Unduh PDF Unduh PDF

Bayi berkomunikasi dalam kehidupan awalnya dengan menangis. Bayi akan sering menangis dalam tiga bulan pertama. Bayi menangis ketika ingin digendong, diberi makan, saat tidak nyaman, atau kesakitan. Mereka juga menangis ketika terlalu terstimulasi, bosan, lelah, atau frustrasi. Tangisan bayi menjadi lebih komunikatif ketika bertumbuh: setelah tiga bulan, bayi akan memiliki berbagai jenis tangisan untuk berbagai kebutuhan. Sebagian peneliti percaya bahwa suara tangisan yang berbeda mengomunikasikan kebutuhan yang berbeda, bahkan pada bayi yang baru lahir. [1] Meskipun tidak yakin dengan jenis tangisan yang terdengar, Anda harus selalu merespons tangisam bayi. Bereaksi dengan cepat terhadap bayi adalah hal mendasar dalam perkembangannya. [2]

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Memahami Tangisan Normal

Unduh PDF
  1. Bayi yang siap diberi makan kemungkinan mulai menangis dengan tenang dan perlahan. Tangisan akan meningkat volumenya, menjadi keras dan berirama. Tiap tangisan kemungkinan terdengar pendek dan bernada rendah. [3] Tangisan lapar adalah isyarat untuk memberi makan bayi, kecuali Anda baru saja memberi makan bayi Anda dan yakin bahwa bayi tidak perlu makan lagi. [4]
  2. Bayi yang kesakitan kemungkinan menangis tiba-tiba. Tangisannya mungkin bernada tinggi dan kasar. Tiap tangisan akan terdengar keras, pendek, dan menusuk. Tangisan ini dilakukan untuk mengomunikasikan keadaan mendesak! Jika Anda mendengar tangisan kesakitan, segera bertindak. Carilah apakah ada kancing popok yang terbuka atau jari yang terluka. Jika tidak terjadi apa-apa, cobalah tenangkan bayi. Rasa sakit akan berlalu dan bayi memerlukan kenyamanan.
    • Jika punggung bayi melengkung dan perutnya keras, tangisan kesakitan bisa disebabkan oleh timbulnya gas. Tenangkan bayi dan gendong dalam posisi tegak ketika menyusuinya untuk membatasi munculnya gas perut. [5]
    • Jika mata bayi merah, bengkak, atau robek, hubungi dokter. Mungkin ada goresan atau sesuatu di matanya seperti bulu mata, yang menimbulkan kesakitan.
    • Dalam kasus tangisan kesakitan yang lama, bayi mungkin mengalami sakit atau cedera. Hubungi dokter jika bayi lebih keras menangis ketika digendong atau dibuai, apalagi jika Anda mendeteksi adanya demam. [6] Jika bayi Anda berumur di bawah tiga bulan menderita demam (38 derajat Celsius) hubungi dokter segera, bahkan jika ia tidak rewel.
  3. Tangisan rewel terdengar lembut dan volumenya bisa mulai dan berhenti atau naik dan turun. Tangisan rewel bisa meningkat volumenya jika Anda mengabaikannya, jadi jangan ragu untuk menenangkan bayi ketika ia rewel. Tangisan rewel bisa mengomunikasikan ketidaknyamanan atau bayi hanya ingin digendong. Bayi sering rewel pada waktu yang sama setiap hari, biasanya sekitar jam 4-5 sore atau 5 sore-7 malam. [7]
    • Bayi menangis rewel ketika ingin digendong. Bayi baru lahir sering rewel ingin digendong, karena mereka terbiasa berada di dalam rahim yang sempit. [8]
    • Periksa popok bayi yang rewel. Tangisan rewel bisa mengindikasikan popok yang basah atau terdapat kotoran.
    • Periksa suhu tubuhnya. Bayi bisa rewel karena merasa terlalu panas atau terlalu dingin.
    • Tangisan rewel bisa berarti frustrasi. Bayi akan rewel ketika tidak bisa tidur.
    • Tangisan rewel bisa berarti karena bayi terlalu terstimulasi atau kurang terstimulasi. Bayi baru lahir kadang-kadang menangis untuk menghindari stimulasi. Cobalah untuk menyesuaikan sumber penerangan, volume musik, atau posisi bayi.
    • Jangan terlalu khawatir jika bayi yang baru lahir tidak berhenti rewel ketika Anda menenangkannya. Sebagian bayi akan rewel dalam waktu lama pada tiga bulan pertama kehidupannya. [9]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Memahami Tangisan Lama

Unduh PDF
  1. Jika Anda sudah memeriksa bayi yang lapar, merasa kesakitan, dan tidak nyaman, dan sudah menenangkannya, ia mungkin terus menangis. Kadang-kadang bayi hanya perlu menangis, apalagi dalam tiga bulan pertama. Tangisan yang normal dan lama terdengar seperti tangisan rewel biasa. Bayi mungkin terlalu terstimulasi atau memiliki energi yang berlebihan. [10]
    • Tangisan yang normal dan lama terjadi dalam kasus-kasus tertentu. Jangan sampai keliru menganggapnya sebagai kolik, ketika bayi menangis tanpa alasan setidaknya beberapa kali seminggu.
  2. Bayi dengan kolik akan akan menangis kuat tanpa sebab. Tangisan terdengar menderita dan sering bernada tinggi. Tangisan terdengar seperti tangisan kesakitan. Bayi bisa menunjukkan tanda-tanda stres fisik: mengepalkan tangan, menekuk kaki, dan perut mengeras. Bayi bisa mengeluarkan gas atau kotoran pada popoknya di akhir tangisan kolik. [11]
    • Tangisan kolik terjadi minimal tiga jam sehari, lebih dari tiga hari per minggu, selama minimal tiga minggu.
    • Tidak seperti tangisan normal dan lama, tangisan kolik cenderung muncul pada waktu yang sama setiap hari, pada waktu tangisan rewel normal. [12]
    • Cobalah catat kapan bayi menangis dan berapa lama bayi menangis lama. Berkonsultasilah kepada dokter jika Anda tidak yakin apakah bayi menangis karena kolik atau bukan.
    • Penyebab kolik tidak diketahui. Belum ada obat yang terbukti bisa menyembuhkan. Tenangkan bayi yang mengalami kolik dan gendong dengan posisi tegak ketika menyusui untuk membatasi timbulnya gas perut. [13]
    • Bayi tidak lagi menangis karena kolik setelah berusia tiga atau empat bulan. Kolik tidak memiliki efek penyakit yang berlangsung lama terhadap kesehatan atau pertumbuhan bayi.
  3. Sebagian tangisan bisa memberi indikasi ada sesuatu yang benar-benar tidak beres.Tangisan tidak normal bisa bernada sangat tinggi, hingga tiga kali setinggi tangisan normal bayi. Tangisan tersebut juga bisa bernada rendah tidak biasa. Tangisan tinggi atau rendah yang terus-menerus bisa mengindikasikan penyakit yang parah. Jika tangisan bayi terdengar aneh, hubungi dokter.
    • Jika bayi jatuh atau terbentur dan menangis secara tidak normal, hubungi dokter segera.
    • Jika bayi menangis secara tidak normal dan bergerak atau makan sedikit daripada biasanya, ia perlu diperiksa dokter.
    • Hubungi dokter jika Anda melihat napas yang tidak biasa, cepat, atau berat, atau gerakan yang tidak biasa dilakukan bayi.
    • Hubungi ambulans jika wajah bayi membiru, khususnya bagian mulut. [14]
    Iklan

Tips

  • Jika bayi sering menangis dan Anda menjadi frustrasi atau kelelahan, mintalah teman atau anggota keluarga untuk membantu sehingga Anda bisa berhenti dan beristirahat.
Iklan

Peringatan

  • Hubungi dokter jika Anda takut bisa menyakiti bayi atau memiliki pikiran bisa menyakiti bayi.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.062 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan