PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Terkadang, membuat judul karya seni merupakan proses yang panjang, rumit, dan melelahkan; terutama karena menemukan kata-kata yang bermakna, sarat nilai estetis, serta mampu merepresentasikan karya tersebut dengan baik tidaklah mudah. Tidak ada metode yang pasti dan bebas gagal untuk membuat judul karya seni; namun setidaknya, ada beberapa strategi dan latihan yang bisa Anda lakukan untuk menemukan judul terbaik yang mampu merepresentasikan hasil kerja keras dan kreativitas Anda. Ingin tahu lebih lanjut? Baca terus artikel ini!

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Memikirkan Ide dan Tema yang Tepat

PDF download Unduh PDF
  1. Pikirkan hal-hal yang mampu merepresentasikan karya Anda dengan baik dan tuliskan dalam kata-kata yang bermakna sederhana, seperti “pohon” atau “wanita”, pun kata-kata yang bermakna lebih kompleks seperti “persahabatan” atau “masa kecil”. Pikirkan judul yang mampu merepresentasikan ide-ide tersebut dengan baik.
  2. Apa yang mendorong Anda untuk membuat karya tersebut? Pikirkan perasaan Anda mengenai karya tersebut dan pikirkan pula nilai apa yang ingin disampaikan kepada para penikmat karya seni Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika menikmati karya seni Anda sendiri? Kenali cerita yang ingin Anda sampaikan melalui karya tersebut.
  3. Dalam setiap karya seni, selalu ada bagian-bagian yang ingin ditonjolkan atau ditujukan untuk menarik perhatian para penikmat karya oleh sang seniman. Pikirkan nilai lebih yang ingin Anda tonjolkan. Ke mana Anda ingin mengarahkan fokus para penikmat karya Anda? Membuat judul karya seni berdasarkan nilai lebih tersebut dapat membantu orang lain memahami karya Anda dengan lebih baik. [1]
    • “Girl with a Pearl Earring (Perempuan Beranting Mutiara)” karya Johannes Vermeer mengarahkan fokus dan perhatian penikmatnya kepada anting mutiara mungil di telinga si perempuan. [2]
  4. Sering kali, judul adalah alat bantu utama bagi para penikmat karya seni untuk memahami dan menginterpretasikan yang sedang mereka lihat. Apa yang ingin Anda informasikan kepada para penikmat karya seni Anda? [3]
    • Apakah Anda ingin menggiring interpretasi merekaa ke arah tertentu? Misalnya, lukisan mengenai anjing yang sedang duduk di pantai dan tidak diberi judul tentunya bebas diinterpretasikan dengan cara yang berbeda-beda oleh pengamatnya. Namun jika Anda memberi judul “Telantar”, orang-orang akan berasumsi bahwa anjing tersebut sedang ditelantarkan oleh pemiliknya di tepi pantai. Lukisan yang sama dengan judul “Sahabat” tentunya juga akan memiliki interpretasi spesifik yang berbeda.
    • Beberapa seniman sengaja tidak menjelaskan makna karya seninya; sering kali mereka memberikan judul yang ambigu sehingga dapat diinterpretasikan secara beragam oleh penikmatnya.
  5. Terlepas dari alasan pemilihannya, pastikan judul tersebut bermakna untuk Anda sebagai penciptanya. Bagaimana pun, karya seni tersebut pada dasarnya dibuat untuk kepuasan pribadi Anda. Beberapa seniman lebih suka membuat judul yang mampu merepresentasikan makna tertentu; terutama agar mereka dapat mengingat detail tertentu mengenai proses pembuatan karya tersebut, inspirator karya tersebut, dsb. [4]
    • Frida Kahlo pernah membuat lukisan dengan judul “I Belong to My Owner (Aku Milik Pemiliku)” ketika dia sedang menjalin hubungan dengan seorang komunis yang diasingkan, Leo Trotsky. Lukisan bunga liar di dalam vas tersebut merepresentasikan cintanya yang tak berkesudahan kepada Trotsky, sekaligus keinginannya untuk meninggalkan hubungan tersebut. [5]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Mencari Inspirasi

