PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Hubungan baru biasanya membuat pasangan merasa riang, intens, dan senang, tetapi apakah Anda mengetahui cara mengubah hubungan baru menjadi hubungan percintaan -- yang awet? Meskipun membuat hubungan menjadi awet bukanlah hal yang mudah, usaha keras yang Anda lakukan di dalam hubungan akan membentuk ikatan yang dalam dan bermakna antara Anda dan pasangan, yang mungkin dapat bertahan hingga seumur hidup. Untuk membuat hubungan cinta menjadi awet, Anda harus menghargai pasangan, mendukungnya, dan juga meluangkan waktu untuk hubungan cinta dan asmara Anda. Jika Anda ingin mengetahui caranya, ikuti langkah-langkah di bawah ini.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menghargai Pasangan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda ingin membuat hubungan menjadi awet, Anda harus berfokus pada kualitas terbaik pasangan Anda -- bukan kualitas terburuknya. Meskipun Anda bisa menerima kualitas diri pasangan yang kurang ideal, Anda harus berfokus pada kemampuannya dalam membuat Anda tertawa, kepintarannya, dan juga senyum menawan yang ia miliki, bukan malah berfokus pada seringnya ia terlambat atau sibuk sendiri dengan ponselnya. [1]
    • Survei dari 470 studi yang berhubungan dengan kecocokan hubungan menunjukkan bahwa salah satu hal yang dimiliki oleh kebanyakan hubungan yang awet adalah "ilusi positif", yang memungkinkan pasangan untuk melihat sisi positif satu sama lain. Hal tersebut juga dikenal sebagai "perspektif positif".
    • Lihatlah sisi terbaik pasangan setiap hari, dan ingatkan selalu diri Anda mengenai alasan Anda bersamanya.
  2. Terbukti: pasangan yang memiliki rasa simpati terhadap satu sama lain dalam hubungan memiliki pernikahan yang lebih membahagiakan. Untuk memunculkan rasa simpati terhadap pasangan, Anda harus memahami alasan ia marah, dan juga memahami semua kebutuhannya, bukan malah merasa terganggu karena suasana hati pasangan sedang tidak baik. Carilah peluang untuk mempraktikkan kebaikan yang tidak terduga kepada pasangan, lalu lihatlah betapa besar pengaruh positif yang dihasilkan terhadap hubungan Anda. [2]
    • Usahakan untuk mengejutkan pasangan dengan aksi sederhana sekali sehari. Hal tersebut tidak harus rumit atau mahal; waktu yang Anda luangkan untuk mengirimkan pesan teks atau meninggalkan catatan kecil yang menyampaikan mengenai betapa spesialnya pasangan bisa lebih berharga daripada kado mahal.
    • Ketika pasangan menjalani hari yang buruk, jadikan hal tersebut sebagai alasan bagi Anda untuk berbuat sangat baik kepadanya, yaitu dengan membantunya dalam membereskan pekerjaan rumah, baik dengan menyiapkan makan malam, mencuci pakaian, atau bahkan memberikan pijatan punggung kepadanya.
  3. Agar cinta awet, Anda tidak boleh meremehkan moment sliding door . Momen sliding door terkesan seperti masa-masa keseharian yang tidak terlalu penting, yang dipenuhi dengan percakapan acak antara Anda dengan pasangan. Percakapan tersebut bisa saja terdiri dari pembahasan mengenai penderitaan, rasa frustrasi, kebahagiaan, dan juga hal-hal lucu, yang biasanya akan dilupakan dalam waktu singkat. Hal-hal seperti itulah yang menjadi faktor utama dalam hubungan penting yang dijalani di dalam hidup. Momen-momen kecil seperti itu akan terus bertumpuk dan memupuk hubungan. [3]
    • Meskipun Anda hanya memiliki beberapa menit yang bisa diluangkan dengan pasangan, manfaatkan itu.
  4. Ciuman 6 detik adalah aktivitas yang sederhana dan menyenangkan, yang seharusnya dimasukkan ke dalam rutinitas harian dalam membentuk hubungan. Durasi ciuman tersebut cukup lama, sehingga dapat menimbulkan gairah dan perasaan romantis, dan juga bisa menjadi oasis sementara di tengah hari yang sibuk -- misalnya, saat Anda mau berangkat kerja dan setelah Anda pulang kerja. Usahakan agar Anda dan pasangan berciuman setidaknya satu kali pada pagi hari dan satu kali pada malam hari. Anda akan melihat perbedaan yang dihasilkan.
    • Menyapa pasangan dengan kasih sayang akan membuat Anda menyadari pentingnya keberadaan pasangan bagi Anda, dan juga mengingatkannya tentang perasaan nyaman yang didapatkan ketika Anda dan pasangan melengkapi satu sama lain.
  5. Saat pasangan mengatakan bahwa ia membutuhkan koneksi emosional, baik jika ia ingin bercumbu dengan Anda ataupun pergi ke balkon bersama Anda untuk memandang bintang-bintang, cobalah untuk mengabulkan semua permintaannya, bukan malah menolaknya, tidak peduli betapa sibuknya Anda. Momen-momen seperti itu tidak sering datang, dan jika Anda ingin membawa hubungan lebih jauh, Anda harus memberikan kasih sayang yang dibutuhkan oleh pasangan, sehingga Anda dapat mendapatkannya juga sebagai balasan. [4] [5]
    • Luangkan waktu untuk mendengarkan pasangan dan juga merespons terhadap kebutuhannya secara bijaksana.
    • Anda tidak selalu bisa memberikan kasih sayang dan perhatian yang dibutuhkan oleh pasangan, tetapi Anda bisa berusaha untuk lebih sering melakukannya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menyelesaikan Konflik dengan Pasangan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda ingin mengendalikan konflik dengan pasangan secara efektif, Anda harus menghindari empat bentuk kenegatifan yang sangat berbahaya bagi hubungan, yang kadang-kadang juga disebut sebagai "the Four horsement of the Apocalypse" : kritik, penghinaan, perbuatan membela diri, dan diam seribu bahasa. Setelah melakukan observasi terhadap satu pasangan selama beberapa jam, ilmuwan mampu memprediksi dengan akurasi 94% tentang apakah pasangan akan tetap bersama atau berpisah jika perilaku buruk tidak diubah. Jika Anda merasa telah melakukan salah satu dari keempat hal negatif tersebut terhadap pasangan, temukan suatu solusi untuk memperbaikinya sebelum hubungan asmara Anda mulai terkikis. [6] [7]
    • Jangan mengkritik pasangan hanya untuk melampiaskan kekesalan yang menumpuk. Sebagai pilihan lain, Anda dapat menyampaikan keluhan tanpa menyalahkan pasangan, yaitu dengan menyampaikan kebutuhan positif Anda. Sampaikan perasaan Anda dari sudut pandang Anda, lalu sampaikan kebutuhan positif Anda. Apa yang Anda rasakan? Apa yang Anda butuhkan?
    • Hindari kemungkinan untuk menghina pasangan, yaitu dengan memulai budaya untuk saling menghormati dan menghargai dalam hubungan.
    • Jangan terlalu membela diri, dan berusahalah untuk terbuka terhadap komentar dan saran pasangan. Jangan berfokus untuk membuktikan bahwa Anda benar, dan berusahalah untuk menemukan solusi bersama pasangan. Terima tanggung jawab Anda, meskipun jika itu hanya bagian dari konflik yang terjadi
    • Diam seribu bahasa, tidak mau mendengarkan pasangan, atau bahkan mengalah untuk pasangan sedikit pun, adalah hal terburuk di dalam hubungan. Solusi terbaik untuk masalah tersebut adalah dengan mempraktikkan cara menenangkan diri secara psikologis. Langkah pertama untuk melakukannya adalah dengan berhenti membahas mengenai konflik. Jika Anda terus melakukannya, amarah Anda akan meledak kepada pasangan, atau Anda mungkin juga akan memilih untuk diam dan tidak berbicara dengannya. Kedua hal tersebut tidak membantu sama sekali.
  2. . Dengan melakukannya, Anda bisa menjaga situasi positif bersama pasangan dalam menyelesaikan masalah, bukan malah saling menyalahkan, memarahi, dan menyakiti satu sama lain melalui komentar yang tidak benar-benar Anda maksud. Anda bisa menjaga rasio tersebut di dalam argumen dengan tidak mengucapkan beberapa hal, misalnya "Kamu tidak pernah..." atau "kamu selalu..." Jika Anda ingin mendapatkan solusi, jangan memikirkan tentang hal-hal yang terlihat secara langsung, tetapi berfokuslah pada aspek positif dari situasi yang ada, tetapi tidak untuk aspek negatif. [8] [9]
    • Berbicaralah dengan pasangan dengan menganggapnya berada pada derajat yang setingkat. Gunakan pernyataan "aku", misalnya "Aku akan bersyukur jika kita...", bukan pernyataan "kamu", misalnya "Kamu harus..." Dengan begitu, masalahnya akan terkesan seperti "masalah kita", bukan "masalahmu".
  3. Hubungan terbaik sekalipun memiliki masalah tersendiri, dan tidak semua masalah dapat diselesaikan. Agar hubungan bisa awet, Anda harus menerima masalah dan menemukan cara untuk mengendalikannya, bukan terus-terusan berdebat mengenai masalah tersebut dan tidak mendapatkan manfaat apa pun. Hal yang paling penting bukanlah menyelesaikan masalah, tetapi menjaga pikiran tetap positif dan terbuka ketika membahas masalah. [10]
    • Tujuan yang harusnya tercapai dalam hubungan saat mendiskusikan jenis masalah tersebut adalah untuk menciptakan dialog yang menunjukkan bahwa pasangan mampu menerima masalah tersebut, sembari melibatkan humor dan kasih sayang di dalamnya.
    • Intinya, hal yang penting adalah berusaha seaktif mungkin untuk mengatasi masalah yang tidak dapat diselesaikan, bukan menganggapnya sebagai penghambat di dalam hubungan. Pembahasan mengenai konflik yang menghambat hubungan hanya akan menyebabkan hasil yang menyakitkan ataupun kesunyian yang dingin.
  4. Menggunakan "awal yang lembut", atau teknik yang lebih bijaksana dalam membahas konflik di dalam pembicaraan, bisa menjadi hal yang sangat berguna dalam mengubah pandangan pasangan terhadap konflik, dan juga betapa mudahnya konflik dapat diselesaikan. Untuk mulai membahas konflik, Anda harus mengeluhkan tentang situasi dengan hati-hati, tanpa menyalahkan pasangan dengan perasaan ingin membalas dendam dan amarah. Dengan begitu, hubungan akan menjadi lebih stabil dan sehat.
    • Sebagai contoh, daripada mengatakan "Kamu bilang mau beli bahan makanan siang ini, tapi kamu malah lupa", lebih baik katakan "Aku benar-benar kesal karena tidak ada makanan di rumah sekarang. Aku rasa kita sudah membahas bahwa aku memerlukan bantuanmu untuk belanja kali ini".
    • Buat pernyataan yang dimulai dengan "aku", bukan "kamu". Ketika Anda memulai kalimat dengan "aku", ucapan akan tidak terasa seperti kritik. Saat Anda menyalahkan pasangan, ia akan langsung bersiap-siap untuk membela diri, sedangkan pernyataan yang diawali dengan "aku" menunjukkan bahwa Anda membahas pengaruh konflik terhadap perasaan Anda.
    • Jangan memutar mata, melipat tangan, atau tidak memandang pasangan. Beberapa sikap kecil yang menunjukkan kemarahan seperti itu dapat menjadi pembesar yang besar ketika konflik dibahas.
  5. Jika Anda ingin hubungan awet, Anda harus tahu bahwa menjadi bahagia lebih penting daripada menjadi benar. Jika Anda selalu ingin menang sendiri ketika berargumen, hubungan yang dijalani tidak akan awet untuk jangka panjang. Anda dan pasangan harus mampu menimbang kelebihan dan kekurangan setiap pilihan secara rasional, dan juga memikirkan mengenai makna setiap pilihan bagi Anda dan pasangan. Pada akhirnya, keputusan yang diambil harus dapat memuaskan Anda dan pasangan, bukan hanya memenuhi keinginan salah satu dari Anda berdua.
    • Anda juga bisa bergantian. Jika Anda dibiarkan mengambil satu keputusan besar, Anda harus membiarkan pasangan melakukannya ketika kesempatan berikutnya datang.
    • Anda dan pasangan harus mau berkompromi di dalam hubungan yang baik. Jika Anda memilih untuk mengalah karena Anda mau menghindari konflik, Anda akan mendapatkan masalah.
  6. Jika Anda ingin hubungan awet, Anda harus siap untuk mengesampingkan harga diri dan memberi tahu pasangan bahwa Anda telah berbuat salah. Mengakui kesalahan adalah hal yang memerlukan keberanian, dan pasangan akan menghargai kejujuran Anda. Jika Anda menyadari bahwa Anda salah, tetapi lebih memilih untuk menutupinya dan berusaha untuk menjadi lebih baik ke depannya, Anda akan menemui masalah.
    • Ketika meminta maaf, Anda harus mengucapkannya dengan segenap hati. Jangan mengatakannya hanya karena Anda merasa itu akan membuat segalanya menjadi lebih baik.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Meluangkan Waktu untuk Pasangan

PDF download Unduh PDF
  1. Tidak peduli berapa lama hubungan telah dijalani, Anda harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan momen romantis bersama pasangan setidaknya satu kali seminggu. Rencanakan "malam kencan", yang di dalamnya Anda dan pasangan hanya mengobrol, menikmati makanan, dan menonton film bagus bersama-sama. Anda juga bisa merencanakan petualangan yang lebih romantis, misalnya jalan-jalan ke pantai, memanjat gunung, atau menghabiskan malam dengan memandang bintang-bintang. Apa pun yang Anda lakukan, jagalah agar aktivitas tersebut konsisten, dan pastikan bahwa Anda dapat meluangkan waktu berkualitas setidaknya beberapa jam bersama orang terkasih, karena yang Anda harus lakukan adalah menikmati cinta dan hubungan yang dijalani.
    • Ketika Anda melakukan hal romantis, Anda harus memanfaatkan waktu tersebut untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan kekasih. Bicarakan tentang mimpi, ketakutan, dan tujuan -- bukan tentang siapa yang akan mencuci pakaian atau menjemput anak-anak nanti.
    • Anda harus memasukkan "malam kencan" ke dalam jadwal mingguan, dan buatlah rencana tersebut menjadi hal terpenting yang tidak bisa dibatalkan karena kewajiban lain dari teman atau pekerjaan.
  2. Anda mungkin berpikir "Aku telah bersamanya selama lima tahun -- seharusnya ia tahu betapa aku mencintainya". Pemikiran tersebut memang logis, kan? Tidak. Meskipun dalam hati Anda mengetahui betapa spesialnya kekasih Anda dan betapa berharganya ia, Anda harus memberitahukan tentang betapa berharga dirinya bagi Anda, dan juga tentang betapa Anda menghargai semua kualitas dirinya yang unik. Usahakan untuk memujinya setidaknya satu kali sehari dengan suatu hal yang baru dan bermakna.
    • Hargai penampilan pasangan. Jika Anda dan pasangan mengenakan pakaian yang rapi untuk berkencan, beri tahu pasangan bahwa ia terlihat tampan atau cantik -- atau beri tahu ia tentang betapa cantik dirinya ketika menonton TV sambil mengenakan baju hariannya.
    • Beri tahu pasangan tentang peningkatan hidup Anda berkat hal-hal yang ia lakukan. Mengatakan hal-hal seperti "Aku tidak akan bisa menyelesaikannya tanpamu", atau "Aku sangat beruntung memilikimu dalam masa krisis seperti ini" membuat pasangan dapat mengetahui betapa ia dapat membantu dan mendukung Anda.
    • Luangkan waktu untuk memberi tahu pasangan mengenai semua aspek dirinya yang Anda sukai, baik itu selera humornya, atau kemampuannya untuk memesona orang yang baru ditemui.
  3. Anda harus mengatakan "Aku mencintaimu" setiap hari kepada pasangan -- dan pastikan bahwa itu tulus. Jangan mengatakannya karena Anda terlalu sibuk, karena Anda merasa seharusnya pasangan sudah mengetahui hal tersebut, atau karena Anda sedang berada di tengah perdebatan. Ucapan tersebut tidak akan pernah cukup. Ketika Anda mengatakan "Aku mencintaimu", tataplah mata pasangan, dan berikan seluruh perhatian Anda untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar tulus.
  4. Cinta bukan hanya tentang saling menghargai, mengendalikan konflik, dan melakukan hal-hal romantis -- Cinta juga tentang bersenang-senang dan melakukan hal-hal yang konyol bersama. Luangkan waktu untuk bersenang-senang dengan pasangan, misalnya dengan menonton aksi komedian, menghabiskan waktu dengan mengatakan tentang lelucon dangkal, atau mengunjungi taman hiburan dan melepaskan beban yang dirasakan. Jangan meremehkan pengaruh positif yang dapat dibawa oleh tawa bersama pasangan kepada hubungan.
    • Memang benar: pasangan yang tertawa bersama bertahan awet dengan satu sama lain. Luangkan sedikit waktu untuk tertawa bersama.
  5. Jika Anda ingin menjaga hubungan agar tetap terasa baru, Anda harus meluangkan waktu untuk menjalani ketertarikan baru bersama pasangan, sehingga hubungan tidak terkesan seperti "topi lama". Anda juga bisa mengambil latihan tertentu atau kelas tari bersama-sama, mencari koleksi film klasik, atau jalan-jalan ke tempat yang benar-benar baru bersama-sama. Meskipun mengembangkan rutinitas yang membahagiakan dapat membantu dalam hubungan, meluangkan waktu untuk ketertarikan atau hobi juga sama pentingnya agar hubungan dapat berkembang.
    • Ambil kelas salsa bersama-sama agar hubungan Anda lebih seksi dan menyenangkan.
    • Cobalah menjelajahi alam bersama-sama. Mendaki gunung atau berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan yang indah bersama pasangan dapat memperbaiki suasana hati dan membuat Anda menghargai alam -- dan juga satu sama lain.
    Iklan

Referensi

  1. http://www.oprah.com/relationships/How-to-Make-Romance-Last-Helen-Fisher-Love-Column_1# ixzz2KttLEMG4
  2. http://www.deseretnews.com/article/865572961/Research-Selfless-acts-for-spouse-essential-part-of-healthy-love.html
  3. https://en.wikipedia.org/wiki/Sliding_Doors
  4. Levenson, R.W., & Gottman, J.M., (1983). Marital interaction: physiological linkage and affective exchange, Journal of Personality and Social Psychology, 45, 587-597
  5. Levenson, R.W., & Gottman, J.M., (1985). Physiological and affective predictors of change in relationship satisfaction, Journal of Personality and Social Psychology, 49, 85-94
  6. http://psycnet.apa.org/journals/fam/5/3-4/295/
  7. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1545-5300.2002.40102000083.x/abstract
  8. Gottman, John M., and Nan Silver. Why Marriages Succeed or Fail...And How You Can Make Yours Last: Simon & Schuster, 1994. Print.
  9. http://www.youtube.com/watch?v=Xw9SE315GtA
  1. Gottman, J. M., and Nan Silver. (1999). “The Two Kinds of Marital Conflict,” in The Seven Principles for Making Marriages Work (Chapter Seven, 129-155). New York: Three Rivers Press (Random House, Inc.).

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.142 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan