Unduh PDF
Unduh PDF
Alat penguap ( vaporizer ) digunakan pada perangkat merokok tradisional untuk menghirup uap alami rokok, alih-alih membakarnya dan membuat Anda menghirup asap yang sarat dengan karsinogen. Oleh karena dianggap lebih “sehat”, tidak mengherankan jika alat penguap terbilang mahal dan sering kali tidak terjangkau oleh perokok pada umumnya. Untunglah, Anda bisa mempelajari cara membuat alat penguap sendiri menggunakan perlengkapan rumah tangga setelah membaca lebih lanjut.
Langkah
-
Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Meskipun metode ini mengharuskan Anda membeli pistol pemanas untuk membuat alat penguap buatan sendiri, harganya masih lebih murah dibanding membeli alat penguap komersial yang bisa mencapai harga jutaan. Pistol pemanas untuk keperluan ini harganya sekitar Rp400.000 dan perlengkapan lain mungkin sudah tersedia di rumah, atau dapat dibeli di toko swalayan dengan harga tidak sampai Rp50.000. Untuk metode ini, Anda membutuhkan:
- pistol pemanas yang bisa menghasilkan panas setidaknya 200 °C
- bekas gulungan serbet kertas dan tisu toilet dengan diameter yang sama
- foil aluminum
- kantong plastik untuk memasak di oven, atau dikenal juga sebagai “turkey bag”
- saringan teh bola ( tea ball )
- kawat pengikat kabel ( twist tie )
- corong atau perkolator kopi yang cukup kecil sehingga bisa dipasangi bekas gulungan tisu toilet
-
Lapisi bagian dalam kedua bekas gulungan tisu dengan foil aluminium. Anda bisa menggulung foil di seputar pena atau penggaris, lalu memasukkannya ke dalam bekas gulungan tisu, dan bukalah gulungan foil setelah berada di dalam. Sisakan cukup foil di bagian tepi sehingga bisa dilipat di sekitar pinggiran bekas gulungan tisu dan dikencangkan.
- Beredar pendapat yang berbeda di kalangan perokok mengenai apakah foil aluminium yang dipanaskan benar-benar aman atau tidak, atau apakah foil tersebut menghasilkan uap tersendiri yang berbahaya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keracunan aluminium memberi kontribusi untuk penyakit Alzheimer, meski metode ini biasanya tidak membakar dan melelehkan aluminium. Jika Anda ingin menggunakan alat penguap untuk alasan kesehatan, ingatlah hal ini.
-
Gunakan foil untuk memasang corong ke salah ujung bekas gulungan tisu. Pastikan corong menghadap ke luar. Agar corong terpasang kencang, pertimbangkan untuk menggunakan selotip atau lem sebelum melilitkan foil.
-
Pasang kantong plastik menyelubungi mulut corong dan kencangkan dengan kawat pengikat kabel. Pasangkan kantong plastik oven menutupi mulut corong dan lilitkan kawat pengikat kabel di sekelilingnya supaya kencang. Kemudian, lipat bagian tepi plastik menutupi kawat pengikat dan kencangkan lagi dengan kawat pengikat. Hasilnya, pinggiran plastik pun terlipat sehingga Anda dapat memastikan kantong plastik terpasang dengan baik di atas mulut corong.
- Kantong plastik akan menampung uap saat Anda memanaskannya. Anda bisa mengedarkan plastik kepada orang-orang. Jadi, mungkin ada baiknya Anda memasang sesuatu untuk menutup lubang pada kantong. Atau, gunakan saja ibu jari.
-
Rakitlah alat penguap. Sekarang Anda memiliki sekumpulan perangkat terbungkus foil aluminium dan terlihat aneh, tetapi sangat mudah untuk merangkainya. Arahkan pistol pemanas ke atas, pasang bekas gulungan tisu menutupi nozel pistol pemanas. Masukkan apa yang ingin Anda isap ke dalam saringan teh dan letakkan di atas bekas gulungan tisu. [1] X Teliti sumber
- Selanjutnya, pasang bekas gulungan tisu yang lain di atasnya, dengan perkolator atau corong menghadap ke atas. Anda bisa memasangnya dengan pas menggunakan tambahan foil untuk memastikan keduanya benar-benar terpasang secara pas. Pasang kantong plastik di atas corong, dan Anda siap menggunakannya.
-
Nikmati uap yang dihasilkan. Nyalakan pistol pemanas dan perhatikan kantong plastik perlahan-lahan mengembang terisi uap. Mungkin sulit untuk melihat uap yang dihasilkan, tetapi percayalah uap itu ada di dalam sana. Setelah kantong mengembang sepenuhnya, matikan pistol pemanas dan hiruplah uap yang tertinggal di dalam tube panjang (mungkin cukup banyak yang tersisa, jangan disia-siakan). Hiruplah uap dari kantong secara bergantian.
-
Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Metode ini paling mudah dan paling primitif, dan membutuhkan perlengkapan paling sedikit dan paling umum. Anda membutuhkan:
- kotak kecil
- lilin teh kecil yang muat di dalam kotak
- nampan logam kecil yang dapat diletakkan di atas kotak, mungkin tutup lilin atau tutup kaleng krim tangan
- gelas yang cukup besar untuk menutup nampan logam
- tube karet kecil atau sedotan yang bisa dibengkokkan
-
Nyalakan lilin dan letakkan di dalam kotak. Pastikan Anda menaruh lilin di tengah-tengah agar tidak membakar apa pun.
- Pada dasarnya, Anda akan memanaskan apa yang akan Anda isap di atas nampan dengan lilin dan menggunakan gelas untuk menampung uap yang akan dihirup melalui tube. Metode ini sangat sederhana.
