Unduh PDF Unduh PDF

Secara teoretis, Anda tentu tahu bahwa perilaku berselingkuh mampu menghancurkan kepercayaan pasangan, apa pun alasannya. Sayangnya, banyak orang yang tetap melakukannya, sekalipun teori tersebut sudah mereka pahami di luar kepala. Anda salah satunya? Jika status Anda sudah menikah, sejatinya perselingkuhan tidak harus menjadi akhir dari ikatan pernikahan tersebut, sejauh pihak yang berselingkuh mau berusaha sekeras mungkin untuk mengembalikan kepercayaan pasangannya, serumit dan selama apa pun prosesnya. Langkah pertama yang tentu saja harus Anda lakukan adalah mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan tulus kepada pasangan. Setelah itu, berusahalah untuk menjadi sosok yang berperilaku jujur dan terbuka, serta selalu bisa diandalkan oleh pasangan. Jika perlu, ikuti proses terapi bersama pasangan untuk memahami akar perselingkuhan dan memperbaiki keretakan rumah tangga yang telanjur terjadi.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyikapi Dampak Perselingkuhan Segera

Unduh PDF
  1. Sesaat setelah, atau (sebaiknya) sebelum, perselingkuhan Anda diketahui oleh pasangan, akhiri hubungan Anda dengan pasangan selingkuh! Tegaskan bahwa hubungan Anda berdua telah berakhir, dan putuskan segala bentuk kontak dengannya, jika memungkinkan. Kemudian, sampaikan pula kepada pasangan bahwa perselingkuhan tersebut sudah Anda akhiri atau tegaskan kepadanya bahwa Anda berencana melakukannya dalam waktu dekat. [1]
    • Idealnya, Anda harus mengakhiri perselingkuhan dan mengakuinya kepada pasangan, sebelum dia memergokinya. Menunggu pasangan memergoki Anda dan melakukan konfrontasi terlebih dahulu hanya akan membuat hubungan Anda berdua makin sulit untuk diperbaiki.
  2. Jangan mencoba berbohong, membengkokkan kebenaran, atau bahkan membenarkan perbuatan Anda! Alih-alih, jelaskan peristiwa yang terjadi dengan singkat dan jelas kepada pasangan, lalu akuilah bahwa satu-satunya pihak yang harus mempertanggungjawabkan pilihan tersebut adalah diri Anda sendiri. [2]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku selingkuh dengan temanku, Susan, selama 6 bulan terakhir. Selama ini, kalau aku bilang harus pulang malam karena rapat di kantor, sebetulnya kami ketemuan sepulang kantor dan aku bohong ke kamu.”
    • Jangan menyalahkan pasangan sah atau pasangan selingkuh Anda mengenai peristiwa yang terjadi. Meski Anda merasa memiliki alasan yang sahih untuk berselingkuh, tetaplah menunjukkan bahwa Andalah satu-satunya pihak yang mampu mengontrol perilaku tersebut.
  3. Mintalah maaf dengan tulus kepada pasangan. Setelah mengakui perselingkuhan Anda, segera ucapkan permintaan maaf yang tulus dan tidak berbasa-basi. Dengan kata lain, jangan menyelipkan alasan atau pembelaan diri di dalamnya. Alih-alih, cukup sampaikan permintaan maaf Anda atas peristiwa yang terjadi dengan tegas dan lugas seperti, “Maaf, ya. Kalau kamu mau memaafkanku, aku berjanji nggak akan mengulanginya lagi!”. [3]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Maafkan perbuatanku, ya. Aku betul-betul merasa bersalah karena sudah menyakiti kamu dan merusak hubungan kita. Sekarang, aku cuma kepingin kamu tahu bahwa aku benar-benar sayang sama kamu dan bersedia melakukan apa pun untuk memperbaiki pernikahan kita.”
    • Jangan menambahkan informasi untuk menjustifikasi perbuatan Anda, atau bahkan untuk memindahkan kesalahan ke bahu pasangan seperti, “Iya, aku minta maaf. Tapi , aku juga nggak akan selingkuh kalau kamu bisa meluangkan lebih banyak waktu untukku.”
    • Kemungkinan, Anda perlu meminta maaf berkali-kali atas peristiwa yang telah terjadi. Meski merasa frustrasi, hindari dorongan untuk berkata, “Astaga, aku kan sudah meminta maaf berkali-kali!”

    Tip: Permintaan maaf yang tulus harus diawali dengan kalimat, “Maaf ya, aku…” bukan “Maaf ya, kamu…” atau “Maaf ya, tapi …”

  4. Kemungkinan besar, pasangan telah memendam ribuan hal untuk disampaikan terkait peristiwa yang terjadi, dan sebagian besar di antaranya mungkin tidak akan nyaman untuk Anda dengar. Meski demikian, tetaplah mendengarkannya dengan sabar dan tenang, tanpa berusaha menyela atau membela diri. [4]
    • Biarkan pasangan tahu bahwa Anda mendengarkan kata-katanya. Caranya, lakukan kontak mata di sepanjang percakapan, anggukkan kepala Anda sesekali, dan utarakan ekspresi verbal untuk menanggapi kata-katanya seperti, “Oke,” atau “Oh.”
    • Cobalah mengulangi kata-katanya dengan bahasa Anda sendiri untuk menunjukkan bahwa Anda memang mendengarkan dan memahami ucapannya. Misalnya, Anda bisa berkata, “Oke, jadi kamu bukan cuma marah karena aku berselingkuh, tetapi juga karena kamu nggak cukup peka untuk menyadarinya sejak awal, ya?”
  5. Kemungkinan, pasangan akan merasa marah, sedih, takut, jijik, atau bahkan bersalah pascaperselingkuhan. Sekalipun reaksinya membuat Anda kesal atau terlihat berlebihan di mata Anda, tetaplah mengakuinya tanpa mencoba menghakimi, meremehkan, apalagi mengabaikannya. [5]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku paham kok , kenapa kamu sebegitu marahnya sama aku.”
    • Jangan mengucapkan kalimat seperti, “Aku tahu ini menyebalkan, tapi kamu harus mencoba tenang, dong ,” atau “Ya ampun, aku cuma mencium dia beberapa kali. Jangan dibesar-besarkan, deh .”
    • Kemungkinan, emosi Anda terkait situasi yang terjadi pun masih sulit untuk ditata, dan hal tersebut sangatlah wajar. Oleh karena itu, izinkan diri Anda untuk merasa marah, sedih, frustrasi, bersalah, atau kesal tanpa menghakimi diri sendiri. Pada saat yang bersamaan, sadarilah bahwa emosi pasangan pun mungkin sedang tidak cukup stabil untuk membantu Anda mengelola perasaan yang muncul.
    KIAT PAKAR

    Elvina Lui, MFT

    Terapis Perkawinan dan Keluarga
    43888
    Elvina Lui, MFT
    Terapis Perkawinan dan Keluarga

    Bersabarlah dan tunjukkan rasa bersalah Anda. Ketika disesaki oleh rasa sakit hati yang mendalam, emosi pasangan mungkin akan terus-menerus berganti dari marah, sedih, hingga terlihat mati rasa. Namun, selalu ingat bahwa meski telah menyakitinya, Anda juga memiliki kekuatan untuk membantunya pulih dengan lebih cepat melalui curahan kasih sayang dan kesabaran yang tiada batasnya. Oleh karena itu, bersabarlah dan selalu dukung pasangan agar proses pemulihan dirinya dapat segera dimulai.

  6. Setelah mengetahui ketidakjujuran Anda, kemungkinan besar pasangan akan mengajukan berbagai macam pertanyaan. Meski pertanyaan-pertanyaan tersebut terdengar menyakitkan atau berlebihan di telinga Anda, tetaplah menjawabnya sejujur mungkin. Bersiaplah pula untuk menjawab pertanyaan yang sama berkali-kali, terutama karena mengulang pertanyaan adalah reaksi yang normal setelah seseorang mengalami pengkhianatan kepercayaan besar-besaran. [6]
    • Pasangan mungkin akan meminta informasi mendetail terkait perselingkuhan Anda, seperti kapan perselingkuhan itu dimulai, di mana perselingkuhan biasanya dilakukan, mengapa Anda melakukannya, dan seberapa sering Anda berselingkuh darinya. Kemungkinan, dia juga akan menggali informasi mengenai perasaan Anda terhadapnya, seperti dengan bertanya, “Kamu sayang nggak sih , sama aku?” atau “Menurutmu dia lebih menarik daripada aku?” Kemungkinan lainnya, pasangan juga akan terus-menerus menggali informasi mengenai ada atau tidaknya pasangan selingkuh yang lain atau informasi lain yang Anda sembunyikan darinya.
    • Jawab pertanyaan pasangan, tetapi tidak perlu merasa harus menjelaskan segala sesuatunya secara mendetail. Misalnya, Anda bisa berkata, “Iya, kami sudah berhubungan seks beberapa kali,” tetapi tidak perlu merasa harus membeberkan detailnya sebelum ditanya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Melanjutkan Hidup Setelah Perselingkuhan Terjadi

Unduh PDF
  1. Memulihkan diri pascaperselingkuhan memang tidak mudah, dan setiap orang memiliki tempo masing-masing untuk memproses emosi negatif yang muncul. Oleh karena itu, jangan memaksa pasangan untuk memberikan kata maaf atau melanjutkan hidup sebelum dia merasa benar-benar siap. Bersabarlah selagi pasangan berusaha memproses perasaannya dan menyusun kembali kepingan-kepingan rasa percaya yang sempat hancur. [7]
    • Akuilah bahwa tidak semua pernikahan dapat benar-benar pulih setelah diwarnai oleh perselingkuhan. Artinya, pasangan pun mungkin tidak akan bisa memaafkan atau kembali memercayai Anda setelahnya!
  2. Meski kesalahan Anda tidak serta-merta lenyap dan terlupakan setelahnya, setidaknya pasangan dapat melihat niat baik dan keseriusan Anda untuk memperbaiki hubungan pernikahan Anda berdua. [8]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Selama ini aku memang kurang memberikan kontribusi ya, di rumah. Gimana kalau mulai sekarang, aku yang mencuci baju dan piring?”
  3. Untuk mengembalikan kepercayaan pasangan, tunjukkan bahwa Anda memang bisa dipercaya. Caranya, pastikan pasangan selalu mengetahui aktivitas yang sedang Anda lakukan berikut waktu, lokasi, dan nama orang-orang yang beraktivitas bersama Anda. Selain itu, jawab dengan jujur seluruh pertanyaan pasangan, dan cobalah mengantisipasi kekhawatirannya dengan memberikan informasi sebelum ditanya. [9]
    • Jika pasangan ingin mengecek surel, pesan teks, atau riwayat telepon di ponsel Anda, jangan ragu mengizinkannya. Sekalipun perilakunya tersebut terasa seperti bentuk pelanggaran privasi, mengizinkan pasangan untuk mengakses hal-hal tersebut ampuh memperbaiki kredibilitas Anda setelah berselingkuh.
    • Segera beri tahu pasangan jika untuk alasan apa pun, Anda harus kembali berhubungan dengan pasangan selingkuh di masa lalu. Misalnya, Anda bisa berkata, “Tadi aku ketemu Cassandra di kedai kopi. Dia menyapaku, jadi aku juga menyapanya, tapi kami nggak mengobrol kok , setelah itu.”
  4. Jika Anda sudah berjanji untuk melakukan sesuatu (atau tidak melakukan sesuatu), jangan melanggarnya. Jika pelanggaran komitmen harus terjadi untuk alasan apa pun, jangan lupa menginformasikannya kepada pasangan dan menyertakan alasannya. [10]
    • Misalnya, jika Anda berjanji akan pulang ke rumah pada jam tertentu di malam hari, penuhi janji tersebut! Jika ada hal penting yang menyulitkan Anda untuk memenuhi komitmen tersebut, segeralah menghubungi pasangan dan menjelaskan situasi yang terjadi. Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku sudah di jalan pulang, nih , tapi ban mobilku pecah. Nanti aku tunjukkan bon pembayaran bengkelnya setelah sampai di rumah, ya.”
  5. Diskusikan ekspektasi pasangan dan komitmen yang bisa Anda wujudkan di kemudian hari. Secara khusus, bekerjalah bersama pasangan untuk menyusun daftar berisi hal-hal yang bisa meningkatkan rasa amannya di dalam hubungan, dan lakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan daftar tersebut berhasil Anda penuhi dan kebutuhannya tidak lagi terabaikan. [11]
    • Misalnya, Anda dan pasangan bisa bersepakat untuk mengecek ponsel satu sama lain pada waktu-waktu tertentu.
  6. Kemungkinan besar, pasangan akan merasa sangat tidak aman setelah dikhianati. Oleh karena itu, jika dia mengutarakan kekhawatiran atau kecemasannya terhadap suatu hal, berusahalah semampu Anda untuk menawarkan rasa aman dan melakukan langkah yang nyata untuk meredakannya. Jangan pernah meremehkan atau mengabaikan kekhawatiran pasangan, sekalipun kekhawatirannya tersebut terasa konyol atau berlebihan bagi Anda.
    • Misalnya, jika pasangan khawatir Anda terjangkit penyakit menular seksual dari orang lain, periksakan diri ke dokter dan sampaikan hasilnya kepada pasangan, sekalipun kekhawatirannya tersebut mungkin terdengar mengada-ada di telinga Anda.
  7. Faktanya, pasangan dapat lebih mudah memercayai Anda jika Anda tidak lagi bersikap defensif di hadapannya, dan mengizinkannya untuk melihat jati diri Anda yang sesungguhnya. Oleh karena itu, jangan ragu menceritakan seluruh pemikiran, ketakutan, harapan, kekuatan, dan kelemahan Anda kepada pasangan untuk memperdalam hubungan Anda berdua, pun memudahkan Anda berdua untuk memenuhi kebutuhan emosional satu sama lain. [12]
    • Ingat, menunjukkan ketidakberdayaan tidak lantas menjadikan Anda orang yang lemah! Bahkan, sesungguhnya diperlukan kekuatan dan keberanian yang luar biasa besar untuk membuka diri dan menunjukkan ketidakberdayaan Anda kepada orang lain, lho !
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencari Bantuan Ahli

