PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Tendangan penalti pertama kali digunakan pada tahun 1891 untuk mengatasi penggunaan cara-cara ilegal dalam melindungi gawang, dan sejak itu tendangan ini menjadi salah satu bagian paling menegangkan dalam pertandingan sepak bola. [1] Bagi kiper (penjaga gawang), tendangan penalti terkadang merupakan situasi tanpa beban sehingga tekanan sering kali berada pada penendang bola. Namun, ada beberapa cara supaya kiper dapat membaca situasi dan pemain sehingga kemungkinan menyelamatkan gawang meningkat. Tidak jarang penyelamatan tendangan penalti menentukan kalah-menang suatu tim. Pelajari cara membaca berbagai petunjuk dan Anda akan dapat menjadi kiper yang lihai membaca tendangan penalti asalkan latihan dengan rajin.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Membaca Tembakan Saat Pertandingan

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelum menembak, penendang akan menilai situasi dan menentukan arah tembakan. Melihat mata penendang dapat memberi tahu ke mana bola akan diarahkan.
    • Jika penendang berulang-ulang melihat area tertentu di gawang, kemungkinan di sanalah tembakan akan diarahkan. [2]
    • Mata penendang juga bisa memberikan petunjuk kecil. Sebagai contoh, jika penendang melihat ke langit, kemungkinan bola akan ditendang ke antara tiang gawang. [3]
    • Pesepak bola profesional juga akan menggunakan mata untuk menipu kiper supaya melompat ke arah yang salah. Oleh karenanya, lihat pula petunjuk lain terkait pemosisian tubuh penendang. [4]
  2. Apakah penendang mengambil ancang-ancang secara tegak lurus atau melebar dari sisi? Anda dapat memperoleh petunjuk penting perihal arah tendangan bola dengan memperhatikan cara penendang mendekati gawang.
    • Jika penendang mendekati gawang dari sisi, sering kali tendangan mengarah sudut gawang yang berlawanan.
    • Jika penendang mendekati gawang lurus dari depan, arah tembakan akan lebih sulit diduga karena penendang lebih mudah untuk berporos dan menendang ke arah yang berbeda. [5]
  3. Sama seperti mata, cara penendang memosisikan tubuhnya dapat memberikan petunjuk ke mana bola akan ditendang. Pemosisian tubuh lebih jelas dilihat dibandingkan mata penendang sehingga cara ini sangat cocok bagi kiper baru atau belum punya banyak pengalaman.
    • Perhatikan kaki tumpuan penendang. Kaki tumpuan adalah kaki yang tidak menendang melainkan menjejak di tanah. Bola yang ditendang akan mengikuti arah ke mana kaki tumpuan menunjuk. [6]
    • Perhatikan panggul penendang. Oleh karena arah panggul biasanya mengikuti arah kaki, bola yang ditendang juga akan menuju arah panggul menghadap. [7]
    • Perhatikan kepala penendang. Petunjuk arah tendangan bola dapat diperoleh dari kepala penendang. Jika penendang menurunkan kepalanya dan kemudian menarik kaki ke belakang, kemungkinan penendang akan melakukan tendangan cross-body (silang-badan). Di sisi lain, jika kepala penendang lurus, tendangan kemungkinan akan mengarah ke sudut yang berlawanan. [8]
  4. Jika Anda memiliki refleks yang cepat, atau ingin meningkatkan waktu reaksi Anda, lihatlah arah bola setelah ditendang. Cara ini berisiko dan tidak mengandalkan taktik membaca arah tendangan, tetapi terkadang inilah opsi satu-satunya bagi kiper.
    • Cara ini disebut penyelamatan reaksioner. Kiper membutuhkan refleks yang cepat dan kepercayaan diri untuk mengikuti bola setelah ditendang. [9]
    • Jika Anda dapat memerhatikan bola dan pemosisian tubuh pemain, tendangan penalti dapat diselamatkan dengan beberapa kali latihan.
  5. Ketika penendang menembak bola, Anda perlu bereaksi pada bola berdasarkan petunjuk yang dikumpulkan dari memerhatikan bola dan pemosisian tubuh penendang. Reaksi yang dilakukan tergantung pada jalur bola.
    • Anda harus selalu berkomitmen pada permainan apa pun yang terjadi. Keraguan akan berujung kesalahan, termasuk membiarkan gawang kebobolan.
    • Jika ditendang rendah, terjunlah dan tangkap bola dengan tangan.
    • Jika bola meluncur tinggi, sebaiknya Anda melompat alih-alih terjun. Jika bola terlalu tinggi cobalah tinju ke luar lapangan.
    • Jika Anda banyak pemain lawan di area gawang dan perlu segera membuang bola, tendanglah sejauh yang Anda bisa.
    • Jangan lupa untuk selalu melihat bola sehingga tidak hilang dari pandangan.
    • Anda perlu bereaksi dengan cepat, tetapi jangan terlalu cepat. [10] Tendangan penalti umumnya tidak terlalu kuat sehingga bisa diselamatkan kiper jika menunggu dan bereaksi pada tembakan. [11]
  6. Insting merupakan bagian dari prediksi arah tendangan penalti. Seiring bertambahnya pengalaman, Anda akan dapat mengantisipasi arah tendangan dengan efektif. Namun, bahkan kiper pemula dapat menggunakan insting untuk menghentikan tembakan penalti dan menyelamatkan gawang. [12]
    • Jangan abaikan insting Anda saat mengantisipasi tembakan lawan. Otak Anda mungkin memberikan petunjuk secara bawah sadar dan samar sehingga otot menerima impuls refleks dan bereaksi sesuai insting. [13]
  7. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kiper dapat menggunakan ilusi optik untuk memengaruhi akurasi tembakan penalti. [14] Taktik ini dapat meringankan tugas kiper untuk membaca penendang bola.
    • Jangan berdiri tepat di tengah gawang. Penelitian menyatakan bahwa berdiri lebih dekat pada salah satu tiang gawang akan akan memengaruhi persepsi penendang untuk menendang ke arah yang lebih terbuka. Dengan demikian, kiper dapat melompat secara strategis untuk menghentikan tembakan. [15]
    • Buatlah diri tampak lebih besar sehingga penendang kehilangan konsentrasi. Sebagai contoh, jika Anda merentangkan tangan ke udara, penendang akan merasa tubuh Anda membesar dan gawang terlihat mengecil sehingga keraguan inti ( kernel ) akan tertanam di pikiran penendang saat akan melakukan tembakan. [16]
  8. Biasanya, ada jeda singkat sebelum tendangan penalti dimulai. Gunakanlah waktu ini untuk bertanya pada rekan satu tim apakah ada pola unik pada permainan penendang yang akan membantu Anda mengantisipasi arah atau cara penendang menembak bola.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Meneliti Pemain sebelum Pertandingan

PDF download Unduh PDF
  1. Kecenderungan umum penendang adalah menembak bola ke arah yang berlawanan dari kiper. Pengetahuan ini dapat membantu kiper mengantisipasi arah tembakan penendang dengan efektif.
    • Salah satu penelitian menunjukkan bahwa hampir 70% tendangan penalti dilakukan ke sisi yang berlawanan dari kaki dominan penendang: penendang berkaki dominan kanan menembak ke arah kiri (kanan kiper), dan sebaliknya. [17]
    • Hal ini dikarenakan ayunan alami kaki yang menyeberangi tubuh sehingga sulit untuk membidik sudut gawang yang berlawanan menggunakan tempurung kaki.
    • Jika Anda tidak bisa membaca penendang atau bola, sebaiknya asumsikan bahwa penendang berkaki dominan kanan akan menembak ke kanan dan sebaliknya. [18]
  2. Mempelajari lawan sebelum pertandingan sama pentingnya dengan ketika pertandingan. Hal ini akan memberikan gambaran cara main tim lawan dan juga menemukan pola permainan pemain lawan.
    • Tontonlah video permainan tim lawan untuk mengetahui gaya bermain mereka.
    • Jika lokasi pertandingan lawan dekat dan Anda tidak memiliki video pertandingan mereka, tontonlah pertandingan mereka secara langsung.
    • Mempelajari gerakan pemain di komputer dapat juga meningkatkan kemampuan membaca arah tembakan penendang karena Anda memiliki petunjuk dari cara-cara bermain lawan. [19]
  3. Mengetahui cara mengantisipasi pergerakan tubuh terkadang dapat membantu kiper menepis tembakan ke gawangnya. Dengan mempelajari prinsip-prinsip kinesiologi, atau mempelajari gerakan, Anda dapat menjadi kiper yang lebih efektif, terutama saat menghadapi tendangan penalti.
    • Sebagian besar kampus menawarkan kursus kinesiologi, tetapi Anda dapat pula menemukan kursus ini di internet.
    Iklan

Tips

  • Perhatikan kaki penendang apakah memutar di sekeliling bola atau menggunakan kaki bagian dalam.
  • Anda boleh bergerak di sepanjang garis gawang, tetapi dilarang maju ke depan sampai tembakan diambil.
  • Jangan lupa bahwa bola muntahan ( rebound ) dapat dimainkan kecuali pada adu penalti. Bersiap-siaplah untuk menghentikan tembakan lanjutan.
  • Cobalah memprediksi ke mana arah tembakan lawan, jika memungkinkan.
Iklan

Peringatan

  • Jangan terlalu puas pada penyelamatan pertama, terutama setelah tendangan penalti selama permainan normal. Bola muntahan dapat disambar lawan dan dimasukkan ke dalam gawang.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Sarung tangan kiper (opsional, tetapi diharuskan pada pertandingan resmi)
  • Latihan
  • Bola sepak bola
  • Bantalan tulang kering

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 32.027 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan