Unduh PDF Unduh PDF

Ketika Anda membeli saham, Anda membeli kepemilikan dalam perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Sebagai pemilik, Anda mempunyai beberapa hak. Misalnya, seorang investor saham berhak menerima dividen jika perusahaan tersebut menghasilkan pemasukan yang mencukupi. Investor juga dapat menjual saham mereka dan mendapatkan keuntungan finansial. Anda dapat membeli saham perusahaan tertentu, atau membeli reksadana saham.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mempelajari Pasar Saham

Unduh PDF
  1. Pasar saham bekerja seperti pasar lainnya. Dalam hal ini, produk yang diperjualbelikan adalah bagian kepemilikan dalam perusahaan. Kita sebut bagian ini sebagai saham. Saham diperjualbelikan di bursa saham. Anda dapat membayangkan bursa saham sebagai pasar. Di Amerika Serikat, bursa saham besar termasuk New York Stock Exchange dan National Association of Securities Dealers Automated Quotation system (the NASDAQ). [1]
    • Harga saham bergerak naik dan turun tergantung penawaran dan permintaan. Ketika ada banyak permintaan untuk saham tertentu, harga saham tersebut akan naik. Karena ada lebih banyak pembeli yang tertarik dibanding penjual, harga saham akan naik. Ketika ada lebih banyak penjual dibanding pembeli, harga akan jatuh.
    • Harga saham merupakan cerminan pendapat komunitas investasi tentang saham tersebut. Harganya tidak selalu mencerminkan nilai perusahaan yang sesungguhnya. Hal ini berarti bahwa harga jangka pendek seringkali dipengaruhi oleh emosi banyak orang, bukan fakta. Harga dapat bergerak berdasarkan informasi yang benar, informasi yang salah, dan gosip.
    • Tujuan Anda sebagai investor saham adalah untuk membeli saham sebuah perusahaan yang nilainya akan naik seiring dengan berjalannya waktu. Jika perusahaan penerbit saham dapat meningkatkan penjualannya dan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, penanam modal dapat membeli lebih banyak sahamnya. Jika harga saham meningkat, Anda dapat menjual saham Anda dan mendapat untung.
    • Sebagai contoh, bayangkan Anda membeli 100 lembar saham dengan harga per saham sebesar Rp1.500. Anda menanam modal sebesar Rp15.000. Setelah dua tahun, harga saham meningkat menjadi Rp2.000. Saat ini, investasi Anda bernilai Rp20.000. Jika Anda menjual saham Anda, Anda akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp5.000 di luar biaya atau komisi apa pun (Rp20.000 – Rp15.000)
  2. Istilah-istilah tersebut akan membantu Anda memutuskan tepatnya perintah jual atau beli yang Anda ingin berikan ke pialang saham Anda. Istilah tersebut memungkinkan Anda untuk memiliki syarat tertentu dalam perintah Anda untuk menjual atau membeli saham. [2]
    • Harga pembelian, dikenal juga dengan penawaran, adalah harga paling rendah yang Anda dapatkan ketika Anda ingin membeli saham perusahaan. Misalnya Anda ingin membeli saham IBM. Jika harga pembelian adalah Rp50 per saham, Anda akan membayar Rp50 untuk saham yang Anda beli.
    • Harga permintaan (biasa disebut bid ) adalah harga tertinggi yang bisa Anda dapatkan ketika Anda berusaha menjual saham. Jika Anda memiliki saham IBM dan ingin menjualnya sekarang, Anda akan menerima harga permintaan per saham. Jika harga permintaan adalah Rp49,75, Anda akan menerima harga tersebut per lembar saham.
    • Market order adalah perintah pembelian atau penjualan sebuah saham secepatnya dengan harga terbaik yang tersedia di pasar. Jika Anda mengeluarkan sebuah market order , Anda akan membayar harga pembelian sebagai pembeli. Jika Anda menjual, harga pasar yang Anda terima adalah harga permintaan. Ingatlah bahwa market order Anda dapat dijalankan di harga yang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang Anda harapkan. Sebuah market order dijamin langsung dijalankan pada saat dikeluarkan, akan tetapi harganya tidak dapat dijamin.
    • Selain market order , Anda dapat menjalankan perintah lain dengan persyaratan pada harga pembelian atau penjualan Anda. Sebuah limit order , misalnya adalah permintaan untuk membeli atau menjual saham di harga tertentu atau harga yang lebih baik dari harga saat ini. Di sisi lain, sebuah stop order adalah sebuah perintah yang menjadi market order segera setelah saham mencapai harga tertentu. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan seorang pialang yang memiliki sertifikat untuk jual-beli saham. Tanya pialang tersebut apakah berbagai jenis perintah jual-beli ini adalah yang terbaik bagi Anda.
  3. Reksadana adalah kumpulan dana yang disediakan banyak penanam modal. Kumpulan dana ini dapat digunakan untuk membeli berbagai jenis investasi. Anda dapat memilih reksadana yang menanamkan modal di berbagai perusahaan. Ketika Anda berinvestasi melalui reksadana, Anda memiliki bagian di berbagai saham yang dibeli reksadana tersebut. Reksadana dapat menjadi alternatif investasi yang berisiko lebih rendah dibandingkan dengan membeli saham sendiri. [3]
    • Berinvestasi di reksadana dapat menurunkan risiko investasi Anda karena diversifikasi. Jika Anda berinvestasi di satu saham saja, risiko Anda terpusat di satu perusahaan. Di sisi lain, reksadana dapat memegang lusinan (bahkan ratusan) saham. Jika nilai satu jenis saham menurun, dampaknya hanya sedikit terhadap nilai investasi Anda secara keseluruhan.
    • Jika Anda baru mulai berinvestasi, reksadana dapat menjadi jalan yang tepat untuk berinvestasi di saham. Pilihlah reksadana jika Anda tidak yakin tentang berinvestasi di saham tertentu, atau jika Anda tidak punya waktu yang cukup untuk meneliti dan mengelola sebuah portofolio saham.
    • Perhatikan biaya yang dikenakan reksadana. Ingatlah bahwa Anda akan membayar biaya pengelolaan keuangan profesional dalam reksadana. Sebagai contoh, Anda mungkin diharuskan membayar biaya penjualan ketika Anda membeli atau menjual reksadana Anda. Investor reksadana juga akan membayar biaya tahunan untuk pengelolaan keuangan dan pengelolaan reksadana. Biaya tahunan ini didasarkan pada persentase tertentu dari aset yang dikelola manajer investasi.
    • Sebut saja, misalnya, Anda memiliki Rp10.000.000 yang ditanamkan di reksadana saham. Jika biaya tahunan adalah ½ dari 1% aset, biaya tahunan Anda adalah Rp50.000.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Meneliti Pembelian Saham

Unduh PDF
  1. Jika Anda memutuskan untuk membeli saham individu bukannya reksadana saham, Anda harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Ada banyak data yang tersedia di Internet. Menemukan data yang berguna bisa jadi sedikit sulit. Ada beberapa alat yang dapat Anda pakai untuk melakukan analisis dan memilih saham. [4]
    • Informasi mengenai saham biasanya dapat ditemukan di situs perusahaan yang bersangkutan atau dalam laporan tahunan mereka. Kedua sumber tersebut dapat memberikan informasi yang berharga mengenai model usaha perusahaan tersebut dan laporan keuangan mereka. Selain itu, perusahaan secara rutin menyiapkan presentasi bagi investor. Presentasi ini seringkali disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti. Pelajari dokumen-dokumen tersebut sebelum mengambil keputusan investasi.
    • Situs seperti Morningstar.com juga berguna. Investor baru mungkin merasa bingung ketika membaca laporan kuartal atau tahunan. Dengan mencari tahu tentang sebuah saham di Morningstar, Anda bisa mendapatkan informasi penting mengenai sebuah perusahaan, misalnya neraca, laporan rugi laba, dan laporan arus kas. Morningstar juga menyediakan rasio keuangan yang dapat membantu dalam menganalisis perusahaan. Situs ini mudah dijelajahi dan dipahami.
    • Lakukan pencarian di Google untuk berita tentang perusahaan yang bersangkutan. Bacalah berita terkini yang menjelaskan tentang kinerja perusahaan. Sumber berita sebaiknya pihak ketiga yang independen, supaya informasi yang diberikan tidak bias.
  2. Langkah pertama adalah mencari perusahaan untuk diteliti. Caranya, bacalah surat kabar, majalah, dan situs tentang investasi seperti Wall Street Journal atau Investor’s Business Daily. Selain itu, situs seperti Stockchase.com dapat memberi masukan mengenai saham yang diberi peringkat bagus oleh analis. [5]
    • Mulailah dengan berinvestasi di saham blue chip . Saham blue chip adalah saham di perusahaan besar dan ternama dengan rekam jejak yang baik dan menghasilkan keuntungan. Perusahaan ini adalah perusahaan yang biasanya mudah dikenali. Mereka menghasilkan barang dan jasa yang sudah dikenal dan dibeli konsumen. Harga saham perusahaan tersebut biasanya tumbuh dengan stabil dalam jangka panjang.
    • Walaupun perusahaan ini masih berisiko bagi investor, mereka lebih stabil dibandingkan perusahaan lain. Perusahaan blue chip cenderung memiliki pangsa pasar yang besar di pasar tempat mereka beroperasi. Perusahaan ini memiliki sumber pendanaan yang baik, dan memiliki keunggulan kompetitif.
    • Saham blue chip misalnya adalah Wal-Mart, Google, Apple, dan McDonald's, dan masih banyak lagi. Pikirkan perusahaan yang Anda andalkan untuk barang dan jasa.
  3. Ketika Anda menemukan kandidat yang bagus, Anda harus memeriksa beberapa indikator keuangan perusahaan tersebut. Bandingkan indikator tersebut dengan perusahaan saingan untuk melihat bagaimana perbandingan kedua perusahaan tersebut. Beberapa indikator yang spesifik banyak digunakan untuk menghitung nilai investasi sebuah perusahaan. [6]
    • Lihatlah margin laba perusahaan tersebut. Margin laba didefinisikan sebagai (pendapatan bersih)/(penjualan). Untuk diskusi ini, pendapatan bersih sama dengan laba. Indikator ini menjelaskan berapa banyak keuntungan yang didapat sebuah perusahaan untuk setiap rupiah penjualan. Sebuah bisnis selalu ingin mencapai margin laba yang lebih tinggi. Jika sebuah perusahaan mendapatkan 10 sen per rupiah yang terjual, misalnya, margin laba adalah (.10)/(Rp1), atau 10%.
    • Lakukan analisis terhadap laba atas ekuitas ( return on equity —ROE)). Ekuitas mengacu kepada total uang yang diinvestasikan oleh seluruh pemegang saham perusahaan. Laba atas ekuitas menunjukkan sebaik apa sebuah perusahaan menggunakan uang pemegang sahamnya untuk mendapatkan laba. Rasio ini dinyatakan sebagai (laba)/(ekuitas pemegang saham). Jika sebuah perusahaan mendapatkan laba Rp100.000 dari ekuitas sebesar Rp2.000.000, laba atas ekuitas adalah (Rp100.000)/(Rp2.000.000), atau 5%.
    • Lihatlah masa lalu perusahaan dan ekspektasi pertumbuhan ke depan. Apakah perusahaan tersebut dengan stabil meningkatkan penghasilan per saham? Ini adalah tanda dari bisnis kuat yang kemungkinan besar memiliki keunggulan kompetitif.
    • Bandingkan sejarah pertumbuhan pendapatan perusahaan tersebut dengan saingannya di pasar yang sama. Lihat juga proyeksi pertumbuhan pendapatan selama lima tahun ke depan. Jika lebih tinggi dari saingannya, maka ada indikasi bahwa harga saham akan meningkat di masa depan.
    • Lihatlah utang perusahaan. Perusahaan yang dikelola dengan baik tidak seharusnya memiliki utang lebih banyak dari yang mereka mampu bayar. Satu cara yang umum dipakai untuk menganalisis utang adalah dengan menggunakan rasio utang terhadap ekuitas ( debt-to-equity ratio ).
    • Rasio utang terhadap ekuitas didapat dengan membagi utang perusahaan dengan ekuitas pemegang saham. Semakin rendah persentasenya, semakin baik. Jika sebuah perusahaan memiliki utang sebesar Rp2.000.000 dan ekuitas sebesar Rp4.000.000, rasio utang terhadap ekuitas adalah (Rp2.000.000)/(Rp4.000.000), atau 50%. Bandingkan rasio ini dengan rasio yang dimiliki saingan perusahaan yang bersangkutan.
  4. Anda dapat membayangkan saham sebagai mesin yang dirancang untuk mendatangkan laba. Jika mesin bekerja dengan baik dan dapat mendatangkan laba yang lebih besar, mesin tersebut menjadi lebih berharga di mata investor. Rasio keuangan yang paling penting bagi nilai saham adalah yang terkait dengan pendapatan. [7]
    • Cara yang paling umum untuk menilai sebuah saham adalah dengan menggunakan rasio harga terhadap pendapatan ( price-to-earnings ratio P/E ratio ). P/E ratio didapatkan dari harga saham perusahaan dibagi dengan laba tahunan per lembar saham. Rasio ini penting untuk mengevaluasi nilai investasi.
    • Pendapatan per saham menunjukkan total pendapatan dalam rupiah dibagi dengan jumlah saham yang dipegang publik. Saham yang dipegang oleh investor dikenal sebagai saham beredar ( outstanding ). Sebagai contoh, jika pendapatan sebuah perusahaan adalah Rp1.000.000 per tahun dan memiliki 10.000.000 saham beredar, pendapatan per saham adalah (Rp1.000.000)/(10.000.000 saham), atau 10 sen per saham.
    • Misalkan saham sebuah perusahaan diperdagangkan dengan harga Rp50 per saham. Jika pendapatan per saham adalah Rp5, maka P/E ratio saham tersebut adalah (Rp50/Rp5), atau 10. Jika seorang investor membeli saham ini, mereka akan “membayar 10 kali pendapatan”.
    • Jika Perusahaan A diperdagangkan pada sepuluh kali pendapatan (atau P/E ratio 10), dan Perusahaan B diperdagangkan pada P/E ratio 8, Perusahaan A lebih mahal dari Perusahaan B. Perhatikan bahwa “lebih mahal” tidak ada hubungannya dengan harga saham. Rasio tersebut adalah cerminan seberapa mahal harga saham tersebut dibandingkan dengan pendapatannya.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Berinvestasi

Unduh PDF
  1. Beberapa perusahaan menawarkan skema pembelian saham langsung ( direct stock purchase plans – DSPP) yang memungkinkan Anda untuk membeli saham tanpa menggunakan pialang. Jika Anda merencanakan untuk membeli sejumlah kecil saham, bisa jadi hal ini adalah pilihan terbaik bagi Anda. Pendekatan ini menghemat waktu Anda dan biaya yang harus Anda keluarkan jika menggunakan jasa pialang saham. [8]
    • Lakukan pencarian daring atau telepon perusahaan yang sahamnya ingin Anda beli. Tanyakan kepada mereka apakah mereka menawarkan skema pembelian saham. Jika ya, perusahaan akan mengirim prospektus skema mereka kepada Anda, formulir pendaftaran, dan informasi lain yang relevan. Prospektus adalah dokumen yang memberikan semua informasi penting terkait pembelian saham.
    • Banyak skema memungkinkan Anda untuk berinvestasi dengan jumlah minimal Rp500.000 per bulan. Pastikan biaya apa saja yang harus Anda bayar. Beberapa perusahaan menawarkan skema investasi bebas biaya.
    • DSPP juga memungkinkan Anda untuk menginvestasikan ulang semua dividen Anda secara otomatis jika Anda mau. Dividen dibayarkan kepada Anda berdasarkan laba perusahaan. Dewan direksi perusahaan harus mengumumkan dividen supaya pembayaran dapat dilakukan.
  2. Jika Anda tidak dapat membeli saham yang Anda inginkan langsung dari perusahaan, Anda harus menemukan seorang pialang. Ada banyak perusahaan pialang yang menawarkan layanan yang berbeda-beda. Ini berarti Anda perlu membandingkan pilihan Anda dan memilih pialang yang paling sesuai dengan Anda. Ada dua tipe pialang: jasa penuh ( full-service ) dan tak penuh ( discount ). [9]
    • Jasa pialang jasa penuh biasanya lebih mahal. Perusahaan semacam ini menawarkan jasa mereka kepada investor yang tertarik menerima rekomendasi dan bimbingan. Biaya yang lebih tinggi mungkin setimpal dengan layanan yang didapat, karena pialang jasa penuh dapat memberikan bantuan yang berharga. Jika Anda tidak percaya diri dengan kemampuan Anda memilih saham, atau jika Anda tidak punya waktu yang cukup untuk menelaah berbagai perusahaan, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan pialang jasa penuh.
    • Jika Anda berencana membuat keputusan investasi Anda sendiri, pilihlah pialang jasa tak penuh. Tidak ada gunanya membayar lebih mahal untuk jasa yang tidak akan Anda manfaatkan. Meski demikian, sebaiknya Anda melihat penawaran setiap pialang dengan saksama untuk memastikan bahwa penawaran mereka sejalan dengan tujuan investasi Anda.
    • Carilah pialang jasa tak penuh di Internet. Pertimbangkan biayanya, terutama biaya tambahan yang mungkin tidak disebutkan ketika Anda menghubungi pialang yang potensial untuk pertama kalinya. Minta pialang tersebut menyediakan rincian tertulis untuk semua biaya yang mungkin akan dibebankan kepada Anda.
  3. Hubungi perusahaan pialang untuk membuka rekening. Pialang Anda akan meminta Anda mengisi formulir rekening baru. Formulir ini berisi informasi pribadi Anda, beserta pengalaman investasi dan toleransi risiko Anda. [10]
    • Pialang Anda harus melaporkan jual-beli saham Anda ke IRS. Pendapatan dari penjualan saham, bersama dengan pendapatan dividen, akan dilaporkan ke IRS. Anda harus mengisi formulir yang diperlukan dan mengirimkannya kembali ke pialang.
    • Tentukan bagaimana cara menyetorkan dana ke rekening pialang Anda. Kirimkan sejumlah uang sebagai simpanan awal ke pialang Anda yang akan digunakan untuk membeli saham pertama Anda.
    • Masukkan perintah. Beri tahukan pialang Anda saham mana yang Anda ingin beli dan jumlah sahamnya. Ketika pembelian Anda telah dituntaskan, Anda akan menerima konfirmasi yang akan dianggap sebagai bukti pembelian. Simpan semua bukti pembelian Anda sebagai arsip.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.201 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan