Unduh PDF Unduh PDF

Kateter dapat digunakan jika Anda sulit buang air kecil sendiri akibat penyakit, gangguan, cedera, atau infeksi. [1] Anda hanya boleh memasukkan kateter sesuai rekomendasi dokter, dan kalau memungkinkan, kateter sebaiknya dimasukkan ahli medis terlatih. Jika Anda perlu memasukkan kateter di rumah, kumpulkan peralatan yang diperlukan dan masukkan kateter dengan benar, secara sangat hati-hati selagi mematuhi panduan sterilisasi. Kemudian, Anda bisa mengemukakan masalah umum yang muncul dengan kateter supaya berfungsi dengan baik.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengumpulkan Perlengkapan yang Diperlukan

Unduh PDF
  1. Untuk sebagian besar orang, dibutuhkan kateter 12 –14 French . Anda bisa menemukan kateter Foley di toko perlengkapan medis, internet, atau melalui dokter. [2]
    • Pasien anak-anak dan pria dewasa dengan uretra berukuran kecil bawaan lahir tidak bisa memakai kateter sebesar ini. Mereka membutuhkan kateter 10 fr atau kurang.
    • Jika Anda mengalami sumbatan, sebaiknya hubungi profesional. Anda akan memakai kateter besar irigasi tiga jalur untuk menangani sumbatan. Anda mesti mengetahui cara memasukkannya tanpa mendorong sumbatan, dan ini sulit dilakukan bagi orang yang belum terlatih baik. Proses ini tidak direkomendasikan untuk kateterisasi mandiri.
    • Sebagian kateter dijual dalam perangkat, yang berisi kateter dan larutan antiseptik untuk dituangkan pada kateter sampai steril. Anda harus mengikuti prosedur yang diberikan perangkat untuk memastikan kateter steril sebelum digunakan. Periksa tanggal kedaluwarsa perangkat untuk memastikannya masih layak dipakai.
    • Walaupun menggunakan kateter cukup sulit pada awalnya, proses ini akan semakin mudah dan rutin pada akhirnya.
    • Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan pada perawat yang terlatih dalam menangani inkontinensia.
  2. Kebanyakan kateter dirancang sekali pakai karena harus steril. Kateter dijual dalam kemasan satuan sehingga mudah digunakan dan dibuang.
    • Sebagian kateter dapat dibersihkan dengan sabun dan air. Bahaslah dengan dokter sebelum mencoba mencuci kateter.
  3. Anda akan membutuhkan jelly pelumas untuk melicinkan ujung kateter. Dengan demikian, kateter lebih mudah dimasukkan ke penis. [3] [4] Pelumas kateter harus steril dan tidak boleh dikemas dalam kemasan multidosis (mampu menampung lebih dari satu dosis, misalnya stoples) karena jika sudah dibuka, pelumas harus dibuang dan tidak digunakan kembali. Anda hanya boleh menggunakan pak pelumas sekali pakai.
    • Pastikan jelly pelumas berbahan dasar air karena tidak terlalu mengiritasi saluran kencing.
  4. Anda akan membutuhkan wadah atau kantong urine untuk menampung kencing setelah keluar dari kateter. Anda bisa memakai wadah plastik dalam, atau kantong yang dirancang untuk menampung urine.
  5. Anda juga akan membutuhkan handuk tebal untuk diletakkan di bawah wadah demi menyerap urine atau air saat memasukkan kateter. Anda bisa memakai karpet kedap air yang bisa diduduki, kalau ada. [5] [6]
  6. Selalu gunakan sarung tangan medis untuk menangani segala jenis kateter. Tangan Anda harus bersih dan terlindungi selama proses pemasukan. Anda bisa membeli sarung tangan ini di toko perlengkapan medis, apotek, atau internet. [7] [8]
    • Menahan kencing sudah membuat pasien terpapar risiko UTI, dan memasukkan benda nonsteril ke uretra akan memperbesar peluangnya. Usahakan memakai sarung tangan dan teknik steril.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memasukkan Kateter

Unduh PDF
  1. Sebaiknya Anda memulai dengan mencuci tangan sebaik-baiknya dengan air hangat dan sabun. Kemudian, kenakan sarung tangan sebelum membuka bungkus kateter. [9]
    • Pastikan tangan Anda bersih dan area di sekeliling dalam keadaan bersih sebelum mengeluarkan kateter dari kemasannya. Sebaiknya pilih area di rumah yang terbuka dan bebas halangan, misalnya lantai kamar mandi. Pastikan lantai dalam keadaan bersih.
    • Pastikan tangan bersih sebelum mengenakan sarung tangan. Jika sampai dipegang dengan tangan kotor, sarung tangan tidak lagi steril.
  2. Anda perlu duduk dengan kedua kaki ditekuk. Bentangkan handuk atau karpet kedap air di bawah penis jika Anda sudah duduk. Penis harus mudah dipegang dengan tangan. [10]
    • Anda juga bisa berdiri di depan toilet bisa menjulurkan tangan untuk meraih penis dengan mudah. Arahkan ujung kateter ke toilet sehingga urine bisa dikuras langsung ke toilet.
  3. Cuci penis dengan air hangat, sabun, dan kain lap. Bersihkan area secara melingkar. Kalau Anda tidak disunat, tarik kulup dan cuci penis dengan baik. [11]
    • Pastikan Anda mencuci kepala penis dan urinary meatus , yaitu bukaan kecil tempat keluarnya urine.
    • Kalau sudah selesai, bilas dan keringkan penis dengan baik. Kemudan, letakkan wadah yang digunakan untuk menampung urine ke sebelah paha sehingga mudah diakses.
  4. Pegang ujung kateter dan usapkan jelly pelumas sampai sejauh 18-25 cm dari ujung kateter. Dengan demikian, pemasukan kateter akan terasa lebih nyaman. [12]
  5. Gunakan tangan nondominan untuk memegang penis sehingga tegak lurus dari badan. Penis sebaiknya berada pada sudut 60-90 derajat. Pegang kateter dengan tangan dominan dan masukkan secara perlahan pada urinary meatus , atau bukaan kecil pada ujung penis. [13] [14]
    • Masukkan kateter sejauh 18 cm-25 cm ke penis dengan gerakan mendorong lembut. Setelah urine mulai mengalir melalui kateter, doronglah kateter 2,5 cm lagi dan pertahankan sampai Anda selesai buang air.
    • Pastikan ujung ujung kateter lainnya mengarah ke wadah atau toilet sehingga bisa ditampung dan dibuang dengan baik.
  6. Sebagian kateter dilengkapi kantong penampung yang perlu dikembangkan dengan suntik steril setelah kateter dimasukkan. Sebaiknya Anda memakai suntik steril untuk mengembangkan kantong penampung dengan 10 ml air steril. Volume air yang diperlukan beragam, tergantung ukuran kateter yang dipakai sehingga selalu periksa kemasan kateter untuk mengetahui volume persisnya. [15]
    • Sebaiknya pasang kantong penampung pada kateter sehingga bisa menampung urine ketika Anda kencing. Kantong yang mengembang disandarkan pada bukaan uretra di kemih sehingga urine bisa ditampung dengan baik.
  7. Anda harus melepaskan kateter segera setelah selesai kencing karena kalau dibiarkan akan menyebabkan gangguan saluran kemih. Untuk melepaskan kateter, cubit ujungnya dengan tangan dominan dan tarik secara perlahan. Usahakan ujung kateter tetap menghadap ke atas supaya tidak ada urine menetes atau merembes. [16]
    • Kalau kateter dipasangi kantong penampung, sebaiknya lepaskan kantong dan buang dengan baik di tempat sampah.
    • Anda bisa menarik kulup jika penis tidak disunat untuk melindunginya.
    • Lepaskan dan buang sarung tangan medis. Cuci tangan Anda juga dengan baik.
  8. Jika panduan penggunaan menyatakan bahwa kateter bisa digunakan kembali, cucilah dengan sabun dan air hangat setiap kali selesai digunakan. Anda juga perlu mensterilisasikannya di kuali berisi air mendidih selama 20 menit untuk mencegah infeksi dan membiarkannya kering di atas tisu dapur. Simpan kateter dalam kantong plastik bersih. [17]
    • Apabila kateter hanya untuk sekali pakai, buanglah dan gunakan yang baru. Anda juga sebaiknya membuang kateter yang sobek, mengeras, atau retak.
    • Bergantung pada rekomendasi dokter, Anda perlu memakai kateter minimal empat kali untuk memastikan Anda kencing secara teratur.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengemukakan Masalah Umum dalam Memakai Kateter

Unduh PDF
  1. Mungkin tidak ada urine keluar dari kateter ketika dimasukkan. Anda bisa mencoba memuntir kateter secara perlahan untuk menyingkirkan sumbatan. Anda juga bisa mendorongnya 2,5 cm lebih jauh ke dalam penis atau menariknya sedikit. [18] [19]
    • Anda juga bisa memastikan bukaan kateter tidak tersumbat pelumas atau mukus. Untuk memastikannya, kateter perlu dilepaskan.
    • Jika tidak ada urine keluar bahkan setelah diputar, Anda bisa mencoba batuk untuk untuk mendorong mengalirnya urine.
  2. Anda mungkin merasakan nyeri atau ketidaknyamanan saat memasukkan kateter, terutama jika mencoba menekan lewat prostat. Anda perlu mengusapkan pelumas di kateter untuk membuatnya lebih mudah dimasukkan. [20] [21]
    • Tarik napas dalam-dalam dan cobalah merelaks saat mendorong kateter supaya lebih mudah dimasukkan. Kalau sulit, jangan dipaksakan. Sebaiknya tunggu satu jam sebelum mencoba kembali, dan berfokuslah untuk tetap relaks dan tenang saat memasukkan kateter.
  3. Jika Anda tidak bisa kencing tanpa bantuan kateter, atau mengalami gangguan kemih lainnya, seperti darah atau mukus, sebaiknya temui dokter. [22]
    • Sebaiknya Anda juga menemui dokter jika mengalami kram perut, urine tampak keruh, berbau, atau berubah warna, atau Anda merasa demam, kemungkinan Anda mengalami gangguan kemih yang perlu dikemukakan sebelum kembali memakai kateter.
  4. Anda masih bisa bersetubuh walaupun perlu memakai kateter. Jika Anda berencana berhubungan seksual, sebaiknya pakai kateter sebelumnya untuk menyingkirkan urine yang ada di kandung kemih. Selalu lepaskan kateter sebelum bersetubuh. Kalau urine Anda kuat atau berbahaya, jangan berhubungan seksual sebelum mendapatkan perawatan akibat risiko infeksi.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 21.521 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan