PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Menjadi korban perundungan dapat menurunkan rasa percaya diri dan memengaruhi performamu di sekolah. Sekalipun tindakan terbaik adalah mengadukan masalah ini ke orang tua atau guru, ada banyak cara untuk berhadapan dengan para perundung jika kamu tidak bisa segera mengadu. Mulailah dengan memakai kata-kata dan suara yang tenang untuk menghentikan aksi si perundung. Jika percakapan kalian berubah menjadi perkelahian, kamu bisa berjalan menjauh atau mencoba melindungi diri. Dengan modal rasa percaya diri dan kegigihan, si perundung mungkin tidak akan mengganggumu lagi.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Merespons Si Perundung

PDF download Unduh PDF
  1. Perundung biasanya mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuat kesal orang lain. Jadi, buatlah seolah komentar mereka tidak mengganggumu. Alih-alih melawan si perundung, cobalah untuk memalingkan pandangan atau melanjutkan aktivitas seperti biasa. Berpura-puralah si perundung tidak ada di sana dan bertingkahlah seolah kamu tidak mendengar dan tidak peduli terhadap ucapan mereka. [1]
    • Sebagai contoh, jika kamu berada di dekat loker di sekolah dan seorang perundung menghampiri, segera ambil barang-barangmu secepat mungkin dan berjalanlah menjauh.
    • Terkadang, perundung mungkin akan mencoba mendekat atau memotong jalurmu apabila merasa diabaikan. Jika ia mulai marah, kamu mungkin perlu mengonfrontasinya.
  2. Jika si perundung terus berkomentar dan tidak mau meninggalkanmu, balikkan badan dan tatap matanya. Katakan “Berhenti!” atau “Jangan ganggu aku!” untuk membuatnya diam. Selain membuatmu lebih percaya diri, cara ini juga akan memancing perhatian orang-orang di sekitar sehingga si perundung enggan melanjutkan aksinya. [2]
    • Jangan berteriak atau meninggikan suara terlalu lantang karena perundung akan tahu bahwa kamu terganggu olehnya.
    • Jika si perundung masih bersikeras, kamu bisa mengatakan sesuatu seperti “Aku bilang hentikan. Jadi berhentilah.” Berjalanlah menjauh setelahnya agar si perundung tidak memiliki kesempatan merespons.
  3. Perundung biasanya akan terus mengganggu orang yang tampak marah atau takut kepadanya. Berusahalah menyembunyikan emosimu saat berinteraksi dengan perundung atau ia akan semakin senang menjailimu. Jika kamu merasa marah, ambil napas dalam-dalam saat ia berbicara agar kamu tetap tenang. [3]
    • Setelah menjauh dari perundung, kamu boleh merasa emosional dan bereaksi terhadap ucapannya. Jangan mencoba menekan perasaanmu dalam jangka panjang karena dapat mengurangi rasa percaya diri dan penghargaan terhadap diri sendiri.
  4. Jika kamu perlu berinteraksi dengan si perundung, berbicaralah dengan suara yang tegas dan lantang untuk menunjukkan bahwa kamu tidak peduli terhadap komentarnya. Buatlah kontak mata dan berdirilah dengan tegak untuk meningkatkan rasa percaya diri saat berbicara. Setelah berinteraksi beberapa kali, ia tidak akan mau merundungmu karena tidak mendapat reaksi yang diinginkan. [4]
    • Sebagai contoh, kamu bisa bilang “Aku tidak suka perkataanmu tentangku. Aku mau kamu berhenti bicara seperti itu.”

    Tip: Gunakan nama si perundung untuk membantu kamu merasa lebih percaya diri saat berbicara dengannya. Sebagai contoh, kamu bisa bilang “Tolong berhentilah berbicara kepadaku, Joni.” [5]

  5. Terkadang, menyetujui perkataan si perundung akan membuatnya tak kuasa. Saat perundung melempar komentar pedas atau mencoba merendahkan kamu, “terima” komentar tersebut dan benarkan perkataan si perundung. Sebutkan bahwa komentarnya tidak mengganggumu karena hal tersebut memang benar, lalu mintalah ia diam atau menjauhlah.
    • Sebagai contoh, jika si perundung memanggilmu dengan sebutan kutu buku, katakanlah “Betul, aku memang kutu buku dan aku bangga dengan julukan tersebut. Sekarang tolong tinggalkan aku sendiri.”
    • kamu tidak perlu benar-benar setuju dengan perkataan si perundung, tetapi memberi persetujuan akan membuatnya enggan mengulangi hal tersebut.
  6. Melempar lelucon untuk merespons perkataan si perundung akan membuatmu tampak tak peduli terhadap perkataan tersebut. Alih-alih menunjukkan kemarahan, tersenyumlah dan tertawakan perkataannya. Buatlah lelucon dari perkataan si perundung dan tanyakan apakah ia menganggapnya lucu. Kemungkinan besar si perundung akan pergi saat menyadari bahwa kamu tidak marah atau tersinggung.
    • Sebagai contoh, kamu bisa bilang “Bukankan kamu mengatakan hal yang sama minggu lalu?” atau “Aku sedang tergesa-gesa, bisakah kita atur ulang jadwal untuk hal ini di lain waktu?”
    • Jangan membuat lelucon yang menyinggung si perundung karena dapat membuatnya bertambah marah dan bersikap lebih agresif terhadapmu.
  7. Sekalipun kamu tidak bisa melapor saat itu juga, kamu perlu berbicara dengan orang tua atau guru sesegera mungkin setelah dirundung agar mereka tahu situasinya. Biarkan mereka tahu siapa si pelaku perundungan dan apa yang ia lakukan kepada kamu agar orang dewasa tahu kejadiannya. Mereka mungkin bisa meredakan ketegangan saat si perundung mengonfrontasimu di lain waktu. [6]
    • Orang dewasa mungkin tidak menyadari adanya tindak perundungan. Jadi, pastikan kamu memberi tahu mereka sesegera mungkin mengenai apa yang terjadi kepadamu.
    • Mengadu ke orang dewasa tidak membuatmu menjadi anak cengeng. Para perundung ingin kamu merasa sendiri dan enggan mengadu agar dapat merasa lebih kuat daripada korbannya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Melindungi Diri dalam Perkelahian

PDF download Unduh PDF
  1. Jika kamu merasa si perundung hendak melakukan kekerasan fisik, menjauhlah dari tempat tersebut sebisa mungkin. Jangan mengatakan apa pun dan berjalanlah menjauh untuk menghindar. Pergilah ke tempat yang ramai atau ke tempat yang tidak bisa ia ikuti agar si perundung tidak mengejarmu. [7]
    • Jangan pergi ke tempat sepi atau tempat untuk menyendiri agar tidak perlu berkelahi dengan si perundung.
  2. Para perundung biasanya mencari anak yang penyendiri atau menjauhkan diri dari orang lain. Berkumpullah bersama teman saat berjalan di lorong kelas agar kamu mendapat pembelaan saat diganggu oleh perundung. Jika si perundung datang, katakanlah bahwa teman-temanmu ada di sana dan kamu tidak punya waktu untuk berbicara dengannya. [8]

    Tip: Jika kamu tidak memiliki banyak teman yang bisa diajak berjalan bersama di lorong sekolah, mintalah guru atau orang dewasa lainnya untuk menemanimu.

  3. Jika seorang perundung mendorongmu, ia dapat lebih leluasa menghajar atau memukulmu. Alih-alih mencoba menghindar saat perundung mendorongmu, condongkanlah tubuh ke depan untuk menjaga keseimbangan. Cobalah berdiri setegak mungkin tanpa melawan balik agar kamu tidak terkena masalah. [9]
    • Jangan biarkan si perundung mendorongmu ke dinding ke sudut ruangan karena kamu akan sulit bangkit.
  4. Jika si perundung mencoba memukul wajahmu, posisikan tangan secara lurus di dekat sisi wajah dengan telapak tangan terbuka. Saat ia melayangkan pukulan, dorong tangannya agar wajahmu tidak terpukul. Angkat kembali tanganmu untuk melindungi kepala agar ia tidak bisa memukulmu. [10]
    • Pasanglah kuda-kuda yang kuat saat bertahan melawan si perundung agar kamu tidak lengah.
    • Selalu buka telapak tanganmu agar tidak memukul atau menyerang si perundung secara tak sengaja.
  5. Saat tidak mampu meminta pertolongan atau merasa terancam secara fisik, melawan balik mungkin adalah opsi satu-satunya. Arahkan pukulanmu ke titik lemah lawan, seperti perut atau selangkangan, lalu larilah menjauh secepat mungking. Jangan pernah berkelahi terlalu lama karena kamu bisa terkena masalah. [11]
    • Sebagian besar sekolah tidak menoleransi perundungan sama sekali sehingga kamu bisa saja terkena masalah meskipun bermaksud membela diri.
    • Melawanlah balik saat perlu membela diri. Jangan memulai perkelahian yang tidak perlu.
    KIAT PAKAR

    Adrian Tandez

    Pakar Bela Diri
    Adrian Tandez adalah pendiri dan kepala instruktur di Tandez Academy, sebuah pusat pelatihan bela diri yang telah diakui dunia. Dia adalah instruktur besertifikat dalam Jeet Kune Do (aliran bela diri ciptaan Bruce Lee), Seni Bela Diri Filipina, dan Silat di bawah tokoh bela diri legendaris Dan Inosanto. Dia berlatih aliran-aliran bela diri tersebut selama lebih dari 25 tahun.
    Adrian Tandez
    Pakar Bela Diri

    Pakar Kami Sepakat: Jika perkelahian tak bisa dihindari, bergeraklah secara aktif dan jangan bertahan. Jika lawan mendekat, ambil tindakan dengan cara memukul atau menendang. Cara ini akan menakuti si perundung dan membuat kamu tidak perlu memblok serangannya yang mungkin dapat menyebabkan cedera parah.

    Iklan

Peringatan

  • Sebagian besar sekolah tidak menoleransi aksi perundungan sehingga kamu berisiko terkena masalah apabila berusaha membela diri atau melawan balik si perundung.
  • Jika kamu merasa terancam atau khawatir dengan keselamatan diri, hubungilah polisi atau petugas keamanan setempat untuk meminta pertolongan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.368 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan