Membuat keputusan yang tepat dan didasarkan pada pertimbangan yang matang, baik dalam kehidupan personal maupun profesional, merupakan faktor yang krusial untuk menjamin kesuksesan dan kebahagiaan Anda di kemudian hari. Setiap orang memang memiliki tanggung jawab untuk membuat ribuan keputusan di sepanjang proses hidupnya, dan kewajiban itu tentu saja terasa melelahkan. Namun, sejatinya kemampuan pembuatan keputusan Anda bisa ditingkatkan dan dibuat lebih efektif, sejauh Anda mengetahui strateginya. Baca artikel ini untuk mendapatkan kiat lengkapnya, ya!
Langkah
-
Pahami objektif Anda. Memahami hasil yang ingin Anda capai dari sebuah situasi dapat membantu Anda untuk bergerak mundur ke belakang, dan mengambil langkah yang tepat untuk mencapai hasil tersebut. [1] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- Ingat, objektif yang Anda miliki harus dapat berkontribusi terhadap masa depan. Dengan kata lain, objektif tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin Anda capai. Itulah mengapa, memahami apa yang Anda inginkan adalah langkah terpenting yang harus dipijak sebelum mencoba meraih tujuan apa pun. Camkan faktor ini agar Anda terbantu untuk menyusun rencana terbaik demi mencapai objektif yang dimiliki.
- Pikirkan kesesuaian tujuan dan objektif dengan rencana Anda yang bersifat lebih besar. Misalnya, jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari perusahaan demi merangkul peluang karier yang baru, cobalah terlebih dahulu memikirkan tujuan karier jangka panjang Anda. Apakah pekerjaan baru tersebut dapat membantu, atau justru mencegah Anda, untuk meraihnya? Pikirkan pula aspek lain dalam hidup Anda. Misalnya, pertimbangkan seperti apa pengaruh tujuan profesional terhadap tujuan personal Anda, begitu pula sebaliknya.
KIAT PAKARPelatih KesadaranChad Herst adalah Pelatih Eksekutif di Herst Wellner, sebuah pusat kesehatan di San Francisco yang berfokus pada Pelatihan Budi/Pikiran. Dia bekerja di bidang kesehatan lebih dari 25 tahun dengan pengalaman sebagai guru yoga, pakar akupuntur dan herbal.Pikirkan prinsip hidup yang Anda miliki. Menurut Chad Herst, seorang konsultan karier dan pelatih kehidupan: "Ketahuilah hal-hal yang Anda perjuangkan. Jika sudah memahami apa yang penting, niscaya Anda akan lebih mudah untuk membuat keputusan yang berkualitas dan berhubungan dengan nilai-nilai hidup yang Anda anut."
-
Kumpulkan bukti dan timbang kekurangan serta kelebihan dari setiap keputusan. Cobalah mengevaluasi sumber bukti yang Anda miliki, dan pahami kelebihan serta kekurangan dari setiap opsi. Dengan kata lain, bayangkan hasil yang mungkin akan terwujud, baik yang positif maupun negatif, untuk membantu Anda menentukan keputusan yang lebih tepat. [2] X Teliti sumber
- Tuliskan kelebihan dan kekurangan setiap keputusan di dalam tabel yang berdampingan, lalu cobalah membandingkannya.
-
Kelola waktu yang Anda miliki dengan baik. Jika harus membuat serangkaian keputusan, cobalah memikirkan situasi yang perlu diprioritaskan. Beberapa keputusan mungkin akan berhubungan dengan hasil keputusan yang lain. [3] X Teliti sumber
- Selain menentukan tenggat pembuatan keputusan untuk setiap situasi, Anda juga perlu mengatur prioritas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Meski situasi yang Anda hadapi setiap harinya mungkin berubah, beberapa keputusan mungkin akan memengaruhi prinsip hidup dan tujuan yang Anda miliki di kemudian hari. Oleh karena itu, berusahalah memprioritaskan situasi yang mendorong Anda untuk berefleksi dan melakukan perubahan.
-
Tuliskan hal-hal yang perlu Anda lakukan. Sejatinya, melakukannya akan memudahkan Anda untuk menimbang hasil yang mungkin terwujud, serta memprioritaskan keputusan yang perlu diimplementasikan terlebih dahulu.
