PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Hidrometer adalah alat ukur berbentuk tabung kaca tebal yang dipakai untuk mengukur kepadatan cairan. Berdasarkan prinsip kerja hidrometer, memasukkan objek solid ke dalam cairan akan membuat objek tersebut mengambang dengan gaya yang sama seperti bobot cairan yang diukur. Hal ini berarti bahwa objek yang dicelupkan akan tenggelam lebih dalam ketika hidrometer dimasukkan ke dalam cairan yang tidak terlalu padat. Para pembuat minuman keras memakai hidrometer untuk memantau proses fermentasi bir atau minuman lainnya karena kepadatan cairan akan berkurang saat ragi mengubah gula menjadi alkohol.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Membaca Hasil Pengukuran

PDF download Unduh PDF
  1. Fungsi hidrometer adalah untuk mengukur kepadatan cairan, tetapi cairan akan memuai dan berkontraksi akibat perubahan temperatur. Supaya mendapat hasil yang akurat, Anda harus melakukan pengetesan sesuai temperatur yang direkomendasikan untuk hidrometer yang digunakan. Temperatur tersebut biasanya tertera pada label hidrometer atau instruksi penggunaan di kemasannya.
    • Sebagian besar hidrometer rumah dikalibrasi pada suhu 15–15,6°C, sedangkan sebagian besar hidrometer laboratorium dikalibrasi untuk temperatur 20°C.
    • Hidrometer bisa kehilangan akurasinya seiring waktu. Jika Anda memakai alat yang sudah tua, Anda mungkin perlu mengetesnya terlebih dahulu .
  2. Jika hasilnya ternyata berbeda sekitar satu atau dua derajat dari temperatur bawaannya, tulis hasil pengukuran tersebut. Pengukuran yang Anda lakukan akan meleset, tetapi Anda dapat memperbaikinya memakai bagan temperatur yang disertakan di akhir artikel ini.
    • Jika Anda melakukan pengetesan hidrometer rumah untuk memproduksi minuman, jangan mengontaminasinya dengan termometer yang tidak steril. Pakailah termometer berperekat yang dapat ditempelkan ke bagian sisi wadah pembuatan minuman, atau lakukan pengukuran dengan sampel alih-alih mencelupkannya langsung ke wadah utama.
  3. Pakailah stoples transparan atau cangkir yang cukup besar agar hidrometer bisa mengapung tanpa mengenai sisi-sisi atau dasar wadah. Masukkkan cairan sampel ke dalam wadah ini.
    • Saat melakukan fermentasi minuman, tes minuman tersebut setelah tanda-tanda fermentasi sudah hilang, tetapi ragi belum dimasukkan. Ambil sampel dengan cedok steril, sendok anggur, atau baster . [1]
    • Jika Anda membutuhkan hasil pengukuran yang sangat presisi, bilas wadah dengan sedikit cairan yang hendak dites sebelum memasukkan seluruh sampel.
  4. Pastikan hidrometer berada dalam kondisi kering, lalu celupkan ke dalam cairan di titik yang pas agar bisa mengambang secara natural. Pastikan bola hidrometer tidak menyentuh sisi-sisi atau bagian dasar wadah ketika sudah mengambang.
  5. Cara ini akan menghilangkan gelembung air yang menempel di alat tersebut dan bisa mengganggu akurasi pengukuran. Tunggulah sampai hidrometer dan cairan berhenti bergerak, serta pastikan seluruh gelembung sudah hilang.
  6. Permukaan cairan mungkin menempel pada hidrometer dan wadah penampungnya sehingga membentuk sebuah lekukan yang disebut sebagai “meniskus”. Carilah tanda pengukura pada hidrometer yang menunjukkan titik terendah di permukaan cairan. Jangan membaca tanda ukur di hidrometer yang bersentuhan langsung dengan cairan. [2]
  7. Skala paling umum pada hidrometer adalah “gravitasi spesifik”. Ini adalah rasio yang menunjukkan kepadatan cairan terhadap kepadatan air. Air murni memiliki hasil pengukuran 1,000. Hasil pengukuran yang lebih tinggi menandakan bahwa sebuah cairan lebih padat (lebih berat) daripada air, sedangkan hasil yang lebih rendah menunjukkan bahwa sebuah cairan lebih ringan.
    • Gravitasi spesifik untuk pembuatan minuman keras (sering disebut sebagai gravitasi orisinal atau OG oleh para pembuat minuman) sangat bervariasi. Makin banyak kandungan gula dalam racikan minuman, makin tinggi OG-nya dan makin besar kadar alkohol yang dihasilkan. Kebanyakan OG untuk pembuatan bir ada di rentang 1,030 sampai 1,070, tetapi angka tersebut bisa saja jauh lebih tinggi. [3]
  8. Hidrometer Anda mungkin menggunakan salah satu skala yang disebutkan atau Anda mungkin perlu mengonversi hasil pengukuran ke skala tersebut untuk mengikuti racikan tertentu. Inilah cara untuk mengukur kepadatan cairan dengan ketiga unit pengukuran tersebut:
    • Skala Plato mengukur persentase sukrosa dalam racikan minuman. Dengan kata lain, 10 derajat pada skala ini menunjukkan bahwa sebuah racikan minuman mengandung 10% sukrosa secara total. Kalikan hasil pengukuran skala Plato dengan 0,004 dan tambahkan 1 untuk mendapat nilai dalam skala gravitasi spesifik yang dapat dipakai keperluan produksi minuman berfermentasi di rumah. Sebagai contoh, racikan minuman dengan kadar 10 derajat Plato memiliki gravitas spesifik sebesar 10 x 0,004 + 1 = 1,040 (makin jauh hasil yang Anda dapat dari pengukuran ini, makin berkurang akurasi konversinya. [4] )
    • Skala Balling dan Brix mengukur konsentrasi gula dalam cairan, tetapi kedua unit ini cukup mirip dengan skala Plato sehingga bisa digunakan secara bergantian untuk keperluan pengolahan minuman. Produsen minuman komersial memakai formula konversi yang lebih spesifik, serta melakukan tes sendiri untuk mengalibrasi skala Brix berdasarkan beragam faktor. [5]
  9. Di akhir proses peracikan minuman, periksa sampel tambahan setiap hari dengan hidrometer. Jika pembacaannya sama selama dua hari berturut-turut, hal ini menunjukkan bahwa gula sudah tidak dikonversi menjadi alkohol dan proses fermentasi sudah selesai. Hasil pembacaan di titik ini menghasilkan "gravitasi final" atau "FG". Target FG tergantung dari racikan yang Anda buat. Terkadang, target tersebut juga bergantung pada bahan-bahan tambahan yang bisa memengaruhi pembacaan hidrometer.
    • Dengan beberapa pengecualian, sebagian besar bir mengandung FG di kisaran 1,007 sampai 1,015. [6]
    • Pembuat minuman di rumah jarang mendapat hasil yang persis dengan FG resep yang dipakai, terutama pada beberapa percobaan pertama. Menghasilkan rasa bir yang nikmat jauh lebih penting. Buatlah catatan dan teruslah mempelajari prosesnya untuk mendapat hasil yang lebih konsisten.
  10. Perbedaan antara gravitasi orisinal dan gravitasi final dapat memberikan kisaran gula yang terkonversi menjadi alkohol. Penggunaan rumus 132,715 x (OG - FG) adalah cara mudah untuk mengonversi angka yang didapat ke satuan alkohol per volume (ABV). Ingat, hasil perhitungan ini adalah estimasi kasar dan lebih akurat untuk bir dengan gravitasi final di angka 1,010. [7]
    • Sebagai contoh, jika OG yang didapat adalah 1,041 dan FG-nya adalah 1,011, perhitungan ABV yang Anda dapat adalah 132,715 x (1.041 – 1.011) = 3,98%.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Mengetes Hidrometer

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk mengukur akurasi hidrometer, pakailah air suling atau air osmosis sungsang. Jika Anda memakai air keran atau air botolan yang belum dimurnikan untuk membuat racikan minuman, Anda bisa memakainya untuk melakukan pengetesan. Kandungan mineral pada air yang belum dimurnikan akan mengubah hasil pengukuran, tetapi hal ini dapat membantu Anda menyesuaikan hasil pembacaan dengan jenis air yang dipakai dalam proses peracikan minuman.
  2. Temperatur kalibrasi hidrometer biasanya tertera pada label alat tersebut atau di kemasannya.
  3. Celupkan hidrometer ke dalam air, putar perlahan untuk menghilangkan gelembung air di dalamnya, lalu tunggu sampai berhenti. Hidrometer yang sudah dikalibrasi dengan baik akan menunjukkan angka 1,000 saat dimasukkan ke air murni.
    • Hidrometer yang memakai skala Plato atau Balling akan menunjukkan hasil pembacaan 0,00º.
    • Lihat instruksi di atas untuk mendapat panduan lengkap seputar cara memakai hidrometer.
  4. Jika Anda mendapat hasil pembacaan selain 1,000, hidrometer tersebut tidak akurat (atau air terkontaminasi mineral tertentu). Tuliskan jumlah yang perlu Anda tambahkan atau kurangi untuk mengoreksi hasil pembacaan yang salah. [8]
    • Sebagai contoh, jika hidrometer menunjukkan hasil 0,999 saat mengukur air murni, tambahkan 0,001 ke seluruh hasil pengukuran Anda.
    • Sebagai contoh lainnya, jika hidrometer menunjukkan hasil 1,003 saat mengukur air keran, kurangi 0,003 dari seluruh hasil pengukuran air yang dipakai untuk membuat racikan minuman. Tes hidrometer sekali lagi jika Anda mengubah sumber air.
  5. Jika hasil pengukuran hidrometer meleset jauh, sebaiknya belilah alat baru. Akurasi alat lama akan berkurang seiring waktu, tetapi peracik minuman nonkomersial bisa memakai beberapa trik untuk memperbaikinya: [9]
    • Jika hasil pengukurannya terlalu rendah, tempelkan selotip, cat kuku, atau material lain untuk menambah berat alat sampai hasil pengukurannya benar.
    • Jika hasil pengukuran terlalu tinggi, haluskan pinggiran alat untuk mengurangi bobotnya. Lindungi area yang kasar dengan cat kuku untuk mengamankannya dari debu kaca atau pinggiran yang tajam.
    Iklan

Penyesuaian Temperatur

  • Sesuaikan temperatur pada hidrometer standar. Jika hidrometer Anda dikalibrasi di temperatur 15,6ºC, pakailah bagan berikut ini saat mengukur temperatur yang berbeda. Carilah temperatur cairan di kolom 1 atau 2, lalu tambahan angka dari baris kolom 3 sesuai gravitasi spesifiknya: [10]

Tips

  • Peracik minuman biasanya menyebutkan pembacaan gravitasi spesifik dalam 2 digit. Sebagai contoh, hasil pembacaan 1,072 kerap disebut “sepuluh - tujuh puluh dua”.
  • Peracik minuman komersial melakukan pengukuran kepadatan secara rutin selama proses pembuatan minuman, serta menyimpan catatan secara mendetail untuk mencari inkonsistensi atau mencatat hasil peracikan dari beberapa metode yang berbeda. [11] Meski demikian, ada risiko kontaminasi tiap kali Anda membuka penutup wadah. Saat meracik minuman di rumah, sebaiknya jangan terlalu sering mengecek bir yang sedang diolah. [12]
Iklan

Peringatan

  • Jangan pernah memasukkan kembali sampel bir ke dalam wadah fermentasi setelah dites karena dapat mengontaminasi seluruh isi wadah tersebut. Cicipi rasa bir buatan Anda, lalu buang sampel tersebut.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.819 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan