Unduh PDF Unduh PDF

Saat membeli saham, ini berarti Anda membeli bagian kecil dari perusahaan. Dua puluh tahun yang lalu, cara pembelian saham utama adalah berdasarkan saran dari broker. Sekarang, semua orang yang memiliki komputer dapat membeli atau menjual saham melalui jasa firma saham. Jika Anda pemula dalam membeli saham, rasanya mungkin terlalu membingungkan. Namun, dengan sedikit pengetahuan, Anda dapat membeli saham sendiri serta mendapatkan keuntungan dari berinvestasi.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menentukan Kerangka Kerja untuk Berinvestasi

Unduh PDF
  1. Luangkan waktu untuk berpikir mengenai alasan Anda mempertimbangkan investasi di pasar saham. Apa Anda berinvestasi untuk mengembangkan dana darurat di masa depan, membeli rumah, atau membayar pengeluaran universitas? Apa Anda berinvestasi untuk keperluan pensiun? [1]
    • Menulis motivasi adalah ide yang baik. Cobalah menghitungnya dalam nilai rupiah, dengan mempertimbangkan jumlah uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
    • Misalnya, membeli rumah mungkin memerlukan uang muka dan biaya penutupan sebesar Rp4.000.000.000,00. Sementara itu, biaya pensiun mungkin sebesar Rp1.000.000.000,00 atau lebih tinggi.
    • Kebanyakan orang memiliki lebih dari satu tujuan investasi. Tujuan-tujuan ini biasanya bervariasi dalam hal prioritas dan pengaturan waktu. Misalnya, Anda mungkin ingin membeli rumah dalam waktu tiga tahun, membayar biaya pendidikan anak dalam waktu lima belas tahun, serta pensiun dalam waktu tiga puluh lima tahun. Mendokumentasikan tujuan-tujuan investasi ini akan mengklarifikasi pemikiran serta membantu Anda berfokus padanya.
  2. Tujuan investasi akan menentukan waktu investasi. Semakin lama investasi bertahan maka semakin besar kemungkinannya untuk menghasilkan keuntungan. [2]
    • Jika tujuan Anda adalah membeli rumah dalam tiga tahun, berarti jangka waktu, atau "horizon investasi" yang dibutuhkan cukup pendek. Jika Anda ingin berinvestasi untuk mengatur dana pensiun selama 30 tahun dari sekarang, ini berarti horizon investasi Anda jauh lebih lama.
    • Indeks S&P 500 merupakan kumpulan 500 saham yang paling sering diperdagangkan. Hanya ada empat periode sepuluh tahunan dari 1926 hingga 2011, saat S&P 500 secara keseluruhan mengalami kerugian. Dalam periode holding (waktu menahan saham) selama lima belas tahun atau lebih, saham-saham ini tidak menderita kerugian. [3] If you bought and held these stocks over the long term, you would have made money.
    • Secara kontras, menahan S&P 500 hanya selama setahun menghasilkan kerugian 24 kali dalam periode 85 tahun, dari 1926-2014. [4] Saham sangat tidak stabil dalam jangka pendek. [5] Konsekuensinya, investasi jangka pendek lebih berisiko daripada periode yang lebih panjang. Anda bisa mendapatkan lebih banyak uang jika berinvestasi dengan baik, tetapi kehilangan semuanya jika berinvestasi dengan buruk.
  3. Semua investasi berisiko. Akan selalu ada kemungkinan Anda dapat kehilangan sebagian atau semua uang Anda, begitu juga dengan saham. Anda tidak pernah mendapat jaminan pengembalian investasi, atau modal awal kembali. Berapa banyak yang mampu Anda risikokan disebut sebagai "toleransi risiko". [6]
    • Sebelum membuat investasi apa pun, ajukan pertanyaan kepada diri sendiri, “Jika hal buruk terjadi, seberapa siap saya kehilangan uang dan sampai sejumlah berapa?”
    • Di kebanyakan kasus, semakin berisiko sesuatu, semakin tinggi potensi labanya. Akan tetapi, kemungkinan rugi juga bertambah besar.
    • Misalnya, investasi yang Anda harapkan untuk bertambah nilainya menjadi dua kali lipat dalam sebulan lebih berisiko daripada investasi yang berkembang dengan nilai yang sama dalam waktu sepuluh tahun.
    • Ketahuilah bahwa investasi apa pun tidak sepadan dengan kehilangan waktu tidur di malam hari. Jika mencapai tujuan mengharuskan Anda untuk merasa tidak nyaman, tinjau kembali tujuan Anda. Kemudian, sesuaikan jangka waktu atau tujuan-tujuan tersebut.
    • Misalnya, bayangkan tujuan Anda adalah menyimpan cukup uang untuk mendapatkan uang muka sebesar Rp400.000.000,00 untuk membeli rumah seharga Rp2.500.000.000,00 dalam 3 tahun. Anda bisa merevisi tujuan ini untuk mencapai Rp300.000.000,00 bagi rumah seharga Rp2.000.000.000,00 dalam 3 tahun. Atau, pertimbangkan jangka waktu yang lebih lama. Sebagai contoh, tujuan meraih Rp400.000.000,00 untuk membeli rumah senilai Rp2.500.000.000,00 dalam 5 tahun mungkin lebih masuk akal. Anda juga dapat menggabungkan metode mengurangi tujuan serta memperpanjang jangka waktu.
    • Salah satu aturan investasi utama adalah menghindari kerugian saat memungkinkan. Jangan ambil risiko yang tidak diperlukan untuk mencapai tujuan.
  4. Gunakan salah satu kalkulator pensiun atau investasi gratis yang bisa ditemukan di internet. [7] Hitung tingkat pengembalian yang harus Anda dapatkan dan investasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
    • Misalnya, bayangkan Anda perlu Rp300.000.000,00 dalam tiga tahun, tetapi hanya bisa menginvestasikan Rp5.000.000,00 setiap bulan. Anda harus mendapatkan tingkat keuntungan 38,2% pada investasi ini di setiap tahun agar dapat mencapai target. Ini berarti, Anda harus menerima risiko yang sangat tinggi. Kebanyakan orang biasanya menganggap investasi seperti ini sebagai keputusan yang buruk.
    • Pilihan yang lebih baik adalah menambah jangka waktu hingga menjadi empat setengah tahun. Target ini lebih masuk akal dan dapat menghasilkan tingkat laba aman, yaitu sebesar 4.8% per tahun.
    • Anda juga dapat meningkatkan investasi bulanan dari Rp5.000.000,00 hingga ke Rp7.750.000,00. Dengan demikian, tujuan Rp300.000.000,00 melalui tingkat keuntungan 5,037% per tahun akan tercapai.
    • Atau, Anda dapat mengurangi tujuan finansial Rp300.000.000,00 dalam 3 tahun menjadi Rp196.210.000,00 dalam waktu yang sama, dengan tetap berinvestasi Rp5.000.000,00 per bulan. Untuk mencapai tujuan ini, tingkat laba Anda hanya perlu sebesar 6% setiap tahun.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memilih Investasi

Unduh PDF
  1. Tugas berikutnya adalah memilih jenis investasi yang paling cocok untuk Anda. Langkah pertama yang penting adalah memahami berbagai jenis investasi yang tersedia.
    • Anda dapat membeli saham perusahaan-perusahaan tertentu. Membeli saham sebuah perusahaan berarti Anda juga sebagai pemilik perusahaan tersebut. Sebagai hasilnya, laba yang Anda terima akan sama seperti pemilik dari bisnis apa pun. [8] Jika perusahaan mendapatkan kenaikan penjualan, profit, dan bagian pasar, nilai perusahaan tersebut normalnya akan meningkat. Ini sangat benar, terutama dalam jangka waktu yang lama.
    • Dalam jangka pendek, harga pasar perusahaan bergantung pada bagaimana perasaan masyarakat tentang masa depan sebuah perusahaan. Emosi, rumor, dan persepsi dapat memicu perubahan nilai. [9] Harga pembelian serta penjualan akan menentukan apakah Anda mendapat keuntungan atau tidak.
    • Anda juga bisa berinvestasi dalam reksadana. Reksadana memampukan banyak orang untuk berinvestasi bersama dalam berbagai jenis saham yang berbeda. Hasilnya lebih rendah risiko, tetapi keuntungannya juga lebih kecil, terutama dalam jangka pendek. [10]
    • Dalam tahun-tahun terakhir Exchange Traded Funds (ETF) menjadi pilihan yang populer. Banyak orang menyebutnya sebagai “dana indeks”. Dana seperti ini seperti reksadana. Reksadana merupakan portofolio saham yang biasanya tidak diawasi oleh manajer. Kebanyakan mencoba menyalin gerakan harga sebuah indeks, seperti S&P 500, Vanguard Total Stock Market, atau iShares Russell 2000. [11]
    • Seperti saham individu, ETF diperdagangkan di pasar. Nilai ETF ini dapat berubah dalam sehari. [12]
    • Beberapa ETF memperdagangkan saham di industri-industri, komoditi, obligasi, atau mata uang spesifik.
    • Salah satu keuntungan dana indeks adalah investasinya bervariasi. Investasi di sini mencerminkan berbagai instrumen yang menyusun indeks. [13] Beberapa dana indeks juga bisa dibeli dengan komisi yang hanya sedikit atau tidak sama sekali. Dengan demikian, indeks seperti ini merupakan cara berinvestasi yang terjangkau. [14]
  2. Banyak orang menyandarkan diri pada berita finansial untuk memahami performa berbagai saham atau pasar secara umum. Untuk memaksimalkan sumber-sumber informasi ini, Anda harus memahami beberapa istilah kunci.
    • Earnings per share /pendapatan per saham: bagian dari keuntungan perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Jika Anda berharap mendapatkan dividen dari investasi, ini penting untuk diketahui! [15]
    • Kapitalisasi market ("market cap"): nilai total dari semua saham suatu perusahaan. Nilai ini mewakili nilai keseluruhan suatu perusahaan. [16]
    • Return on equity /rasio profitabilitas: jumlah pemasukan yang didapatkan perusahaan, relatif berdasarkan jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Jumlah ini berguna untuk membandingkan berbagai firma pada industri yang sama, untuk menentukan yang mana yang paling menguntungkan. [17]
    • Beta: pengukuran volatilitas (gejolak pasar), relatif berdasarkan situasi pasar sebagai suatu kesatuan. Ini adalah pengukuran yang berguna untuk memeriksa risiko [18] Sebagai aturan umum, angka-angka beta di bawah 1 menunjukkan volatilitas yang cukup rendah. Angka di atas 1 menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi.
    • Moving average : harga rata-rata per saham dari beberapa perusahaan, dalam sebuah periode waktu yang spesifik. Ini berguna untuk menentukan apakah harga saham saat ini merupakan harga yang bagus untuk transaksi. [19]
  3. Menganalisis saham bisa menjadi sesuatu yang menghabiskan waktu serta membingungkan, terutama bagi para pemula. Karena itu, Anda dapat memanfaatkan riset dari para analis. Biasanya, analis memperhatikan beberapa perusahaan tertentu dengan cermat untuk memeriksa performanya.
    • Ada beberapa situs gratis yang tepercaya, yang memberikan sinopsis mengenai opini analis terhadap beberapa perusahaan. [20] [21]
    • Analis sering kali memberi saran, dalam bentuk singkat (satu atau dua kata), untuk setiap saham spesifik. Beberapa di antaranya cukup jelas, seperti "beli", "jual", atau "tahan". Lainnya, seperti "sector underperformer" (berada di bawah performa), tidak terlalu intuitif. [22]
    • Firma-firma analisis yang berbeda menggunakan kata-kata yang berbeda pula untuk menyampaikan saran. Situs-situs finansial biasanya memberikan panduan yang menjelaskan istilah-istilah yang digunakan oleh setiap firma. [23]
  4. Setelah mengumpulkan informasi, saatnya memikirkan strategi investasi. Semua investor memiliki pendekatan yang berbeda, dan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.
    • Keberagaman investasi. Keberagaman, atau diversifikasi, adalah tingkat pembagian uang dalam beberapa jenis investasi. Menginvestasikan semua uang hanya dalam beberapa perusahaan dapat membawa hasil yang baik jika perusahaan-perusahaan tersebut menampilkan performa yang juga baik. Akan tetapi, ini berarti risiko yang Anda hadapi juga lebih besar. Semakin beragam investasi Anda maka akan semakin rendah risikonya. [24]
    • Compounding (pendapatan dari pendapatan sebelumnya). Ini merupakan hasil investasi ulang yang konsisten akan semua pemasukan yang Anda terima. Jika Anda menginvestasikan pendapatan, Anda akan mendapatkan lebih banyak penerimaan berdasarkan dividen aslinya. [25] Beberapa perusahaan memiliki program yang mengizinkan Anda untuk melakukannya secara otomatis. [26]
    • Investasi melawan trading (berdagang). Investasi adalah strategi jangka panjang yang bertujuan mendapatkan uang berdasarkan tingkat pertumbuhan jangka panjang. Harga akan naik turun, tetapi diharapkan naik dalam jangka waktu yang lebih lama. Sementara itu, trading adalah proses yang lebih aktif. Proses ini melibatkan mencoba memilih saham yang harganya akan naik dalam jangka pendek, kemudian cepat-cepat menjualnya kembali. [27] This "buy low, sell high" approach can result in big returns, but requires constant attention ad higher risk.
    • Para trader (orang-orang yang melakukan trading ) mencoba mempermainkan emosi orang-orang mengenai sebuah perusahaan, dengan membahasakan gerakan harga berdasarkan sejarahnya. Tujuan mereka adalah membeli saat harga naik dan menjualnya kembali sebelum harga mulai turun. Trading jangka pendek berisiko tinggi dan tidak diperuntukkan bagi para investor pemula. [28]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membeli Saham-Saham Pertama

Unduh PDF
  1. Ada banyak cara untuk membeli saham. Setiap cara ini memiliki keuntungan serta kekurangannya sendiri. Jika Anda tidak berpengalaman membeli saham, mulailah dengan firma yang menawarkan layanan penuh. Firma-firma seperti ini lebih mahal, tetapi mencakup layanan saran dari para ahli. [29]
    • Misalnya, tugas broker adalah menuntun Anda melewati proses membeli saham. Ia ada di sana untuk menjawab pertanyaan. Anda bisa mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya, “Saham apa saja yang Anda sarankan berdasarkan toleransi risiko saya?” dan “Apa Anda punya laporan riset mengenai saham-saham yang saya ingin beli?”
    • Ada banyak firma layanan penuh yang bisa dipilih, jadi bertanyalah untuk mendapatkan saran. Misalnya, teman atau keluarga mungkin mengenal broker yang mereka percayai atau telah lama dipergunakan jasanya. Jika tidak, ada beberapa firma layanan penuh yang lebih besar dan bereputasi baik. Beberapa di antaranya termasuk Edward Jones, Merrill Lynch, Morgan Stanley, Raymond James, dan UBS.
    • Ingatlah bahwa jika Anda menggunakan jasa broker seperti ini, Anda biasanya akan membayarkan komisi yang lebih besar. Komisi merupakan ongkos yang Anda bayarkan setiap kali Anda membeli atau menjual saham. [30]
    • Sebagai contoh, jika Anda membeli saham Disney seharga Rp50.000.000,00, broker mungkin meminta komisi sebanyak Rp1.500.000,00 untuk transaksi ini.
  2. Jika Anda tidak ingin membayar komisi lebih tinggi atas aktivitas di pasar saham, manfaatkan jasa firma broker berdiskon atau daring. [31]
    • Kekurangan broker berdiskon adalah Anda tidak akan mendapatkan saran seperti yang bisa diperoleh dari firma broker layanan penuh. Keuntungannya adalah Anda tidak akan membayar terlalu mahal dan bisa membeli saham secara daring. [32]
    • Beberapa broker berdiskon yang bereputasi baik termasuk Charles Schwab, TD Ameritrade, Interactive Brokers, dan E*Trade.
  3. Rencana-rencana ini mengizinkan investor untuk langsung membeli saham dari perusahaan pilihannya. Ada dua variasi pilihan di sini: direct investment plan (DIP-rencana investasi langsung) dan dividend reinvestment plan (DRIP-rencana reinvestasi dividen). [33]
    • Rencana-rencana ini memampukan Anda untuk membeli saham tanpa broker.
    • Keduanya merupakan cara-cara yang tidak mahal serta mudah bagi investor untuk membeli saham dengan jumlah uang yang lebih sedikit pada interval rutin. Tidak semua perusahaan memiliki opsi-opsi ini.
    • Sebagai contoh, John mengikuti rencana DRIP yang mengizinkannya untuk berinvestasi sebesar Rp500.000,00 pada saham umum Coca Cola, setiap dua minggu sekali. Di akhir tahun, ia akan memiliki investasi senilai Rp12.000.000,00 di pasar saham dan tidak membayarkan komisi.
    • Kekurangan berinvestasi melalui metode DRIP atau DIP adalah pengurusan berkas-berkasnya. Jika Anda berinvestasi pada banyak perusahaan, Anda harus mengisi formulir-formulirnya serta meninjau ulang pernyataan untuk setiap perusahaan.
    • Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi dalam 20 program DRIP atau DIP, ini berarti ada 20 pernyataan per kuartal yang akan Anda terima. Di sisi lain, jika Anda menginvestasikan Rp10.000.000,00 setiap dua minggu sekali, ini berarti ada banyak komisi yang disimpan.
  4. Terlepas dari opsi apa pun yang Anda pilih, langkah berikutnya adalah membuka akun. Anda harus mengisi beberapa formulir dan kemungkinan mendepositokan uang. [34] Detail-detail spesifiknya akan bervariasi berdasarkan jenis yang Anda pilih untuk membeli saham.
    • Jika Anda menggunakan jasa firma layanan penuh, pilih broker yang membuat Anda nyaman dalam membagikan informasi finansial pribadi. Jika memungkinkan, bertemulah dengan bertatap muka agar Anda dapat menjelaskan berbagai kebutuhan serta tujuan pribadi dalam detail-detail yang spesifik. Semakin banyak informasi yang didapatkan broker, semakin mungkin ia menyelesaikan keperluan-keperluan Anda.
    • Jika Anda menggunakan firma broker berdiskon, Anda harus mengisi beberapa berkas daring. [35] Anda juga mungkin perlu mengirimkan surat dalam bentuk-bentuk lain yang memerlukan tanda tangan fisik. Anda mungkin juga perlu mendepositokan dana, tergantung pada nilai modal pada perdagangan awal.
    • Jika Anda berinvestasi melalui cara DRIP atau DIP, isi dahulu dokumen-dokumen daring serta fisik sebelum membeli saham pertama. Anda juga harus mendepositokan uang untuk semua transaksi yang belum terjadi.
  5. Setelah akun Anda siap, pembelian pertama harus dilakukan secara cepat dan mudah. Namun, sekali lagi, detail-detailnya akan bervariasi berdasarkan bagaimana Anda membuat pembelian pertama.
    • Jika Anda memilih firma layanan penuh, hubungi saja broker. Ia akan membeli saham untuk Anda. Akun Anda pastinya sudah dibuka, jadi broker akan meminta nomornya. Ia kemudian akan memastikan bahwa Anda salah satu pemegang akun tersebut, lalu mengonfirmasi pesanan sebelum ia memasukkannya ke dalam sistem. Dengarkan dengan saksama. Broker adalah manusia dan ia juga bisa membuat kesalahan saat melakukan pemesanan.
    • Jika Anda telah memilih firma berdiskon, kemungkinan perdagangan akan dilakukan secara daring. [36] Saat melakukan ini, pastikan Anda mengikuti perintah-perintahnya dengan berhati-hati. Jangan salah artikan harga saham dengan jumlah uang yang Anda ingin investasikan. Misalnya, jika Anda ingin berinvestasi Rp50.000.000,00 di pasar saham dengan harga Rp450.000,00 per sahamnya, ini berarti JANGAN SAMPAI Anda memesan 5.000 lembar saham. Jika demikian, harganya adalah Rp2.250.000.000,00, alih-alih Rp50.000.000,00.
    • Jika Anda menggunakan DRIP atau DIP, If you are using a DRIP or DIP, you can find the enrollment paperwork on the company’s website. Otherwise, you can call the company’s shareholder division and request that they send the paperwork to you.
  6. Ingatlah bahwa saham serta pasarnya merupakan suatu kesatuan yang tidak stabil. Nilai akan terus naik dan turun, terutama dalam jangka pendek. Jika salah satu investasi Anda terus membawa hasil yang buruk secara konsisten, ini mungkin saatnya untuk mengubah portofolio.
    • Harga-harga yang ada mencerminkan emosi manusia. Manusia akan bereaksi terhadap rumor, misinformasi, ekspektasi, serta kekhawatiran, baik valid atau tidak. [37] Hampir tidak ada untungnya memperhatikan pergerakan harga saham dalam satu hari atau satu minggu jika Anda berinvestasi selama satu tahun atau lebih.
    • Memperhatikan terlalu teliti dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang impulsif, yang pada gilirannya dapat memperbesar kerugian. [38] Lihat performa saham Anda dalam jangka panjang.
    • Di saat yang sama, sadarilah bahwa salah satu perusahaan yang Anda miliki bisa terkena masalah. Contohnya, jika perusahaan tersebut kalah dalam tuntutan hukum atau harus berkompetisi melawan pesaing baru pada pasar yang sama, harga-harga sahamnya mungkin jatuh dengan drastis. Dalam kasus seperti ini, pertimbangkan untuk menjual saham.
    Iklan

Tips

  • Ada banyak buku, majalah, serta situs berguna mengenai saham dan pasarnya. Lakukan riset sendiri sebelum Anda membeli apa pun.
  • Sebelum membeli saham, cobalah paper-trading (berdagang di atas kertas) untuk sementara waktu. Ini merupakan simulasi cara berdagang saham. Perhatikan perkembangan harga saham dan catat keputusan-keputusan membeli serta menjual yang akan Anda ambil jika Anda memang sedang berdagang. Periksalah apakah keputusan-keputusan investasi Anda akan berhasil. Setelah terbiasa dengan fungsi-fungsi pasar, cobalah berdagang saham sungguhan. [39]
Iklan

Peringatan

  • Semua investasi berisiko. Jangan investasikan lebih banyak dari jumlah yang Anda siap untuk kehilangan.
Iklan
  1. http://money.cnn.com/magazines/moneymag/money101/lesson6/index2.htm
  2. http://www.investopedia.com/terms/p/passive-etf.asp
  3. http://www.investopedia.com/terms/e/etf.asp
  4. http://www.investopedia.com/terms/e/etf.asp
  5. http://www.investopedia.com/terms/e/etf.asp
  6. http://www.investopedia.com/terms/e/eps.asp
  7. http://www.investopedia.com/ask/answers/133.asp
  8. http://www.investopedia.com/terms/r/returnonequity.asp
  9. http://www.investopedia.com/terms/b/beta.asp
  10. http://www.timothysykes.com/2013/06/trading-terms-you-need-to-know/
  11. http://finance.yahoo.com/
  12. http://www.nasdaq.com/quotes/
  13. https://secure.marketwatch.com/tools/guide.asp
  14. https://secure.marketwatch.com/tools/guide.asp
  15. http://www.investopedia.com/terms/d/diversification.asp
  16. http://www.investopedia.com/terms/c/compounding.asp
  17. http://www.investopedia.com/terms/d/dividendreinvestmentplan.asp
  18. http://www.updown.com/education/article/Investing-vs.-Trading
  19. http://investingwell.com/investing-basics/day-trading-not-for-the-beginner-investor/
  20. http://www.kiplinger.com/article/investing/T038-C000-S002-should-i-use-a-discount-broker-or-a-full-service-b.html
  21. http://www.kiplinger.com/article/investing/T038-C000-S002-should-i-use-a-discount-broker-or-a-full-service-b.html
  22. http://www.kiplinger.com/article/investing/T038-C000-S002-should-i-use-a-discount-broker-or-a-full-service-b.html
  23. http://www.kiplinger.com/article/investing/T038-C000-S002-should-i-use-a-discount-broker-or-a-full-service-b.html
  24. http://www2.thestockmarketwatch.com/learn-stock-market/stocks-basics-buying-stocks/
  25. http://www.thestreet.com/story/10356979/3/getting-started-how-to-open-a-brokerage-account.html
  26. http://www.thestreet.com/story/10356979/3/getting-started-how-to-open-a-brokerage-account.html
  27. http://www.scotiabank.com/itrade/en/0,,3971,00.html
  28. http://www.advisorperspectives.com/newsletters13/pdfs/The_Evidence_that_Emotion_Dominates_Market_Pricing.pdf
  29. https://www.fidelity.com/viewpoints/personal-finance/investing-tips-for-women
  30. http://www.investopedia.com/terms/p/papertrade.asp

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 32.840 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan