Meskipun serumen atau yang sering disebut kotoran telinga adalah bahan alami yang dapat membantu melindungi telinga dan kanal telinga, apabila terakumulasi, timbunan kotoran ini bisa mengganggu pendengaran atau membuat Anda merasa tidak nyaman. Jika Anda mengalami gejala berat seperti telinga berdengung, sulit mendengar, atau pusing, kunjungilah dokter karena Anda mungkin mengalami infeksi telinga atau masalah serius lainnya. Meskipun begitu, untuk merawat telinga dengan langkah sederhana, Anda bisa memanfaatkan bahan-bahan yang aman bagi telinga seperti larutan salin, hidrogen peroksida, atau minyak mineral. Apa pun yang Anda lakukan, pastikan untuk merawat telinga dengan lembut agar masalahnya tidak bertambah parah.
Langkah
-
Bilas telinga dengan larutan salin. Bilasan larutan salin cukup efektif dan lembut untuk mengeluarkan kotoran dari dalam telinga. Cukup basahi bola kapas dengan larutan ini kemudian miringkan kepala sehingga telinga yang bermasalah menghadap ke atas. Setelah itu, peras bola kapas untuk memasukkan beberapa tetes larutan salin ke dalam telinga. Terus miringkan kepala selama 1 menit sehingga larutan salin bisa mengalir masuk, kemudian miringkan kepala ke arah sebaliknya untuk mengeluarkan larutan ini. [1] X Sumber Tepercaya Harvard Medical School Kunjungi sumber
- Keringkan telinga luar dengan handuk perlahan-lahan setelah selesai.
- Anda bisa membeli larutan salin siap pakai di apotek atau toko obat, atau membuatnya sendiri dengan mencampurkan 4 cangkir (1000 ml) air suling dengan 2 sendok makan (sekitar 10 gram) garam nonyodium. [3] X Teliti sumber Anda boleh saja menggunakan air keran sebagai pengganti air suling. Namun, Anda harus mendidihkan air keran selama minimal 20 menit dan membiarkannya hingga dingin sebelum digunakan.
- Jika kotoran telinga Anda keras dan memadat, Anda mungkin harus melunakkannya terlebih dahulu dengan beberapa tetes hidrogen peroksida, baby oil , atau pembersih serumen telinga komersial. [4] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
Tip: gunakan air dengan suhu mendekati suhu tubuh. Menggunakan air dengan suhu lebih dingin atau lebih hangat dibandingkan tubuh bisa menyebabkan vertigo. [2] X Sumber Tepercaya MedlinePlus Kunjungi sumber
-
Lunakkan kotoran telinga yang mengeras dengan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida memiliki manfaat ekstra yaitu melarutkan kotoran telinga yang sudah mengeras. Untuk membersihkan telinga, celupkan bola kapas bersih ke dalam larutan air dan hidrogen peroksida (1:1), atau sedot beberapa tetes larutan ini dengan pipet. Miringkan kepala atas dan tuang 3-5 tetes larutan ke dalam telinga, tunggulah selama 5 menit kemudian miringkan kepala ke bawah untuk mengeluarkannya. [5] X Teliti sumber
- Anda mungkin masih perlu membilas telinga dengan air biasa atau larutan salin setelahnya.
- Anda boleh menggunakan larutan ini 2-3 kali sehari selama maksimal 1 minggu. Jika Anda mengalami nyeri atau iritasi pada telinga, hentikan perawatan ini dan hubungi dokter.
-
Cobalah minyak mineral atau baby oil sebagai pengganti hidrogen peroksida. Hampir sama seperti hidrogen peroksida, baby oil atau minyak mineral bisa membantu melunakkan kotoran telinga yang mengeras agar lebih mudah dikeluarkan. Gunakan pipet tetes untuk menuangkan 2-3 tetes minyak ke dalam telinga kemudian arahkan sisi telinga itu ke atas selama 2-3 menit sehingga minyak bisa meresap. Setelah selesai, miringkan kepala ke arah sebaliknya untuk mengeluarkan minyak dan kotoran telinga. [6] X Teliti sumber
- Anda juga bisa menggunakan gliserin dengan cara yang sama.
