PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pemanasan Global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi akibat efek gas rumah kaca, seperti emisi karbon dioksida akibat pembakaran minyak fosil atau penebangan hutan, sehingga panas yang seharusnya dilepaskan dari Bumi terperangkap. Untunglah, ada berbagai upaya yang dapat dilakukan setiap penduduk Bumi untuk mengurangi efek pemanasan global, dan tidak pernah terlambat atau terlalu cepat bagi anak-anak atau remaja untuk ikut ambil bagian.

Bagian 1
Bagian 1 dari 6:

Memahami Jejak Karbon

PDF download Unduh PDF
  1. Jejak karbon adalah jumlah karbon dan gas rumah kaca yang kamu gunakan saat menjalani hidup dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa. Dengan kata lain, jejak karbonmu adalah perhitungan yang dilakukan terhadap dampak lingkungan akibat gaya hidupmu. Jika kamu ingin menjalani hidup yang ramah terhadap lingkungan dan tidak menyumbang terhadap pemanasan global, kamu harus mengusahakan untuk memiliki jejak karbon paling kecil.
    • Tujuan yang harus dicapai adalah memiliki jejak karbon netral atau nol.
    • Dari semua gas rumah kaca di atmosfer, karbon dioksida menempati porsi sekitar 26 persen. [1] Hal itulah yang mendorong orang-orang untuk berusaha mengurangi jejak karbon mereka.
  2. Hampir segala sesuatu yang kita lakukan dan ikut menyumbang terhadap pemanasan global berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil. Hal ini bisa berarti penggunaan langsung bahan bakar fosil, seperti mengendarai mobil yang dijalankan dengan bensin, atau ikut menyumbang gas rumah kaca secara tidak langsung, seperti mengonsumsi buah atau sayuran yang harus dikirim dari tempat yang jauh untuk sampai di meja makanmu.
    • Kontributor terbesar pada jejak karbon kita biasanya berasal dari penggunaan batu bara, gas alami, dan bahan bakar secara tidak langsung, di antaranya: konsumsi daging, [2] pemakaian listrik, perjalanan pribadi (seperti berkendara dan naik pesawat), transportasi komersial (seperti truk, kapal dan pesawat), dan penggunaan plastik.
  3. Oleh karena gas rumah kaca ikut menyumbang pada pemanasan global, mengetahui jejak karbonmu dapat menentukan seberapa besar gaya hidupmu menyumbang pada pemanasan global dan perubahan iklim. Gunakan salah satu kalkulator yang tersedia untuk menentukan seberapa besar dampak gaya hidupmu terhadap lingkungan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 6:

Mengurangi Ketergantungan Langsung pada Bahan Bakar Fosil

PDF download Unduh PDF
  1. Saat ini ada 8,3 juta mobil di Indonesia. Jadi, bisa dibayangkan seberapa tinggi tingkat polusi yang dihasilkan. [3] Pilihlah metode alternatif untuk bepergian kalau kamu ingin menurunkan jejak karbonmu dan mengurangi kontribusi pada pemanasan global. Daripada mengendarai mobil atau menumpang kendaraan untuk pergi ke taman, sekolah, atau rumah teman, atau ke mana pun, cobalah cara lain seperti:
    • Berjalan kaki atau joging.
    • Bersepeda atau menggunakan papan luncur.
    • Menggunakan rollerblade .
  2. Meskipun kereta dan bus sering kali dijalankan dengan bensin, kendaraan tersebut menghasilkan polusi lebih sedikit dan mengonsumsi lebih sedikit bahan bakar dibandingkan semua kendaraan pribadi yang digantikannya. Lain kali, jika kamu ingin bepergian dan jaraknya terlalu jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki atau bersepeda, gunakan bus atau transportasi publik lain daripada meminta diantar dengan mobil.
  3. Anak-anak yang tempat tinggalnya cukup jauh sehingga tidak bisa berjalan kaki dan tidak ada layanan bus yang melewati daerah mereka bisa mengatur carpool dengan orang tua teman-teman yang pergi ke sekolah yang sama. Daripada empat orang tua berkendara ke sekolah mengantar anak-anak mereka, mereka dapat bergantian setiap hari atau minggu menjemput dan mengantar semua anak. Dengan begitu, jumlah mobil di jalan berkurang tiga.
    • Usulkan untuk menggunakan sistem carpool dengan teman-teman untuk kegiatan lain, seperti latihan dan pertandingan olahraga, les, dan kegiatan sosial.
  4. Mengendarai mobil yang tidak menggunakan bensin atau solar dapat mengurangi jejak karbonmu secara drastis karena hal itu akan mengurangi penggunaan bensin dan emisi, sekaligus mengurangi emisi yang dihasilkan oleh proses produksi, pengolahan, dan distribusi bensin. [4]
    • Mobil hybrid dan listrik biasanya lebih mahal daripada mobil tradisional yang menggunakan bensin. Jadi, pilihan ini mungkin sulit direalisasikan oleh banyak keluarga.
    • Ketahui bahwa jika listrik yang kamu gunakan dihasilkan dari bahan bakar fosil, mengendarai mobil yang dicas dengan listrik semacam ini mungkin tidak mengurangi jejak karbonmu.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 6:

Menghemat Energi dan Air

PDF download Unduh PDF
  1. Saat kamu meninggalkan ruangan dan tidak ada orang lain di ruangan itu, matikan lampu. Hal ini juga berlaku untuk peralatan elektronik, seperti televisi, radio, komputer, dan perangkat lain.
  2. Saat kamu meninggalkan rumah untuk pergi ke sekolah, cabutlah kabel listrik untuk semua peralatan elektronik yang tidak akan digunakan sepanjang hari. Banyak peralatan masih mengonsumsi listrik bahkan saat tidak dinyalakan. [5] Peralatan itu di antaranya:
    • Jam.
    • Televisi dan radio.
    • Komputer.
    • Pengisi daya ponsel.
    • Microwave dan peralatan lain yang dilengkapi jam.
  3. Saat kamu menggosok gigi, menyabuni tangan di wastafel, mencuci piring di wastafel dan saat menyabuni tubuh di kamar mandi sebaiknya matikan keran. Selain itu, hematlah penggunaan air panas saat mandi atau mencuci piring karena dibutuhkan banyak listrik untuk memanaskan air.
  4. Saat pendingin ruangan di rumahmu sedang dinyalakan karena cuaca yang panas, pastikan kamu menutup semua pintu di belakangmu, dan jangan membiarkan jendela terbuka. Udara dingin bisa keluar dengan cepat, dan pendingin udara harus bekerja lebih keras dan menggunakan lebih banyak energi untuk mempertahankan suhu yang konsisten.
  5. Saat hujan turun dan udara dingin tutuplah kerai atau tirai sehingga rumah terasa lebih hangat. Saat matahari bersinar terik dan udara terasa sangat panas, bukalah kerai atau tirai sehingga angin bisa masuk dan membuat rumah terasa lebih sejuk.
  6. Kebanyakan listrik yang dihasilkan di Indonesia masih menggunakan bahan bakar fosil. [6] Jadi, dengan menghemat penggunaan listrik, kamu bisa mengurangi jejak karbonmu. Daripada menonton televisi, menggunakan komputer untuk bermain, atau memainkan gim video, cobalah:
    • Membaca.
    • Bermain di luar rumah.
    • Bermain permainan papan.
    • Menghabiskan waktu bersama teman secara langsung.
  7. Ada banyak cara positif yang menguntungkan lingkungan untuk mengerjakan tugas rumah tangga seperti mengubah waktu pengerjaan, menjalankan mesin cuci piring atau mesin cuci hanya ketika muatannya sudah penuh, mencuci dengan air dingin, dan menggantung atau menjemur pakaian supaya kering daripada menggunakan mesin pengering.
    • Mintalah anggota keluarga yang lain untuk mempraktikkan hal yang sama.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 6:

Mengurangi Jejak Karbon

PDF download Unduh PDF
  1. Pohon dewasa menyerap sekitar 21,5 kg karbon dioksida setiap hari. Pohon mengubah karbon dioksida ini menjadi oksigen yang kita gunakan untuk bernapas. Selain itu, pohon yang ditanam di sekitar rumah menciptakan keteduhan dan penahan angin sehingga membuat udara menjadi lebih sejuk dan mengurangi penggunaan pendingin ruangan. [7]
    • Menanam pohon yang berdaun lebat akan memberikan keteduhan saat cuaca panas, dan menghasilkan oksigen lebih banyak, bunga-bunganya akan menebarkan keharuman dan buah yang dihasilkan bisa dimakan. Selain itu, akar pohon juga dapat menahan air tanah.
  2. Semakin jauh makanan harus didatangkan untuk sampai ke meja makanmu, semakin besar jejak karbon yang dihasilkan. Meskipun sayuran berada di urutan lebih rendah daripada daging dan olahan susu dalam menghasilkan gas rumah kaca, [8] sayuran harus dibawa ke pasar untuk dijual, dan untuk itu dibutuhkan bahan bakar fosil. Dengan menanam sayuran di kebun sendiri, kamu dapat mengurangi kontribusi gas rumah kaca dan memperbanyak jumlah tanaman di Bumi yang dapat mengonsumsi karbon dioksida.
  3. Kamu pasti pernah mendengar slogan 3R ini, tetapi mungkin belum menyadari bahwa mantra ini dapat mengurangi jejak karbonmu secara signifikan! Mendaur ulang adalah proses yang membutuhkan energi intensif, tetapi hal itu tetap lebih baik dibandingkan memproduksi sebuah wadah dari nol. Menggunakan kembali bahkan lebih baik karena mengurangi limbah, memangkas energi yang dibutuhkan untuk mendaur ulang , dan mengurangi konsumsi energimu.
    • Biasakan untuk menggunakan kembali dengan memanfaatkan wadah lama, pakaian, dan barang-barang rumah tangga menjadi sesuatu yang lain. Contohnya, kumpulkan kaleng bekas dan buatlah menjadi tempat menaruh botol sebagai hadiah untuk orang tua.
    • Daur ulang kaleng, botol, stoples, tetra pack , wadah, dan barang lain yang biasanya diterima oleh tempat daur ulang di lingkungan tempat tinggalmu.
    • Gunakan kembali dan isi ulang barang-barang seperti catridge tinta dan pulpen.
    • Alih-alih membeli botol sabun baru setiap kali, cobalah membeli kemasan isi ulangnya.
    • Berbelanjalah di toko barang bekas daripada membeli pakaian dan peralatan rumah tangga yang baru.
  4. Buatlah kompos . Jumlah energi dan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah organik ke tempat pengelolaan sampah (jika masyarakat di tempat tinggalmu tidak memiliki fasilitas pembuatan kompos) akan ikut menyumbang pada jejak karbonmu. Selain itu, sampah organik tidak dipecah dengan benar di lingkungan seperti itu. Jadi, sebaiknya kamu mengolahnya sendiri menjadi kompos. Dengan begitu, kamu bukan hanya mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah, tetapi juga membuat tanah buatan sendiri untuk menanam dan menyuburkan kebun.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 6:

Menjadi Konsumen yang Sadar

PDF download Unduh PDF
  1. Produk kertas menyumbang kepada pemanasan global karena proses produksi kertas membutuhkan bahan bakar fosil, dan pohon-pohon yang biasa menangkap karbon dioksida tidak ada lagi karena penebangan. Kamu bisa mengurangi pemakaian kertas dengan melakukan beberapa perubahan sederhana, seperti:
    • Tidak mencetak surel yang tidak perlu.
    • Menggunakan perpustakaan atau membaca buku elektronik daripada membeli buku cetak.
    • Mintalah tagihan elektronik dan katakan kepada toko untuk tidak mencetak tanda terima untukmu.
    • Mintalah orang tua untuk membelikan produk hasil daur ulang kertas , seperti tisu wajah, tisu toilet, dan kertas untuk menulis dan mencetak.
    • Pindailah buku daripada memfotokopinya.
    • Kirimkan kartu ucapan elektronik daripada kartu kertas.
  2. Bawalah botol minum yang bisa diisi ulang sehingga kamu tidak perlu membeli air minum kemasan. Sayangnya, konsumen menyukai kepraktisan dan kenyamanan produk seperti ini, meskipun dibutuhkan tiga liter air untuk memproduksi satu liter air minum kemasan, [9] dan jutaan barel bahan bakar untuk memproduksi botol, tutup, dan pengemasan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia saja. [10]
    • Jika orang tuamu membeli air minum kemasan, mintalah mereka untuk tidak melakukannya lagi. Bahkan jika mereka tidak mau, kamu bisa memilih untuk menggunakan gelas atau botol logam yang bisa diisi ulang dengan air yang sudah disaring.
  3. Kebanyakan kemasan dibuat dengan tujuan yang berkaitan dengan iklan dan gimmick daripada pelestarian produk atau keselamatan konsumen. Oleh karena kebanyakan kemasan terbuat dari plastik, pembuatannya membutuhkan bahan bakar fosil, dan kebanyakan tidak dapat didaur ulang. Dengan menolak membeli produk yang menggunakan kemasan berlebihan, kamu akan mengurangi jejak karbonmu dan mengirimkan pesan kepada produsen bahwa metode mereka tidak bisa diterima.
    Iklan
Bagian 6
Bagian 6 dari 6:

