Artikel ini disusun bersama Kelli Miller, LCSW, MSW
. Kelli Miller adalah Psikoterapis, Penulis, dan Pembawa Acara TV/Radio di Los Angeles, California. Kelli saat ini membuka praktik dan memfokuskan diri memperbaiki hubungan pasangan dan keluarga, depresi, kecemasan, seksualitas, pengasuhan anak, dan sebagainya. Kelli juga memfasilitasi kelompok-kelompok di The Villa Treatment Center yang berjuang mengatasi kecanduan alkohol dan obat terlarang. Sebagai pengarang, dia meraih penghargaan Next Generation Indie Book Award untuk bukunya yang berjudul "Thriving with ADHD: A Workbook for Kids" dan juga menuils "Professor Kelli's Guide to Finding a Husband". Kelli juga mengampu acara "The Dr. Debra and Therapist Kelli Show" di LA Talk Radio. Anda bisa melihat kegiatannya di Instagram @kellimillertherapy. Dia meraih gelar MSW (Masters of Social Work) dari University of Pennsylvania dan gelar BA dalam Sosiologi/Kesehatan dari University of Florida.
Ada 9 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 4.850 kali.
Mungkin Anda akhir-akhir ini mengamati bahwa kekasih Anda sedang mengalami kesulitan, atau Anda merasa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, tetapi Anda tidak tahu cara membahas hal tersebut dengannya. Memberikan saran kepada kekasih terkadang menjadi sesuatu yang rumit; Anda hanya ingin ia segera merasa lebih baik dan mendukungnya dalam cara sesensitif mungkin. Hal ini bisa dipahami, dan artikel ini memuat beberapa kiat untuk membantu Anda memberikannya saran yang hangat dan bijak.
Langkah
-
Anda perlu memastikan Anda memiliki informasi yang tepat. Ajukan beberapa pertanyaan kepadanya atau kemas ulang ucapannya dalam kata-kata Anda sendiri. Dengan demikian, Anda bisa mengenali akar permasalahan dan menentukan secara pasti hal yang menjadi beban pikirannya. Makin banyak informasi yang dimiliki, makin baik saran yang Anda bisa tawarkan. Selain itu, perhatian Anda terhadap detail pun akan menunjukkan kepadanya bahwa Anda tidak main-main. Anda bisa mulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang umum untuk membuka obrolan, kemudian beralih ke pertanyaan yang lebih spesifik setelah mengetahui lebih banyak. [1] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Bagaimana beban kerjamu akhir-akhir ini?” atau “Apakah kamu tidak keberatan dengan pertemuan keluarga nanti?” untuk mengetahui gambaran suasana hatinya secara keseluruhan atau umum.
- Setelah itu, Anda bisa mengatakan, “Jadi, kamu masih mencari tahu cara mengajukan kenaikan gaji?” atau “Tampaknya adikmu masih tidak ingin datang ke acara pertemuan keluarga, ya?”.
Iklan
-
Ingatlah bahwa kekasih Anda memiliki kepribadian dan menghadapi situasinya sendiri. Meskipun ada satu saran yang Anda rasa terbaik (atau biasanya efektif bagi Anda), ia mungkin lebih cocok dengan solusi yang berbeda. Dengan kata lain, alih-alih berasumsi mengenai solusi terbaik, coba pertimbangkan perspektifnya dan pikirkan proses berpikir atau “cara” kerjanya. [2] X Teliti sumber
- Jika Anda tahu bahwa ia tidak menyukai konflik, jangan menyarankannya untuk langsung menegur teman sekamarnya yang sering membuat kebisingan. Alih-alih demikian, coba tawarkan opsi yang ia akan merasa lebih nyaman, seperti mencari mediator atau beralih ke kamar yang lain.
-
Pastikan ia memang sedang mencari solusi dan menginginkan masukan. Jika ia berada dalam situasi yang sulit atau menghadapi masalah yang sensitif, akan lebih aman jika Anda menanyakan sejak awal apakah ia membutuhkan saran. Mungkin saja ia hanya ingin berkeluh kesah! Meskipun ia tidak meminta saran dari Anda, ia akan tetap mengungkapkan rasa terima kasihnya karena Anda sudah mau peduli kepadanya. [3] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika ia tidak merasa percaya diri dengan berat badannya, Anda bisa menanyakan, misalnya, “Apakah kamu keberatan jika aku memberimu saran kesehatan?” atau “Hmm... Apakah kamu mau mendengarkan pendapatku mengenai pola makanmu?”.
Iklan
-
Pastikan ia mendapatkan saran yang paling cocok dengannya. Meskipun semua saran Anda bermakna dan hebat, coba hadirkan beberapa kemungkinan agar ia bisa memilih solusi yang ia rasa paling cocok atau nyaman untuk dijalani. Ia akan mengapresiasi usaha Anda yang mempertimbangkan semua sisi dari masalah yang ada. Bahkan, hal ini bisa mendorongnya untuk melakukan curah pendapat dan menelusuri ide-idenya sendiri! [4] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Kurasa kamu bisa mengungkapkan masalahmu secara jelas kepada teman sekamarmu atau mungkin menunggu satu minggu lagi untuk mencari tahu apakah situasi dapat membaik. Namun, jika kamu ingin menghindari konfrontasi, kurasa kamu perlu menghadapi sikap teman sekamarmu untuk satu bulan terakhir.”
-
Dengan demikian, Anda tidak akan sampai terkesan ngotot . Coba angkat topik secara lebih melebar untuk mengetahui tanggapannya dan apakah ia terbuka untuk menerima saran. Setelah itu, takar situasi untuk menentukan apakah Anda harus memberikan umpan balik atau solusi yang lebih spesifik. [5] X Teliti sumber
- Jika kekasih Anda mengalami kendala dengan pengeluarannya, misalnya, Anda bisa mengawalinya dengan mengatakan, “Bagaimana anggaran keuanganmu akhir-akhir ini? Aku tahu kamu sebelumnya mengatakan bahwa penganggaran dana terasa rumit untukmu”, alih-alih mengatakan “Kurasa kamu perlu bantuan dalam mengelola keuanganmu.”
Iklan
-
Kekasih Anda akan merasa lebih berdaya dengan adanya usaha tim. Anda tetap bisa memberikan saran terbaik, tetapi coba bahas solusi-solusi yang memungkinkan bersamanya dan bahkan menentukan langkah berikutnya (alih-alih sekadar memberikan saran dan melemparkan keputusan ke tangannya). Dengan demikian, Anda tidak akan terkesan terpaku pada satu sisi saja saat memberikan saran. Anda bisa ikut terlibat dalam proses pencarian solusi dan memberikan kehadiran untuknya agar ia bisa menyelesaikan masalahnya. Pada akhirnya, Anda berdua bisa menjadi pasangan yang lebih akrab atau erat setelah masalah berhasil diselesaikan! [6] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika ia merasa tertekan untuk menghadapi perundungan di tempat kerja, bahas opsi-opsi yang dirasa paling cocok untuknya sebelum pada akhirnya memilih keputusan kolektif.
-
Beri tahu ia bahwa Anda bisa memahami situasinya agar ia tidak merasa kesepian. Ceritakan momen serupa yang Anda pernah alami dan jelaskan cara Anda menghadapi situasi, serta alasan solusi tersebut bisa berguna baginya. Dengan demikian, saran yang Anda berikan tidak akan terkesan terburu-buru atau gegabah karena Anda mendasarinya dengan pengalaman pribadi. Pada proses ini, Anda berdua juga bisa belajar lebih banyak tentang satu sama lain dan memperdalam hubungan emosional. [7] X Teliti sumber
- Anda bisa mengatakan, “Aku ingat saat aku merasa minder dengan penampilanku. Memang sulit, tetapi pada akhirnya aku…”
- Anda juga bisa mengatakan, “Aku paham apa yang kamu maksudkan. Saat aku menghadapi situasi yang sama, aku mengajaknya bertemu di kafe dan membahas masalah kami. Mungkin kamu juga bisa mencobanya?”
- Waspadalah untuk tidak membuat saran tentang diri Anda sendiri karena tujuan Anda adalah membantunya sebisa mungkin. Jangan terlalu banyak membagikan cerita Anda sendiri!
Iklan
-
Buat saran Anda terdengar lebih lembut dengan menunjukkan aspek atau karakter positifnya. Jika Anda takut sampai menyinggung perasaannya, pastikan ia tahu bahwa Anda mengapresiasi kelebihannya dengan memujinya dan menggunakan gaya bahasa yang positif dan membangkitkan semangat. Dengan memadukan saran dan komentar positif, Anda akan terdengar lebih suportif dan tidak akan sampai terkesan kasar. Ia pun lebih mampu menerima masukan dari Anda karena ia bisa merasakan bahwa Anda benar-benar menginginkan yang terbaik untuknya. [8] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Akhir-akhir ini kamu bekerja begitu keras. Aku merindukanmu dan ingin meluangkan lebih banyak waktu bersama. Apakah kamu bisa mengurangi sedikit jam kerjamu?”.
- Anda juga bisa mengungkapkan kepercayaan dalam penilaian atau penanganannya dengan mengatakan, “Sejauh ini kamu sudah menangani situasi dengan sangat baik. Mungkin hal lain yang kamu bisa coba adalah…”.
-
Ia mungkin hanya membutuhkan teman untuk berkeluh kesah. Fokuskan diri untuk mendengarkannya jika Anda memang tidak cukup mahir atau mengetahui banyak tentang masalahnya untuk memberikan saran yang spesifik dan bisa dilakukan. Dengan memberikan kehadiran untuknya, ia bahkan bisa mencapai “pengakhiran” dan menyadari sendiri jalan terbaik yang ia bisa ambil. Namun, Anda tidak harus benar-benar diam—sesekali mengangguklah dan mintalah ia menceritakan lebih banyak detail atau memberikan klarifikasi agar ia tahu bahwa Anda memang mendengarkannya. [9] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika masalahnya berkaitan dengan kendala teknis khusus di tempat kerjanya yang Anda tidak ketahui, atau masalah keluarga yang terlalu personal untuk Anda urusi, Anda bisa memberi tahunya bahwa Anda ada untuk mendukungnya sebisa mungkin dengan menjadi pendengar yang baik.
- Anda juga bisa mengatakan, “Coba ceritakan lebih banyak” jika perlu mengklarifikasi sesuatu.
Iklan
-
Jika Anda merasakan pertahanan darinya, coba berikan ia ruang. Memang menyakitkan saat Anda tahu bahwa ia tidak menghargai masukan yang diberikan, tetapi ingatlah bahwa masalah tersebut pun mungkin sangat berat untuk ia hadapi. Ini tidak berarti ia tidak mengharapkan bantuan Anda—ia mungkin membutuhkan waktu untuk memproses apa yang terjadi. Ia juga mungkin merasa tak enak karena Anda ikut terbebani, dan tidak mau Anda mengkhawatirkannya. Dengan kata lain, ini mungkin caranya melindungi Anda dari masalahnya. [10] X Teliti sumber
Tips
- Berusahalah untuk tidak mengambil hati jika ia tidak menerima saran Anda atau memilih solusi yang berbeda. Anda sudah melakukan yang terbaik untuknya dan ia pun akan menghargai cinta dan kepedulian yang Anda berikan untuknya.
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.nytimes.com/2019/10/21/smarter-living/how-to-give-better-advice.html
- ↑ https://www.scientificamerican.com/article/how-to-give-better-advice/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-adaptive-mind/201811/the-best-advice-you-can-give
- ↑ https://psychcentral.com/lib/how-to-not-give-advice#5
- ↑ https://www.clearpoint.org/blog/give-financial-advice-werent-asked/
- ↑ https://www.nytimes.com/2019/10/21/smarter-living/how-to-give-better-advice.html
- ↑ https://psychcentral.com/lib/how-to-not-give-advice#4
- ↑ https://www.cosmopolitan.com/sex-love/advice/a3293/ways-to-support-your-guy/
- ↑ https://www.npr.org/2020/02/24/808811358/how-to-give-advice-less-fixing-more-listening
Tentang wikiHow ini
Pernyaan Penyangkalan Medis'
Konten dalam artikel ini tidak ditujukan sebagai pengganti anjuran, pemeriksaan, diagnosis, maupun perawatan medis profesional. Anda harus selalu menghubungi dokter atau tenaga kesehatan profesional lain sebelum memulai, mengubah, maupun menghentikan perawatan medis apa pun.