- Coba gunakan minyak untuk melunakkan kotoran telinga sebelum membilas telinga dengan larutan salin.
-
Gunakan alkohol dan cuka putih untuk mengeringkan kelembapan telinga. Campuran alkohol dan cuka putih bisa membantu membersihkan sekaligus mengurangi kelembapan telinga yang bisa menyebabkan iritasi dan infeksi. Campur 1 sendok teh (5 ml) cuka putih dengan 1 sendok teh (5 ml) cairan alkohol dalam cangkir bersih. Gunakan pipet tetes untuk menyedot dan menuangkan 6-8 tetes larutan ini ke dalam telinga yang telah dimiringkan ke atas. Biarkan larutan mengalir masuk ke kanal telinga kemudian miringkan kepala ke arah sebaliknya untuk mengeluarkannya. [7] X Teliti sumber
- Jika masalah kelembapan pada telinga Anda bersifat kronis, Anda boleh menggunakan larutan ini 2 kali seminggu selama beberapa bulan apabila dianjurkan oleh dokter. Meskipun begitu, hentikan perawatan ini dan berkonsultasilah dengan dokter jika Anda mengalami iritasi atau pendarahan.
Iklan
-
Kunjungi dokter jika Anda mengalami gejala sumbatan akibat kotoran telinga. Jika menduga ada banyak kotoran di telinga Anda, buatlah janji pemeriksaan dengan dokter. Dokter tidak hanya mampu mengeluarkan kotoran ini dengan aman, tetapi juga bisa memastikan gejala yang Anda alami tidak disebabkan oleh penyakit yang lebih serius. Kunjungilah dokter jika Anda mengalami gejala sebagai berikut: [8] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Sakit telinga
- Sensasi tersumbat atau penuh pada telinga
- Sulit mendengar
- Telinga berdengung
- Pusing
- Batuk yang tidak disebabkan oleh pilek atau penyakit lain.
Tahukah Anda? Alat bantu dengar bisa memacu produksi kotoran telinga, padahal kotoran telinga lama-kelamaan bisa merusak alat bantu dengar. Jika Anda menggunakan alat bantu dengar, kunjungilah dokter secara teratur untuk memeriksa timbunan kotoran telinga. [9] X Sumber Tepercaya Harvard Medical School Kunjungi sumber
-
Mintalah dokter untuk memastikan Anda tidak mengalami infeksi atau penyakit lain yang mendasari. Jika Anda mengalami infeksi telinga atau cedera telinga yang menyebabkan timbulnya gejala, Anda harus mencari diagnosis dan perawatan yang tepat untuk mencegah masalah bertambah parah. Selain itu, infeksi atau masalah lain pada telinga (misalnya cedera gendang telinga) bisa membuat perawatan membersihkan telinga menjadi sesuatu yang berbahaya. [10] X Teliti sumber
- Jika Anda mengalami infeksi telinga, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu menyembuhkannya. Anda juga sebaiknya tidak memasukkan cairan ataupun benda (seperti korek kuping) ke dalam telinga yang terinfeksi terkecuali dianjurkan oleh dokter.
- Jangan mencoba membersihkan kotoran telinga sendiri jika Anda mengalami cedera gendang telinga atau ada benda yang tersumbat di dalam telinga.
-
Bicarakan perawatan untuk membersihkan kotoran telinga di klinik dokter. Jika kotoran pada telinga Anda sangat banyak dan Anda tidak ingin mencoba membersihkannya sendiri, dokter bisa memberikan tindakan untuk membersihkannya di klinik. Mintalah dokter untuk mengeluarkan kotoran telinga Anda menggunakan kuret (alat berbentuk melengkung yang dirancang khusus untuk mengeluarkan kotoran dari dalam telinga) atau bilasan air hangat. [11] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
- Dokter juga mungkin akan meresepkan obat tetes telinga untuk membantu mengeluarkan kotoran dari dalam telinga Anda. Ikutilah petunjuk pemakaian produk ini secara saksama karena bisa mengiritasi gendang dan kanal telinga apabila tidak digunakan dengan benar.
Iklan
-
Hanya gunakan korek kuping untuk membersihkan sisi luar telinga. Korek kuping boleh saja digunakan pada sisi luar telinga untuk membersihkan kotoran yang ada di permukaan. Namun, jangan gunakan alat ini untuk membersihkan kanal telinga. Jaringan di kanal telinga sangatlah rapuh. Kerusakan sangat mudah terjadi apabila jaringan di dekat membran timpani atau gendang telinga terbentur. [12] X Teliti sumber
- Korek kuping juga justru bisa mendorong kotoran telinga masuk semakin dalam sehingga berpotensi menyebabkan sumbatan dan iritasi, atau merusak telinga. [13] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
-
Hindari lilin telinga. Dalam teknik yang dikenal sebagai ear candling ini, telinga akan dibersihkan dengan lilin berbentuk kerucut yang menyala. Teknik ini bertujuan menciptakan vakum yang akan membuat kotoran dan serumen keluar dari dalam telinga. Selain tidak efektif, lilin telinga juga bisa menyebabkan beragam cedera dan masalah telinga, seperti: [14] X Teliti sumber
- Pendarahan telinga
- Perforasi gendang telinga
- Luka bakar pada wajah, rambut, kulit kepala, atau telinga. [15] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
Peringatan: mirip dengan korek kuping yang tidak digunakan dengan benar, lilin telinga juga bisa mendorong kotoran semakin jauh ke dalam kanal telinga dan akhirnya menyebabkan sumbatan.
-
Jangan menyemprotkan cairan apa pun kuat-kuat ke arah telinga. Dokter mungkin melakukan hal ini, tetapi Anda tidak boleh mengikutinya. Cairan yang didorong masuk ke dalam kanal telinga bisa mengalir melewati membran timpani dan menyebabkan infeksi telinga atau bahkan merusak telinga bagian dalam. [16] X Sumber Tepercaya MedlinePlus Kunjungi sumber
- Saat membilas telinga, cukup gunakan pipet tetes, bola kapas, atau alat suntik untuk memasukkan cairan perlahan-lahan tetes demi tetes.
- Jangan pernah masukkan cairan apa pun ke dalam telinga jika Anda mengalami perforasi gendang telinga atau ada slang yang dipasang di dalam telinga Anda melalui operasi. [17] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
Iklan
Tips
- Hanya gunakan obat tetes telinga jika dianjurkan atau diresepkan oleh dokter.
- Jangan mendorong korek kuping jauh melebihi lubang kecil di kanal telinga. Kerusakan pada gendang telinga bisa terjadi apabila kotoran telinga atau korek kuping terdorong terlalu dalam.
- Jika telinga masih terasa penuh kotoran bahkan setelah Anda melakukan perawatan rumahan seminggu penuh, berkonsultasilah dengan dokter.
- Jangan memasukkan jari tangan ke dalam telinga karena bisa membawa bakteri yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Peringatan
- Jika Anda merasakan nyeri pada telinga, mengalami demam, kehilangan pendengaran, atau telinga berdengung, jangan mencoba salah satu perawatan rumahan untuk membersihkan kotoran telinga terkecuali dianjurkan oleh dokter.
Referensi
- ↑ https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/got-an-ear-full
- ↑ https://medlineplus.gov/ency/article/000979.htm
- ↑ https://www.medicalnewstoday.com/articles/323842.php
- ↑ https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/earwax-blockage/diagnosis-treatment/drc-20353007
- ↑ https://www.medicalnewstoday.com/articles/322725.php
- ↑ https://www.medicalnewstoday.com/articles/319421.php
- ↑ https://journals.lww.com/thehearingjournal/fulltext/2010/03000/How_to_care_for_moist_ears.12.aspx
- ↑ https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/earwax-blockage/symptoms-causes/syc-20353004
- ↑ https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/got-an-ear-full
- ↑ https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/ears-nose-and-throat/earache
- ↑ https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/earwax-blockage/diagnosis-treatment/drc-20353007
- ↑ https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/ears-nose-and-throat/earache
- ↑ https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/earwax-blockage/symptoms-causes/syc-20353004
- ↑ https://www.medicalnewstoday.com/articles/322247.php
- ↑ https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/consumer-health/expert-answers/ear-candling/faq-20058212
- ↑ https://medlineplus.gov/ency/article/000979.htm
- ↑ https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14428-ear-wax-buildup--blockage/management-and-treatment