blankets.jsp
  14. https://www.osha.gov/SLTC/etools/evacuation/portable_about.html
  15. https://www.youtube.com/watch?v=aPhbJ95VGe0
  16. https://www.youtube.com/watch?v=aPhbJ95VGe0
  17. http://emilms.fema.gov/IS909/assets/09_PuttingOutFires.pdf
  18. http://www.utexas.edu/safety/fire/extinguishers/abcs.html
  19. http://www.utexas.edu/safety/fire/extinguishers/abcs.html
  20. http://emilms.fema.gov/IS909/assets/09_PuttingOutFires.pdf
  21. http://www.utexas.edu/safety/fire/extinguishers/abcs.html
  22. http://www.mfs.sa.gov.au/site/community_safety/home_fire_safety_information_sheets_domestic/fire_blankets.jsp
  23. http://www.mfs.sa.gov.au/site/community_safety/home_fire_safety_information_sheets_domestic/fire_blankets.jsp
  24. http://www.utexas.edu/safety/fire/extinguishers/abcs.html
  25. http://emilms.fema.gov/IS909/assets/09_PuttingOutFires.pdf
  26. http://emilms.fema.gov/IS909/assets/09_PuttingOutFires.pdf
  27. https://www.osha.gov/SLTC/etools/evacuation/portable_about.html
  28. https://www.fire.qld.gov.au/communitysafety/home/documents/QFES-InfoSheet-FireBlankets.pdf
  29. http://emilms.fema.gov/IS909/assets/09_PuttingOutFires.pdf

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 33.129 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan