PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Dalam dunia reproduksi biologi, aseksualitas berarti suatu organisme dapat menghasilkan keturunan yang sama persis dengan induknya. Namun, terkait seksualitas manusia, aseksualitas berarti seseorang tidak memiliki ketertarikan seksual. Saat mencoba memahami aseksualitas, yang harus diingat adalah seseorang yang mengaku sebagai aseksual tidaklah berbeda jauh dengan Anda, selain kenyataan bahwa dia mengalami (atau lebih tepatnya, tidak mengalami) ketertarikan seksual dengan cara yang berbeda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Memahami Aseksualitas

PDF download Unduh PDF
  1. Aseksualitas adalah orientasi seksual yang berarti seseorang tidak merasakan ketertarikan seksual pada orang berjenis kelamin apa pun. Namun, seseorang yang mengaku sebagai aseksual tetap bisa berhubungan seksual, tetap bisa mencintai, dan tetap bisa menjalin hubungan romantis dengan orang lain atau menikah, serta bisa tetap memiliki hubungan seperti orang lain. [1] Aseksualitas tidak menggambarkan perilaku seseorang, tetapi lebih tepatnya perasaan orang tersebut. Orang-orang aseksual memiliki kebutuhan emosional, merasakan ketertarikan pada orang lain, dan bahkan bisa bergairah. Mereka hanya tidak tertarik secara seksual dengan orang lain. [2]
    • Banyak juga orang aseksual yang masih mengaku sebagai lesbian, gay, normal, biseksual, atau panseksual (yang menyukai orang dengan jenis kelamin atau orientasi seksual apa pun).
    • Aseksual tidak sama dengan memiliki gairah yang rendah yang mungkin diakibatkan oleh isu medis atau kesehatan. Aseksual juga tidak sama dengan tertekannya hasrat seksual seseorang. [3]
  2. Sama halnya dengan orientasi seksual lainnya, label aseksual adalah generalisasi yang tidak menjelaskan atau mewakili semua orang yang mengaku demikian. Setiap manusia unik dan individual. Orientasi seksual terwujud dalam spektrum sesuai kebutuhan, gairah, minat, dan daya tarik. Bayangkanlah aseksualitas sebagai istilah umum yang menggambarkan orang yang mengaku sebagai aseksual, aseksual abu-abu, dan demiseksual. [4]
    • Aseksual abu-abu berarti seseorang merasakan ketertarikan seksual, tetapi tidak terlalu sering atau sangat jarang.
    • Demiseksual adalah seseorang yang hanya merasakan ketertarikan seksual pada orang yang telah membangun ikatan emosional yang kuat.
  3. Menahan nafsu adalah pilihan sadar untuk menahan diri dari aktivitas seksual, sedangkan selibat adalah pilihan sadar untuk menahan diri dari aktivitas seksual dan pernikahan (atau hubungan seperti pernikahan). Pilihan-pilihan ini mungkin didasari kepentingan agama, filosofi, moral, atau alasan lainnya. Aseksualitas adalah kurangnya ketertarikan seksual, tetapi bukan berarti kekurangan hasrat seksual. Ini artinya orang-orang askesual bisa juga:
    • Menahan nafsu atau selibat.
    • Aktif secara seksual lewat masturbasi.
    • Aktif secara seksual dengan pasangannya.
  4. Aseksualitas adalah orientasi seksual yang berbeda dengan heteroseksualitas, homoseksualitas, biseksualitas, panseksualitas, dan orientasi lainnya. Namun, aseksualitas juga tidak ada hubungannya dengan seks biologis, identitas gender, atau ekspresi gender. Menjadi aseksual bukan berarti Anda aromantis, yang artinya tidak merasakan ketertarikan romantis dengan siapa pun.
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memacari Orang Aseksual

PDF download Unduh PDF
  1. Seperti halnya hubungan pertemanan, hubungan ibu-putri, hubungan ayah-putra, dan banyak sekali jenis hubungan platonik (nonsensual), begitu pula ada banyak jenis hubungan romantis di samping hubungan romantis seksual. Memacari orang aseksual mungkin membuka mata Anda terhadap jenis hubungan baru yang dapat mencakup:
    • Hubungan romantis nonseksual yang sering kali meliputi kasih sayang fisik, bermesraan, dan komitmen.
    • Hubungan aromantis nonseksual yang meliputi komitmen yang mendalam satu sama lain. Walau hubungan-hubungan ini bisa melibatkan kasih sayang fisik, tidak ada elemen seksual atau romantis.. [5]
  2. Bagaimana pun situasinya, tujuan berpacaran adalah mencoba mengenal seseorang lebih dekat, dan memacari seseorang yang aseksual tidak ada bedanya. Kunci hubungan apa pun adalah komunikasi yang bebas dan terbuka. Bahaslah batasan-batasan fisik sejak awal berhubungan sehingga pasangan Anda tahu apa yang dapat diterima, apa yang tidak dapat diterima, dan apa yang diharapkan atau tidak diharapkan dari pasangan. Jika Anda tidak yakin akan sesuatu, sebaiknya Anda selalu bertanya!
    • Jangan tersinggung jika seseorang yang Anda pacari mengaku aseksual. Dia tidak sedang mencari alasan atau berusaha putus. Kekasih Anda tersebut hanya mencoba jujur dan terbuka. [6]
  3. Orang-orang aseksual sering kali menjalin hubungan romantis, tetapi keinginan untuk berhubungan fisik maupun seksual bergantung pada orang tersebut. Berpacaran tidak selalu membutuhkan interaksi fisik maupun seksual, dan dua orang dapat membangun hubungan emosional atau romantis yang kuat dengan atau tanpa elemen seksual. Keintiman bukan sekadar sentuhan fisik atau pun aktivitas seksual.
    • Pasangan yang aseksual mungkin saja mau atau menolak melakukan aktivitas seksual. Jadi, perbincangkan masalah ini agar kedua belah pihak saling mengerti. Merasakan kepuasan seksual berbeda dengan merasakan ketertarikan seksual, dan beberapa orang aseksual tetap dapat menikmati hubungan seksual.
    • Sebaliknya, beberapa orang aseksual tidak tertarik pada hubungan seksual sama sekali, dan tidak akan mau berhubungan seksual.
  4. Aseksualitas bukanlah pilihan atau preferensi, sama halnya dengan heteroseksualitas dan homoseksualitas. Aseksualitas bukanlah masalah atau kelainan, dan tidak diakibatkan oleh penyiksaan atau kekerasan. Orang yang mengaku sebagai aseksual tidak perlu disembuhkan dan tidak akan berubah mengikuti pasangan mereka.
    • Beberapa orang aseksual tidak tertarik untuk menjalin hubungan romantis dan mungkin lebih tertarik pada pertemanan akrab atau hubungan aromantis nonseksual.

Tips

  • Bendera aseksual terdiri dari empat setrip horizontal berukuran sama. Dari urutan atas ke bawah, warnanya adalah hitam, abu-abu, putih, dan ungu.
  • As adalah istilah yang sering digunakan untuk memanggil orang aseksual, dan karena itu as sekop, hati, wajik, serta keriting terkadang juga digunakan sebagai simbol aseksualitas.
  • Ingatlah bahwa mengakui seksualitas diri bukanlah keputusan yang dapat dibuat dengan mudah, dan jika seseorang mengaku sebagai aseksual kepada Anda, artinya orang tersebut benar-benar sangat memercayai Anda. Anda harus sadar bahwa tidak ada yang berubah, selain mengetahui sesuatu yang baru.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 14.184 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?