Unduh PDF
Unduh PDF
Meskipun tampak sepele, judul memiliki dampak yang signifikan pada penyampaian cerita. Sering kali, judul bisa menentukan apakah seseorang akan membaca cerita Anda atau mengabaikannya. Untungnya (atau sayangnya), sering kali judul ceritalah yang menarik perhatian Anda, entah seberapa banyak waktu dan tenaga yang Anda kerahkan untuk menulis cerita tersebut. Jadi, meskipun Anda merasa tergoda untuk meremehkan judul, jangan lakukan itu.
Langkah
-
Dapatkan inspirasi dari tema utama cerita Anda. Judul yang baik harus sesuai dengan ceritanya secara tepat namun menggugah. [1] X Teliti sumber
- Pikirkan tentang tema utama cerita Anda—apakah cerita Anda tentang pembalasan dendam? Kesedihan? Alienasi? –dan pikirkan judul yang membangkitkan tema tersebut. Sebagai contoh, jika tema Anda adalah tentang penebusan dosa, Anda bisa memberi cerita Anda judul seperti, “Jatuh ke dalam Rahmat”. [2] X Teliti sumber
-
Berilah judul berdasarkan latar yang penting. Jika sebuah latar tertentu memiliki peran yang penting di dalam cerita, pertimbangkan untuk menjadikan latar tersebut sebagai judul cerita Anda.
- Sebagai contoh, jika inti cerita Anda adalah sebuah kejadian yang terjadi di sebuah pulau bernama Banda Neira, Anda bisa membuat judul “Banda Neira” untuk cerita Anda. Atau, Anda bisa mendapatkan inspirasi dari kejadian yang terjadi di tempat tersebut sebagai judul cerita Anda, seperti “Ombak di Banda Neira” atau “Menantang Alam Banda Neira”.
-
Pilihlah judul yang terinspirasi dari kejadian penting di dalam cerita. Jika ada kejadian tertentu yang mendominasi isi cerita atau menjadi kunci utama dalam pergerakan cerita, pertimbangkan untuk menggunakannya sebagai inspirasi judul.
- Sebagai contoh, Anda bisa membuat judul seperti, “Yang Terjadi Pagi Itu” atau “Mati di Antara Pencuri”.
-
Gunakan tokoh utama cerita Anda sebagai judul. Menamai buku menggunakan nama karakter penting dalam cerita bisa memberikan kesederhanaan yang menarik pada judul buku Anda. Akan lebih membantu jika nama tokoh utama Anda mudah diingat dan penting. [3] X Teliti sumber
- Sejumlah penulis ternama menggunakan metode ini, contohnya: Marah Roesli dengan Sitti Nurbaya , Hilman dengan Lupus , Pidi Baiq dengan Dilan . Di negara barat, penulis terkenal yang menggunakan teknik ini adalah Charles Dickens dengan David Copperfield dan Oliver Twist , Charlotte Bronte dengan Jane Eyre , dan Miguel de Cervantes dengan Don Quixote .
-
Berilah judul berdasarkan kutipan yang diingat dari cerita Anda. Jika Anda memiliki kalimat atau frasa yang orisinal dan menarik yang menangkap elemen penting atau tema cerita Anda, gunakanlah kalimat tersebut atau versi berbeda dari kalimat tersebut sebagai judul cerita.
- Sebagai contoh, novel-novel seperti Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye, atau di Amerika, To Kill a Mockingbird karya Harper Lee semuanya menggunakan kata-kata dari cerita itu sendiri. [4] X Teliti sumber
Iklan
-
Lakukan penelitian. Catatlah elemen-elemen utama cerita Anda, terutama objek dan tempat. Telitilah tempat-tempat dan objek-objek tersebut dan carilah inspirasi judul cerita. [5] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika cerita Anda berfokus pada batu akik Sulaiman yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam satu keluarga, Anda bisa mencari tahu tentang batu akik dan bisa menemukan bahwa batu akik Sulaiman dianggap sebagai batu yang dihubungkan dengan Nabi Sulaiman dan dipercaya dapat melindungi pemakainya. Jadi, Anda bisa membuat judul seperti, “Batu Sang Nabi”.
-
Periksalah rak buku Anda sendiri. Lihatlah judul-judul buku di rak buku Anda sendiri dan tulislah judul-judul yang membuat Anda tertarik.
- Tulislah judul-judul yang pertama kali Anda lihat dan yang menarik perhatian Anda. [6] X Teliti sumber
- Ulaslah daftar Anda dan cobalah untuk menentukan kesamaan judul-judul yang bagus itu. Sebagai contoh, apakah judul-judul itu menarik bagi indera Anda, dan menarik untuk imajinasi pembaca, dan lain-lain?
-
Gunakan alusi. Alusi adalah hal-hal atau frasa yang merujuk atau diambil dari sumber eksternal seperti karya sastra lain, judul lagu, atau bahkan sebuah merek atau slogan.
- Banyak penulis mendapatkan inspirasi dari karya sastra klasik. Contohnya banyak terdapat di karya sastra negara barat, yaitu William Faulkner dengan karyanya berjudul Sound and the Fury yang terinspirasi dari sebuah dialog dalam drama Shakespeare berjudul Macbeth , [7] X Teliti sumber dan John Steinbeck dengan karyanya berjudul Grapes of Wrath yang merupakan alusi dari lirik lagu “ The Battle Hymn of the Republic ”. [8] X Teliti sumber
- Banyak penulis barat lain yang juga terinspirasi dari istilah vernakular lokal, seperti istilah yang digunakan di daerah London Cockney, yaitu “ queer as a clockwork orange ” (artinya: sesuatu yang sangat aneh) yang menginspirasi karya Anthony Burgess yang berjudul A Clockwork Orange . [9] X Teliti sumber
- Beberapa penulis juga menggunakan alusi dari budaya populer, seperti Kurt Vonnegut yang menggunakan slogan Wheaties untuk bukunya yang berjudul Breakfast of Champions . [10] X Teliti sumber
Iklan
-
Buatlah judul yang sesuai dengan genre cerita Anda. Jika Anda memilih judul yang terdengar cocok untuk sebuah genre tetapi cerita Anda bergenre lain, Anda tidak hanya membuat calon pembaca kebingungan, Anda juga bisa membuat mereka merasa asing.
- Sebagai contoh, jika judul cerita Anda terdengar seperti cerita fantasi, seperti “Naga di Menara Tua”, tetapi cerita Anda tentang akuntan di dunia modern, Anda akan mengalienasi orang yang memilih cerita Anda untuk membaca cerita fantasi dan Anda akan kehilangan pembaca yang mencari cerita tentang kehidupan modern dunia akuntansi, dan lain-lain.
-
Batasi panjang judul. Biasanya, judul yang ditulis sangat singkat tetapi berdampak besar lebih berhasil daripada judul yang panjang dan sulit diingat.
- Sebagai contoh, “Pria Menemukan Marabahaya ketika Melintasi Khatulistiwa” terlihat kurang menarik bagi calon pembaca. Sedangkan “Mengobarkan Api” terlihat lebih singkat dan lebih imajinatif. [11] X Teliti sumber
-
Buatlah judul yang menarik. Judul yang menggunakan bahasa puitis, perumpamaan yang jelas, atau sedikit misteri cenderung lebih menarik bagi calon pembaca.
- Bahasa puitis dalam sebuah judul, seperti “Kembang Ros untuk Melati” atau “Hilang Bagai Ditelan Bumi” dapat menarik perhatian pembaca dengan frasa elegan yang menjanjikan cerita atau gaya menulis yang sama puitisnya.
- Judul yang menunjukkan perumpamaan yang jelas dapat membuat pembaca tertarik karena judul tersebut dapat memunculkan sesuatu yang nyata dan bermakna. Judul seperti “Tengah Malam di Taman Kebajikan dan Kenistaan”, meskipun panjang, dapat menciptakan gambaran langsung dan jelas yang memunculkan gagasan tentang perang antara kebaikan dan kejahatan. [12] X Teliti sumber
- Membuat judul dengan sedikit misteri juga bisa menarik perhatian pembaca. Judul seperti Judul Buku Ini Rahasia (terjemahan dari karya P. Bosch) memberikan informasi yang cukup untuk membuat pembaca bertanya-tanya dan kemudian tertarik untuk membaca cerita Anda.
-
Gunakan aliterasi secukupnya dan dengan hati-hati. Meskipun aliterasi—pengulangan bunyi di awal kata—bisa membuat judul lebih menarik atau mudah diingat, aliterasi juga dapat membuat judul terdengar “basi” jika tidak dieksekusi dengan baik.
- Aliterasi yang tidak terlalu terlihat seperti Tuhan Tak Pernah Tidur (terjemahan karya Regina Brett) bisa menambah sentuhan yang menarik pada judul cerita.
- Di sisi lain, aliterasi yang terlalu dipaksakan dan terlihat jelas—seperti “Kisah Kasihku dan Kakak Kelas” atau “Menatap Matahari yang Menawan di Malang”—bisa membuat calon pembaca enggan untuk membaca cerita Anda.
Iklan
Tips
- Jika sebuah judul terdengar familier bagi Anda, mungkin judul itu sudah pernah digunakan—dan mungkin terlalu banyak digunakan—jadi, Anda harus menghindarinya. [13] X Teliti sumber
- Jika Anda merasa mandek, cobalah teknik brainstorm : menulis bebas, mengelompokkan, dan membuat daftar untuk menemukan judul yang paling tepat bagi Anda. [14] X Teliti sumber
- Jangan memilih judul yang sangat panjang. Buatlah judul yang sederhana.
- Hanya karena Anda menyukai judul tertentu, jangan langsung memutuskan untuk menggunakan judul itu. Carilah judul lain jika ada yang lebih cocok untuk cerita Anda sebelum memutuskan sebuah judul.
- Anda juga bisa membuat judul dari sesuatu yang muncul di buku Anda, seperti mainan ajaib di dalam buku.
- Pikirkan kejadian penting di dalam cerita Anda dan pikirkan sebuah kata yang mendeskripsikan kejadian itu dengan sempurna (carilah beberapa kata di kamus jika dibutuhkan, atau gunakanlah tesaurus).
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.writing-world.com/fiction/titles.shtml
- ↑ http://www.writing-world.com/romance/title.shtml
- ↑ http://www.helpingwritersbecomeauthors.com/book-title/
- ↑ http://blog.karenwoodward.org/2013/05/4-things-to-keep-in-mind-when-choosing.html
- ↑ http://www.writing-world.com/romance/title.shtml
- ↑ http://www.writing-world.com/romance/title.shtml
- ↑ http://drc.usask.ca/projects/faulkner/main/criticism/deshaye.html
- ↑ http://www.iasj.net/iasj?func=fulltext&aId=63113
- ↑ http://www.malcolmtribute.freeiz.com/aco/review.html
- ↑ https://www.questia.com/library/journal/1P3-2886416861/kurt-vonnegut-s-pbs-style-breakfast-of-champions
- ↑ http://www.writing-world.com/romance/title.shtml
- ↑ http://writersrelief.com/blog/2013/08/great-title-for-your-book-or-story-or-poem/
- ↑ http://scottberkun.com/2012/the-truth-about-picking-book-titles/
- ↑ http://blog.karenwoodward.org/2013/05/4-things-to-keep-in-mind-when-choosing.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 152.049 kali.
Iklan