PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah Anda bercita-cita untuk menjadi sutradara? Jika impian terbesar Anda adalah memiliki karier yang mapan di bidang penyutradaraan, salah satu proses yang perlu Anda tempuh (meski tidak wajib) adalah belajar membuat film pendek. Meski terkesan berat, menciptakan film pendek yang padat dan menarik sesungguhnya tidaklah sesulit memindahkan gunung. Sejauh Anda melakukan tahapan praproduksi yang benar, memiliki peralatan yang memadai, serta mengaplikasikan berbagai kiat sederhana lain yang tercantum dalam artikel ini, niscaya Anda akan mampu menciptakan film pendek yang berkualitas!

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Membuat Naskah dan Storyboard

PDF download Unduh PDF
  1. Pikirkan ide naskah yang bisa Anda ceritakan dalam waktu kurang dari 10 menit. Agar cerita Anda tidak terlalu rumit, cobalah berfokus pada ide utamanya terlebih dahulu. Pikirkan pula genre film yang ingin Anda buat; apakah itu horor, drama, atau genre lainnya? [1]
    • Pikirkan salah satu kejadian yang menarik dalam hidup Anda, dan gunakan pengalaman tersebut sebagai sumber inspirasi naskah.
    • Pikirkan ruang lingkup cerita Anda dan apakah cerita tersebut sejalan dengan bujet yang Anda miliki.
  2. Buat naskah film pendek Anda . Jika Anda memang sedang mempelajari teknik penulisan naskah, cobalah membuat naskah Anda sendiri. Naskah film pendek harus mengandung elemen lengkap yaitu permulaan, pertengahan, dan penyelesaian. Umumnya, panjang naskah film pendek dengan durasi 10 menit adalah tujuh sampai delapan halaman. [2]
    • Jika keuangan Anda terbatas, jangan membuat naskah dengan cerita yang terlalu kompleks (seperti mengandung adegan ledakan api atau membutuhkan efek digital yang mahal).
    KIAT PAKAR

    Gavin Anstey

    Produser Video
    Gavin Anstey adalah COO di Cinebody. Cinebody membuat konten video dengan arahan pengguna. Perangkat lunak ini memungkinkan penggunanya (baik perusahaan ataupun perorangan) membuat konten video secara cepat, autentik, dan menarik interaksi dengan siapa pun di seluruh dunia. Gavin mempelajari jurnalisme di University of Colorado Boulder, sebelum menjalani kariernya dalam bidang produksi video dan perangkat lunak.
    Gavin Anstey
    Produser Video

    Pertimbangkan penonton Anda selama menulis. Dalam seluruh aspek atau topik yang Anda ubah menjadi naskah, Anda harus tahu siapa penonton dan pandangan seperti apa yang akan membuat mereka tertarik atau terpikat."

  3. Jika kesulitan membuat naskah sendiri, cobalah mencari naskah-naskah film yang sudah dipublikasikan daring. Jika Anda berniat untuk mengubah naskah tersebut menjadi film komersial, jangan lupa meminta izin kepada penulis aslinya. [3]
    • Beberapa penulis menjual naskah mereka dengan biaya tertentu.
  4. Sederhananya, storyboard adalah sekumpulan gambar yang mendeskripsikan cerita dalam setiap adegan. Gambar yang Anda buat tidak perlu terlalu detail atau artistik, namun harus cukup jelas sehingga Anda mampu memahami detail terkait setiap adegan dalam naskah. Membuat storyboard sebelum memulai proses syuting membantu Anda untuk lebih berfokus pada rencana pengambilan gambar. Selain itu, Anda juga akan menghemat lebih banyak waktu pengerjaan jika terlebih dahulu menuangkan seluruh ide dan konsep dalam secarik kertas. [4]
    • Jika kesulitan menggambarkan detail naskah secara spesifik, cobalah menggambar stik figur untuk merepresentasikan masing-masing aktor dan menggambar bentuk sederhana untuk merepresentasikan masing-masing objek dalam setiap adegan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Melakukan Tahap Praproduksi

PDF download Unduh PDF
  1. Jika ingin menggunakan kantor atau kedai tertentu untuk dijadikan lokasi syuting, jangan lupa meminta izin secara resmi kepada pihak-pihak yang berwenang. Jika adegan dalam naskah membutuhkan lokasi syuting di dalam ruangan, cobalah memanfaatkan ruang-ruang di apartemen atau rumah Anda. Jika Anda membutuhkan lokasi syuting di luar ruangan, cobalah mencari lokasi yang aman dan legal. [5]
    • Terkadang Anda perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mendapatkan izin syuting di lokasi miliki pribadi maupun umum.
  2. Jika memiliki anggaran lebih untuk menggunakan aktor profesional, Anda boleh mengadakan audisi khusus untuk mencari aktor yang sesuai. Namun jika film pendek tersebut sekadar dibuat untuk memenuhi kepuasan pribadi, Anda cukup meminta bantuan kepada sahabat dan/atau kerabat terdekat untuk berperan di sana. Pada dasarnya, cari aktor yang mampu menjiwai perannya sebaik mungkin; untuk mengetahuinya, mintalah mereka membaca naskah Anda dan nilai kelayakan mereka melalui uji coba tersebut. [6]
  3. Kru film berfungsi untuk membantu Anda mengerjakan berbagai aspek teknis saat proses pembuatan film berlangsung (misalnya aspek produksi, sinematografi, pencahayaan, penyuntingan, dan pengaturan suara). Anda bisa memilih untuk mempekerjakan kru profesional atau mengerjakannya sendiri; seluruhnya sangatlah bergantung pada bujet Anda. [7]
    • Jika tidak memiliki bujet untuk mempekerjakan kru profesional, mintalah bantuan teman Anda yang menyukai dunia perfilman secara cuma-cuma.
  4. Untuk proses pengambilan gambar, Anda membutuhkan kamera, lampu, dan alat perekam suara. Pada dasarnya, peralatan syuting yang dijual secara bebas memiliki harga yang bervariasi. Jika bujet Anda terbatas, cobalah membeli kamera digital yang dijual dengan harga kurang dari satu juta rupiah; jangan salah, banyak pula pembuat film yang hanya menggunakan kamera ponsel pintarnya, lho ! Namun jika Anda memiliki bujet lebih, cobalah membeli kamera DSLR yang berkualitas dan berharga lebih mahal. [8]
    • Jika ingin gambar yang diambil terlihat lebih stabil, pastikan Anda menggunakan tripod.
    • Jika ingin melakukan syuting pada siang hari, cobalah memanfaatkan matahari sebagai sumber pencahayaan Anda.
    • Jika ingin melakukan syuting di dalam ruangan, umumnya Anda membutuhkan dudukan lampu dan lampu sorot.
    • Untuk merekam suara, Anda bisa menggunakan mikrofon boom yang berharga mahal. Namun jika keuangan Anda terbatas, Anda juga bisa menggunakan perekam suara sederhana atau mikrofon kecil tanpa kabel.
    • Hati-hati, mikrofon perekam bawaan pada kamera cenderung kurang mampu menangkap suara dengan jelas.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Melakukan Proses Syuting

PDF download Unduh PDF
  1. Saat aktor tiba di lokasi syuting, mintalah mereka membaca naskahnya sambil berakting. Sembari mereka melakukan pendalaman peran, jelaskan ekspektasi Anda terkait peran yang mereka mainkan. Jelaskan pula bagaimana cara mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar, serta sampaikan kritik dan saran yang membangun terkait akting mereka. [9]
    • Proses ini disebut blocking adegan.
  2. Jika peran dalam naskah Anda membutuhkan kostum atau riasan khusus, pastikan mereka menyiapkan semuanya sebelum syuting dimulai (metode ini ampuh membantu proses pendalaman peran mereka). Setelah proses melatih adegan selesai, mintalah mereka mengenakan kostum yang sudah disiapkan. [10]
  3. Storyboard yang sudah dibuat sebelumnya akan membantu Anda mengetahui daftar adegan yang perlu direkam ( shot list ). Alih-alih merekamnya secara berurutan, cobalah merekam adegan yang mudah dan sederhana terlebih dahulu. Bersedialah berkompromi dengan jadwal para aktor dan manfaatkan setiap waktu luang di lokasi syuting dengan efisien. Jika Anda memiliki akses untuk memasuki beberapa lokasi umum, cobalah merekam sebanyak mungkin adegan selagi Anda di sana; melakukannya akan menghemat waktu syuting dan mencegah Anda kembali mengunjungi lokasi yang sama di kemudian hari. [11]
    • Adegan-adegan yang sudah Anda rekam dapat ditata dalam urutan yang benar pada proses pascaproduksi.
  4. Film yang Anda buat berdurasi pendek; itulah mengapa sering kali visualisasi film jauh lebih penting daripada narasinya. Untuk itu, pilih lokasi yang menarik secara visual dan gunakan pencahayaan yang mampu menambah keindahan keseluruhan adegan. Pastikan pula gambar yang diambil tidak kabur dan tidak terhalang oleh apa pun. [12]
  5. Seusai merekam seluruh adegan di dalam storyboard , mulailah memasuki tahap pascaproduksi atau proses penyuntingan. Sampaikan rasa terima kasih Anda kepada semua orang yang terlibat dan sampaikan bahwa Anda akan kembali menghubungi mereka setelah proses penyuntingan selesai.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menyunting Film

PDF download Unduh PDF
  1. Atur seluruh data video dalam folder-folder yang rapi agar dapat diakses dengan lebih mudah dan cepat; langkah ini perlu dilakukan agar pekerjaan Anda lebih rapi dan efisien. Setelah seluruh data video dipindahkan dan dirapikan, Anda bisa mulai melakukan proses penyuntingan. [13]
  2. Mulailah dengan menyusun rekaman adegan dalam urutan yang benar; sembari melakukannya, cobalah mengevaluasi alur dan koherensi adegan. Saat membuat suntingan kasar, pastikan alur adegan dalam cerita Anda masuk akal dan berkesinambungan. [14]
  3. Masukkan berkas audio berisi dialog aktor dan sesuaikan dengan adegannya. Anda juga bisa menambahkan latar audio berupa musik atau efek suara yang terasa cocok. [15]
  4. Setelah membuat suntingan kasar, evaluasi kembali film Anda bersama produser dan penyunting lainnya. Terimalah kritik dan saran yang mereka berikan dan lakukan proses penyuntingan kedua. [16]
    • Tambahkan efek-efek tertentu untuk memperhalus proses transisi setiap adegan.
    • Jika ada adegan yang terkesan kaku atau canggung, cobalah menyunting dialog-dialog di dalamnya agar terasa lebih padat.
  5. Setelah memadatkan adegan, evaluasi kembali film Anda bersama produser, sutradara, dan penyunting lainnya. Mintalah mereka memberikan kritik dan saran secara mendetail; sampaikan pula masalah-masalah yang Anda hadapi selama proses penyuntingan berlangsung. Setelah seluruh pihak produksi menganggap film Anda layak dikonsumsi publik, Anda bisa mulai memublikasikannya kepada khalayak umum. [17]
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Kamera
  • Mikrofon
  • Lampu sorot
  • Aktor
  • Peranti lunak untuk menyunting video

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 26.430 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan