Unduh PDF
Unduh PDF
Setidaknya, ada satu momen dalam hidup ketika seseorang melakukan sesuatu yang membuat Anda berpikir, “Mengapa ia melakukannya? Bagaimana bisa ia melakukannya? Aku tak habis pikir.” Nyatanya, hal seperti itu mungkin pernah terjadi beberapa kali. Anda mungkin merasa tidak bisa memahami orang lain—sikap, tindakan, motif, atau tujuannya. Namun, dengan memahami orang lain, Anda bisa mengurangi konflik dan memperbaiki hubungan. Luangkan waktu untuk mengevaluasi kepribadian seseorang, memiliki pikiran yang terbuka, dan memahami diri sendiri agar Anda bisa memahami orang lain lebih baik.
Langkah
-
Kenali beragam jenis kepribadian. Anda bisa memahami orang lain lebih baik jika mampu mengevaluasi jenis kepribadian yang tampaknya ia miliki. [1] X Teliti sumber Dengan mengetahui jenis kepribadiannya, Anda dapat memahami alasannya mengatakan atau melakukan sesuatu.
- Anda juga dapat memahami cara berinteraksi dengannya dalam cara yang tepat dan menguntungkan bagi kedua pihak (atau setidaknya, untuk pihak Anda).
- Ada beberapa teori kepribadian dan sebagian didukung oleh penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun. [2] X Teliti sumber
- Dengarkan apa yang orang lain ceritakan dan perhatikan tindakan dan bahasa tubuhnya untuk menilai jenis kepribadian yang ia miliki. [3] X Teliti sumber Sebagai contoh, perhatikan seseorang dengan bahasa tubuh yang tidak Anda pahami saat Anda berbicara. Jika ia tiba-tiba tampak kaku saat Anda membahas mengenai keluarga, Anda bisa menduga bahwa topik tersebut merupakan topik sensitif baginya. Dengan mengumpulkan informasi seperti ini seiring berjalannya waktu, Anda bisa membentuk gambaran yang lebih jelas mengenai kepribadiannya.
- Meskipun jenis kepribadian berfungsi sebagai panduan untuk memahami seseorang, perlu diingat bahwa pengalaman, situasi, dan bahkan suasana hati seseorang dapat memengaruhi tindakannya.
-
Manfaatkan konsep Big Five atau OCEAN . Metode ini berfokus kepada keterbukaan (“ Openness ”), kepekaan atau kehati-hatian (“ Conscientiousness ”), ekstraversi (“ Extroversion ”), sikap mudah bersepakat (“ Agreeableness ”, dan neurotisme (“ Neuroticism ”). [4] X Teliti sumber Dengan mengamati kehadiran watak-watak tersebut pada seseorang, Anda bisa menebak kemauan seseorang mencoba hal baru, bekerja dalam grup atau tim, atau bahkan memulai konflik.
- Tentukan keterbukaan seseorang terhadap pengalaman atau ide baru dengan mengamati caranya menanggapi perubahan atau saran baru. Apakah ia menerimanya atau justru menolaknya?
- Perhatikan kebiasaannya untuk mengetahui seberapa peka atau sadarnya ia terhadap dirinya sendiri, tujuan, dan lingkungannya. Apakah ia berfokus kepada detail dan sangat teratur?
- Amati caranya berinteraksi dengan orang lain untuk mengetahui apakah ia adalah seorang ekstrover. Apakah ia tampak lebih senang bekerja sendiri? Apakah ia banyak bergerak dan berbicara kepada setiap orang yang ada?
- Ajukan pertanyaan terbuka untuk mengetahui seberapa mudahnya ia bersepakat, seperti “Apa pendapatmu mengenai proyek baru ini?”; “Apa pendapatmu mengenai penjualan kita?”; “Apa yang kamu pikirkan mengenai menu makan siang ini?”
- Perhatikan tingkat kegelisahannya (seberapa mudah perasaannya berubah atau menjadi negatif atau cemas) dengan mendengarkan dan mengamatinya. Apakah ia sering mengeluh atau mengomel? Apakah ia sosok yang emosional, tidak dapat ditebak, dan mudah kesal? [5] X Teliti sumber
-
Coba gunakan konsep empat P atau Four Ps . Sistem kepribadian ini mengelompokkan setiap orang sebagai sosok yang ceria (“ Playful ”), damai (“ Peaceful ”), berkuasa (“ Powerful ”), atau teliti (“ Precise ”). [6] X Teliti sumber Seperti halnya konsep Big Five , penggunaan konsep ini dapat membantu Anda memahami cara mendekati, memengaruhi, dan menanggapi orang lain.
- Seperti halnya aspek keterbukaan dan ekstraversi dari konsep Big Five , Anda bisa mengetahui seberapa cerianya seseorang dengan mengamatinya. Orang-orang yang ceria tidak begitu teratur, lebih senang berbicara, dan kreatif.
- Perhatikan cara seseorang menangani konflik dan menyelesaikan masalah untuk mengetahui seberapa mudahnya ia bersepakat. Apakah ia sering menengahi konflik? Apakah ia bersikap diplomatis dan tenang, serta mampus menguasai diri?
- Cari tahu apakah ia memiliki kepribadian yang kuat dan tegas, berorientasi kepada tujuan, dan berfokus kepada pekerjaan. Apakah bahasa tubuhnya mencerminkan kepercayaan diri, ketekunan, dan maksud atau tujuannya?
- Perhatikan pakaian dan lingkungannya untuk menilai seberapa telitinya seseorang. Seperti halnya aspek neurotisme pada konsep OCEAN , orang-orang yang teliti menginginkan susunan yang ketat dan rutinitas, dan segala sesuatu harus sesuai “pada tempatnya”.
-
Penuhi kebutuhan orang lain. Setelah mengenali kepribadian seseorang, Anda bisa mengetahui hal yang perlu dikatakan, waktu untuk mengatakannya, dan cara mengungkapkannya dengan lebih baik. [7] X Teliti sumber Anda juga bisa memahami cara berinteraksi dan menanggapinya dengan lebih baik agar kebutuhan emosional dan tujuan Anda dapat terpenuhi.
- Sosok ekstrover yang terbuka dan ceria membutuhkan banyak kesenangan dan stimulasi. Ia senang berbicara dan meluangkan waktu dengan orang lain. Berikan ia perhatian dan lakukan berbagai hal untuk menjaga perhatiannya.
- Jelaskan tujuan Anda secara langsung tanpa basa-basi kepada orang-orang berkepribadian kuat, teliti, atau neurotik . Bersiaplah untuk mempertahankan atau membela diri saat berbicara dengannya agar Anda tidak “ditindas”.
- Untuk seseorang yang sulit bersepakat, pahami bahwa ia dapat menciptakan konflik atau mengemukakan alasan sesuatu tidak dapat “berhasil”. Cegah hal tersebut sejak awal dengan memikirkan apa yang akan Anda katakan.
- Orang-orang yang peka atau berhati-hati perlu mengetahui kecocokan ide atau saran Anda dengan nilai-nilai dan tujuannya. Berikan ia gambaran besar mengenai apa yang Anda sarankan.
Iklan
-
Hindari asumsi. Terkadang, seseorang tampak kasar dan tidak ramah. Padahal, ia sebenarnya adalah seorang pemalu atau merasa tidak nyaman. Daripada menduga perasaan atau maksud seseorang, pikirkan jenis kepribadian atau watak yang mungkin ia miliki dan jangan berprasangka buruk tentangnya. [8] X Teliti sumber
- Katakan kepada diri sendiri, “Mengapa ia bersikap seperti ini?” Anda mungkin bisa menemukan beberapa penjelasan yang berbeda.
- Sebagai contoh, jika seseorang tampak atau bersikap kurang sopan, jangan langsung beranggapan bahwa ia adalah sosok yang kasar. Tanyakan kepada diri sendiri, “Apakah ia bersikap seperti ini karena merasa kesal atau lelah? Mungkin ia tidak menyadari dampak ucapannya.”
- Tanyakan kepadanya jika Anda tidak bisa mencari penjelasan sendiri atau untuk memastikan pendapat Anda tentangnya.
- Anda bisa mengatakan, “Mengapa kamu berkata seperti itu?” atau “Mengapa kamu melakukannya?” Jika Anda bisa mengenali caranya membuat keputusan dengan lebih baik, Anda bisa memahami aspek lain dalam konsep kepribadiannya. Dengan mengetahui cara seseorang berpikir, Anda bisa memahami prioritas dan asumsinya.
-
Hargai perbedaan. Akan lebih mudah bagi Anda untuk memahami orang lain jika tidak berharap bahwa setiap orang akan memiliki pola pikir dan tindakan yang sama dengan Anda. Bahkan, orang-orang dengan kepribadian yang serupa memiliki pengalaman dan latar belakang berbeda yang membentuk pendapat dan sikapnya. [9] X Teliti sumber Dengan mempelajari lebih lanjut mengenai orang lain, Anda bisa menghargai perbedaan dan menghindari pelemparan stereotip. [10] X Teliti sumber
- Cara terbaik untuk menghargai perbedaan adalah mendorong diri untuk melihat orang, tempat, dan pengalaman yang berbeda.
- Tonton video atau baca buku untuk mengetahui gambaran cara hidup orang lain. Baca artikel untuk menelusuri beragam sistem kepercayaan, budaya, dan nilai-nilai yang berbeda.
- Bicaralah kepada orang-orang di luar “zona nyaman”. Awali percakapan dengan seseorang di dalam lift. Bicaralah kepada orang yang duduk di samping Anda. Mengobrollah dengan seseorang dari latar belakang atau negara yang berbeda di internet.
-
Kembangkan empati . Ini artinya Anda perlu menempatkan diri dalam posisi orang lain. [11] X Teliti sumber Ketika Anda bisa berempati kepada seseorang, Anda dapat memahami apa yang ia rasakan dan mengetahui perspektifnya, bahkan saat Anda memiliki perasaan atau opini yang berbeda. Beberapa orang secara bawaan memiliki empati, sementara yang lainnya tidak. Namun, berempati merupakan keahlian yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan dengan latihan. [12] X Teliti sumber
- Tingkatkan empati dengan berusaha memikirkan apa yang orang lain rasakan di sekitar Anda, atau perasaan karakter di dalam buku yang dibaca (atau film yang ditonton).
- Coba pikirkan, “Jika aku menjadi dia, apa yang akan aku rasakan? Mengapa ia merasa seperti itu?” Penting bagi Anda untuk tidak hanya menempatkan diri di posisi orang lain, tetapi juga mencoba membayangkan diri Anda sebagai orang tersebut.
- Sebagai contoh, katakanlah kucing teman Anda mati. Anda bisa berpikir, “Jika aku menjadi dia, aku ingin ditinggalkan sendirian untuk bersedih.” Namun, yang perlu diperhatikan bukanlah apa yang Anda mungkin rasakan, tetapi apa yang teman Anda rasakan. Pikirkan apa yang Anda ketahui tentangnya. Mungkin ia senang dikelilingi oleh orang-orang yang mendukungnya. Tidak seperti dugaan Anda bahwa ia mungkin ingin menyendiri, bisa jadi ia akan merasa lebih baik jika Anda datang, membawakannya kue, dan memberinya pelukan yang menenangkan.
Iklan
-
Telusuri kepribadian Anda. Dengan memahami kepribadian sendiri, bahkan pada tingkat dasar, Anda dapat mengetahui cara Anda bersikap dan memahami orang lain. [13] X Teliti sumber Sebagai contoh, setelah mengetahui bahwa Anda adalah sosok yang terbuka dan ceria, Anda akan paham bahwa teman Anda bukanlah orang yang kasar; ia hanya memiliki jenis kepribadian yang lebih kuat atau berkuasa.
- Buat daftar kata sifat yang paling cocok untuk menggambarkan diri sendiri. Kata-kata apa saja yang dapat digunakan orang lain untuk mendeskripsikan Anda?
- Perhatikan aspek dari konsep Big Five yang paling cocok dengan Anda. Lakukan hal yang sama dengan konsep Empat P. Gunakan daftar yang ditulis sebagai petunjuk.
-
Perhatikan prasangka yang ada. Terkadang, akan sulit bagi Anda untuk memahami orang lain karena kepercayaan dan ide yang Anda miliki mungkin tidak akurat. Kenali bias atau prasangka yang ada agar Anda bisa memahami orang lain dengan menyadari bahwa sebetulnya Anda sedang berasumsi mengenai orang lain, dan bukan melihat fakta yang ada. [14] X Teliti sumber
- Stereotip mengacu kepada asumsi bahwa semua orang dari satu kelompok tertentu memiliki sikap atau perilaku yang sama. Sementara itu, prasangka merupakan dugaan atau penghakiman yang dilemparkan sebelum Anda mengetahui apa pun tentang seseorang.
- Stereotip dan prasangka membuat Anda tidak bisa memahami seseorang dan kelompoknya.
- Perlakukan seseorang sebagai seorang individu yang memiliki kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan, dan opininya sendiri.
- Saat Anda mulai menceritakan atau menggambar perilaku seseorang berdasarkan stereotip atau prasangka, segera hentikan ucapan Anda.
- Sebagai contoh, daripada beranggapan bahwa seseorang menyukai musik dangdut hanya karena ia tinggal di kawasan Pantura, ubah pikiran Anda menjadi “Kudengar musik dangdut sangat terkenal di kawasan Pantura. Aku ingin tahu musik apa yang ia sukai.”
-
Terima ketidakmampuan Anda untuk memahami seseorang atau sesuatu. Terlepas dari seberapa baiknya Anda mendengar cerita seseorang atau berempati, Anda tidak selalu bisa memahami orang yang bersangkutan. Terkadang, orang-orang melakukan sesuatu yang memang tidak bisa dijelaskan atau dipahami, terlepas dari cara pandang Anda. Jangan memikirkan hal tersebut dan cukup terima bahwa Anda memang tidak selalu bisa menerima sesuatu.
- Sebagai contoh, Anda mungkin mencoba memahami alasan rekan kerja Anda memotong kukunya di meja kerja. Jika Anda tidak bisa menemukan penjelasan yang wajar dan ia pun tidak memberikan alasan yang sesuai, cukup terima bahwa Anda tidak selalu bisa memahaminya.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.forbes.com/sites/hannylerner/2013/03/05/understand-peoples-personalities-and-become-successful/#611758e96a8b
- ↑ https://www.verywell.com/the-big-five-personality-dimensions-2795422
- ↑ http://kidshealth.org/en/teens/understanding-others.html#
- ↑ http://www.success.com/article/how-to-understand-peoples-personality-types
- ↑ https://www.verywell.com/the-big-five-personality-dimensions-2795422
- ↑ http://www.forbes.com/sites/hannylerner/2013/03/05/understand-peoples-personalities-and-become-successful/#611758e96a8b
- ↑ http://www.forbes.com/sites/hannylerner/2013/03/05/understand-peoples-personalities-and-become-successful/#611758e96a8b
- ↑ http://www.fastcompany.com/3013428/leadership-now/4-fast-ways-to-understand-people-better
- ↑ http://www.forbes.com/sites/hannylerner/2013/03/05/understand-peoples-personalities-and-become-successful/#33c992236a8b
- ↑ http://changingminds.org/explanations/theories/a_people_meaning.htm
- ↑ http://kidshealth.org/en/teens/understanding-others.html
- ↑ http://science.time.com/2013/10/13/bunnies-stinkbugs-and-maggots-the-secrets-of-empathy/
- ↑ http://www.fastcompany.com/3032437/the-future-of-work/how-understanding-personalities-can-change-your-career
- ↑ http://www.cyh.com/HealthTopics/HealthTopicDetailsKids.aspx?p=335&id=2348&np=286
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 14.286 kali.
Iklan