Unduh PDF
  1. Lakukan konseling pernikahan dengan kesediaan pasangan. Selagi berusaha memperbaiki kepercayaan yang runtuh di dalam hubungan bersama pasangan, tidak ada salahnya meminta bantuan dari konselor atau terapis pernikahan ahli untuk mempermudah prosesnya. Jika ingin, Anda bisa meminta rekomendasi terapis kepada dokter atau mencarinya di internet. [13]
    • Konselor atau terapis ahli dapat membantu Anda berdua untuk mengelola emosi yang muncul secara lebih sehat dan produktif. Selain itu, mereka pun dapat membantu Anda berdua untuk mengenali akar masalah yang memicu terjadinya perselingkuhan.
  2. Terlepas dari kesediaan pasangan untuk mengikuti proses terapi bersama Anda, tetaplah melakukan konseling individual untuk memperbaiki diri Anda. [14] Idealnya, terapis profesional dapat membantu Anda untuk menyikapi rasa bersalah, sedih, atau frustrasi pascaberselingkuh dengan cara yang lebih positif, pun membantu Anda untuk mengidentifikasi masalah yang mengakari perselingkuhan tersebut. Oleh karena itu, jangan ragu meminta rekomendasi terapis yang berkualitas kepada dokter, atau mencari terapis yang membuka praktik di wilayah tempat tinggal Anda di internet.
    • Pasangan mungkin juga akan diuntungkan dengan melakukan terapi individual. Namun, jangan memaksanya jika dia mengaku enggan untuk melakukannya, ya! Ingat, keputusan tersebut harus dia buat sendiri, tanpa paksaan dari siapa pun.

    Tip: Mencari terapis yang berkualitas dan cocok dengan kebutuhan Anda memang tidak mudah. Itulah mengapa, bersabarlah karena kemungkinan besar, Anda perlu menemui beberapa terapis sebelum memutuskan terapis yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian Anda.

  3. Sejatinya, bergabung dengan kelompok dukungan dapat menyadarkan Anda dan pasangan bahwa Anda berdua bukanlah satu-satunya pasangan yang mengalami masalah di dalam rumah tangga. Selain itu, anggota kelompok lain yang sedang menghadapi masalah serupa juga dapat memberikan pendapat dan perspektif yang berbeda untuk Anda berdua. Oleh karena itu, jangan ragu mencari informasi mengenai kelompok dukungan yang relevan di wilayah tempat tinggal Anda, atau cobalah meminta rekomendasinya kepada dokter dan/atau konselor Anda.
    • Beberapa kelompok dukungan dipimpin oleh mediator atau pewara ahli seperti psikolog atau pekerja sosial klinis berlisensi, tetapi ada pula kelompok dukungan yang proses diskusinya dipimpin oleh sesama anggota.
    Iklan

Tips

  • Jangan berharap pasangan akan memaafkan atau kembali memercayai Anda setelah perselingkuhan terjadi. Sekalipun Anda sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membangun kembali puing-puing hubungan yang hancur, tidak ada yang bisa menjamin kesediaan pasangan untuk kembali memercayai Anda, apalagi mempertahankan hubungan pernikahannya dengan Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 25.997 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan