Unduh PDF Unduh PDF

Sebagian besar perapian atau api unggun menghasilkan nyala api berwarna kuning atau oranye karena kayu bakar mengandung garam. Dengan menambahkan bahan kimia lain, Anda bisa mengubah warna nyala api untuk menyesuaikan suasana atau jika Anda ingin terhibur dengan perubahan warnanya. Anda bisa menciptakan api berwarna dengan menaburkan bahan kimia pada api, membuat bongkahan lilin yang mengandung bahan kimia, atau merendam kayu bakar dalam larutan bahan kimia. Meski menyenangkan, utamakan keselamatan saat bermain-main dengan api dan bahan kimia.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Memilih Bahan Kimia

Unduh PDF
  1. Meski Anda bisa mengubah nyala api menjadi beraneka warna, penting untuk menentukan mana yang paling Anda inginkan sehingga Anda tahu bahan kimia yang tepat untuk digunakan. Anda bisa mengubah warna api menjadi biru, pirus, merah, merah jambu, hijau, oranye, ungu, kuning, atau putih. [1]
  2. Untuk membuat warna sesuai keinginan, pilihlah bahan kimia yang tepat. Anda bisa menggunakan bahan kimia dalam bentuk bubuk, dan tidak boleh menggantinya dengan klorat, nitrat, atau permanganat yang menghasilkan produk sampingan berbahaya jika terbakar. [2]
    • Untuk menciptakan api biru, gunakan tembaga klorida atau kalsium klorida.
    • Untuk menciptakan api pirus, gunakan tembaga sulfat.
    • Untuk menciptakan api merah, gunakan strontium klorida.
    • Untuk menciptakan api merah jambu, gunakan litium klorida.
    • Untuk menciptakan api hijau muda, gunakan boraks.
    • Untuk menciptakan api hijau, gunakan tawas.
    • Untuk menciptakan api oranye, gunakan sodium klorida.
    • Untuk menciptakan api ungu, gunakan potasium klorida.
    • Untuk menciptakan api kuning, gunakan sodium karbonat.
    • Untuk menciptakan api putih, gunakan magnesium sulfat.
  3. Beberapa bahan kimia yang bisa mengubah warna api merupakan bahan umum pada produk rumah tangga; Anda bisa menemukannya di toko swalayan, toko bahan bangunan, atau toko alat-alat berkebun. Anda bisa membeli bahan kimia lain di toko bahan kimia, toko peralatan api unggun, penjual kembang api, atau internet. [3]
    • Tembaga sulfat umumnya digunakan sebagai pembasmi akar pohon untuk pembangunan pipa jalan; Anda bisa mendapatkannya di toko bahan bangunan atau toko yang menjual alat-alat perawatan rumah.
    • Sodium klorida adalah garam dapur yang bisa Anda dapatkan di toko swalayan.
    • Potasium klorida biasa digunakan sebagai garam pembersih air; Anda bisa mendapatkannya di toko perkakas.
    • Boraks sering digunakan untuk mencuci pakaian; Anda bisa menemukannya di bagian perawatan pakaian di sebagian besar toko swalayan.
    • Magnesium sulfat bisa ditemukan pada garam epsom; Anda bisa membelinya di toko obat atau apotik.
    • Tembaga klorida, kalsium klorida, strontium klorida, litium klorida, sodium karbonat, dan tawas bisa dibeli di toko bahan kimia atau secara daring.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Menaburkan Bahan Kimia pada Api

Unduh PDF
  1. Menaburkan bahan kimia secara langsung umumnya merupakan cara terbaik jika Anda membuat api unggun. Biarkan hingga bara api terbentuk, dan api sedikit mereda. [4]
    • Untuk hasil terbaik, nyala api harus setinggi kira-kira 30 cm.
  2. Mulai dengan menaburkannya sejumput saja untuk menguji bahan kimia dan memastikan tak ada reaksi berbahaya. Demi keamanan, ppastikan ada jarak antara Anda dan api setelah menaburkannya. [5]
    • Taburkan bahan kimia di pinggir api, alih-alih melemparkannya ke tengah. Ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya jilatan api yang besar dan berbahaya.
    • Gunakan kacamata pelindung dan sarung tangan tahan api saat Anda menaburkan bahan kimia.
    • Asap yang dihasilkan beberapa bahan kimia ini bisa menyebabkan iritasi serius, khususnya bagi mereka yang memiliki gangguan pernapasan. Gunakan masker pelindung saat menaburkan bahan kimia, dan berhati-hatilah dengan arah asapnya.
  3. Saat bahan kimia ditaburkan pertama kali, kemungkinan apinya tak langsung berubah, jadi Anda harus terus menaburkannya sedikit demi sedikit sampai warnanya berubah. Dalam banyak kasus, membutuhkan waktu hingga satu menit sampai perubahan warnanya terlihat jelas. [6]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Membuat Bongkahan Lilin

Unduh PDF
  1. Tempatkan mangkuk tahan panas di atas sepanci air yang mendidih dengan api sedang. Tambahkan beberapa buah lilin parafin dan biarkan memanas sampai meleleh sepenuhnya. [7]
    • Anda bisa menggunakan lilin pengalengan dari toko swalayan atau lilin bekas.
    • Jangan melelehkan lilin di atas api langsung atau akan terjadi kebakaran.
  2. Saat lilin sudah meleleh sepenuhnya, sisihkan dari panci. Tambahkan satu sampai dua sendok makan bahan kimia, dan aduk hingga rata. [8]
    • Jika Anda tak ingin mencampurkan bahan kimianya secara langsung ke dalam lilin, Anda bisa membungkusnya dengan kertas tisu, dan meletakkan bungkusannya di dasar cetakan, lalu tuang lilinnya.
  3. Setelah tercampur rata, biarkan dingin selama 5 sampai 10 menit. Saat masih cair, tuangkan ke mangkuk kertas cetakan bolu kukus untuk mencetak lilinnya. [9]
    • Anda bisa menggunakan cetakan atau bekas wadah telur untuk mencetak lilin.
  4. Setelah dituangkan pada cetakan, biarkan lilin mengeras.Kira-kira dibutuhkan waktu sekitar satu jam agar lilin kembali mengeras. [10]
  5. Setelah lilin mengeras, keluarkan dari cetakan. Lemparkan lilin ke bagian paling panas api unggun. Saat lilinnya meleleh, api akan berubah warna. [11]
    • Anda bisa memasukkan lebih dari satu bongkahan lilin dengan berbagai jenis bahan kimia sekaligus, tetapi lemparkanlah ke bagian api yang berbeda.
    • Bongkahan lilin cocok baik untuk api unggun maupun perapian.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Merendam Kayu Bakar dalam Bahan Kimia

Unduh PDF
  1. Potongan kayu seperti serpihan, sisa pemotongan kayu, biji cemara kering, dan ranting merupakan pilihan terbaik. Anda juga bisa menggunakan koran yang digulung. [12]
  2. Campurkan 1/2 kg bahan kimia yang Anda pilih dalam satu galon (sekitar 3 liter) air pada sebuah wadah plastik. Aduk rata agar bubuk bahan kimia larut dengan cepat. Untuk hasil terbaik, gunakan satu jenis bahan kimia per wadah. [13]
    • Anda bisa menggunakan wadah kaca, tetapi hindari wadah logam karena bisa bereaksi terhadap bahan kimianya. Hati-hati jangan sampai memecahkan wadah kaca di dekat perapian, api unggun, atau sekitar tempat berkemah.
    • Pastikan Anda mengenakan kacamata pelindung, sarung tangan karet, dan masker atau pelindung pernapasan lainnya saat melarutkan bahan kimianya.
    • Sebaiknya Anda membuat larutan bahan kimia di luar ruangan karena beberapa jenis bahan kimia bisa menimbulkan noda pada tempatnya dibuat atau bahkan menghasilkan asap yang berbahaya.
  3. Tuangkan larutan bahan kimia ke dalam sebuah wadah besar, seperti bak bekas pendingin es atau ember plastik. Masukkan kayu ke dalam karung plastik (misalnya karung bekas bawang atau kentang) sebelum merendamnya dalam larutan bahan kimia. Masukkan bata atau benda berat lain sebagai pemberat dan biarkan terendam selama 24 jam. [14]
  4. Angkat karung dari larutan kimia, tiriskan sebentar di atas wadah. Kemudian keluarkan semua kayunya pada selembar koran atau gantungkan di area yang kering dan berangin. Biarkan mengering selama 24 jam atau lebih. [15]
    • Pastikan untuk memakai sarung tangan pelindung saat mengeluarkan kayu dari larutan kimia.
    • Jika kayu tidak kering sepenuhnya, Anda akan kesulitan saat menyalakan apinya.
  5. Buatlah api unggun atau picu api di perapian. Saat api terbentuk dan mulai mengecil, lemparkan kayu yang sudah direndam ke dalam api dan biarkan terbakar selama beberapa menit sampai api berwarna muncul. [16]
    • Jika Anda menyalakan api di perapian dalam ruangan atau tenda, pastikan cerobong asap, pipa pembuangan asap, atau pengatur api bekerja dengan baik sehingga sirkulasi udaranya lancar.
    Iklan

Tips

  • Beberapa jenis kayu bisa menghasilkan api berwarna tanpa tambahan bahan kimia. Kayu apung dari laut bisa menghasilkan api berwarna ungu dan biru. Kayu apel yang telah berusia empat tahun menghasilkan api beraneka warna.
  • Pastikan Anda mengenakan peralatan pengaman seperti kacamata dan sarung tangan pelindung saat Anda membuat api berwarna.
Iklan

Peringatan

  • Gunakan semua bahan kimia dengan hati-hati sesuai petunjuk pada kemasannya. Bahkan bahan kimia biasa yang tampaknya tak berbahaya seperti sodium klorida bisa menyebabkan iritasi atau bahkan luka bakar pada kulit jika digunakan dalam jumlah banyak.
  • Simpan bahan kimia berbahaya dalam wadah kedap udara berbahan plastik atau kaca. Jangan biarkan anak-anak atau binatang peliharaan mendekatinya.
  • Pastikan rumah atau ruangan tempat perapian memiliki ventilasi udara yang baik saat menambahkan bahan kimia pada perapian agar rumah Anda tak tercemar asap yang mengandung bahan kimia.
  • Api bukanlah mainan dan tak boleh digunakan sembarangan. Sudah pasti api itu berbahaya dan cepat menjadi tak terkendali, maka selalu sediakan pemadam api atau air sebanyak mungkin di sekitar Anda.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Bahan kimia
  • Lilin atau parafin
  • Kaleng kopi
  • Panci
  • Air
  • Mangkuk kertas atau cetakan
  • Kayu, biji cemara kering, dan koran
  • Wadah plastik atau kaca
  • Kacamata pelindung
  • Sarung tangan karet
  • Masker pelindung atau respirator
  • Celemek untuk melindungi Anda saat membuat bongkahan lilin berbahan kimia
  • Karung plastik
  • Bata atau batu

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 24.151 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan