Cacing pita adalah parasit yang bisa masuk ke dinding usus hewan peliharaan, menyebabkan kerusakan dan mencuri nutrisi yang penting. Seiring pertumbuhannya, bagian tubuh cacing yang mengandung telurnya akan pecah dan keluar dari tubuh hewan melalui kotoran. Setelah keluar dari tubuh hewan, telur cacing akan menetas dan menginfeksi hewan lain. Jika ada cacing pita di dalam tubuh hewan peliharaan Anda, segmen-segmen cacing mungkin terlihat menempel pada bulu di sekitar anus hewan atau pada kotorannya. Cacing pita terlihat seperti butiran nasi dan mungkin akan menggelepar seperti cacing ketika diremas. [1] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber Jika Anda melihat tanda-tanda tersebut, cepat bertindak dan obati hewan peliharaan Anda.
Langkah
-
Cari gejala-gejala yang lazim terjadi. Secara umum, tanda-tanda adanya cacing pita bisa sulit untuk ditemukan. Tanda yang paling kentara adalah ketika ada segmen tubuh cacing (yang terlihat seperti butiran nasi), di sekitar anus hewan atau kotorannya. Terkadang, gejalanya muncul pada perubahan perilaku hewan. Anjing yang tampak lebih sering menyeret bokongnya di atas karpet mungkin sudah terinfeksi cacing pita. Anjing kemungkinan merasa anusnya gatal sehingga menggaruknya dengan cara tersebut. Salah satu gejala lain yang jarang terjadi adalah anemia. [2] X Teliti sumber
-
Kumpulkan sampel kotoran hewan. Sebelum memberi resep obat, dokter hewan mungkin akan memverifikasi adanya cacing pita. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah mengambil sampel kotoran menggunakan kantong plastik. Jangan menyentuh langsung cacing tersebut. Gunakan alat untuk mengumpulkan dan memasukkan sampel kotorannya. Dalam kasus tertentu, Anda mungkin harus mengambil segmen cacing dari bokong anjing. Atau, dokter hewan mungkin akan meminta izin untuk menjaga hewan peliharaan Anda selama beberapa jam dan mengumpulkan spesimennya sendiri. [3] X Teliti sumber Merck Veterinary Manual. C.M. Cahn. S. Line. 9th Ed. John Wiley and Sons, 2005.
-
Hubungi dokter hewan. Anda akan diminta datang langsung untuk pemeriksaan, diberikan resep obat melalui telepon atau diarahkan untuk membeli obat bebas yang dijual di toko alat-alat kebutuhan hewan peliharaan. Obat cacing mempunyai banyak jenis, dan sebagian besar mengandung praziquantel . Obat cacing yang paling umum adalah Droncit, Drontal Plus, dan Tradewinds Tapeworm Tabs. Anda bisa membelinya di klinik hewan atau beberapa pet shop . Dokter hewan akan tahu persis pengobatan yang akan membasmi cacing pita. Jenis pengobatan akan diputuskan berdasarkan jenis hewan peliharaan, ukuran, dan usianya. [4] X Teliti sumber Merck Veterinary Manual. C.M. Cahn. S. Line. 9th Ed. John Wiley and Sons, 2005.
- Jika Anda membeli obat cacing di toko hewan, pastikan untuk mengikuti arahan metode pemberiannya.
- Sebagian besar obat berjenis oral, namun ada juga obat berbentuk suntik dan obat luar.
-
Ikuti instruksi dokter hewan dengan saksama. Semua obat tersebut akan mempunyai spesifikasi usia dan ukuran yang harus Anda ikuti. Misalnya, sebagian besar obat tidak boleh diberikan pada anak kucing yang masih kecil (berumur kurang dari 8 minggu) atau anak kucing yang berat badannya kurang dari 1 kg. [5] X Teliti sumber Merck Veterinary Manual. C.M. Cahn. S. Line. 9th Ed. John Wiley and Sons, 2005.Iklan
-
Sediakan obatnya. Entah berbentuk pil, cairan, atau obat luar, obat tersebut harus selalu tersedia di tangan Anda. Jika hewan peliharaan tidak mau menerima obat, Anda akan lebih kesulitan jika Anda tidak memegang obat.
-
Kendalikan hewan peliharaan Anda. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan tergantung pada ukuran hewan tersebut, Anda mungkin perlu bantuan orang lain untuk melakukannya. Mulailah dengan memojokkan kaki belakangnya. Hewan kemungkinan akan mundur dalam situasi apa pun. Jika tidak bisa mundur, mereka akan lebih mudah untuk dikendalikan. Pegang kepalanya dengan satu tangan dan berikan obat dengan tangan yang satu lagi. [6] X Sumber Tepercaya Washington State University College of Veterinary Medicine Kunjungi sumber
- Jika Anda menggunakan obat oral, posisikan jari telunjuk dan ibu jari Anda di kedua sisi mulut hewan peliharaan dan miringkan kepalanya ke belakang. Cara ini adalah cara yang paling efektif untuk membuat hewan membuka mulutnya dan meminum obat tersebut. [7] X Sumber Tepercaya Washington State University College of Veterinary Medicine Kunjungi sumber
-
Aplikasikan atau berikan obatnya. Setelah hewan dikendalikan, berikan obatnya. Aplikasikan obat luar berdasarkan petunjuknya. Sebagian besar obat luar dioleskan pada bagian belakang kepala/leher hewan dan tidak bisa diubah lagi jika sudah diaplikasikan. Untuk obat jenis pil, masukkan obat ke dalam mulut kucing/anjing.
- Untuk obat oral, tutup mulut hewan peliharaan Anda. Tahan mulutnya agar tertutup selama 5-10 detik dan gosok bagian luar tenggorokannya dengan lembut. Hal ini akan mendukung proses penelanannya.
- Setelah itu, pastikan bahwa obatnya sudah tertelan. Anjing dan kucing sering kali akan memuntahkannya kembali. [8] X Sumber Tepercaya Washington State University College of Veterinary Medicine Kunjungi sumber
-
Hargai hewan peliharaan Anda. Buat proses ini jadi pengalaman yang menyenangkan bagi hewan. Terkena cacingan bukanlah keinginan hewan. Beri dia treat . Elus kucing atau anjing Anda. Jika Anda melakukannya, pengobatan selanjutnya akan menjadi lebih mudah, karena hewan akan menghubungkan pengalamannya dengan treat yang enak dan kasih sayang Anda. [9] X Sumber Tepercaya Washington State University College of Veterinary Medicine Kunjungi sumberIklan
-
Kendalikan kutu . Cacing pita harus mempunyai inang penghubung (kutu) untuk melengkapi siklus hidupnya dan berkembang biak di korban selanjutnya. Hewan peliharaan terkena infeksi cacing pita karena menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita, atau karena memakan mamalia kecil (biasanya hewan pengerat) yang mengandung cacing. Pengendalian kutu melibatkan pengobatan pada hewan peliharaan, dan pembersihan lingkungan dalam ruangan serta luar ruangan tempat hidup hewan. Berbagai jenis obat semprot, fogger (alat penyemprotan pestisida dalam bentuk asap), dan perangkap bisa dibeli di sebagian besar pet shop . Atau, Anda juga bisa menghubungi ahli pembasmi hama untuk datang ke rumah. [10] X Teliti sumber Small Animal Care and Management. Dean Marvin Warren. Cengage Learning. 2002
- Jika hewan peliharaan hidup di lingkungan yang berkutu, infeksi cacing bisa kembali terjadi dalam waktu dua minggu. Karena obat yang mengobati infeksi cacing pita sangatlah efektif, munculnya kembali cacingan hampir selalu disebabkan oleh infeksi dari lingkungan. [11] X Teliti sumber
-
Hubungi dokter hewan untuk mengetahui resep obat khusus yang mencegah cacingan. Beberapa obat, seperti Sentinel Spectrum, mempunyai efek perlindungan terhadap kutu, cacing jantung, cacing tambang, cacing gelang, dan cacing pita. [12] X Teliti sumber
-
Bersihkan kotoran hewan peliharaan Anda. Karena cacing pita memulai siklus hidupnya di kotoran hewan, Anda harus menanganinya sejak awal. Bersihkan kotak kotoran kucing Anda. Bersihkan dan buang kotoran anjing dengan hati-hati. Gunakan sarung tangan. Jika memungkinkan, selalu gunakan disinfektan. Masukkan kotoran ke dalam kantong plastik dan buang kantong plastik tersebut. Pada akhirnya, cacing akan kehabisan napas karena udara di dalam kantong habis. Hal ini juga merupakan pelayanan keselamatan publik agar cacing pita tidak menginfeksi hewan lain. [13] X Teliti sumber
-
Cuci tangan Anda setelah bermain dengan hewan peliharaan. Sabun biasa atau sabun anti-bakteri akan membantu menjaga Anda dari infeksi cacing pita. Anda tidak akan mau terinfeksi cacing pita secara tidak sengaja. [14] X Sumber Tepercaya National Health Service (UK) Kunjungi sumberIklan
Peringatan
- Cacing pita bisa menginfeksi manusia, meskipun infeksi tidaklah lazim terjadi. Infeksi cacing pita (yang umum ditemukan pada anjing) akan terjadi pada manusia jika kutu tertelan. Cara paling efektif untuk mencegah infeksi pada manusia adalah melalui pengendalian kutu yang agresif dan menyeluruh. Risiko infeksi cacing pita pada manusia memang kecil, namun bisa terjadi. [15] X Sumber Tepercaya Centers for Disease Control and Prevention Kunjungi sumber
Referensi
- ↑ http://www.cdc.gov/parasites/dipylidium/faqs.html
- ↑ http://www.vcahospitals.com/main/pet-health-information/article/animal-health/tapeworm-infection-in-dogs/949
- ↑ Merck Veterinary Manual. C.M. Cahn. S. Line. 9th Ed. John Wiley and Sons, 2005.
- ↑ Merck Veterinary Manual. C.M. Cahn. S. Line. 9th Ed. John Wiley and Sons, 2005.
- ↑ Merck Veterinary Manual. C.M. Cahn. S. Line. 9th Ed. John Wiley and Sons, 2005.
- ↑ http://www.vetmed.wsu.edu/ClientED/cat_meds.aspx
- ↑ http://www.vetmed.wsu.edu/ClientED/cat_meds.aspx
- ↑ http://www.vetmed.wsu.edu/ClientED/cat_meds.aspx
- ↑ http://www.vetmed.wsu.edu/ClientED/cat_meds.aspx
- ↑ Small Animal Care and Management. Dean Marvin Warren. Cengage Learning. 2002
- ↑ http://www.lbah.com/word/worms-internal-parasites/
- ↑ http://www.sentinelpet.com/faqs?faq=tapeworm
- ↑ http://www.lbah.com/word/worms-internal-parasites/
- ↑ http://www.nhs.uk/Conditions/Tapeworm-infections/Pages/Prevention.aspx
- ↑ http://www.cdc.gov/parasites/dipylidium/faqs.html