Unduh PDF
Unduh PDF
Anda bisa meningkatkan penerimaan gelombang radio FM komersial (88Mhz - 108Mhz) dengan sekadar mengganti antena yang ada dengan antena dipol lipat 5/8 lamda. Banyak radio dan perangkat penerima stereo rumah yang memiliki terminal antena untuk dihubungkan dengan antena eksternal. Biasanya antena bawaannya hanya didesain secara minimalis (terkadang sekedar tipe “internal”, atau batang antena teleskopik atau hanya kawat pendek). Antena ini bisa ditingkatkan dengan anggaran minimal. Semua bahan yang dibutuhkan bisa didapatkan dari toko elektronik atau perangkat keras terdekat.
Langkah
-
1Tentukan frekuensi stasiun radio yang akan disetel. Antenanya akan disetel ke panjang gelombang tertentu, berdasarkan frekuensi radio yang tersambung. Meskipun demikian, berapa pun frekuensi stasiun radionya, penala radio akan menerima sinyal yang lebih kuat dari antena ini di seluruh gelombang siaran FM (88 - 108 Mhz), dengan peningkatan yang sangat tajam pada frekuensi yang dipilih di langkah ini, dan akan sedikit berkurang begitu penala disetel menjauh dari frekuensi desain.
-
2Hitung panjang antena. Rumus untuk antena 5/8 lamda yang menggunakan lead in antena twin lead 300 ohm adalah L = 300/f x 5/8 x 1/2; "L" adalah panjang antena dalam satuan meter dan "f" adalah frekuensi stasiun radio yang akan ditala dalam satuan MHz. Rumus tersebut bisa disederhanakan menjadi L = 93.75/f. Instruksi ini tidak berlaku bagi kabel sesumbu sekitar 50 dan 75 ohm.
- Antena yang dibuat untuk nilai tengah gelombang 88Mhz - 108Mhz, yakni 98 Mhz, adalah sepanjang 95,66 cm. Nilai ini adalah dimensi untuk bagian atas "T".
-
3Perbaiki desain antena. Perbaikan desain antena dalam artikel ini diperuntukkan bagi antena sederhana 5/8 lamda "dipol lipat" atau bentuk "T". Kinerja desain ini akan melampaui antena internal atau batang teleskopik yang mungkin sudah ada di perangkat penerimanya. Antena baru nanti akan mirip dengan antena beberapa perangkat penerima stereo rumah yang mahal.
- Untuk memperbaiki desain sederhana ini, Anda cukup mengalikan nilai berikut dengan 2, 3, atau 4, misalnya: 95,66 cm x 2 = 191,32 cm, atau 95,66 cm x 3 = 286,98 cm, dan seterusnya.
- Antena asli 95,66 cm kinerjanya akan kalah oleh yang panjangnya 191,32 cm, yang akan kalah dengan antena versi 286,98 cm.
- Bisa dipastikan ada “titik tanpa bisa kembali” apabila bilangan pengalinya terlalu besar sehingga sinyal di ujung antena tidak bisa melalui panjang antena akibat tahanan listrik. Batasnya adalah sekitar 100 meter (sedikit lebih panjang dibandingkan lapangan sepak bola).
-
4Potong feed line -nya. Sebagaimana dijelaskan di atas, antena ini terlihat seperti huruf "T". Sejauh ini kalkulasinya adalah untuk bagian atas antena yang horizontal (bagian atas T). Bagian vertikalnya (bagian bawah T) harus disambungkan ke bagian horizontal atas agarantenanya terhubung ke terminal antena perangkat penerima. Meskipun bagian atas dan bawah tersebut memiliki fungsi sebagai satu antena dan di artikel wiki ini terbuat dari jenis kabel yang sama, bagian vertikal akan disebut sebagai feed line .
- Potong panjang twin lead yang setara dengan atau kelipatan panjang sesuai kalkulasi di atas dan cukup panjang untuk diulur antara terminal antena perangkat penerima dan bagian horizontal antena ketika dipasang.
- Ladder line 600 Ohm dan kabel 450 Ohm secara fisik lebih besar daripada Twin Lead 300 Ohm dan memiliki nilai tahanan 600 dan 450 ohm; sedangkan twin lead memiliki tahanan 300 ohm. Kabel-kabel tersebut juga bisa digunakan, tetapi butuh rumus yang berbeda untuk desainnya. Kabel twin lead standar 300 ohm dipilih karena ketersediaannya yang luas.
-
5Siapkan antena untuk disambungkan dengan feed line . Temukan dan tandai titik tengah pada panjang bagian antena yang horizontal.
- Gunakan pisau cutter untuk memotong celah sepanjang 2,5 cm memanjang (dengan tanda dari langkah sebelumnya sebagai pusat), paralel dengan dan di antara dua kabel twin lead antena.
- Potong salah satu kabel twin lead pada tanda di tengahnya.
- Lepas insulasi kabelnya dari ujung potongan di titik tengah dan pangkal bagian horizontal (ukurannya sekitar 1,27 cm dari tiap sisi).
-
6Siapkan feed line untuk sambungan dengan antena. Gunakan pisau cutter untuk memotong celah antar kabel twin lead sepanjang kurang lebih 2,5 cm di kedua ujung kabel. Lepas insulasi kabel sekitar 1,27 cm dengan berhati-hati dari kedua ujung kabel tersebut.
-
7Patri kabel twin lead yang terpapar dengan solder . Lilitkan kembali tiap helai kabelnya agar terikat dengan kuat. Jika penyolderan tidak bisa dilakukan, lewati dan lanjutkan ke langkah berikutnya setelah melepas insulasi kabel sebagaimana diindikasikan pada akhir langkah ini.
- Oleskan sedikit cairan solder kelas listrik (jangan gunakan cairan fluks pipa karena mengandung asam). Panaskan dengan solder pistol 20 sampai 50 watt atau solder biasa.
- Segera setelah cairannya meleleh, gunakan timah solder kelas listrik untuk kabel yang dekat ujung solder pistol/biasa (silakan menggunakan timah solder biasa atau timah solder flux core , tetapi jangan menggunakan timah solder acid core ).
- Gunakan timah secukupnya pada kabel yang dipanaskan agar timah solder yang meleleh mengalir ke insulasinya, lalu bersihkan timah dan jauhkan panasnya dari kabel. Lakukan ini untuk kedua kabel pada (1) kedua ujung feed line , (2) dua kabel di dua ujung bagian antena yang horizontal dan (3) kedua kabel pada potongan di tengah bagian antena yang horizontal.
-
8Solder antena dan feed line . Solder kedua kabel di ujung bagian horizontal bersamaan dan ulangi untuk ujung yang lain (jika tidak disolder, buat sambungan elektro-mekanis dengan melilitkan ujung-ujung kabel yang terbuka).
- Letakkan pangkal feed line di tengah bagian horizontal antena sehingga timbal yang disolder posisinya berdekatan. Kabel di sebelah kiri feed line harus disolder ke kabel kiri antena, dan kabel kanan feed line ke kabel kanan antena. Setelah selesai, antena akan terlihat seperti huruf "T" besar.
- Apabila dikerjakan dengan benar hingga tuntas, akan terlihat jalur yang dimulai di kabel sebelah kanan kabel feed line di bagian bawah (atau vertikal) "T" dan berlanjut melalui sambungan yang dibuat pada kabel bagian bawah bagian horizontal sebelah kanan "T" dan berlanjut ke sambungan kabel di sebelah paling kanan bagian horizontal "T". Jalur itu berlanjut hingga sepanjang bagian atas antena "T" hingga sambungan kabel di sebelah paling kiri. Dari sini, jalur tersebut berlanjut ke kabel di sebelah kiri bagian horizontal kiri "T" hingga sambungan kabel di sebelah kiri feed line bagian vertikal "T". Kemudian jalur tersebut turun ke bagian vertikal dan berakhir di ujung kabel sebelah kiri - di samping permulaan jalur tersebut.
Iklan
Tips
- Antena yang dibuat di artikel ini bersifat "seimbang" dan tidak cocok jika disambungkan dengan antena teleskopik biasa, yang sifatnya "tidak seimbang". Tanpa konektor antena eksternal di radio, Anda masih bisa melakukannya dengan menyambungkan kabel (apa saja) yang panjangnya bebas (tetapi lebih panjang akan lebih baik) ke antena yang ada dan menariknya ke atas (semakin tinggi akan semakin baik) menuju pemancar yang hendak diterima.
- Anda akan membutuhkan balun "300 hingga 75" ohm jika penerimanya hanya memiliki koneksi antena 75 ohm (kabel sesumbu). Perangkat tersebut memungkinkan sambungan twin lead 300 ohm yang seimbang hingga kabel/konektor 75 ohm yang tidak seimbang (unbalanced) (sehingga disebut balun ).
Iklan
Peringatan
- Antena yang diletakkan di luar ruangan harus memiliki pelindung cahaya di feed line-nya.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Feed line twin lead 300 ohm atau kabel lead-in
- Solder pistol/biasa 20 - 50 watt
- Timah solder dengan rosin flux core (bukan timah solder pipa)
- Cairan solder (bukan cairan solder pipa) (jika tidak menyatu dengan solderan kabel)
- Balun 300/75 Ohm (jika diperlukan)
- Pengelupas kabel
- Pemotong kabel
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 73.369 kali.
Iklan