Unduh PDF
Unduh PDF
Memasang tampon dapat menjadi pengalaman yang menakutkan dan menegangkan bagi Anda yang baru pertama kali mencoba. Memasang tampon tidaklah semenakutkan yang Anda bayangkan, selama Anda tahu cara memasang yang benar. Dengan menggunakan tampon, Anda dapat dengan bebas berenang, berlari dan melakukan berbagai aktivitas lain yang biasanya enggan dilakukan apabila Anda menggunakan pembalut biasa. Kunci dari pemakaian tampon adalah dengan memasangnya secara benar, sehingga Anda tidak akan merasa sakit maupun mengganjal. Apabila Anda baru pertama kali menggunakan tampon, cobalah langkah-langkah dibawah ini!
Langkah
-
Membeli tampon. Memilih sebuah tampon bisa menjadi hal yang cukup rumit. Namun, begitu Anda tahu tentang apa yang harus dibeli, Anda tidak akan merasa terlalu terintimidasi. Beberapa merek umum seperti Kotex,Playtext, dan perusahaan-perusahaan yang memproduksi pembalut biasanya juga memproduksi tampon. Sehingga, Anda dapat memilih produk tampon dari perusahaan yang biasa memproduksi pembalut Anda. Anda juga harus mempertimbangkan tiga hal dalam memilih tampon, seperti bahan plastik atau kertas, daya serap, dan kesediaan aplikator. Hal-hal inilah yang patut Anda ketahui:
- Plastik atau kertas. Beberapa tampon memiliki aplikasi karton (kertas), sementara yang lain memiliki aplikator plastik. Aplikator kertas memiliki keunggulan mudah disiram, namun Anda juga harus memiliki sistem pengairan pipa yang baik. Beberapa orang juga berpendapat apabila aplikator plastik lebih mudah untuk digunakan. Anda dapat mencoba kedua jenis aplikator sebelum memutuskan mana yang lebih Anda sukai.
- Dengan atau tanpa aplikator. Kebanyakan tampon umumnya dijual beserta aplikatornya, namun ada juga yang tidak. Bagi pemula, akan lebih mudah untuk memasang tampon dengan aplikator karena Anda akan lebih bisa mengontrol proses pemasangan. Sementara tampon tanpa aplikator akan lebih sulit untuk dipasang karena Anda harus memasukkan tampon tersebut secara langsung ke vagina menggunakan jari Anda. Bentuk tampon ini sangat kecil, sehingga Anda bahkan dapat memasukannya ke dalam saku Anda.
- Daya serap. Jenis tampon secara umum adalah “biasa” maupun “penyerap super.” Bagi pemula, Anda disarankan untuk mencoba tampon yang biasa terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk memakai jenis yang super. Tampon jenis super umunya memiliki ukuran yang lebih besar, meskipun cara penggunaan tampon jenis ini juga tidak lebih sulit dari yang biasa. Anda juga dapat menggunakan tampon biasa apabila cairan Anda sedang tidak terlalu deras, kemudian beralih ke tampon dengan daya serap super tergantung banyaknya cairan yang keluar. Beberapa produk menawarkan tampon dengan daya serap biasa dan super dalam satu kemasan, sehingga Anda dapat menyesuaikan tergantung dengan kebutuhan.
-
Gunakan tampon ketika jumlah cairan dalam fase sedang sampai deras. Memasang tampon pada awal menstruasi maupun pada saat cairan sedikit akan menyulitkan proses pemasukkan tampon ke dalam vagina. Sebaliknya, tampon akan lebih mudah masuk ke dalam vagina ketika cairan Anda deras karena dinding vagina akan lebih lembab.
- Beberapa orang ingin mengetahui apakah mereka bisa memasang tampon ketika mereka tidak sedang menstruasi. Hal ini tidaklah sepenuhnya salah, hanya saja Anda akan kesulitan dalam memasukan tampon kedalam vagina.
- Anda dapat meminta bantuan Ibu, Tante atau teman terdekat apabila Anda masih merasa kesulitan maupun ketakutan dalam memasang tampon.
-
Cucilah tangan Anda! Anda harus mencuci tangan sebelum Anda memasang tampon. Hal ini untuk menjaga tampon tetap steril sehingga tidak ada bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
-
Buka pembungkus tampon dengan tangan kering! Tunggulah sampai tangan Anda kering sebelum membuka pembungkus tampon bagian atas secara perlahan. Anda mungkin akan merasa gugup apabila ini merupakan pengalaman Anda yang pertama kali. Apabila Anda secara tidak sengaja menjatuhkan tampon, Anda harus membuang tampon tersebut dan mengganti dengan yang baru. Anda tentunya tidak ingin berisiko terinfeksi hanya karena Anda terlalu sayang membuang sebuah tampon br>
-
Duduk atau berdiri dalam posisi yang nyaman. Seiring dengan semakin ahlinya Anda dalam memasang tampon, Anda juga akan menemukan posisi terbaik dalam memasang tampon. Beberapa wanita memilih untuk duduk sambil memasang tampon, sementara yang lain lebih menyukai posisi berdiri ataupun berjongkok. Anda juga bisa mengangkat satu kaki di atas toilet maupun sisi bak mandi untuk mempermudah mengakses bibir labia Anda.
- Anda mungkin akan merasa tegang saat mencoba, namun cobalah untuk tetap santai. Semakin santai Anda, semakin mudah pula Anda dalam memasang tampon.
-
Pegang tampon menggunakan tangan yang biasa Anda gunakan untuk menulis. Pegang tampon pada bagian tengahnya. Benang haruslah terlihat dan menghadap bagian bawah. Bagian tampon yang tebal haruslah menghadap ke atas. Anda juga dapat meletakan jari telunjuk Anda di bagian dasar tampon, sementara jari tengah dan jempol Anda gunakan untuk menggenggam tampon.
-
Menemukan letak Vagina. Vagina terletak diantara saluran kencing dan lubang anus. Apabila Anda dapat menemukan letak saluran kencing Anda dengan mudah, cobalah untuk bergerak tiga atau lima sentimeter ke belakang maka Anda akan menemukan letak lubang vagina Anda. Anda tidak perlu takut apabila Anda mendapati sedikit darah di jari tangan Anda karena hal tersebut cukup normal terjadi.
- Beberapa orang juga menyarankan untuk menggunakan tangan yang satunya untuk membuka bibir vagina (labia) Anda. Cara ini akan membantu Anda dalam memposisikan tampon di mulut vagina. Meskipun begitu, beberapa orang juga masih kesulitan untuk memasang tampon tanpa alat bantu.
-
Tempatkan bagian atas tampon secara hati-hati ke dalam vagina. Setelah Anda menemukan letak vagina Anda, selanjutnya Anda perlu menempatkan tampon sekitar tiga sentimeter di dalam vagina. Kemudian, secara perlahan doronglah tampon sampai jari Anda menyentuh aplikator dan tabung luar tampon berada di dalam vagina.
-
Tekan bagian tipis dari aplikator menggunakan jari telunjuk Anda hingga bagian yang tipis dan yang tebal bertemu dan jari Anda menyentuh kulit. Aplikator akan membantu Anda memasukan tampon lebih dalam ke vagina. Anda dapat menganggapnya sebagai mendorong bagian tabung dalam melalui bagian luar tabung.
-
Anda dapat menggunakan jari tengah dan jempol untuk melepaskan aplikator. Apabila Anda telah berhasil memasukan tampon ke dalam vagina,langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah melepaskan aplikator yang masih ada dengan menggunakan hari tengah dan jempol Anda. Gunakan kedua jari tersebut untuk menarik aplikator sehingga akan menyisakan benang yang menggantung di lubang vagina Anda.
-
Buanglah aplikator! Anda harus membuang aplikator yang terbuat dari plastik. Apabila aplikator terbuat dari kertas, pastikan bahwa aplikator dapat disiram ke dalam toilet. Anda dapat mengecek petuntuk dalam kemasan untuk memastikan apakah aplikator boleh disiram atau tidak. Apabila Anda merasa tidak yakin, lebih baik Anda membuangnya ke tempat sampah.
-
Pertimbangkan untuk memakai pantyliner bersamaan dengan pemakaian tampon. Hal ini tidak sepenuhnya wajib, hanya saja beberapa wanita suka memakai pantyliner dan tampon secara bersamaan untuk berjaga-jaga apabila terjadi kebocoran karena tampon menyerap terlalu banyak cairan. Walaupun kebocoran saat pemakaian tampon dapat dihindari apabila Anda rajin mengecek dan mengganti tampon. Pemakaian pantyliner juga dapat menambah rasa aman Anda.
-
Pastikan bahwa Anda merasa nyaman. Apabila Anda merasa kurang nyaman dengan keberadaan tampon, dapat dipastikan apabila Anda belum memasang tampon tersebut secara benar. Apabila Anda merasa tampon yang Anda pasang itu mengganjal atau belum sepenuhnya masuk, maka Anda harus mengeluarkan tampon tersebut dan menggantinya dengan yang baru.
- Apabila tampon telah terpasang dengan benar, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan seperti berlari, mendaki gunung, bersepeda, berenang dan kegiatan fisik lainnya.
-
Ganti tampon ketika Anda merasa siap. Tampon mampu menyerap cairan selama 6-8 jam, namun Anda harus segera mengganti tampon Anda apabila cairan yang keluar terlalu deras. Anda harus mengecek tampon setiap satu atau dua jam, terutama jika Anda baru belajar memakai tampon untuk pertama kali. Anda juga harus sesegera mungkin mengganti tampon apabila Anda mendapati darah ketika Anda mengelap bagian vagina Anda setelah buang air kecil maupun apabila Anda mendapati darah menempel di toilet.)
-
Membuang tampon. Beberapa jenis tampon memang boleh dibuang ke dalam toilet, namun akan lebih aman apabila Anda membuangnya ke tempat sampah. Bungkuslah tampon dengan beberapa lembar tissue toilet sebelum Anda buang ke tempat sampah. Membuang tampon ke dalam toilet dapat beresiko menyumbat saluran air.
-
Gantilah tampon yang Anda pakai setiap 8 jam atau sesuai kebutuhan. Anda dapat mengganti tampon dengan yang baru segerea setelah Anda mengeluarkan tampon yang ada di dalam. Kebanyakan orang tidak menggunakan tampon ketika tidur dan memilih untuk memakai pembalut, kecuali apabila Anda tidur kurang dari 8 jam.
- Apabila Anda mendapati benang tampon basah, segeralah ganti tampon dengan yang baru!
- Apabila tampon masih susah untuk dikeluarkan dan terasa menyangkut, hal tersebut berarti tampon belum menyerap cukup banyak cairan. Cobalah untuk melakukannya lagi nanti apabila lama pemakaian masih kurang dari 8 jam. Pertimbangkan juga untuk memakai tampon dengan daya serap yang lebih sedikit.
- Hal yang sangat berbahaya apabila Anda memakai tampon selama lebih dari 8 jam tanpa menggantinya, karena Anda bisa terjangkit Toxic Shock Syndrome (TSS) yang bisa saja mematikan. Walaupun kasus tersebut cukup langka, namun akan lebih baik jika Anda tidak membiarkan tampon dipakai selama lebih dari 8 jam. Apabila Anda merasakan demam, mendapati ruam-ruam berwarna merah di tubuh, atau muntah-muntah setelah pemakaian tampon yang terlalu lama, Anda disarankan untuk sesegera mungkin mendapat perawatan medis.
-
Gunakan tampon dengan daya serap yang sesuai. Anda bisa memulai dengan menggunakan tampon yang memiliki daya serap terendah atau bisa juga menggunakan tampon berdaya serap biasa. Anda dapat beralih menggunakan tampon dengan daya serap yang lebih tinggi apabila Anda mendapati diri Anda berkali-kali mengganti tampon setiap jamnya. Hentikan pemakaian tampon apabila menstuasi Anda sudah selesai.
- Gunakan pantyliner untuk berjaga-jaga apabila Anda merasa siklus menstruasi Anda belum selesai.
-
Anda harus tahu apabila Anda tidak akan kehilangan tampon di dalam tubuh Anda. Tampon memiliki benang yang menggantung dengan kuat dan tahan lama sehingga benang tidak akan terlepas dari tampon. Benang tersebut terpasang sepanjang bagian tampon dan tidak diikatkan hanya di bagian ujung tampon saja, sehingga benang tidak akan mudah putus. Untuk memastikan kekuatan benang dalam tampon, Anda dapat mencoba dengan sebuah tampon baru yang belum dipakai dan cobalah untuk menarik tali benang sekuat yang Anda mampu. Anda akan mendapati benang pada tampon sangat sulit putus, sehingga Anda akan tahu jika tampon tidak mungkin tersangkut di dalam tubuh karena benang yang putus. Beberapa orang memang takut tampon akan tersangkut dan tidak dapat keluar, namun hal tersebut sepenuhnya tidak benar.
-
Anda harus tahu jika Anda masih bisa buang air kencing ketika Anda sedang memakai tampon. Beberapa orang terkadang butuh waktu lama untuk tahu jika mereka tetap bisa buang air kecil sekalipun mereka sedang menggunakan tampon. Tampon dimasukan kedalam lubang vagina, sementara Anda buang air dari lubang uretra. Prinsipnya, lubang vagina dan lubang uretra adalah lubang yang berbeda meskipun letaknya berdekatan. Beberapa orang juga berpikir jika tampon yang mereka pakai akan terbawa keluar bersamaan dengan mereka buang air kecil. Sekali lagi, hal tersebut tidak mungkin terjadi. [1] X Teliti sumber
-
Anda harus tahu apabila setiap anak gadis dapat mulai menggunakan tampon sejak menstrusi pertamanya. Anda tidak harus menunggu hingga usia 16 atau 18 tahun untuk mulai menggunakan tampon. Tampon dapat mulai digunakan sedini mungkin selama Anda tahu cara penggunaannya secara benar.
-
Anda harus tahu apabila menggunakan tampon tidak akan membuat Anda kehilangan keperawanan Anda. Beberapa orang berpikiran jika tampon hanya boleh digunakan apabila mereka sudah tidak perawan, karena menggunakan tampon dapat menghilangkan keperawanan seserorang. Pemikiran tersebut tidaklah benar. Menggunakan tampon memang bisa merobek selaput dara seseorang, namun tidak berarti mengambil keperawanan seseorang. Keperawanan seseorang hanya akan hilang apabila melakukan sebuah hubungan seksual, bukan karena penggunaan tampon. Tampon tetap bisa dipakai oleh mereka yang masih perawan maupun yang sudah tidak perawan. [2] X Teliti sumber
-
Ketahuilah apabila penggunaan tampon tidak akan menyebabkan masalah kesehatan. Menggunakan tampon tidak akan menyebabkan infeksi jamur, hal yang sangat berbeda dengan apa yang Anda dengan dengar biasa selama ini. Belum ada bukti ilmiah yang membuktikan penggunaan tampon akan menyebabkan infeksi jamur. [3] X Teliti sumber
Tips
- Anda mungkin perlu mencoba hingga beberapa kali sampai tampon Anda terpasang dengan sempurna. Semakin Anda tenang, semakin Anda mudah memasang tampon.
Peringatan
- Hal yang sangat berbahaya apabila Anda memakai tampon selama lebih dari 8 jam tanpa menggantinya, karena Anda bisa terjangkit Toxic Shock Syndrome (TSS) yang bisa saja mematikan. Walaupun kasus tersebut cukup langka, namun akan lebih baik jika Anda tidak membiarkan tampon dipakai selama lebih dari 8 jam. Apabila Anda merasakan demam, mendapati ruam-ruam berwarna merah di tubuh, atau muntah-muntah setelah pemakaian tampon yang terlalu lama, Anda disarankan untuk sesegera mungkin mendapat perawatan medis.
Hal yang Anda Butuhkan
- Tampon
- Buku
- Brosur atau petunjuk dalam menggunakan tampon
- Pembalut
Referensi
- ↑ https://www.ubykotex.com/get-the-facts/question?id=51298
- ↑ http://kidshealth.org/teen/expert/periods/use_tampon.html
- ↑ http://www.tampax.com/en-us/tampon-information/first-tampon/myths-busted.aspx
- http://www.tampax.com/
- http://www.playtexsport.com/
- http://www.kotex.com
- http://www.obtampons.com/
- http://www.plannedparenthood.org/info-for-teens/our-bodies/girls-first-period-33814.htm