-
Letakkan nampan di atas api, bertumpu pada pinggiran kotak. Dengan begitu, posisi api cukup rendah sehingga tidak akan membakar tutup kaleng secara berlebihan. Taruhlah apa pun yang ingin Anda isap di atas tutup kaleng.
-
Letakkan gelas menutupi tutup kaleng. Carilah gelas dengan ukuran cukup besar sehingga dapat menutupi tutup kaleng dan cukup kecil sehingga bisa bertumpu pada pinggiran kotak. Tunggu sampai gelas dipenuhi uap.
-
Selipkan tube ke dalam gelas dan hiruplah uap yang dihasilkan. Setelah melihat uap mulai memenuhi gelas, Anda dapat mulai menghirup uap melalui tube karet. Setelah selesai, Anda dapat membongkarnya dengan mudah dan tidak ada yang akan tahu perbedaannya.
-
Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Untuk metode ini, Anda membutuhkan
- bola lampu
- sedotan plastik
- botol minuman ringan plastik berukuran 350 ml
- pisau atau gunting
- pulpen
- selotip atau lem
-
Buatlah dua lubang pada tutup botol, dan masukkan sedotan melalui salah satu lubang. Sebaiknya tidak membayangkan keduanya sebagai “lubang”, tetapi sebagai celah yang cukup besar untuk memasukkan sedotan. Anda harus memastikan lubang kedap udara. Jika tidak, lilitkan selotip di badan sedotan. Biarkan lubang yang lain terbuka.
-
Potonglah leher botol menggunakan gunting. Sisakan leher botol sekitar 7,5 atau 10 cm. Anda akan menggunakannya untuk menempelkan bola lampu, yang akan berfungsi sebagai ruang penguapan.
- Jika Anda khawatir dengan masalah yang berhubungan dengan kandungan BPA pada plastik yang akan digunakan untuk merokok, Anda bisa menggantinya dengan tube nonplastik yang bisa dipasang dengan pas pada bola lampu. Pangkal senter kecil yang terbuat dari logam akan sangat cocok.
-
Lepaskan bagian ujung bola lampu. Anda harus menggunakan pisau tajam untuk melepas bagian “berulir” pada ujung bola lampu. Biasanya galur yang digunakan untuk mengencangkan bola lampu bisa dipotong dengan mudah. Bekerjalah dengan sangat hati-hati. [2] X Teliti sumber
- Setelah melepas bagian ujung bola lampu, Anda mungkin harus menarik seluruh ujung logam menggunakan tang. Bagian ujung ini terbuat dari logam lunak dan mudah dipotong. Setelah melepaskan ujung logam, keluarkan kawat pijar dan komponen bagian dalam bola lampu sehingga Anda mendapatkan ruang kaca kosong.
-
Gunakan selotip atau lem untuk merekatkan leher botol pada lubang bola lampu. Botol minuman ringan dan bola lampu yang biasa digunakan di rumah seharusnya memiliki ukuran pangkal yang kurang lebih sama. Jadi, keduanya pasti bisa dipasang secara pas. Gunakan lakban atau selotip ukuran besar, dan lilitkan berulang-ulang sampai membentuk segel kedap udara.
-
Pasang tutup botol. Setelah memasukkan apa pun yang ingin Anda isap ke dalam bola lampu, pasang tutup botol. Rabalah seluruh bagian yang disatukan dan pastikan sudah ditutup dengan rapat. Tambahkan lilitan selotip atau setetes lem jika diperlukan.
-
Hirup uapnya. Untuk menghirup uap yang dihasilkan, tutup lubang pada tutup yang yang dibiarkan kosong dengan satu jari dan isaplah uap melalui sedotan sementara Anda memanaskan bola lampu secara perlahan dengan pemantik api, sambil memutar bola lampu agar tidak hangus.
- Saat panas mulai menghasilkan uap, Anda bisa melihat bahwa itu bukan asap sebenarnya, tetapi semacam kabut tipis mulai terbentuk di dalam bola lampu. Buka lubang yang Anda tutup dengan jari dan hiruplah uap melalui sedotan.
- Pendapat yang beredar sangat bervariasi tentang apakah memanaskan bola lampu dengan cara seperti ini aman atau tidak. Beberapa bola lampu memiliki lapisan plastik sehingga uap yang dihasilkan berbahaya jika dihirup, lebih berbahaya daripada karsinogen yang berhubungan dengan mengisap zat yang berasal dari tumbuhan. Jika Anda akan menggunakan bola lampu, pastikan bola lampu terbuat dari kaca yang jernih, bening, dan gantilah secara teratur.
Peringatan
- Jika Anda ingin mengisap uap untuk alasan kesehatan tertentu, akan lebih aman membeli alat penguap. Pipa gelas murah yang bekerja dengan prinsip yang sama dijual dengan harga sekitar Rp400.000.
- Alat penguap hanya dianggap “sehat” karena dipanaskan sampai suhu tertentu sehingga menghasilkan uap bahan aktif tanpa membakar materi organik yang sebenarnya. Itu berarti tidak ada “asap” dan karsinogen yang berhubungan dengan merokok. Namun, pemanasan seperti ini sangat sulit dikendalikan dengan lillin atau pemantik dan Anda bisa kehilangan manfaat kesehatan yang diharapkan jika menggunakan salah satu teknik di atas.
Hal yang Anda Butuhkan
- Leher botol plastik (dengan tutup)
- Bola lampu bening biasa
- Selotip
- Sedotan
- Korek, atau pemantik api yang bekerja lebih baik