Mendorong Teman dan Keluarga untuk Bertindak

PDF download Unduh PDF
  1. Terkadang, kamu tidak dapat mengerjakan semuanya sendirian tanpa bantuan orang-orang tercinta. Mintalah orang tua untuk membantumu membuat perbedaan dengan menerapkan beberapa kebijakan dan kebiasaan baru untuk keluarga.
    • Mintalah orang tua untuk menurunkan suhu pendingin ruangan sehingga peralatan itu tidak perlu bekerja keras.
    • Jelaskan kepada orang tua tentang lampu CFL ( compact fluorescent lamp ) yang dapat menghemat listrik sebesar 70 persen dibanding lampu pijar. Dengan begitu, akan menghemat uang juga. [11]
    • Ingatkan orang tua untuk menggunakan mug yang bisa dipakai ulang saat memesan kopi untuk dibawa.
  2. Kebanyakan kota besar dan kecil memiliki pasar petani, dan pergi mengunjungi pasar seperti ini bersama teman dan keluarga bisa menjadi cara yang bagus untuk mendukung masyarakat lokal, mengajarkan kepada setiap orang pentingnya berbelanja secara lokal (sehingga mengurangi gas rumah kaca yang digunakan untuk mengangkut makanan hingga ke meja makanmu), dan mendapatkan bahan makanan yang segar dan lezat untuk makananmu.
    • Ingatlah untuk membawa tas belanja yang bisa dipakai ulang untuk berbelanja di pasar petani atau toko swalayan.
  3. Untuk membungkus buah, sayuran, dan makanan olahan sering kali digunakan plastik, dan produksi plastik membutuhkan bahan bakar minyak. Mungkin butuh waktu untuk membiasakan diri, tetapi bukan mustahil untuk meninggalkan toko swalayan tanpa kemasan berlebihan. Ingatlah bahwa kegiatan memasak bisa menyita banyak waktu. Oleh sebab itu, tawarkan diri untuk membantu orang tua menyiapkan makanan yang menggunakan bahan segar. Dengan bantuanmu mereka dapat menghemat waktu, memberimu kesempatan untuk belajar memasak, dan mendorong orang tua untuk lebih sering membeli bahan makanan segar.
    • Jika memungkinkan, belilah bahan makanan dalam jumlah besar daripada yang sudah dikemas, seperti beras, tepung, pasta, dan rempah.
    • Belilah produk yang dijual satuan, seperti wortel bijian daripada buah atau sayuran yang sudah dikemas dalam kantong plastik.
  4. Daging dan produk olahan susu menyumbang sekitar 18 persen dari emisi global, dan menyingkirkan penggunaan produk tersebut dari menu makan dapat mengurangi jejak karbonmu yang berhubungan dengan makanan hingga setengahnya. [12] Mendorong orang tua untuk mengonsumsi lebih sedikit daging dan olahan susu adalah cara yang jitu untuk membantu mengurangi jejak karbonmu.
    • Keluarga beranggotakan empat orang yang tidak mengonsumsi daging panggang satu malam setiap minggunya setara dengan tidak mengendarai mobil selama hampir tiga bulan. [13]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.243 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan