Unduh PDF
Unduh PDF
Merasa kesulitan memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan LGBTQ? Jika iya, cobalah membaca artikel ini untuk memahami perbedaan setiap istilahnya!
Langkah
-
Pelajari istilah-istilahnya.
- Meski lesbian, biseksual, gay, transgender, dan queer adalah istilah yang paling lazim digunakan, sejatinya ada pula istilah nonbiner dan aseksual. Untuk memahami perbedaannya (berikut cara hidup masing-masingnya), cobalah berkunjung ke perpustakaan untuk mencari bacaan yang relevan.
-
Pertama-tama, pahami konsep identitas seksual. Sejatinya, identitas seksual mendefinisikan ketertarikan seksual seseorang terhadap identitas gender tertentu. Dengan kata lain, identitas seksual tidak berhubungan dengan cara mereka berpakaian, berperilaku, atau merepresentasikan diri.
- Lesbian: Seorang lesbian mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan yang memiliki ketertarikan seksual kepada sesama perempuan. Beberapa lesbian membagi identitas tersebut ke dalam dua kategori, yaitu kategori butch (maskulin) dan femme (feminin). Meski demikian, presentasi gender mereka umumnya sangat bervariasi, dan tidak semua pasangan lesbian merupakan perpaduan dari butch dan femme .
- Gay: Gay adalah istilah yang merujuk kepada seluruh kaum homoseksual, baik pria maupun wanita (berbeda dengan lesbian yang hanya disematkan untuk wanita). Pria gay bisa saja terlihat maskulin, feminin, atau di antara keduanya.
- Straight /heteroseksual: Heteroseksual merujuk kepada orang-orang yang memiliki ketertarikan seksual kepada lawan jenisnya.
- Aseksual: Seorang aseksual jarang sekali (atau bahkan tidak pernah) mengalami ketertarikan seksual. Meski demikian, mereka tetap merasakan jatuh cinta, lho ! Misalnya, seorang aseksual panromantic bisa jatuh cinta kepada seseorang dari gender apa pun, sementara aseksual homoromantic hanya akan jatuh cinta pada seseorang dari gender yang sama dengannya. Sejatinya, ada banyak subkategori dalam identitas seksual ini.
- Aromantic : Merujuk kepada seseorang yang tidak bisa merasakan ketertarikan romantis tetapi bisa mengalami ketertarikan seksual kepada orang lain (jika mereka tidak aromantic dan aseksual).
- Biseksual: Biseksual merujuk kepada seseorang dengan gender apa pun yang menyukai orang dari gender mereka dan gender lain. Berbeda dengan pansexual , gender biasanya berperan sangat penting dalam menumbuhkan ketertarikan mereka. [1] X Teliti sumber
- Pansexual / omnisexual : Terkadang juga disebut sebagai ‘buta gender’ karena seorang pansexual merasa tertarik kepada pria, wanita, dan semua identitas di antaranya ( agender , dsb.).
-
Pelajari konsep transgender dan intersex . Kaum transgender merasa memiliki gender yang berbeda dengan jenis kelamin yang mereka miliki sejak lahir. Biasanya, perasaan itu muncul sejak mereka masih berusia dini; jika lingkungan sekitarnya mendukung, mereka akan menempuh proses transisi ke gender yang menurut mereka benar. Mereka pulalah yang memilih sendiri “nama” dan “gender” aslinya.
- Transman /Transgender laki-laki/FTM/AFAB ( Assigned Female at Birth /Dianggap Wanita saat Lahir): Pria yang dianggap wanita saat lahir.
- Transwoman /Transgender wanita/MTF/AMAB ( Assigned Male At Birth /Dianggap Pria saat Lahir): Wanita yang dianggap pria saat lahir.
- Transeksual: Seseorang yang telah menjalani operasi kelamin agar alat kelamin mereka sesuai dengan gendernya. Sejatinya, istilah ini jarang digunakan karena beberapa transgender merasa tidak membutuhkan operasi agar merasa nyaman dengan tubuhnya. [2] X Teliti sumber Selain beberapa orang menganggap istilah ini tidak sopan, sebagian besar transgender juga enggan menggunakan istilah ini karena adanya kata “seksual” di dalamnya; kata seksual berkaitan erat dengan orientasi seksual, padahal gender sama sekali tidak berhubungan dengan seksualitas.
- Intersex : Seseorang yang ketika lahir, alat kelaminnya tidak cocok dalam kategori “pria” atau “wanita” sehingga mereka bisa masuk ke dalam gender apa pun.
-
Pahami konsep gender nonbiner. Sejatinya, gender nonbiner adalah mereka yang menganggap dirinya bukan pria, bukan pula wanita; mereka meyakini bahwa ada identitas lain yang lebih cocok untuk mereka (jika ada label yang benar-benar mampu merepresentasikan mereka).
- Genderqueer : Istilah ini digunakan untuk orang-orang yang bukan cisgender (seseorang yang persepsi gendernya sesuai dengan jenis kelaminnya).
- Nonbiner: Istilah ini digunakan untuk orang-orang yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai pria maupun wanita, dan lebih suka menggunakan kata ganti gender yang netral.
- Bi-gender : Istilah ini digunakan untuk orang-orang yang kerap berganti gender (umumnya antara maskulin dan feminin).
- Genderfluid : Istilah ini digunakan untuk orang-orang yang berganti dua atau lebih gender; dengan kata lain, terkadang mereka merasa sebagai lelaki, terkadang sebagai perempuan, dan terkadang juga sebagai gender yang lain.
- Neutrois / Neuter / Agender : Istilah ini digunakan untuk orang-orang yang merasa tidak memiliki gender.
- Androgini: Istilah ini digunakan untuk orang-orang yang merasa memiliki berbagai gender pada saat yang sama.
-
Pahamilah bahwa huruf Q dalam akronim LGBTQIA bermakna “ queer ” atau “ questioning (mempertanyakan)”.
- Queer : Sejatinya, queer merupakan umbrella term atau istilah yang memayungi berbagai konsep dalam satu kategori yang sama. Dalam hal ini, queer merupakan istilah yang memayungi seluruh konsep yang ada dalam akronim LGBTQA+.
- Questioning (Mempertanyakan): Orang-orang dengan gender, identitas, atau situasi apa pun yang menganggap dirinya bagian dari identitas gender atau identitas seksual yang sudah dijelaskan di atas.
-
Terimalah mereka. Tunjukkan simpati dan kepedulian Anda kepada orang yang dianggap berbeda. Pahamilah bahwa cinta hadir dalam berbagai bentuk; itulah mengapa konsep terkait pasangan juga bisa sangat bervariasi. Anggap kaum LGBTQ sebagai tetangga, keluarga, teman sebaya, rekan kerja, atau teman sekelas Anda. Mereka juga manusia yang mempunyai mimpi, perasaan, dan bakat, sama seperti Anda!Iklan
Tips
- Kapan pun Anda merasa tidak yakin, jangan ragu bertanya dan menghargai apa pun jawabannya. Misalnya, jika merasa tidak yakin dengan identitas gender seseorang, cobalah bertanya, “Kata ganti apa yang cocok kupakai untukmu?”
- Pastikan seluruh pertanyaan yang Anda ajukan sopan dan tidak terlalu personal. Pikirkan pertanyaan seperti apa yang akan membuat Anda tidak nyaman, dan jangan menanyakannya kepada orang lain. Misalnya, pertanyaan sederhana seperti, “Bagaimana kabar pasanganmu?” tentu saja tidak masalah untuk ditanyakan (toh Anda pun tidak akan keberatan jika menerima pertanyaan tersebut, bukan?). Namun, jangan menanyakan apakah seseorang sudah melakukan operasi kelamin atau belum; ingat, menyinggung hal yang personal seperti kelamin orang lain tidaklah bijaksana!
- Jika ada hal-hal yang tidak Anda pahami tetapi enggan Anda tanyakan karena takut dianggap kurang ajar, cobalah membaca buku atau menelusuri laman internet untuk mendapatkan jawaban yang Anda butuhkan.
- Jika tanpa sengaja menggunakan kata ganti yang salah, tidak perlu terlalu merasa bersalah. Cukup perbaiki diksi Anda dan sampaikan permintaan maaf kepada lawan bicara Anda. Percayalah, dia akan lebih menghargai jika Anda mampu menyikapi kesalahan tersebut dengan bijaksana alih-alih bersikap berlebihan karenanya.
- Jangan gunakan kata “gay” untuk menyerang seseorang; ingat, membangun anggapan bahwa menjadi “gay” adalah pilihan yang hina dan tercela bukanlah tindakan yang bijaksana.
- Jika Anda ingin bersikap diskriminatif, setidaknya berhentilah sejenak dan pikirkan alasan di balik perspektif Anda dan memahami logika di baliknya. Namun, sebisa mungkin hindari diskriminasi dalam bentuk apa pun.
Iklan
Peringatan
- Meski beberapa LGBT+ kerap mencandai teman-teman satu komunitasnya dengan istilah yang bermakna hinaan atau cercaan, sadarilah bahwa situasi tersebut tidak lantas membuat Anda berhak menggunakan istilah serupa untuk mencandai mereka.
- Jaga kata-kata Anda. Hati-hati, beberapa orang dapat merasa sangat tersinggung jika mendengar istilah tertentu. Oleh karena itu, selalu tanyakan sebutan apa yang tepat dan tidak tepat untuk mereka. Sebagai contoh, seorang gay yang berusia dewasa akan merasa tersinggung jika Anda menyebutnya sebagai “ queer ”; sebaliknya, orang yang berusia lebih muda umumnya tidak keberatan menggunakan istilah tersebut.
- Ingat, istilah ‘transeksual’ sesungguhnya telah dikenal secara meluas sebagai sebutan yang ofensif bagi kaum LGBTQ+.
- Jangan membocorkan identitas mereka dengan sengaja. Cobalah mencari tahu siapa saja yang sudah dan belum mengetahui informasi tersebut. Ingat, membocorkannya berpotensi merusak kepercayaan mereka kepada Anda, menghancurkan hubungan Anda dan mereka, atau bahkan mengancam keselamatan mereka. Oleh karena itu, jangan pernah berasumsi!
- Jangan takut bertanya “Jadi, siapa saja yang sudah tahu kalau kamu lesbian?” Menanyakannya menunjukkan bahwa Anda menghargai privasinya.
- Jangan memperkenalkan seseorang sebagai “temanku yang gay” atau “Tom, temanku yang transgender.” Jika ingin orang lain mengetahui identitasnya, dia pasti akan menyampaikannya sendiri.
Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 17.954 kali.
Iklan