PDF download Unduh PDF
  1. Membuat judul berdasarkan kutipan puisi atau novel favorit adalah cara yang kreatif dan layak Anda coba. Namun pastikan Anda memilih frasa yang tidak terlalu panjang dan mampu merepresentasikan makna karya seni Anda, bukan frasa acak yang tidak bermakna apa-apa. [6]
    • Seharusnya Anda tidak melakukan pelanggaran hak cipta ketika menerapkan metode ini, kecuali jika Anda memilih kutipan yang terlalu panjang. Satu atau dua frasa dari puisi atau novel favorit masih tergolong duplikasi penggunaan yang wajar dan dilindungi oleh UU Hak Cipta. [7]
    • Pam Farrel pernah membuat lukisan dengan judul “Seasick Sailor (Pelayar Mabuk Laut), yang notabene merupakan frasa yang didengarnya dari lagu Beck dan Bob Dylan.
    • David White membuat judul yang terinspirasi dari judul buku dan film seperti “The Man Who Knew Too Much (Lelaki yang Tahu Terlalu Banyak)” dan “The Man Who Would Be King (Lelaki yang Akan Menjadi Raja” dan mengalihgunakannya menjadi judul lukisan serialnya. Salah satu lukiasnnya yang berjudul “The Man Who Was Tired of Perpetual War (Lelaki yang Lelah dengan Peperangan Abadi)” terinspirasi dari salah satu karakter dalam lukisannya. [8]
  2. Mintalah saran kepada kerabat, sahabat, atau sesama seniman mengenai judul yang tepat untuk karya seni Anda. Mereka mungkin dapat memberikan berbagai ide menarik dan inspiratif yang tidak Anda pikirkan sebelumnya.
    • Anda juga bisa mengadakan “pesta pemberian judul” dan mengundang para sahabat atau sesama seniman. Dalam pesta tersebut, pamerkan karya-karya Anda, lalu mintalah setiap orang yang hadir memberikan saran mengenai judul yang paling tepat untuk masing-masing karya. Beberapa pesta semacam ini menuntut tamu-tamunya untuk tidak pulang terlebih dahulu sebelum ada judul yang terpilih. [9]
    • Pelukis Jackson Pollock memiliki kebiasaan memberikan judul karya seni berupa angka, seperti “Number 27, 1950 (Nomor 27, 1950)”, namun kritikus seni Clement Greenberg selalu memberikan judul yang puitis untuk karya-karya Pollock seperti “Lavender Mist (Kabut Lavendel)” atau “Alchemy (Alkimia)” untuk membedakan setiap karyanya. [10]
  3. Jika gaya atau karakter seni Anda terinspirasi oleh karya atau seniman tertentu, cobalah menamainya berdasarkan nama karya atau seniman yang menginspirasi Anda. Ini merupakan salah satu metode ampuh yang layak Anda coba.
    • Andy Warhol membuat serangkaian lukisan yang kental pengaruh budaya pop dengan judul “The Last Supper (Perjamuan Terakhir)”. Judul tersebut dipilihnya sebagai bentuk representasi modern karya Leonardo da Vinci yang berjudul sama. [11]
  4. Amati cara seniman lain membuat judul untuk karya-karyanya; baca pula cerita di balik pembuatan judul sebuah karya seni. Amati judul dari berbagai jenis karya seni, dimulai dari lukisan klasik, lukisan modern, patung, hingga video.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Memilih Kata-Kata yang Tepat

PDF download Unduh PDF
  1. Meski judul karya seni sebaiknya merepresentasikan tema atau topik tertentu, bukan berarti Anda harus menggunakan kata-kata yang sama persis dengan tema dan (mungkin) tidak Anda sukai. Telusuri kata-kata tersebut dalam kamus tesaurus dan cari sinonim katanya. [12]
  2. Anda mungkin sudah memiliki beberapa kata kunci yang mampu merepresentasikan tema yang diangkat. Namun, tidak ada salahnya menambahkan deskripsi tertentu yang mampu menambah kedalaman judul Anda. Pikirkan adjektiva atau adverbial yang mampu mempertajam judul karya seni Anda.
    • Georgia O’Keeffe pernah memberi judul "Calla Lily Turned Away (Calla Lily yang Berpaling)," untuk salah satu lukisannya. Melalui judul tersebut, dia memberikan deskripsi lebih mengenai subjek karyanya. [13]
    • Mary Cassatt pernah memberi judul "Mrs. Duffee Seated on a Striped Sofa, Reading (Mrs. Duffee Duduk di Sofa Bergaris, Sedang Membaca)" yang bertujuan untuk memperjelas subjek dan detail dalam lukisannya.
  3. Padukan kata-kata yang Anda pilih untuk menemukan kombinasi kata terbaik. Menggeser urutan kata-kata berpotensi menggeser maknanya. Cari kombinasi kata-kata yang bermakna paling sesuai atau paling mudah diucapkan.
    • Ucapkan kata-kata tersebut keras-keras untuk mendengarkan bunyinya jika dipadukan.
  4. Alih-alih menyibukkan diri dengan proses mencari judul yang terlalu rumit, cobalah memberi judul yang sederhana dan harfiah seperti “Wooden Table with Fruit Bowl (Mangkuk Buah di Atas Meja Kayu)”, “Red Ball (Bola Merah)”, atau “Girl Swinging (Perempuan di Ayunan)”.
    • Emily Carr gemar memberikan judul yang sederhana untuk karya-karyanya, seperti “Breton Church (Gereja Breton)” dan “Big Raven (Gagak Besar)”. [14]
    • "Still Life: Apples and Grapes (Still Life: Apel dan Anggur)” adalah lukisan still life karya Claude Monet mengenai meja yang dipenuhi buah-buahan. Still life merupakan teknik khusus untuk melukis alam atau benda mati agar terlihat lebih hidup dan “berbicara”. [15]
  5. Kata kunci yang mampu merefleksikan tema atau topik karya Anda mungkin akan terdengar lebih baik dalam bahasa lain. Cobalah memilih beberapa kata kunci dan menerjemahkannya ke bahasa lain.
    • Pastikan Anda melafalkannya dengan benar dalam bahasa sasaran. Cek kembali aksen atau karakter tertentu yang perlu Anda cermati dalam bahasa yang sudah Anda pilih. Kehilangan unsur bahasa yang penting seperti aksen berpotensi mengubah keseluruhan maknanya.
    • Cobalah mencari seseorang yang fasih berbicara bahasa tersebut. Mintalah mereka mengoreksi judul Anda agar judul tersebut bebas dari konotasi yang salah.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menyempurnakan Judul

PDF download Unduh PDF
  1. Memberi judul, salah satunya bertujuan untuk membedakan karya Anda dengan karya lain. Jika karya Anda memiliki judul yang sama dengan karya lainnya – terutama jika karya tersebut sudah dikenal banyak orang – atau jika judul karya Anda justru lebih familier dengan seniman lain, tentu saja karya Anda berpotensi menimbulkan kebingungan, misinterpretasi, atau kehilangan orisinalitasnya.
    • Telusuri judul Anda pada laman daring dan amati penemuan Anda.
  2. Judul karya Anda mungkin akan bermakna berbeda bagi orang lain. Mengamati reaksi spontan dan menerima umpan balik terkait judul Anda adalah cara yang tepat untuk memprediksi respons penerimaan orang-orang terhadap karya Anda.
    • Amati apakah judul Anda terlalu ambigu atau mengandung banyak interpretasi.
  3. Kecuali disengaja, jangan memublikasikan karya seni dengan ejaan judul yang salah. Keseriusan Anda salah satunya ditentukan oleh faktor tersebut. Anda juga perlu memeriksa tata bahasa pada judul, terutama jika judul Anda berupa kalimat panjang, bukan frasa singkat. [16]
  4. Membuat judul, selain untuk menambah kedalaman makna karya, juga berfungsi untuk mempromosikan diri Anda sebagai seniman. Lupakan judul lukisan “Untitled (Tanpa Judul)”. Alih-alih, berusahalah untuk menciptakan judul karya yang unik, berbeda, dan mudah diingat oleh para penikmat seni. [17] Metode ini ampuh menambah nilai Anda sebagai seniman, pun nilai karya-karya Anda. [18]
    • Untuk lukisan serial, cobalah memberikan judul yang berkesinambungan seperti “Blue Fence #1 (Pagar Biru #1)”, “Blue Fence #2 (Pagar Biru #2)”, dst. Jika kesulitan mengikutinya, pilih judul lain dan bantu diri Anda memantau karya-karya yang terpisah.
    • Pengamat, kritikus, dan kolektor seni dapat merekomendasikan karya Anda dengan lebih akurat jika Anda memberikan judul yang spesifik. Jika semua karya Anda berjudul “Untitled (Tanpa Judul)”, tentu saja karya-karya Anda akan terlupakan dengan mudah dan sulit direkomendasikan.
    • Judul yang unik membantu penikmat karya seni untuk mencari karya-karya Anda di laman daring dengan mudah. [19]
  5. Jika ingin memublikasikan suatu karya, pastikan judul yang Anda buat sejalan dengan karya tersebut. Setelah menemukan judul yang paling tepat, tuliskan judul tersebut di belakang karya Anda. [20]
    • Jika karya Anda dipublikasikan daring, pastikan Anda menampilkan judulnya di laman yang sama dengan karya Anda. [21] Dengan melakukan metode ini, para penikmat seni dapat lebih mudah menemukan karya Anda. Akibatnya, profil daring Anda sebagai seniman pun akan berkembang.
    Iklan

Tips

  • Satu-satunya orang yang berhak menyempurnakan judul karya seni Anda adalah Anda sendiri. Sebagai seniman, Anda memiliki kontrol penuh terhadap apa yang Anda kerjakan, termasuk judul yang Anda buat.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 39.758 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan