Unduh PDF
Unduh PDF
Setiap pemilik kucing wajib memeriksakan kesehatan kucing secara rutin, terutama karena kucing memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk terinfeksi dua jenis cacing, yaitu cacing pita dan cacing gelang. Jika menduga kucing mengalami infeksi cacing pita, segeralah memeriksakannya ke dokter untuk mengetahui metode pengobatan yang tepat.
Langkah
-
Kenali cacing pita. Seperti namanya, cacing pita atau tapeworm adalah cacing yang memiliki tubuh panjang dan pilih, berwarna putih susu, dan memiliki ruas di sepanjang tubuh nya. Secara umum, panjang cacing pita bisa mencapai 60 cm!
- Cacing pita biasanya akan melekat dengan sangat kuat di dinding usus. Oleh karena itu, eksistensi cacing dewasa tidak dapat Anda identifikasi dengan mudah tanpa bantuan dokter.
- Sebaliknya, keberadaan telur cacing di bulu kucing dapat lebih mudah Anda temukan secara kasatmata, terutama di area sekitar anusnya.
-
Cari objek berwarna putih dan berbentuk seperti butiran beras di bulu kucing. Ketika bereproduksi, cacing pita akan mengisi ruas-ruas tubuhnya ( proglottids ) dengan ribuan telur cacing berukuran kecil.
- Cacing pita dewasa meluruhkan telur-telur cacing tersebut ke lumen usus. Selanjutnya, telur cacing akan bermigrasi ke anus kucing.
- Telur cacing berwarna putih, serta berbentuk dan berukuran seperti butiran beras. Jika menemukan adanya objek serupa di bulu kucing, kemungkinan besar kucing memang telah terinfeksi cacing pita.
-
Bawa sampel telur cacing ke dokter untuk diperiksa. Jika merasa ragu, lekatkan objek yang diduga telur cacing ke selembar selotip sepanjang 15 cm. Setelah itu, tempelkan bagian selotip yang mengandung telur cacing ke selembar kertas atau karton. Bawa sampel tersebut ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
-
Pahamilah bahwa kucing yang berkutu memiliki peluang lebih besar untuk terinfeksi cacing pita. Sejatinya, ada dua jenis cacing pita yang lazim menginfeksi kucing, dan keduanya memiliki inang yang berbeda. Dipylidium caninum (jenis cacing pita yang paling lazim) menggunakan kutu sebagai inangnya.
- Kucing yang berkutu mungkin terinfeksi cacing pita karena kutu yang masih belum dewasa hidup dengan mengonsumsi telur cacing pada kotoran kucing. Setelah itu, cacing pita akan berkembang biak di dalam kutu (inang asalnya). Ketika kucing menelan atau berinteraksi dengan kutu, sistem pencernaannya akan menghancurkan tubuh kutu dan akibatnya, telur cacing pun akan keluar dan berpindah ke tubuh kucing.
- Itulah mengapa, kucing perlu memeriksakan kesehatannya secara rutin untuk mencegah dan mengontrol infeksi cacing pita.
-
Pahamilah mengapa kucing yang gemar berburu lebih berisiko mengalami infeksi cacing pita. Jenis cacing pita kedua yang paling lazim menginfeksi tubuh kucing adalah Taenia taeniaeformis . Spesies cacing tersebut melalui tahap larvanya di dalam tubuh hewan pengerat seperti tikus. Itulah mengapa, kucing yang gemar berburu memiliki peluang lebih besar untuk terinfeksi cacing berjenis ini.
- Hewan pengerat akan terinfeksi larva cacing ketika menyantap tumbuhan yang terkontaminasi kotoran kucing yang mengandung telur cacing. Setelah itu, cacing pita akan menjalar ke otot hewan pengerat. Jika kucing Anda gemar berburu dan memakan hewan pengerat yang terinfeksi cacing pita, secara otomatis tubuh kucing pun akan ikut terinfeksi.
- Itulah mengapa, kucing yang gemar berburu harus diperiksakan secara rutin ke dokter, kira-kira setiap 3-6 bulan, untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi cacing pita.
Iklan
-
Bawa kucing ke dokter hewan. Jika memungkinkan, bawa pula sampel telur cacing yang Anda temukan di bulunya. Dengan melakukannya, dokter dapat lebih mudah mengidentifikasi jenis cacing yang menginfeksi kucing. Kemungkinan besar, setelahnya dokter akan meresepkan obat cacing yang mengandung praziquantel .
- Meski metode pengobatan tidak ditentukan oleh jenis cacing, mengetahui jenis cacing yang menginfeksi kucing dapat membantu dokter merekomendasikan kiat yang sesuai untuk mencegah infeksi terjadi kembali.
- Praziquantel adalah satu-satunya bahan yang dapat membunuh cacing pita. Namun, umumnya produk obat cacing dikombinasikan dengan bahan lain yang juga efektif membunuh cacing gelang.
-
Pahami cara kerja praziquantel . Sejatinya, praziquantel bekerja dengan cara melumpuhkan cacing pita dan membuatnya terlepas dari dinding usus. Setelah itu, cacing yang sudah mati akan dikeluarkan oleh kucing melalui feses.
- Praziquantel melumpuhkan cacing dengan membuat kulit cacing lebih mudah ditembus oleh sodium, potasium, dan ion kalsium.
- Kemudian, penetrasi ion kalsium dalam jumlah besar akan melumpuhkan sistem saraf primitif cacing. Setelah itu, seharusnya cacing akan kehilangan kesadaran dan melepaskan dirinya dari dinding usus. [1] X Teliti sumber Plumbs Veterinary Drug Handbook. Donald Plumb. PharmaVet
-
Identifikasi produk yang mengandung praziquantel (obat untuk mengobati infeksi parasit tertentu). Selama bertahun-tahun, satu-satunya produk yang mengandung praziquantel adalah tablet Drontal dan suntik Droncit . Meski demikian, saat ini sudah tersedia produk lain yang memiliki kandungan serupa seperti tablet Milbemax dan Profender , produk spot-on yang diaplikasikan ke kulit leher belakang kucing. Ringkasan produk yang layak Anda pertimbangkan adalah:
- Suntik droncit: Mengandung praziquantel dan bisa digunakan sendirian untuk mengobati cacing pita secara efektif (manfaatnya untuk mengobati infeksi cacing gelang belum terbukti).
- Tablet drontal: Mengandung praziquantel yang mampu membasmi cacing pita, serta pyrantel yang sangat efektif untuk membasmi cacing gelang.
- Tablet Milbemax: Mengandung praziquantel yang mampu membasmi cacing pita, serta milbemycin yang mampu membasmi cacing gelang.
- Obat spot-on yaitu Profender: Mengandung praziquantel yang mampu membasmi cacing pita, serta emodepside yang mampu membasmi cacing gelang.
-
Ikuti instruksi dokter terkait prosedur mengonsumsi obat. Sekitar 2% kucing mengalami efek samping ringan seperti tidak enak badan, diare, atau kehilangan nafsu makan setelah mengonsumsi obat oral. Jika kucing Anda pun demikian, segeralah mengonsultasikannya kepada dokter.
- Obat cacing hanya akan membunuh cacing yang ada di tubuh kucing pada saat obat dikonsumsi. Dengan kata lain, efek obat cacing sudah hilang jika kucing mengalami infeksi berulang keesokan harinya. [2] X Teliti sumber BSAVA Small Animal Formulary. BSAVA publications.
Iklan
-
Cegah kucing berburu. Faktanya, tindakan berburu dan mengonsumsi hewan liar merupakan penyebab utama infeksi cacing pita. Oleh karena itu, cegah kucing melakukannya untuk mencegah kucing terinfeksi.
-
Basmi kutu yang melekat di tubuh kucing. Sumber lain infeksi cacing pita adalah kutu. Oleh karena itu, obati kucing dan hewan peliharaan lain dengan produk yang efektif, dan selalu ikuti instruksi penggunaan produk yang tertera pada kemasan.
- Dari berbagai produk pembasmi kutu yang tersedia di pasaran, beberapa yang terbukti paling efektif untuk membasmi kutu adalah produk yang mengandung fipronil ( Frontline , Frontline Plus , dan Efipro ) dan selamectin (dikenal sebagai Revolution di Amerika Serikat dan Stronghold di United Kingdom).
-
Bawa kucing ke dokter setidaknya tiga bulan sekali untuk mencegah terjadinya infeksi cacing pita. Jika menemukan adanya telur cacing pada kotoran kucing, bisa disimpulkan kucing telah mengalami infeksi cacing pita yang aktif.
- Sementara itu, jika kucing berkutu, Anda harus mengobatinya dengan produk yang mampu membasmi cacing pita sekaligus kutu di tubuhnya.
Iklan
Tips
- Sejatinya, infeksi parasit sangat lazim terjadi kepada hewan. Itulah mengapa, kesehatan kucing perlu diperiksakan secara rutin. Tanyakan pula jenis parasit yang perlu diwaspadai di wilayah geografis Anda.
Iklan
Peringatan
- Pahamilah bahwa kucing akan merasakan sakit yang transien ketika melakukan suntik droncit .
Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 55.127 kali.
Iklan