PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Manusia saling berkomunikasi melalui bahasa, suara, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh. [1] Bahasa dan budaya memengaruhi cara seseorang mengungkapkan emosi. [2] Terlepas dari adanya perbedaan karena hal-hal tersebut, setiap orang akan mengalami beberapa emosi utama dalam kehidupan sehari-hari. [3] Kemampuan membaca dan menanggapi emosi orang lain disebut kecerdasan emosional. [4] [5] Anda bisa meningkatkan kemampuan memahami emosi sendiri dan orang lain dengan mengembangkan kecerdasan emosional. [6]

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menganalisis Emosi Orang Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Secara universal, setiap orang memiliki 6 emosi: kebahagiaan, kegembiraan, kemarahan, ketakutan, kesedihan, dan kebencian. [7] [8] Keenam emosi tersebut dibagi dalam 2 kategori: emosi positif (kebahagiaan, kegembiraan) dan emosi negatif (kemarahan, ketakutan, kesedihan, kebencian). [9] Agar bisa mengenali emosi orang lain, Anda harus mengetahui tindakan dan perilaku yang berhubungan dengan setiap emosi tersebut. [10] misalnya:
    • Emosi positif (kebahagiaan, kegembiraan, simpati, kebaikan, rasa cinta, keberanian, keyakinan, inspirasi, kelegaan, dll.) bisa meredakan stres, memperbaiki suasana hati, meningkatkan kemampuan mengingat dan membangkitkan kesadaran. [11] [12]
    • Emosi negatif (kesedihan, ketakutan, kemarahan, kehinaan, kebencian, dll.) bisa memicu stres, membantu kita mengenali ancaman, dan mengatasi masalah yang menantang. [13] [14]
    • Dua bagian paling penting dari otak manusia yang bertanggung jawab mengungkapkan dan mengenali emosi adalah amigdala dan korteks prefrontal. Kerusakan pada salah satu bagian otak tersebut bisa mengganggu kemampuan membaca emosi. [15] [16]
  2. Orang-orang biasanya mengungkapkan emosi melalui mata dan/atau mulut. [17] Bagian wajah yang biasa digunakan untuk mengungkapkan emosi dipengaruhi oleh budaya. Contohnya, orang Jepang lebih sering memperhatikan mata, sedangkan orang Amerika biasanya mengenali emosi melalui bibir. [18] Saat membaca emosi, perhatikan wajah seseorang secara keseluruhan, jangan melihat matanya saja.
    • Berdirilah agak jauh saat berbicara dengan seseorang agar Anda bisa melihat wajahnya, tetapi teruslah berbicara seperti biasa. Jagalah jarak dengan orang ini kurang lebih 0,5-1 m. [19]
  3. Perhatikan juga nada suara sebagai cara kedua untuk mengungkapkan emosi. [20] Selain ekspresi wajah, orang-orang menggunakan suara untuk menunjukkan dan mengendalikan emosi. [21] [22] Akan tetapi, ada emosi yang tidak bisa terungkap melalui suara. Contohnya, orang-orang yang sedang dalam kondisi rileks, stres, bosan, puas, dan percaya diri bisa dengan mudah dikenali melalui suara. Ketakutan, keramahan, kebahagiaan, dan kesedihan biasanya lebih sulit diungkapkan melalui nada suara. [23]
    • Nada suara yang sama bisa mengungkapkan emosi yang berbeda. Contohnya, suara keras/kasar bisa diasosiasikan sebagai kemarahan atau kebencian, tetapi bisa juga menunjukkan rasa percaya diri atau ketertarikan.
    • Suara lembut sambil berbisik bisa dihubungkan dengan berbagai emosi, misalnya rasa rileks, kepuasan, keintiman, keakraban, kesedihan, dan kebosanan.
    • Suara pelan sambil mendengus (bernapas dengan suara keras saat berbicara) bisa dihubungkan dengan rasa takut, malu, dan cemas.
  4. Saat Anda melihat seseorang, apakah ia menunjukkan sikap bersahabat atau menarik diri? Emosi bisa muncul begitu saja tanpa Anda sadari. [24] Membuat penilaian terbaik dan mengikuti kata hati terkadang bisa menjadi cara terbaik dalam membaca emosi.
    • Kenali emosi orang lain dengan mencatat reaksi Anda sendiri. Seringkali, kita menjadi cerminan emosi seseorang melalui ekspresi wajah, nada suara, dan perilaku kita. [25]
    • Emosi mudah menular. [26] Emosi kita bisa dipengaruhi oleh orang lain. Perasaan orang lain bisa mengubah suasana hati dan perilaku kita. Inilah yang membuat Anda ikut tersenyum jika seseorang tersenyum kepada Anda! [27]
  5. Emosi bisa memengaruhi kesehatan secara positif dan negatif. [28] Jika ada teman atau anggota keluarga Anda yang sering merasa lelah, mungkin ia sedang stres atau depresi. [29]
    • Gejala gangguan mental dan depresi secara fisik antara lain: sakit kepala atau migrain, kurang berenergi, masalah lambung, nyeri punggung, perubahan pola makan, kecanduan alkohol, atau kecanduan narkoba. [30]
    • Gejala gangguan mental dan depresi secara mental dan emosional antara lain: kebingungan, perubahan suasana hati secara tiba-tiba dan ekstrem, menjauhkan diri dari teman-teman, tidak mampu menghadapi masalah sehari-hari, lebih sering marah, atau cenderung melakukan kekerasan. [31]
  6. Pelajari cara mengenali emosi orang lain dengan lebih menyadari emosi Anda sendiri. [32] Empat aspek kecerdasan emosional terdiri dari kemampuan: (1) memahami emosi Anda sendiri dan orang lain; (2) memanfaatkan emosi untuk memperbaiki pola pikir; (3) mengerti pentingnya emosi; dan (4) mengendalikan emosi. [33] Anda bisa meningkatkan kecerdasan emosi dengan beberapa cara berikut: [34] [35]
    • Simpan dahulu ponsel Anda dan jangan duduk di depan komputer sepanjang hari. Tingkatkan keterampilan sosial dan kemampuan membaca isyarat nonverbal saat mengobrol dengan bertatap muka. [36]
    • Jangan menghindari perasaan negatif atau tidak nyaman yang muncul dari dalam diri sendiri atau orang lain. Hal ini sangat penting dan bermanfaat. Jika muncul rasa sedih atau marah, tenangkan diri sambil mencari tahu apa sebabnya Anda merasa seperti ini. Setelah itu, berusahalah menghilangkan emosi negatif tersebut dengan memunculkan tiga emosi positif.
    • Perhatikan apa yang terjadi di tubuh Anda. Rasa nyeri di perut mungkin karena Anda sedang stres atau jantung berdebar-debar mungkin karena Anda merasa tertarik atau gembira.
    • Buatlah jurnal atau catatlah pikiran dan perasaan Anda. Beberapa kali seminggu, sediakan waktu untuk mencatat apa yang sedang Anda lakukan dan rasakan. Tulis juga berapa lama Anda tidur tadi malam atau apa menu sarapan Anda pagi ini.
    • Mintalah teman atau orang terdekat untuk membaca emosi Anda. Adakalanya, orang lain lebih mengenal siapa kita ketimbang diri sendiri. Jawaban mereka bisa membuat kita terkejut dan tercerahkan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengartikan Ekspresi Wajah

PDF download Unduh PDF
  1. Apa yang kita rasakan bisa terungkap melalui mata dan wajah kita. [37] Anda akan lebih mudah membaca emosi dengan belajar mengenali hubungan antara ekspresi wajah dan emosi tertentu.
    • Jangan sampai tertipu! Orang-orang bisa memanipulasi ekspresi wajah mereka agar terlihat bahagia saat sedang marah atau sedih. Para aktor mampu melakukan hal ini dengan sangat meyakinkan. Carilah petunjuk lain untuk mengetahui perasaan mereka yang sebenarnya. Perhatikan juga bahasa tubuh atau nada suara mereka. Melalui kontak mata, Anda bisa mengenali emosi yang berbeda melalui tatapan “dingin” yang tajam dan senyum “hangat”.
  2. Tersenyum tulus membutuhkan lebih banyak otot ketimbang senyum yang palsu atau dipaksakan. Saat tersenyum tulus, ujung bibir dan pipi seharusnya ikut naik. Jika otot-otot di sekitar mata terlihat mengencang dan terbentuk “kaki burung gagak” (sekumpulan kerut kecil di sudut luar mata), ini adalah indikator dari senyum yang tulus.
  3. Walaupun hal ini terkesan mudah, orang-orang akan berusaha mengendalikan atau menutupi emosi yang sebenarnya dengan tersenyum saat sedang sedih. Emosi yang sebenarnya dan muncul secara spontan biasanya sulit ditutupi. [38] Kesedihan sering dihubungkan dengan wajah cemberut (menurunkan ujung bibir) dan ujung alis bagian dalam naik (dekat hidung). Petunjuk lainnya adalah kelopak mata yang terlihat sayu karena menutupi sebagian bola mata.
  4. Kemarahan dan kebencian sering dikaitkan satu sama lain dan membentuk ekspresi wajah yang sama. [39] Orang-orang cenderung mengerutkan hidung jika merasa benci, marah, atau kesal.
    • Kemarahan dan kekecewaan biasanya ditujukan kepada seseorang atau hal tertentu. [40] Saat marah, kita sering menarik alis ke bawah, merapatkan bibir (menutup mulut rapat-rapat dan menarik masuk ujung bibir), dan membuka mata lebar-lebar (melotot).
    • Berlawanan dengan kemarahan, mengungkapkan rasa tidak suka, benci, atau meremehkan seseorang/hal tertentu biasanya ditunjukkan oleh naiknya bibir atas dan bibir bawah yang lemas. [41] Kita juga cenderung menarik alis ke bawah, tetapi tidak sampai terlalu turun seperti sedang marah.
  5. Walaupun ketakutan bisa dianggap sebagai emosi negatif dan rasa gembira sebagai emosi positif, keduanya akan mengaktifkan sistem saraf simpatik dan memicu reaksi “serang atau lari”. [42] Saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, entah baik atau buruk, hal ini akan menstimulasi bagian otak tertentu yang tidak bisa kita kendalikan. Jika kondisi ini terjadi, biasanya kita akan menaikkan alis dan kelopak mata agar mata kita terbuka lebih lebar. [43]
    • Saat merasa takut, biasanya kita menarik alis ke dalam (mendekati hidung), bola mata mengalami dilasi (membesar) agar cahaya bisa lebih banyak masuk, dan mulut terbuka. Otot-otot wajah juga akan ikut mengencang, terutama di daerah mulut dan pipi.
    • Saat gembira, kita cenderung melengkungkan alis dan menurunkan rahang bawah. Mulut terbuka dan otot di daerah mulut menjadi rileks dan lemas. [44]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Membaca Emosi dengan Cara Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Selain melalui ekspresi wajah dan nada suara, manusia juga mengungkapkan emosi dengan cara lain. [45] Walaupun petunjuk nonverbal belum tentu benar, Anda bisa membaca emosi dengan tepat jika mampu mempelajari hal ini dengan baik. [46] Petunjuk nonverbal yang mengungkapkan emosi dengan baik adalah gerakan tubuh, postur, dan kontak mata. Perhatikan baik-baik apakah seseorang terlihat bersemangat dan banyak berjalan atau hanya diam saja dan terlihat tegang. Selain itu, amati juga apakah ia berdiri tegak dan melakukan kontak mata, membungkuk, mempermainkan jari-jari tangan, atau menyilangkan lengan.
    • Banyak berjalan dan berdiri tegak menunjukkan keterbukaan dan rasa nyaman. Akan tetapi, kombinasi antara sangat banyak bergerak (misalnya mengayunkan lengan dengan bersemangat) dan suara keras bisa berarti kegembiraan atau kemarahan.
    • Membungkuk, diam, dan menyilangkan lengan adalah petunjuk bahwa seseorang sedang merasa tidak nyaman atau cemas. Jika seseorang tidak mau melakukan kontak mata dengan Anda, mungkin ia sedang kecewa atau merasa bersalah. [47]
    • Ingatlah bahwa budaya, kondisi sosial, dan kepribadian orang yang bersangkutan bisa memengaruhi cara ia mengungkapkan emosi melalui bahasa tubuh. [48] Dalam hal ini, ekspresi wajah dianggap lebih universal dan lebih bisa diandalkan. Contohnya, orang Italia cenderung menggerakkan tangan saat berbicara, tetapi di Jepang, cara ini dianggap tidak sopan. Di AS dan Eropa, melakukan kontak mata adalah sikap menghargai orang lain, tetapi dianggap sebagai perilaku yang kasar atau agresif dalam budaya Asia dan Afrika.
  2. Cara terbaik membaca dan mengartikan emosi adalah dengan berfokus pada seluruh tubuh selain wajah. [49] Postur dan gerakan tubuh bukan hanya mengungkapkan emosi, tetapi bisa juga menunjukkan intensitas emosi seseorang. [50] Emosi positif dan negatif memiliki rentang. Contohnya, emosi positif dimulai dari senang (rendah) sampai sangat gembira (tinggi) dan emosi negatif dimulai dari kesedihan (rendah) sampai kemarahan dengan kekerasan (tinggi).
  3. Kejadian yang tidak diinginkan, entah baik atau buruk, akan merangsang bagian otak tertentu tanpa bisa kita kendalikan. Hal ini akan berdampak secara fisik, misalnya bola mata membesar, napas lebih cepat, keringat berlebihan, dan detak jantung makin cepat. [55] [56] Anda bisa mengatakan bahwa seseorang sedang merasa gugup, stres, atau cemas dengan mencari tanda tertentu, misalnya telapak tangan atau ketiak berkeringat, kulit wajah menjadi merah, atau tangan gemetar.
    • Saat merasa kecewa atau stres, kaum pria cenderung menunjukkan sikap agresif, frustrasi, dan kemarahan. Sebaliknya, para wanita biasanya menjadi lebih banyak bicara atau mencari dukungan sosial. Tergantung pada kepribadian masing-masing, ada pria dan wanita yang cenderung menarik diri dan diam saat mengalami emosi negatif. [57]
  4. Adakalanya, cara terbaik membaca emosi adalah dengan langsung bertanya. Walaupun mungkin saja ia berbohong dengan mengatakan bahwa ia baik-baik saja, tidak ada salahnya bertanya. Anda juga bisa menggunakan jawabannya untuk mencari tahu emosinya dengan mengamati nada suara yang digabungkan dengan ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Berusahalah mencari petunjuk verbal tertentu yang bisa mengungkapkan perasaannya. [58] Contohnya, orang yang sedang bosan atau sedih akan berbicara lebih lambat dengan nada rendah. [59] Orang yang sedang gembira atau kecewa, akan berbicara lebih cepat dan nada suara yang lebih tinggi.
    • Ajaklah ia berbicara empat mata, alih-alih dalam kelompok. Seseorang yang didampingi teman baik atau orang terdekat biasanya lebih terbuka dan mau mengungkapkan emosi apa adanya. [60]
    Iklan

Tips

  • Cobalah memperhatikan seseorang yang Anda tahu sedang sedih, bahagia, gembira, atau merasakan emosi lainnya agar bisa mengenali seperti apa emosi tersebut. Setelah itu, mulailah membaca emosi orang lain.
  • Berlatihlah dengan menebak apa yang sedang dirasakan oleh orang-orang di sekeliling Anda. Jika menurut Anda seseorang terlihat bahagia, mintalah konfirmasi atas tebakan Anda dengan bertanya apakah ia sedang mengalami kejadian yang menyenangkan.
  • Mulailah berlatih dengan teman-teman atau anggota keluarga sebelum membaca emosi orang lain. Saat makan siang atau makan malam, cobalah berkeliling untuk mengajak orang lain mengobrol dan saling berbagi cerita tentang emosi.
  • Ajukan beberapa pertanyaan. Mulailah dengan pertanyaan biasa, misalnya “apa kabar” atau “apa kesibukan Anda kemarin”. Lanjutkan dengan menanyakan hal-hal pribadi, misalnya “bagaimana kabar (sebutkan nama anggota keluarga atau temannya)” atau “bagaimana hubungan Anda dengan (sebutkan nama kekasihnya)”. Perhatikan reaksinya dan berhentilah bertanya jika ia terlihat tidak nyaman.
Iklan

Peringatan

  • Ketahuilah bahwa seseorang mungkin ingin menyembunyikan emosinya dengan sengaja. Mungkin karena ia pernah mengalami kekerasan mental/emosional atau sedang menghadapi masalah berat dalam kehidupannya. Jadilah teman yang baik dengan menghargai keputusannya untuk menyembunyikan emosi.
  • Jika ingin mencoba membaca emosi seseorang yang sama sekali belum Anda kenal, jangan menatapnya atau bersikap tidak sopan.
  • Membaca emosi bukanlah ilmu pasti. Ketahuilah bahwa seseorang bisa mengungkapkan emosi dengan berbagai cara dan jangan langsung menarik kesimpulan tentang perasaannya.
  • Jangan bersikap serba tahu dan membuat orang lain terusik karena ingin tahu emosinya. Hargailah privasi orang lain jika ia enggan berbagi.
Iklan
  1. https://www.psychologytoday.com/blog/insight-therapy/201010/action-creates-emotion
  2. http://teenshealth.org/teen/your_mind/emotions/power-positive.html
  3. http://www.ijdesign.org/ojs/index.php/IJDesign/article/view/1190/459
  4. http://www.huffingtonpost.com/dr-cynthia-thaik/too-much-negative-and-positive-emotion-can-damage-the-heart_b_4988028.html
  5. http://www.scientificamerican.com/article/negative-emotions-key-well-being/
  6. http://www.albany.edu/faculty/cafrye/apsy601/ch10emote.html
  7. http://www.loc.gov/loc/brain/emotion/Davidson.html
  8. http://www.nbb.cornell.edu/neurobio/land/oldstudentprojects/cs490-95to96/hjkim/emotions.html
  9. http://www.sciencedaily.com/releases/2007/04/070404162321.htm
  10. http://www.mhhe.com/cls/psy/ch15/intdis.mhtml
  11. http://www.sciencedaily.com/releases/2010/11/101108072502.htm
  12. http://www.cs.columbia.edu/~julia/papers/gobl03.pdf
  13. http://www.scholarpedia.org/article/Speech_emotion_analysis
  14. http://www.cs.columbia.edu/~julia/papers/gobl03.pdf
  15. http://education.jhu.edu/PD/newhorizons/Neurosciences/articles/unconscious/
  16. http://pss.sagepub.com/content/11/1/86.abstract
  17. https://www.psychologytoday.com/blog/cant-buy-happiness/201204/why-are-emotions-contagious
  18. https://www.psychologytoday.com/blog/insight-therapy/201010/action-creates-emotion
  19. http://www.takingcharge.csh.umn.edu/enhance-your-wellbeing/health/thoughts-emotions/how-do-thoughts-emotions-impact-health
  20. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/07/26/mood-over-matter-how-emotions-can-affect-your-health/
  21. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mental-illness/basics/symptoms/con-20033813
  22. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/07/26/mood-over-matter-how-emotions-can-affect-your-health/
  23. https://www.psychologytoday.com/blog/your-mind-your-body/201201/10-ways-enhance-your-emotional-intelligence
  24. http://www.unh.edu/emotional_intelligence/ei%20What%20is%20EI/ei%20fourbranch.htm
  25. https://www.psychologytoday.com/blog/your-mind-your-body/201201/10-ways-enhance-your-emotional-intelligence
  26. http://www.forbes.com/sites/travisbradberry/2014/01/09/emotional-intelligence/
  27. http://newsroom.ucla.edu/releases/in-our-digital-world-are-young-people-losing-the-ability-to-read-emotions
  28. http://www.humintell.com/2010/06/the-seven-basic-emotions-do-you-know-them/
  29. http://www.apa.org/science/about/psa/2011/05/facial-expressions.aspx
  30. http://www.gla.ac.uk/news/headline_306019_en.html
  31. http://www.apa.org/topics/anger/
  32. http://www.nbb.cornell.edu/neurobio/land/oldstudentprojects/cs490-95to96/hjkim/emotions.html
  33. http://www.sciencedaily.com/articles/s/sympathetic_nervous_system.htm
  34. http://www.gla.ac.uk/news/headline_306019_en.html
  35. http://www.humintell.com/2010/06/the-seven-basic-emotions-do-you-know-them/
  36. http://www.helpguide.org/articles/relationships/nonverbal-communication.htm
  37. http://center-for-nonverbal-studies.org/emotionq.htm
  38. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201206/the-ultimate-guide-body-language
  39. http://www.nacada.ksu.edu/Resources/Clearinghouse/View-Articles/body-speaks.aspx
  40. http://healthland.time.com/2012/11/30/to-really-read-emotions-look-at-body-language-not-facial-expressions/
  41. http://eclub.unige.ch/system/files/biblio/Dael,%20Mortillaro%20%26%20Scherer%202012%20-%20Emotion%20Expression%20in%20Body%20Action%20and%20Posture.pdf
  42. http://eclub.unige.ch/system/files/biblio/Dael,%20Mortillaro%20%26%20Scherer%202012%20-%20Emotion%20Expression%20in%20Body%20Action%20and%20Posture.pdf
  43. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201206/the-ultimate-guide-body-language
  44. http://eclub.unige.ch/system/files/biblio/Dael,%20Mortillaro%20%26%20Scherer%202012%20-%20Emotion%20Expression%20in%20Body%20Action%20and%20Posture.pdf
  45. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201206/the-ultimate-guide-body-language
  46. http://www.sciencedaily.com/articles/s/sympathetic_nervous_system.htm
  47. http://www.health.harvard.edu/staying-healthy/understanding-the-stress-response
  48. http://www.huffingtonpost.com/2012/03/14/men-stress-response-fight-or-flight-women-tend-and-befriend-sry-gene_n_1345075.html
  49. http://www.scholarpedia.org/article/Speech_emotion_analysis
  50. http://www.pyoudeyer.com/emotionsIJHCS.pdf
  51. http://link.springer.com/article/10.1023%2FA%3A1014479919684

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 22.235 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan