PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Di alam liar, kepiting pasir menggali ke dalam pasir saat air laut menyapu pantai. Kepiting pasir yang lebih besar memakan bayi penyu dan bangkai burung camar; kepiting yang lebih kecil memakan moluska, cacing, plankton dan ganggang. Kepiting pasir adalah makhluk air asin yang memerlukan temperatur tinggi untuk bertahan. Oleh karena itu, hewan ini sulit untuk dipelihara di dalam akuarium. Jika Anda harus menyimpan kepiting pasir di dalam akuarium, pastikan untuk mengisi tangki akuarium dengan pasir pantai yang segar dan kaya akan plankton.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mempelajari Kepiting Pasir Liar

PDF download Unduh PDF
  1. Para kepiting menggali ke dalam pasir litoral saat ombak menyapu pantai. Para kepiting menemukan sebagian besar makanannya dari apa yang terkubur di dalam pasir. Istilah "kepiting pasir" menjelaskan berbagai spesies besar (sering kali ganas) dan spesies kecil (sering kali pemakan bangkai) sehingga Anda harus mencocokkan cara memberi makan pada kepiting tertentu yang Anda punya. Perhatikan akan perbedaan antara kepiting pasir besar dan kecil:
    • Kepiting pasir besar cenderung memakan mangsa yang hidup atau sedang membusuk yang ditemukan saat menggali. Mangsa ini dapat berupa kepiting yang lebih kecil, bayi penyu serta bangkai burung laut. Saat kepiting besar menggali, kepiting-kepiting tersebut mengangini pasir. Hal ini membantu air dan udara bersirkulasi di dalam habitat para kepiting. [1]
    • Kepiting pasir kecil memakan moluska, cacing, plankton dan ganggang. Makhluk ini kebanyakan pemakan bangkai: makhluk ini menjaga ekosistem dengan memakan jasad organik yang membusuk yang dapat menjadi sarang bakteri berbahaya.
  2. Para kepiting mengubur dirinya di dalam pasir menghadap ke lautan. Hanya mata dan antena depannya yang muncul ke luar. Saat ombak menyusut dan menyapu makhluk tersebut, kepiting mengembangkan antena rangkap kedua yang menyaring plankton kecil dari dalam air. Pergerakan ini terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena itu, seekor kepiting pasir dapat mengumpulkan beberapa plankton dalam setiap ombak yang menyusut.
    • Kebanyakan kepiting dapat bergerak ke seluruh arah—ke depan, ke belakang dan ke samping—tetapi seekor kepiting pasir hanya dapat bergerak mundur. Oleh karena itu, kepiting pasir harus memposisikan tubuhnya dengan hati-hati untuk memperoleh makanan dari ombak yang datang.
  3. Di alam liar, reproduksi kebanyakan terjadi pada musim semi dan musim panas. Seekor betina dapat menghasilkan sebanyak 45.000 telur. Betina tersebut membawa telur-telur di atas abdomennya hingga telur-telur menetas, sekitar 30 hari mendatang. Selama dua hingga empat bulan, larva-larva tersebut melayang seperti plankton. Ombak dapat membawa larva jauh melintas lautan. [2]
    • Kepiting pasir dapat melakukan reproduksi selama tahun pertama hidupnya jika air cukup hangat. Para kepiting biasanya tidak hidup lebih lama dari dua hingga tiga tahun.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menyimpan Kepiting Pasir di Dalam Tangki

PDF download Unduh PDF
  1. Makhluk tersebut adalah makhluk pesisir, serta memerlukan temperatur tinggi untuk bertahan. Kepiting pasir hidup beriringan dengan ombak, serta sulit untuk meniru ekosistem litoral tempat para kepiting berkembang. Terlebih lagi, kepiting pasir memakan beragam makanan yang mungkin Anda akan kesulitan dalam memberikan berbagai jenis makanan yang biasa dikonsumsi kepiting.
  2. Di alam liar, kepiting pasir mengubur dirinya sendiri di dalam pasir basah dan menangkap plankton dengan antenanya. Tiru proses ini dengan mengisi habitat kepiting dengan pasir pantai, lalu menuangkan air laut di atas pasir sebanyak beberapa kali dalam sehari. Gunakan akuarium kaca apa saja. Ingatlah bahwa kepiting pasir tidak dapat menggali ke dalam pasir yang terlalu kering atau padat. [3]
    • Cobalah untuk mengambil pasir pantai langsung dari ekosistem tempat Anda mendapatkan kepiting tersebut. Pasir pantai di tempat itu kemungkinan mengandung insek dan mikroorganisme yand dibutuhkan oleh kepiting.
    • Kepiting pasir secara alami berkumpul di beting sehingga tidak masalah untuk menyimpan beberapa kepiting pasir di dalam tangki yang sama. Namun demikian, ingatlah bahwa kepiting yang besar gemar memangsa kepiting yang lebih kecil.
  3. Air asin buatan rumah tidak dapat bekerja dengan baik; air tersebut harus mengandung ganggang dan plankton. Anda dapat membeli plankton, ganggang dan air laut untuk akuarium di toko perlengkapan akuarium dan ikan hias. Ingatlah bahwa perlengkapan ini dapat berharga mahal.
    • Pahami bahwa cara ini ditujukan untuk eksperimen jangka pendek dalam mempelajari perilaku kepiting pasir. Tidaklah perlu untuk menyimpan kepiting pasir sebagai hewan peliharaan dalam jangka panjang dan berkelanjutan. Jika Anda hanya mencoba untuk mempelajari kepiting pasir dalam jangka waktu yang singkat, cobalah untuk mengembalikannya ke alam liar saat Anda telah selesai.
  4. Kepiting pasir sulit dan sering kali hampir tidak mungkin untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan. Jika Anda mencari kepiting yang mudah untuk dipelihara dan diberi makan, pilihlah kepiting pertapa. Lakukan penelitian, buatlah habitat dan pelihara kepiting pertapa. [4]
    • Kepiting pertapa akuarium berkembang dengan memakan segala makanan, mulai dari ganggang dan sisa makanan ikan hingga daging sapi, telur dan sayuran. Di alam liar, kepiting pertapa terkenal memakan dedaunan, buah dan bahkan kayu. Anda juga dapat membeli makanan kepiting pertapa yang dijual di pasaran yang menyerupai makanan alami kepiting tersebut.
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Kepiting pasir
  • Habitat yang sesuai. Ini berarti wadah untuk bernafas seperti miniatur tangki ikan yang kosong atau mangkuk.
  • Pasir pantai
  • Air laut

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 80.158 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan