PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Lavendel tidak hanya sedap dipandang dan tumbuh lebat ketika ditanam di halaman, tetapi juga dapat dipanen untuk dimasak, dijadikan kerajinan tangan, dan untuk hiasan. Tanaman dewasa bisa menghasilkan sekitar 7-8 bundel lavendel di setiap musim, yang bisa dikeringkan dan disimpan selama berbulan-bulan. Selain itu, pemanenan lavendel sangat baik untuk memperpanjang usia tanaman karena akan menghilangkan cabang-cabang lama dan memberi ruang terhadap tumbuhnya tunas baru. Jadi, segera kenakan sarung tangan, asah alat pangkas Anda, dan mulailah memanennya untuk mendapatkan lavendel yang segar dan wangi!

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memotong Bunga Lavendel

PDF download Unduh PDF
  1. Ini biasanya terjadi di awal hingga pertengahan musim semi (di negara dengan 4 musim). Lavendel telah siap dipanen apabila banyak lebah yang beterbangan untuk menyerbuki tanaman. [1]
    • Jika lavendel dipanen pada musim semi, tanamannya akan memiliki waktu untuk menghasilkan bunga dalam jumlah yang lebih besar di musim panen berikutnya.
    • Panen lavendel ketika kuncup bunga menggembung dan bunganya mulai mekar, tetapi belum terbuka penuh.
  2. Pagi hari merupakan saat terbaik untuk memanen lavendel. Pada waktu ini, tanaman memiliki kandungan minyak yang sangat tinggi sehingga bunga yang Anda panen akan berbau harum dan memiliki rasa yang enak. [2]
    • Jika dipanen pada sore hari, sebagian minyak yang ada di dalam tanaman akan menguap terkena sinar matahari. Baunya tetap harum, tetapi tidak sekuat sebelumnya.
  3. Saat mengamati tanaman lavendel, usahakan untuk memilih bunga yang paling segar dengan warna yang penuh. Jangan memanen bunga yang berukuran kecil atau terkulai lemas karena aroma dan rasanya mungkin tidak sedap. [3]
    • Ketika memilih lavendel, bayangkan Anda sedang memetik buah segar, jika warnanya tidak penuh dan belum matang, jangan dipetik.
  4. Gunakan tangan untuk mengumpulkan beberapa tangkai dalam ukuran yang pas di genggaman. Ini berkisar antara 50 dan 100 tangkai lavendel. Tangkainya cukup kuat sehingga Anda bisa menyatukannya dari semak lavendel tanpa membuatnya patah. [4]
    • Kumpulan tangkai lavendel yang pas di genggaman tangan dinamakan "ikat".
    • Tanaman lavendel di tahun pertama pada umumnya hanya menghasilkan bunga sebanyak 1 atau 2 ikat, tetapi tanaman yang sudah tua bisa menghasilkan hingga 10 ikat.
  5. Ketika memeriksa tanaman lavendel, Anda akan menjumpai bahwa tanaman tersebut berakar ke dalam tanah dengan batang berkayu yang keras. Di atas bagian ini, terdapat “tangkai baru” yang terlihat hijau dan rapuh. Gunakan gunting kebun untuk memotong tangkai minimal 5 cm di atas batang berkayu agar tanaman tetap bisa menghasilkan bunga baru nanti. [5]
    • Alat terbaik untuk memotong lavendel adalah pisau panen. Pisau ini berbentuk melengkung seperti sabit dengan bagian tepi bergerigi. Jika tidak ada pisau panen, Anda bisa menggunakan gunting kebun. Jika menggunakan pisau panen, sabitkan pisau ke sekumpulan tangkai lavendel dan tarik pisaunya ke arah tubuh Anda untuk memotongnya.
    • Apabila Anda ingin menjaga agar bundel lavendel tidak berantakan, ikatkan karet gelang pada bundel lavendel sebelum Anda memotongnya.
    • Sebaiknya Anda memanen lavendel beserta seluruh tangkainya, bukan hanya memotong bunganya. Dengan cara ini, tidak akan ada banyak tangkai yang tertinggal di tanaman lavendel.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Mengeringkan dan Menyimpan Lavendel

PDF download Unduh PDF
  1. Agar lavendel tetap segar, isilah vas dengan air, kemudian masukkan bundel lavendel ke dalamnya. Ini memang bukan solusi jangka panjang, tetapi bisa menjaga lavendel agar tetap segar selama beberapa hari hingga siap digunakan. [6]
    • Jika lavendel ingin dipajang, ini merupakan cara yang bagus untuk menyimpannya hingga Anda siap memasukkannya ke dalam buket.
  2. Bilas bunga dan tangkai lavendel di bawah air dingin mengalir, kemudian rendam di dalam air untuk menghilangkan hama dan kotoran. Tempatkan lavendel di atas tisu, lalu keringkan dan bersihkan lavendel dengan menepuknya. [7]
    • Membilas lavendel adalah tindakan yang sangat penting apabila Anda ingin mengonsumsinya. Jika Anda ingin menggunakannya sebagai hiasan atau untuk dikeringkan, Anda tidak perlu mengkhawatirkan-nya.
  3. Keringkan lavendel dalam ikatannya atau di atas kasa. Anda bisa menggunakan mesin pengering makanan, menggantungnya secara terbalik di area rumah yang gelap dan sejuk, atau mengeringkannya di bawah sinar matahari di luar rumah di atas kasa logam. Jika Anda menjemurnya di bawah sinar matahari, warna lavendel akan berubah sedikit terang jika telah kering. [8]
    • Jika Anda menjemurnya sampai kering, ikat tangkai lavendel dalam bundel menggunakan tali, lalu gantung bundel tersebut secara terbalik pada paku atau pengait. Perbaiki ikatannya jika perlu agar lavendel tetap menyatu karena lavendel akan mengerut ketika kering.
    • Mengeringkan lavendel di dalam ruangan bisa memerlukan waktu beberapa minggu. Namun, Anda hanya memerlukan waktu beberapa hari jika menjemurnya di bawah paparan sinar matahari.
  4. Anda dapat menggunakan kantong plastik, stoples kaca, atau wadah plastik yang memiliki tutup agar lavendel tetap segar. Sebelum disimpan, tutup rapat wadahnya agar udara tidak dapat masuk. [9]
    • Pastikan lavendel benar-benar telah kering sebelum disimpan! Menyimpan lavendel yang masih basah bisa memicu tumbuhnya jamur, yang bisa merusak aroma lavendel.
    • Aroma lavendel kering biasanya bisa bertahan selama sekitar 1 musim.
  5. Dengan menempatkannya jauh dari panas dan sinar matahari, lavendel bisa bertahan dalam waktu yang lama. Ini juga akan mempertahankan rasa dan aroma alami bunganya. Anda bisa menyimpan lavendel di dapur, lemari, atau basemen (asalkan suhunya tidak berada di bawah titik beku). [10]
    • Lavendel kering dapat bertahan selama berbulan-bulan. Hal penting yang harus dikhawatirkan terhadap lavendel kering adalah rontoknya kelopak bunga dari tangkainya. Karena ukurannya sangat kecil, Anda akan sulit untuk menyapunya.
  6. Sekarang Anda sudah bisa menggunakan lavendel tersebut. Anda bisa menempatkan tangkai keringnya di dalam vas untuk menghias rumah, memasukkan bunganya ke dalam saset untuk dijadikan pengharum, atau menjadikannya manisan yang lezat. Lavendel memiliki aroma yang harum dan rasa yang enak sehingga Anda memiliki banyak opsi untuk menggunakannya. [11]
    • Berhati-hatilah ketika memasak menggunakan lavendel. Jika Anda menggunakannya secara berlebihan, masakan akan terasa seperti parfum. Jadi, gunakan lavendel sedikit demi sedikit!
    • Bunga lavendel kering akan terlihat indah jika ditata bersama bunga dengan warna yang netral, misalnya daisy atau lili berwarna putih.
    Iklan

Tips

  • Makin cepat lavendel dikeringkan, makin kecil kemungkinan jamur dan lumut tumbuh di sana.
Iklan

Peringatan

  • Berhati-hatilah dengan lebah! Serangga penyerbuk sangat menyukai lavendel, dan Anda mungkin akan menjumpai banyak serangga yang beterbangan saat memanen lavendel. Asalkan tidak diganggu, lebah tidak akan menyengat Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.635 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan