Unduh PDF
Unduh PDF
Remaja pria... ya ampun! Bagi para ibu (dan bahkan sejumlah ayah), remaja pria itu tak bisa dimengerti. Sering kali mereka seperti tinggal di dunianya sendiri atau suasana hatinya bisa cepat berubah seperti wanita hamil saja. Sebenarnya apa sih yang sedang mereka alami? Silakan baca panduan berikut, baik dari bagian 1 di bawah atau langsung ke bagian tertentu yang lebih spesifik seperti yang tertera di atas.
Langkah
-
Ingat bahwa hormon si remaja pria mempengaruhi kemampuan komunikasinya. Coba ingat-ingat ketika Anda kasmaran, ketika bersinggungan dengan si "dia" membuat Anda mabuk kepayang selama berjam-jam, atau bahkan berhari-hari. Seperti itulah kalutnya pikiran si remaja pria sepanjang hari dan tujuh hari seminggu. Hidupnya sedang berubah dari " Doraemon " menjadi " Fast and Furious " dan dia sedang berusaha memahaminya, karena itulah ia tak banyak berbicara.
- Dahulu hidupnya hanya seputar gim, teman, dan mungkin latihan basket, tetapi kini ia harus memusingkan nilai di sekolah, olah raga, gim, citra diri, teman, sensasi pengalaman baru, dan mencari pacar. Intinya, hidupnya jadi semakin rumit. Kalau ia tak banyak omong dan tidak komunikatif (tetapi segala hal lain baik-baik saja), artinya ia sedang berusaha menangani semua itu. Dia tidak sedang marah pada Anda atau mengalami masa-masa memberontak, tetapi ia sedang membiasakan diri saja dengan segala hal yang memenuhi pikirannya seperti lautan dan badai itu.
-
Biarkan dia berusaha jadi "keren". Agak menyedihkan, tetapi memang ada saatnya di kehidupan ketika tiap orang menyadari bahwa dunia luar itu sungguh nyata dan demi mengejar roda kehidupan ia harus ikut berlari. Si remaja pria pun akan mati-matian mencari pengakuan dari teman-teman sebayanya; dia perlu pengakuan bahwa dia memenuhi standar teman-temannya yang tidak jelas juga sebenarnya. Mungkin Anda melihat ini sia-sia, tetapi baginya tidak dan ia juga tidak akan mengerti kalaupun Anda jelaskan. Daripada menceramahinya tentang kekurangan sistem sosial, lebih baik ia diarahkan (dengan halus dan tanpa disadarinya) pada jalur yang lebih produktif dan aman.
- Jadilah salah satu orang yang memperkenalkannya pada dunia, membantunya mengembangkan kepribadian dan menjadi "keren" dalam arti yang sesungguhnya. Memperkenalkannya pada dunia Anda sendiri adalah awal yang baik. Perkenalkan dia dengan beberapa teman Anda dan biarkan dia melihat secuplik dari kehidupan orang dewasa. Tunjukkan padanya berbagai olah raga, seni dan ekspresi, kegiatan luar, makanan, hobi, tokoh, dan tempat. Ketika ia mulai membentuk citra diri, mungkin ada baiknya ia terinspirasi dari Anda daripada hanya meniru Nobita, James Bond, atau Batman.
-
Jangan mengabaikan perasaannya. Kalau putra Anda kebetulan bercerita tentang gadis imut di sekolah, jangan memandangnya seperti bocah naif yang tak tahu apa-apa (walaupun sebenarnya memang begitu sih ). Mungkin Anda tahu hal ini tak akan bertahan lama, tetapi anak Anda tidak. Mungkin ia baru akan menyadari ini sepuluh tahun kemudian. Apa pun perasaannya, tunjukkan bahwa setidaknya Anda mengerti. Ingat bahwa dahulu Anda juga di posisi yang sama.
- Sadari bahwa dalam proses pendewasaan, putra Anda pasti akan berbuat salah. Sikap yang terlalu melindunginya dari kesalahan hanya akan memperpanjang proses yang tak bisa dihindari. Dukung dia agar bisa menyelami perasaannya; beri dia nasihat tentang teman wanita (atau teman pria), bicarakan juga tentang seks (termasuk juga isu pornografi), dan jadilah tiang yang bisa menopangnya. Mungkin dia akan enggan bersenang-senang dengan Anda, tetapi Anda harus siap membantunya kala ia jatuh.
-
Sadari bahwa dia juga akan mencari tahu tentang seksualitas. Kemungkinan besar, Putra Anda akan mencoba-coba hal yang berbau pornografi. Menurut riset, lebih dari 70% remaja pria sering membuka situs porno dan 90% pernah melihat-lihat hal semacam itu setidaknya sekali, dan biasanya selama mencari data di internet untuk PR. [1] X Teliti sumber Jangan panik. Ini masih wajar terjadi.
- Walaupun wajar terjadi, bukan berarti Anda membiarkannya terus berlangsung. Mulailah pembicaraan tentang topik ini, beri tahu padanya bahwa apa yang ia lihat itu tidak realistis, dan coba beri gambaran seperti apa keadaan sebenarnya yang akan dihadapinya nanti. Sadarkan dia akan realita dan jangan biarkan internet dan teman-teman sebayanya menjerumuskan dia dalam persepsi dunia yang tak mungkin ia peroleh.
-
Bantu dia untuk mengetahui apa artinya menjadi orang dewasa. Jika Anda memperlakukan dia di rumah seperti orang dewasa, maka dia tak akan haus pengakuan dari Anda, - ataupun dari teman-temannya semoga. Anda boleh berharap lebih darinya asal juga membantunya mencapai standar itu. Libatkan dia dalam perencanaan, mencari solusi masalah, dan urusan-urusan lain yang "dewasa".
- Berikan hadiah atas keberhasilannya! Hal-hal kecil - seperti mengizinkannya mencicipi sedikit minuman keras atau kopi setelah makan malam atau memberinya suara untuk memilih tujuan liburan keluarga - sudah terhitung hadiah. Dalam hal liburan, tanya juga kenapa ia ingin pergi ke suatu tempat.
-
Bantu dia menjadi "pria sejati". Kemungkinan besar akan ada suatu saat ketika putra Anda menganggap dirinya sudah dewasa. Mungkin kala itu dia menganggap sudah boleh omong jorok, berbicara kepada Anda dengan nada berbeda, dan menuntut diberi kebebasan lebih. Ikuti dahulu permainannya. Kalau dia ingin dianggap dewasa, dia juga harus diberi tanggung jawab lebih. Dia boleh lebih bebas asalkan bisa menanggung bebannya.
- Jika tanggung jawab lebih berupa tugas di rumah tidak cukup, minta agar dia mencoba bekerja paruh waktu. Atau Anda bisa memberinya lebih banyak tugas di rumah, dan tentunya nilai-nilai dia harus tetap bagus. Kalau ia berhasil menangani semuanya dengan baik, baguslah! Kalau tidak, maka seharusnya dia juga tidak diberi kebebasan lebih.
-
Temui teman-temannya. Akan sangat sulit untuk menerapkan kebijakan "Tanpa Rahasia". Menuntut Anda diberitahu tentang segala urusannya di rumah malah akan membuatnya malas pulang. Daripada menginvestigasinya sementara ia menghindar, lebih baik melibatkan diri dalam dunianya dengan menemui teman-temannya. Bilang saja Anda mengizinkan mereka main ke rumah (ini bagian dari rencana cerdik Anda!) dan kemudian amati semua temannya satu per satu. Kalau ada teman tertentu yang menurut Anda baik dan ada yang kurang baik, Anda bisa berusaha semampunya untuk mengarahkan dia ke teman yang benar.
- Libatkan diri pada kegiatan sekolahnya. Ini cara termudah untuk melihat lingkungan sekolahnya, yakni ketika ia tidak di rumah. Anda bisa melihat siapa yang bergaul dengannya dan mencoba mengenali orang tua anak-anak tersebut juga. Mereka pun pasti sedang mengalami hal yang sama!
-
Pahami bahwa remaja pria buta dalam melihat bahaya. Ingat dalam film "Lion King" ada adegan Simba berkata, "Aku tertawa di hadapan bahaya!" Bisa jadi anak Anda berpikiran sama. Dan analoginya juga cukup pantas. Apa pun yang dilarang (entah itu Simba dilarang ke kuburan gajah seperti di "Lion King" atau anak Anda dilarang mengadakan pesta liar di rumah), pasti anak Anda makin mau hal itu dan tak bisa melihat bahayanya. Untuk menangkal ini, dukung dia agar menjadi berani, tetapi tidak nekat.
- Coba dorong dia ke arah kegiatan fisik yang wajar risikonya. Izinkan dia bersepeda gunung ( mountain biking ), bergulat, bersepeda off road , berkemah (benar-benar di hutan), atau olah raga parkour .
-
Beri teladan dan bersikap terbuka. Kalaupun Anda dianggap musuhnya, bukan alasan Anda juga memusuhinya. Kalau Anda menggunakan ponsel di meja makan, artinya Anda juga mengizinkannya melakukan hal yang sama. Walau dunianya sedang meluas jauh, Anda tetap teladan nomor satu.
- Ia terlibat dalam hidup Anda dan sebaliknya Anda juga pasti bagian dari hidupnya. Izinkan ia berbicara walau sudah larut malam. Luangkan waktu untuk makan, nonton TV, atau melakukan kegiatan apa pun bersama-sama. Mungkin rasanya ia tak mengacuhkan Anda, tetapi sesungguhnya ia mengamati Anda. Ia sedang melihat kelakuan Anda sebagai contoh bagaimana cara menjadi orang dewasa -- menjadi dewasa inilah yang sangat ia dambakan.
- Buka pembicaraan yang mendalam. Anak Anda sedang mengalami begitu banyak hal dan dia tidak memahaminya. Tanyakan apa yang sedang terjadi pada tubuhnya, apakah ia merasakan suatu emosi yang tak bisa ia mengerti, dan apakah ia menyadari bahwa pola pikirnya berubah. Walau mungkin jawabannya tidak bagus, setidaknya Anda sudah membuatnya mulai berpikir tentang hal-hal itu, mencoba membuka jalur komunikasi, dan membuatnya mengerti semua itu normal.
-
Ketahui apa yang perlu diwaspadai dan apa yang masih wajar. Jika putra Anda tiba-tiba ingin mencat rambutnya biru, itu agak merepotkan, tetapi ini bukan kiamat. Keadaan mentalnya masih normal. Coba saja ingat-ingat ketika dahulu Anda remaja, mungkin Anda juga ingin melakukan hal yang aneh; mungkin Anda ingin meniru gaya pakaian idola Anda? Ini hal yang sama tetapi dengan bungkusan versi modern saja. Namun, jika putra Anda menunjukkan tanda-tanda negatif yang di luar karakter biasanya, Anda sebaiknya turun tangan. Hati-hati terhadap tanda-tanda berikut: [2] X Teliti sumber
- Berat badan yang naik atau turun ekstrim
- Kesulitan tidur
- Perubahan sifat yang drastis
- Teman-teman bergaulnya mendadak berubah
- Terus-terusan membolos sekolah
- Nilai yang kian menurun
- Kelakar atau pembicaraan tentang bunuh diri
- Kalau salah satu hal di atas terjadi, coba hubungi konselor atau psikolog terdekat. Ini adalah gejala dari permasalahan yang lebih besar. Jika cuma nilai yang biasanya "A" turun jadi "B-", itu masih bisa diterima, tetapi jika berturut-turut turun jadi "C" dan "D", dan anak Anda sering ketahuan membolos tiap hari tertentu dan malah " nongkrong " di McDonald's, bisa jadi ada masalah serius di balik semua ini.
Iklan
-
Pahami bahwa remaja pria tidak menunjukkan emosi sebanyak remaja putri. Dalam masyarakat kita, banyak anak laki-laki yang dibesarkan dengan anggapan bahwa emosi adalah untuk wanita saja. Kalaupun mereka merasakannya, mereka tidak akan menunjukkannya. Jadi kalau dia terlihat datar-datar saja, bukan berarti dia tidak berperasaan. Kamu juga jangan tambah sebal karena dia tampak begitu, ingat bahwa dia memproses perasaannya dengan cara yang berbeda.
- Riset menunjukkan bahwa remaja pria juga memproses perasaan lebih pelan. Kalau si anak gadis ingin segera di esok harinya membahas suatu masalah, si anak pria mungkin belum siap. Si remaja pria mungkin mau membahas masalah setelah beberapa hari atau seminggu. Begitulah cara kerja otaknya.
-
Ketahui bahwa si remaja pria mungkin merasa terperangkap di fase yang serba salah. Remaja putri biasanya berkembang lebih cepat dibanding remaja pria sehingga seakan-akan yang wanita beberapa tahun lebih dewasa. Karena itulah banyak anak gadis terlihat lebih tinggi dan dewasa, sementara para anak pria yah masih seperti bocah. Si remaja pria kemungkinan besar sangat menyadari hal ini dan karena itu merasa tak nyaman.
- Di fase ini, suaranya makin berat dan pecah! Tubuhnya juga berubah, mungkin muncul jerawat, dan dia harus menghadapi teman-temannya di sekolah. Mungkin dia kurang percaya diri untuk berinteraksi dengan kamu.
-
Jangan takut untuk menyatakan perasaanmu. Jangan cuma memberi "kode", si remaja pria tak akan menyadarinya! Kemungkinan dia akan lebih menghargai sikapmu yang terus terang. Wanita sering kali berbicara dengan isyarat, yakni berusaha menyampaikan sesuatu tanpa benar-benar mengatakannya. Tetapi, bagi otak remaja pria, lebih baik kamu gamblang saja. Dia tidak bisa membaca pikiranmu!
- Sering kali anak-anak gadis melihat suatu situasi dari sisi yang sungguh berbeda sehingga mereka bisa kesal tanpa alasan jelas. Kalau kamu mencoba menjelaskan kenapa kamu kesal, tetapi dia malah tidak mengerti, coba lihat dari sudut pandangnya. Membina hubungan itu memerlukan kompromi.
-
Terima dia apa adanya. Kalau dia berceloteh tentang olah raga, dengarkan saja. Jika, dia sedang bete , bantulah menghiburnya. Dia sedang dalam proses menjadi pria dewasa dan menemukan apa yang menjadi hasratnya. Kamu bisa menjadi bagian dari itu! Kalau dia mau membuka diri padamu, itu bagus! Pikirkan bagaimana cara kamu bisa terlibat dalam hidupnya.
- Mungkin minatnya bisa mendadak berubah. Sesaat ia ingin jadi dokter, tiba-tiba mau jadi pemusik terkenal. Mungkin keinginanmu pun masih sering berubah, kan ? Hanya saja, sebaiknya kamu mengarahkan agar bagaimana pun perubahannya, dia masih orang yang layak kamu kasihi.
-
Pahami bahwa masing-masing remaja pria juga berbeda. Jangan menyamakan semua remaja pria dengan mantanmu. Ada pria yang rela mengarungi lautan untukmu, tetapi ada juga yang menelpon saja lupa. Jadi kalau kamu sempat disakiti satu pria, jangan memusuhi semuanya.
- Ada juga remaja pria yang jauh lebih dewasa dari teman-teman sebayanya. Remaja pria yang tidak dewasa cenderung hanya memikirkan diri sendiri. Ada riset yang mengatakan bahwa hubungan yang mendalam dan berarti sangat sulit didapatkan sebelum umur 17 tahun. [3] X Teliti sumber Kalau usia kalian belum 17 tahun, turunkan ekspektasimu terhadap hubungan kalian. Ini cuma masalah pendewasaan.
-
Ingat bahwa remaja pria bisa berlaku berbeda bila ada temannya. Kalau kalian sedang berduaan, dia bisa saja sangat manis dan romantis. Tetapi kemudian datanglah rombongan teman-temannya dan kemudian BUM! . Mendadak pacarmu jadi sedingin es. Kemungkinan dia ingin terlihat tenang alias cool di hadapan teman-temannya. Ini bukan salahmu, ini lebih ke masalahnya. Jangan lupakan hal penting ini!
- Dia butuh waktu bergaul dengan teman-teman prianya. Dan kamu juga perlu waktu bergaul teman-teman putrimu! Dia perlu mengekspresikan sisi maskulinnya seiring bertransisi dari remaja menjadi dewasa. Jadi sementara itu, kamu juga perlu tambah dewasa. Remaja pria kadang terkesan sangat egois, tetapi dia sedang berusaha, jadi berikan dia kesempatan.
-
Pahami bahwa wajar bagi remaja pria sering memikirkan hal-hal berbau seks. Ketika remaja pria menginjak usia tertentu, ia akan memikirkan tentang seks. Tubuhnya sedang mengalami perubahan yang tidak bisa dia kendalikan dan pikirannya bercabang ke mana-mana. Kalau dia tampak tidak bisa fokus, mungkin ini penyebabnya.
- Jangan mau dibujuk berhubungan seks hingga kamu benar-benar sudah yakin. Masalah ini bisa dihindari dengan menetapkan batasan jelas. Dia bisa menjaga dirinya sendiri, bukan tugasmu untuk memeliharanya. Jangan merasa bersalah untuk menetapkan keinginanmu. Kalau dia tidak mau mengerti, maka dia tidak layak.
-
Jaga agar jalur komunikasi selalu terbuka. Tanya tentang hobi dan kesukaannya. Mungkin dia mau kamu ikutan atau mungkin tidak, mana pun tak masalah. Kamu toh punya kehidupanmu sendiri, kan ? Tetapi jika ternyata kamu juga tertarik dan punya kemampuan dalam hal yang ia sukai, beranikan dirimu untuk bersuara dan ikutan. Jangan takut untuk mengalahkannya!
- Kalau kalian bertengkar, mungkin ada kalanya dia menjauhimu. Jika dia bersikeras tak mau memulai komunikasi, mungkin kamu yang harus menyapa terlebih dahulu. Memang bukan kewajibanmu untuk selalu mengalah, tetapi agar suatu hubungan bisa langgeng, dibutuhkan usaha. Selalu bersikap terbuka dan jujur satu sama lain adalah cara terbaik untuk memelihara hubungan.
Iklan
-
Pahami bahwa otaknya masih dalam tahap perkembangan. Kecelakaan adalah penyebab utama kematian remaja. Menurut riset, ini dikarenakan otak remaja belum sempurna membentuk bagian-bagian yang mengolah logika dan keselamatan. [4] X Teliti sumber Jadi kalau sekelompok remaja berlaku seperti manusia purba, inilah penyebabnya. Mereka tidak sadar apa yang sedang dilakukan itu berbahaya.
- Satu-satunya hal yang bisa Anda perbuat jika terjadi situasi yang sulit adalah membuatnya ingat baik-baik kejadian itu sebagai pelajaran. Karena otaknya masih dalam perkembangan, Anda bisa mempengaruhi sifat yang terbentuk. Nyatakan dengan jelas apa akibat perbuatannya dan jelaskan dengan gamblang. Sekadar isyarat tidak akan dipahami remaja.
-
Ubah pengalaman hidup menjadi kesempatan pembelajaran. Remaja pria paling tidak suka diceramahi. Mereka terlalu sibuk main iPad, membicarakan tentang olah raga, melihat-lihat para gadis, dan berusaha tampil keren. Kalau Anda melihat kejadian yang tidak terlalu berhubungan dengan sekolah, jangan langsung diabaikan. Pikirkan bagaimana membuatnya menjadi bagian dari pelajaran. Adakah cara agar Anda bisa mengajarkan mereka lebih banyak tentang sesuatu dan memperkaya pengalaman hidup mereka?
- Ini berlaku juga untuk hal-hal yang negatif. Ketika terjadi ereksi, jerawat pecah, atau apa pun yang lazim dialami remaja pria, Anda bisa mengubahnya menjadi kesempatan pembelajaran (tetapi jangan membuatnya malu). Tunjukkan padanya bahwa semua hal ini memang normal. Belum tentu dia mendapatkan pengetahuan ini di rumah.
-
Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam pada orang tuanya. Kalau ada murid yang kelakuannya janggal, sebaiknya Anda bertanya pada orang tuanya. Mungkin saja dengan berbicara dengan orang tuanya Anda jadi mengerti. Selama ini, kepribadian sang remaja dibentuk oleh orang tuanya. Hubungi orang tua untuk mendapatkan informasi tentang si anak.
- Kalau masih kurang jelas mengapa si remaja itu berlaku demikian, minta pendapat orang tuanya. Dari situ Anda bisa memutuskan langkah selanjutnya, yaitu memutuskan apakah diperlukan konseling atau tidak.
-
Sadari bahwa biasanya mereka sedang berusaha membuktikan sesuatu. Ketika dalam kelas, sebagian besar dari mereka kemungkinan ingin membuktikan kalau mereka terlalu keren untuk ke sekolah dan mungkin mereka ingin menandai daerah kekuasaannya dengan mencoret-coret meja. Sewaktu pelajaran olah raga, mereka pasti ingin terdahulu dipilih masuk tim supaya terlihat hebat. Untuk murid-murid yang tidak populer, kemungkinan mereka akan berusaha menunjukkan bahwa tak masalah mereka tidak populer (atau bahkan, bahwa keanehan mereka itu adalah ciri khas).
- Sebaiknya Anda ikut mengalir daripada melawan arus. Kalau Anda melihat ada beberapa remaja pria yang sangat peduli tentang citra diri mereka, gunakan momentum itu untuk membentuk rasa percaya diri. Mereka akan lebih kooperatif kalau diiming-imingi sesuatu dalam berusaha.
-
Kenali tekanan macam apa yang dihadapinya. Mudah untuk melihat betapa banyaknya tuntutan masyarakat pada remaja putri. Menjadi remaja putri itu tidak enak. Tetapi sayangnya, jadi remaja pria juga tak lebih mudah, dan hal ini sering kali tak disadari. Mereka dipaksa menjadi "pria dewasa", tetapi definisi "pria dewasa" masa kini itu apa? Pencari nafkah? Tidak selalu. Tangguh dan tak banyak bicara? Tidak. Agresif? Jangan sampai! Jadi remaja pria itu harus bagaimana?
- Semua remaja pria ini sedang dalam proses pendewasaan, yakni suatu proses yang bagi mereka pun tak jelas. Hal ini bisa menakutkan. Ketika ada kesempatan, sebisanya dukung dia agar merasa diterima dalam masyarakat. Bagaimana dia bisa berguna? Bagaimana caranya agar dia bisa terjun langsung dalam membantu? Di mana dia bisa melihat hasil nyata? Apakah dia bisa membuat tujuan dan target?
-
Cermati tata sosial mereka. Jangan kira cuma remaja putri yang ada tata sosialnya. Remaja pria juga membentuk kelompok-kelompok, walaupun bentuknya mungkin berbeda. Kalau Anda bisa melihat hirarkinya, Anda bisa memanfaatkan peran mereka. Anda juga bisa membantu murid-murid yang tak populer.
- Hirarki ini sangat berarti bagi mereka karena sangat menentukan hidup mereka saat ini. Kalau Anda menyadari ini, akan lebih mudah memperkirakan reaksi mereka dan apa yang bisa diharapkan. Bahkan, Anda bisa agak "iseng", cobalah sedikit mengganggu pentolan di kelas dan membuat yang lemah menang, kadang ini bisa membuat suasana kelas lebih hidup.
-
Awasi bila terjadi perubahan. Akan ada remaja pria yang atletis dan ekstrover; akan ada yang diberi berapa juta pun akan tetap biasa-biasa saja. Semua itu wajar. Tetapi, kalau Anda melihat ada perubahan mendadak yang drastis, ini patut diwaspadai. Kalau Anda melihat indikasi seperti ini, ini mungkin berarti sang remaja sedang menghadapi masalah yang cukup berat, lebih daripada sekadar kalah main gim daring ( online game ) atau baru diomeli orang tuanya. Kemungkinan Anda perlu turun tangan.
- Menjadi remaja itu sulit. Anda pasti ingat masa remaja Anda sendiri, bukan? Jangan cepat menghakimi mereka dari cara berpakaian atau gaya rambut, tetapi nilai keseluruhan mereka. Sekali lagi ingat, waspadai perubahan yang mendadak. Kalau murid yang biasanya cemerlang mendadak turun peringkat dan tidak bangkit lagi, sebaiknya Anda membantu. Semua remaja butuh pembimbing yang baik. Anda bisa menjadi figur pembimbing tersebut.
Iklan
Tips
- Tiap remaja berbeda. Tiap orang berbeda kecepatannya dalam proses pendewasaan. Gunakan intuisi Anda dalam hal ini.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.lifamilies.com/article/being-able-to-understand-your-teenage-son-1228.html
- ↑ http://kidshealth.org/parent/growth/growing/adolescence.html#
- ↑ http://teens.webmd.com/girls/features/teen-girls-guide-to-teen-boys
- ↑ http://www.netplaces.com/raising-boys/the-adolescent-boy/understanding-the-adolescent-brain.htm
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 7.622 kali.
Iklan