PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Membiakkan ayam adalah cara tepat untuk menciptakan hewan ternak berkelanjutan dan perlu dipelajari oleh setiap hewan ternak dan pecinta ayam. Masa penetasan telur terbilang singkat sehingga Anda bisa belajar banyak dengan memperhatikan detail prosesnya. Ikuti petunjuk di bawah ini untuk memulai proses pembiakan ayam secara mandiri.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Menyiapkan Pembiakan

PDF download Unduh PDF
  1. Beberapa daerah memiliki hukum yang ketat untuk memelihara ayam, misalnya mengenakan denda bagi pemilik ayam yang telah menyebabkan kerugian lingkungan. Sementara itu, ada juga daerah yang mengatur sampai ke jumlah ayam pejantan dan betina yang dipelihara. Untuk menghindari denda atau sanksi, Anda harus memastikan terlebih dahulu dukungan hukum dan peraturan di daerah Anda. [1]
  2. Banyak orang lupa bahwa membiakkan ayam akan membawa konsekuensi pertambahan jumlah ayam. Pastikan bahwa kandang Anda sudah siap untuk menampung tambahan ayam baru ini.
    • Sediakan saja kandang dan perlengkapannya sebagai persiapan jika ternyata Anda harus memisahkan ayam jantan atau ayam usil dari kawanannya. Terkadang, satu kandang saja tidak cukup untuk menampung semua ayam. Bisa jadi Anda juga mendapatkan lebih banyak ayam jantan yang menunjukkan sikap agresif ke ayam-ayam lainnya.
  3. Pembiakan ayam akan menghasilkan sekitar 50% ayam jantan. Padahal, perlu kita ketahui bahwa ayam jantan jelas-jelas tidak bakal bertelur. Ayam jantan juga makan lebih banyak dan membuat hewan-hewan ternak jadi sangat berisik. Jadi, Anda harus paham bahwa ketika membiakkan ayam, secara otomatis Anda juga harus mengurus ayam jantan yang dihasilkan. [2] [ kutipan diperlukan ]
  4. Agar telur yang dihasilkan ayam betina bisa ditetaskan, Anda membutuhkan ayam jantan dalam kondisi prima untuk dikawinkan. Ayam jantan tersebut tidak harus berasal dari jenis yang sama dengan ayam betina tersebut. [3] Anda harus menyiapkan seekor pejantan untuk sepuluh ekor ayam betina.
    • Cobalah mendapatkan ayam jantan yang memang disiapkan untuk kawin. Warna matanya harus bagus. Kakinya juga mulus tanpa cacat. Bentuk jenggernya sesuai standar jenis ayam jantan tersebut.
    • Persiapkan diri menghadapi bunyi berisik. Ayam jantan adalah hewan yang berbunyi lantang. Di beberapa negara, sejumlah kota dan daerah mengeluarkan larangan memelihara ayam jantan karena suaranya yang berisik. Pastikan Anda tidak melanggar aturan yang berlaku di lingkungan rumah. Jika tidak memungkinkan untuk memiliki ayam jantan, Anda sebaiknya membeli telur-telur yang sudah siap ditetaskan.
    • Beberapa ras ayam bisa sangat agresif. Pastikan untuk memilih ayam jantan yang tidak terlalu ganas, terutama jika Anda memiliki anak kecil.
  5. Meskipun pembiakan bisa dilakukan kapan saja, anak ayam yang lahir pada musim panas cenderung lebih kuat dibandingkan pada musim hujan. Ayam akan mulai bertelur saat berusia 18-19 minggu. Anda tak perlu melakukan apa pun untuk membiakkan ayam. Cukup masukkan ayam jantan ke tengah-tengah ayam betina dan biarkan alam bekerja. [4]
    • Pastikan pejantan dan betina Anda mendapatkan makanan berkualitas. Dengan demikian, sistem reproduksinya akan bekerja semaksimal mungkin.
    • Jika Anda mengawinkan ayam generasi kedua atau ketiga, waspadai masalah perkawinan sedarah. Cobalah menandai ayam-ayam tersebut sehingga memudahkan Anda untuk mengenali keturunan si ayam jantan. Anda bisa menaruh ayam jantan di tempat terpisah dan menyatukannya dengan ayam betina saat akan dikawinkan saja. Tak lupa pula, pertimbangkan untuk menggunakan ayam jantan baru setiap tahun. [5]
  6. Jika ingin induk ayam mengerami telur-telurnya, Anda akan kehilangan kesempatan mendapatkan telur selama 3 bulan (21 hari untuk mengerami dan 2 bulan untuk merawat anak-anaknya hingga kemudian siap bertelur lagi). Anda juga harus menyiapkan ayam betina yang akan bertengger mengerami selama masa penetasan. [6]
    • Kebanyakan peternak berusaha mencegah ayam-ayam betina mengerami telur-telurnya untuk alasan produktivitas dalam bertelur. Beberapa jenis ayam yang sangat suka mengerami telur misalnya ayam kapas, serama, brahma, jersey giant , new hampshire red , sussex , dan lain-lain.
    • Jika Anda memiliki banyak telur untuk ditetaskan, atau sedang ditetaskan untuk kemudian dijual, mungkin Anda perlu membeli inkubator atau mesin tetas.
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Memilih Telur untuk Ditetaskan

PDF download Unduh PDF
  1. Sekalipun akhirnya diputuskan untuk membiarkan induk ayam mengerami telur-telurnya, Anda tetap perlu mengumpulkan dan memilih telur yang paling tepat untuk ditetaskan. Kumpulkan telur 2 atau 3 kali sehari untuk memastikannya tetap bersih dan belum berkembang.
    • Jika cuaca mulai panas, kumpulkan telur lebih sering daripada biasanya, maksimal 5 kali sehari.
    • Gunakan keranjang yang lembut untuk mewadahi telur saat dikumpulkan. Cara ini menghindarkan telur dari kerusakan. Sedikit jerami di dalam keranjang tangan sudah cukup untuk mewadahi telur secara sempurna.
    • Pegang telur dengan hati-hati agar tidak merusak selaput dan cairan di dalamnya.
    • Bersihkan tangan Anda sebelum mengumpulkan telur. Cara ini menghindarkan perpindahan bakteri dari tangan Anda ke telur.
  2. Jaga kebersihan sarang, Meskipun Anda selalu menjaga kebersihan kandang dan kotak sarang, poin ini makin penting saat mengawinkan ayam. Lumpur dan kotoran ayam bisa meningkatkan jumlah bakteri berbahaya yang akan menginfeksi telur dan mengurangi keberhasilan proses penetasan.
    • Pastikan Anda menyediakan tumpukan jerami bersih untuk sarang ayam.
  3. Memilih telur yang tepat akan meningkatkan keberhasilan proses penetasan. Anda perlu menghindari telur yang jelas-jelas tampak terlalu besar atau terlalu kecil. Telur berukuran besar akan sulit dierami, sementara telur kecil akan menghasilkan anak ayam yang juga terlalu mungil untuk bisa bertahan hidup. [7]
    • Jangan memilih telur yang sudah retak. Hindari juga telur dengan cangkang tipis.
    • Jangan memilih telur yang jelas-jelas berbentuk aneh.
    • Pilih telur yang bersih. Membersihkan atau menyeka telur kotor akan menyingkirkan lapisan pelindung. Akibatnya, telur menjadi lebih rentan terhadap bakteri.
  4. Jika Anda menetaskan banyak telur, atau mengawinkan berbagai jenis ayam, Anda akan merasakan manfaat menandai telur berdasarkan tanggal atau jenis karena kini Anda memiliki catatan riwayat. Anda bisa menggunakan pensil, pulpen penanda, atau stelpen . [8]
  5. Telur bisa disimpan hingga 7 hari setelah keluar untuk kemudian ditetaskan. Telur sebaiknya disimpan setidaknya 24 jam sebelum memulai penetasan. Jika tidak, mereka tidak akan menetas dengan sempurna. [9]
    • Usahakan kandang tetap di suhu kamar 25 derajat Celsius dengan kelembapan yang tinggi.
    • Letakkan telur dengan posisi ujung lancip menghadap ke bawah.
  6. Saat menyimpan telur, Anda perlu membaliknya sekali sehari untuk mencegah selaputnya menempel hanya di satu sisi. Anda bisa melakukannya dengan meletakkan kayu di bawah salah satu ujung karton dan kemudian membaliknya ke ujung lainnya keesokan harinya. [10]
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Membiarkan Ayam Babon Mengerami Telurnya

PDF download Unduh PDF
  1. Anda bisa menggunakan telur palsu untuk menguji ketahanan ayam pengeram dalam mengerami dibanding lainnya. Jika mampu bertengger mengerami telur palsu selama 24 jam, kemungkinan besar ayam pengeram itu akan tahan melakukannya selama 21 hari. [11]
  2. Telur bisa diselipkan dengan sangat mudah pada malam hari saat ayam pengeram tidur. Tergantung jenisnya, umumnya seekor ayam mampu mengerami hingga 12 telur. Ayam pengeram harus mampu menaungi semua telur selagi bertengger di atasnya. [12]
  3. Jika memungkinkan, pisahkan dari ayam-ayam lain agar telur tidak kotor atau rusak. Jika ayam pengeram menolak dipindahkan, biarkan saja atau pindahkan beserta sarangnya saat larut malam. [13]
    • Peringatan: Memindahkan ayam yang sedang bersiap mengerami hanya akan membuatnya enggan kembali ke sarang. Jadi, jika harga telur-telur itu mahal, Anda harus memiliki rencana cadangan.
    • Jika Anda tak bisa memisahkannya, usahakan mencegah ayam-ayam lainnya mengganggu ayam pengeram.
  4. Ayam pengeram harus berkecukupan pakan dan air segar. Anda bisa mengganti pakan ayam ke pakan anak ayam. Dengan demikian, ketika menetas, anak-anak ayam itu akan langsung disajikan pakan yang tepat. Ayam pengeram tidak akan makan sebanyak biasanya. Perhatikan ayam pengeram untuk memastikannya makan dan minum cukup. Anda mungkin harus memindahkannya dari sarang atau menyiapkan pakan dan minum tepat di sampingnya. Terkadang ayam pengeram akan menolak pergi meninggalkan sarang untuk makan dan minum hingga akhirnya mati kelaparan. [14]
  5. 5
    Biarkan ayam mengerami telur-telurnya. Ketika ayam siap bertelur, jangan ganggu. Ayam babon akan membantu telur menetas. Telur akan mulai menetas setelah berumur 21 hari, dan prosesnya bisa berlangsung selama 24 jam atau lebih. Sebagian besar ayam seharusnya menetas pada waktu yang sama. Setelah menetas, singkirkan semua telur yang masih utuh setelah sekitar 2 hari. [15]
  6. 6
    Biarkan induk ayam merawat anak-anaknya. Jika Anda memilih proses penetasan secara alami, induk ayam akan memberikan kehangatan dan kasih sayang yang dibutuh anak-anaknya, dan Anda tidak perlu meletakkannya dalam mesin penetas.
  7. 7
    Cobalah memisahkan induk ayam dan anaknya dari yang lain. Selama 6 minggu pertama, cobalah memisahkan induk ayam dan anak-anaknya dari ayam-ayam lain. Dengan demikian, anak-anak ayam akan tumbuh besar tanpa diganggu ayam-ayam lainnya.
    • Siapkan area perawatan yang bisa dimasuki atau ditinggalkan induk ayam kapan saja, tapi membawa serta anak ayam. Cara ini membantu menjauhkan anak-anak ayam dari masalah.
  8. Anak ayam butuh makanan yang bagus untuk tumbuh sehat sehingga pastikan Anda selalu menyiapkannya. Disarankan untuk mengganti jenis pakan setelah periode waktu tertentu (6 minggu, 3 bulan, dst.).
  9. 9
    Perkenalkan anak-anak ayam ke ayam-ayam lainnya. Setelah 6 minggu, ayam-ayam muda itu siap digabungkan bersama ayam-ayam di peternakan. Gabungkan pelan-pelan dan pastikan ayam-ayam itu bisa hidup bersama terlebih dahulu sebelum akhirnya dipindahkan secara permanen. Induk ayam akan membantu mengawal anak-anaknya selama proses peralihan.
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menetaskan Telur Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Anda bisa membuat mesin tetas sendiri , atau membelinya dari perusahaan peralatan pertanian. Jika Anda hendak membelinya, pastikan mesin tersebut memiliki kontrol terhadap temperatur dan kelembapan, sekaligus pilihan untuk membalik telur. [16]
    • Salah satu pertimbangan terbesar saat memilih inkubator adalah jumlah telur yang akan ditetaskan. Biasanya kisaran telur yang mampu ditetaskan oleh inkubator hanya 50-70%, dan separuhnya akan menetas menjadi ayam jantan.
  2. Temperatur ruangan yang stabil memudahkan inkubator mempertahankan suhu mesin. Hindari meletakkan inkubator di samping pemanas atau di samping jendela dan pintu. [17]
    • Nantinya Anda perlu memeriksa inkubator beberapa kali. Jadi, pastikan untuk meletakkannya di tempat yang mudah dicapai.
  3. Jika Anda belum sempat menandai telur ketika mengumpulkannya, lakukan sebelum menaruhnya di mesin tetas. Cara ini membantu Anda mengetahui apakah telur sudah dibalik.
  4. Biarkan mesin tetas menyala selama beberapa jam sebelum telur diletakkan di dalam. Dengan demikian, mesin tetas akan mendapatkan suhu dan kelembapan yang tepat. Jika mesin tetas tersebut memiliki kipas, setel suhu untuk tetap stabil pada angka 37 derajat Celsius. Jika tidak ada kipas, upayakan untuk mempertahankan temperatur sebesar 38 derajat Celsius.
    • Kelembapan selama 18 hari pertama sebaiknya sekitar 40%.
  5. Bagian telur yang lebih besar harus di atas. Atau, letakkan secara horizontal dengan bagian telur yang lebih besar miring ke atas. Hindari memosisikan telur dengan bagian runcing menghadap ke atas karena posisi tersebut dapat menimbulkan masalah dalam perkembangan telur dan anak ayam bisa mati saat hendak memecahkan cangkang. [18]
  6. Telur perlu dibalik sekitar 5 kali dalam sehari. Balikkan perlahan agar embrio tidak rusak. Jangan membalik telur ke arah yang sama berulang-ulang. Kemudian, menjelang 3 hari sebelum menetas, jangan sekali-kali membalik telur karena pada saat itu embrio sedang bergerak menuju posisi penetasannya. [19]
  7. Dengan menyorot telur, Anda bisa memeriksa pertumbuhan embrio di dalamnya. Anda membutuhkan senter yang terang dan ruangan gelap untuk menyorot telur. Pegang telur dengan bagian yang lebih besar menghadap ke atas lalu sorotkan senter ke situ. Seharusnya pembuluh darah yang mulai terbentuk akan kelihatan, termasuk kantung udara di bagian atas. [20]
    • Pembuluh darah mulai terlihat beberapa hari setelah masuk mesin tetas.
    • Embrio akan mulai terlihat setelah 7 hari.
    • Singkirkan telur yang tidak berkembang baik antara hari ke-10 dan ke-14.
    • Kelembapan perlu ditingkatkan hingga 60-70% selama 3 hari terakhir untuk mencegah keringnya selaput telur.
    • Jangan buka mesin tetas selama 3 hari terakhir.
  8. Proses menetasnya telur bisa makan waktu lebih dari sehari. Begitu Anda memperhatikan telur mulai retak, segera tambahkan oksigen ke dalam inkubator dengan membuka ventilasi. Anak ayam yang baru menetas tidak butuh makan atau minum selama 48-72 jam. Dengan demikian, biarkan mesin tetas tetap menyala saat anak ayam menetas.
    • Tahan diri Anda sekalipun ingin membantu anak ayam keluar dari telur. Anak ayam yang tidak mampu memecahkan cangkang telurnya sendiri kemungkinan besar tidak akan sanggup bertahan hingga usia dewasa.
  9. Setelah proses penetasan tuntas dan anak-anak ayam kering sempurna, Anda bisa memindahkannya ke kandang pembesaran. Anda bisa membuat sendiri kandang ini atau membelinya di toko peralatan ternak.
    • Bohlam 40 watt di di dalam kandang bisa menjadi sumber panas yang bagus. Gunakan bohlam merah untuk menyembunyikan cedera pada anak ayam. Dengan demikian, anak ayam lainnya tidak akan menyerang ayam yang cedera tersebut. Anak ayam membutuhkan suhu 36-38 derajat Celsius selama minggu pertama, yang bisa diturunkan 5 derajat setiap minggunya hingga suhu dalam kandang pembesaran sama dengan suhu di luar atau hingga bulu ayam tumbuh lengkap. [21]
    • Letakkan kandang pembesaran tersebut di area yang bebas angin dan gunakan kawat untuk mencegah kucing menyelonong masuk.
  10. Anak ayam selalu membutuhkan persediaan pakan dan air yang stabil. Selain itu, Anda juga perlu memberikan pakan dengan formula khusus. Ketika ayam-ayam tersebut tumbuh besar, Anda bisa memberinya pakan standar.
    • Pastikan Anda menggunakan mangkuk air yang tidak terlalu cekung mengingat anak ayam bisa tercebur dengan mudahnya. Masukkan kerikil untuk mencegah anak ayam tenggelam. [22]
  11. 11
    Perkenalkan anak ayam ke kawanannya. Setelah sekitar 6 minggu, anak ayam pun siap disatukan dengan ayam-ayam peliharaan Anda lainnya. Perkenalkan pelan-pelan dan pastikan ayam-ayam ini bisa hidup rukun sebelum akhirnya Anda menggabungkannya secara permanen.

Tips

  • Diskusikan dengan orang yang pernah melakukan pembiakan ayam. Prosesnya tidak semudah yang Anda bayangkan!
  • Kawanan ayam mengenal semacam hierarki dan artinya sangat mungkin terjadi perkelahian.
  • Selalu catat garis keturunan ayam-ayam Anda untuk mencegah masalah genetis.
  • Ada banyak pro dan kontra terkait penggunaan induk ayam dibandingkan mesin tetas dalam menetaskan telur. Induk ayam mampu mengontrol kelembapan, pembalikan telur, dll sehingga akan banyak menghemat waktu Anda. Namun, ada banyak faktor lainnya yang bisa membunuh anak ayam yang sedang tumbuh, misalnya ketika induk ayam menyerah dalam mengerami telurnya. Jika ini terjadi dan Anda memutuskan untuk turun tangan, segera ambil tindakan dan tetaskan dalam mesin atau mencari induk ayam pengganti.
  • Pikirkan langkah Anda selanjutnya ketika anak-anak ayam ini cukup umur. Apakah Anda akan memeliharanya untuk kemudian membiakkannya? Sudahkan Anda tahu tempat untuk menjualnya? Tahukah Anda siapa orang-orang yang akan membelinya? Dalam membiakkan hewan apa pun, Anda harus menyiapkan rencana untuk masa depan anak-anaknya.
  • Pelihara anak-anak ayam itu dalam peti kemas atau kardus karton agar makhluk-makhluk kecil ini tidak tergelincir melalui sela-sela lantai kandang. Selain itu, cara ini akan membantu ayam-ayam lain membiasakan diri dengan kedatangan ayam baru.
  • Temui pakar di puskeswan terdekat saat mengawinkan ayam dari ras yang tidak cocok. Atau, kunjungi PoultryOne.com jika ingin mencari informasi daring.
  • Tanyakan pendapat para tetangga tentang rencana Anda membiakkan ayam. Ayam (terutama ayam jantan) akan membuat banyak kegaduhan dan bisa jadi akan mengganggu mereka.
  • Pastikan induk ayam duduk dengan alas yang aman, seperti jerami, daun kelapa, atau bahkan anyaman bambu. Jangan gunakan kertas koran atau busa karena kaki ayam justru sulit bertengger.
  • Berhati-hatilah dalam mencuci telur yang akan ditetaskan, terutama dengan air. Telur segar diselubungi oleh lapisan yang disebut bloom . Lapisan ini secara alami akan menghalau bakteri, embun, jamur, dan lainnya secara aman. Jika Anda mencuci dengan serampangan, lapisan tersebut akan rusak dan mengurangi peluang telur ayam untuk menetas dengan sehat.

Peringatan

  • Jika telur tidak menetas, pastikan untuk menyingkirkannya. Bagaimanapun telur busuk akan mengeluarkan bau yang luar biasa menjijikkan!
  • Perlakukan ayam yang sedang mengeram dengan penuh perhatian. Biasanya induk yang sedang mengerami telurnya mudah kesal dan tidak ingin diganggu.
  • Dirikan pagar kawat mengelilingi area kandang ayam untuk menjauhkan predator. Anda bisa membuat area untuk memelihara ayam dalam ukuran yang benar-benar luas dan panjang. Selain itu, upayakan agar induk ayam dan anak-anaknya kembali ke kandang dengan pintu tertutup menjelang akhir hari.
  • Pastikan untuk selalu membersihkan mesin tetas setelah dan sebelum menetaskan telur lainnya untuk mencegah persebaran kuman.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 43.954 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?