- Selain mendata kelebihan dan kekurangan dari setiap opsi, cantumkan pula variabel yang tidak diketahui. Ingat, setiap keputusan mungkin dapat membuahkan hasil yang tidak Anda duga. Oleh karena itu, cobalah mengantisipasi kemungkinan tak terduga tersebut untuk mengevaluasi kelayakan keputusan tersebut jika mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi. [4] X Teliti sumber
- Terkadang, Anda harus membuat keputusan tanpa dibekali oleh seluruh informasi yang diperlukan. Oleh karena itu, berusahalah membuat keputusan yang terbaik dari informasi terbaik yang tersedia pada saat itu. Setelahnya, tetaplah menyisakan ruang bagi Anda untuk mengubah atau menyesuaikan keputusan tersebut ketika sudah menerima lebih banyak informasi.
- Ingat, tidak ada rencana yang bebas dari hambatan. Oleh karena itu, cobalah membekali setiap rencana dengan opsi alternatif dan skenario “bagaimana jika”.
-
Pikirkan mungkin atau tidaknya sebuah isu untuk membuat situasi terasa semakin kompleks. Sejatinya, beberapa isu yang cukup serius dapat berdampak langsung terhadap berbagai aspek dalam kehidupan Anda. Jika masalah dasarnya tidak segera diatasi pada waktu yang tepat, dikhawatirkan kondisi tersebut akan memengaruhi kemampuan Anda untuk membuat keputusan yang bijaksana di kemudian hari.
- Misalnya, ketakutan dan ketidaknyamanan dapat mencegah Anda untuk membuat keputusan yang baik. Membuat keputusan yang “terasa nyaman” pada saat itu memang biasanya lebih mudah, meski sejatinya keputusan tersebut bukanlah pilihan yang terbaik. Untuk mencegahnya terjadi, tingkatkan kesadaran diri Anda dan ketahuilah kapan pun Anda berbohong terhadap diri sendiri atau mencoba menghindari sesuatu dalam proses pembuatan keputusan.
Iklan
-
Susun daftar sistem pendukung. Pikirkan orang-orang yang Anda kenal, baik secara personal maupun profesional, yang pernah membuat keputusan serupa di masa lalu. Berusahalah semampu Anda untuk mencari sumber tepercaya yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait isu yang sedang Anda hadapi.
- Berbagi nilai hidup dan ketertarikan adalah faktor yang krusial dalam membangun sebuah sistem pendukung. Meski ingin menerima nasihat yang bervariasi, pastikan Anda hanya mendapatkannya dari orang-orang yang jika diletakkan dalam situasi serupa, akan membuat keputusan yang didasari oleh prinsip hidup dan tujuan yang sama dengan Anda. Jika ingin, Anda juga bisa menanyakan latar belakang mereka sebelumnya.
- Pastikan Anda hanya meminta nasihat dari orang-orang yang berpengetahuan dan berpengalaman. Hindari orang-orang yang menawarkan nasihat dan pendapatnya meski tidak memahami topiknya!
- Misalnya, UKM Indonesia adalah sistem pendukung yang tepat bagi pemilik usaha kecil dan menengah di Indonesia. Dapatkan informasi selengkapnya dengan mengunjungi situs mereka di laman: https://www.ukmindonesia.id/ .
-
Dekati orang-orang yang namanya Anda cantumkan dalam daftar sistem pendukung. Sampaikan bahwa Anda yakin telah membuat keputusan yang benar, dan cobalah meminta pendapat mereka. Memiliki sistem pendukung sejatinya dapat memberikan bantuan emosional, yaitu dengan membuat Anda merasa lebih baik, serta bantuan fisik, yaitu dengan menurunkan kadar stres dan tekanan darah Anda.
- Mintalah nasihat, bukan pengesahan. Dengan kata lain, jangan mengharapkan respons yang ingin Anda dengar, tetapi respons yang memang dapat membantu Anda untuk membuat keputusan yang tepat. [5] X Teliti sumber
- Jangkau orang-orang dari latar belakang yang bervariasi. Percayalah, menampung respons dari banyak orang dengan berbagai latar belakang akan membantu Anda untuk mengevaluasi pendapat yang mayoritas mengenai keputusan tersebut. Namun, pastikan orang-orang tersebut memang mengutamakan kepentingan Anda, ya! [6] X Teliti sumber
- Ingat, keputusan terakhir tetap terletak di tangan Anda! Meski boleh meminta nasihat dari siapa pun, satu-satunya pihak yang berhak membuat keputusan adalah diri Anda sendiri.
-
Mintalah nasihat dari sistem pendukung Anda melalui surel. Dengan cara tersebut, Anda dapat menyusun kalimat tanya yang paling layak, dan mereka pun akan memiliki waktu untuk memikirkan respons yang paling tepat. Selain itu, Anda pun bisa kembali membaca nasihat tersebut kapan pun merasa memerlukannya tetapi tanpa sengaja melupakannya.
-
Jelaskan konteksnya kepada orang-orang yang Anda mintai nasihat. Dengan kata lain, sampaikan seluruh detail terkait keputusan yang harus Anda buat, dan hal-hal yang harus dipertaruhkan jika keputusan tersebut diimplementasikan. Selain itu, tentu saja Anda harus berterima kasih atas waktu, pendampingan, dan dukungan yang bersedia mereka berikan. [7] X Teliti sumber
-
Jangan takut mencari bantuan. Tidak ada salahnya meminta nasihat atau bantuan dari orang lain! Faktanya, beberapa penelitian menyatakan bahwa meminta nasihat adalah salah satu bentuk kecerdasan seseorang dalam bersikap. [8] X Teliti sumberIklan
-
Tentukan tenggat. Memiliki tenggat dan rencana aksi yang mendetail akan membantu Anda untuk memahami isu yang spesifik dengan lebih baik, serta memastikan bahwa Anda sudah mempertimbangkan seluruh faktor sebelum membuat keputusan. [9] X Teliti sumber
- Cobalah membuat tenggat untuk diri Anda sendiri. Misalnya, tentukan tenggat untuk membuat keputusan, merancang aksi, mengimplementasikan aksi, dsb.
-
Ubah pilihan menjadi aksi. Setelah mempertimbangkan setiap sudut pandang dari isu tersebut dan mengonsultasikannya kepada sumber yang tepercaya, cobalah mengimplementasikan keputusan Anda dengan mengacu kepada tenggat yang Anda tentukan sendiri.
-
Nilai ketepatan keputusan Anda. Cobalah mengevaluasi apakah keputusan yang dibuat sudah sejalan dengan prinsip hidup yang Anda anut. Ingat, prinsip hidup yang jelas, komitmen yang konsisten untuk menyikapi realitas, serta formula filosofi diri yang konstruktif adalah berbagai elemen yang harus dipertimbangkan dalam setiap proses pembuatan keputusan. [10] X Teliti sumber
- Berikan nilai untuk performa Anda. Pikirkan ini: apakah Anda sudah mampu bersikap jujur dan terbuka kepada orang lain mengenai keputusan tersebut? Apakah Anda berhasil membuat keputusan yang paling baik dan objektif? Setelah itu, niscaya Anda akan terbantu untuk mengevaluasi pilihan dengan lebih jujur dan terbantu untuk membuat keputusan yang lebih baik di kemudian hari.
- Bersiaplah menerima penolakan atau pertentangan dari orang lain. Ingat, penolakan tidak lantas menjadikan keputusan Anda salah, ya! Alih-alih, penolakan atau pertentangan mungkin akan merefleksikan betapa sulitnya pilihan yang harus Anda buat. Oleh karena itu, berusahalah mengomunikasikan seluruh faktor dan situasi yang mengitari isu tersebut kepada orang-orang yang terkena dampak dari keputusan Anda. [11] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- Beberapa orang mungkin akan menolak keputusan Anda karena takut terhadap perubahan. Jika situasi tersebut terjadi, jangan menganggap keputusan Anda salah hanya karena menerima satu atau dua reaksi negatif. Alih-alih, dapatkan umpan balik, dan cobalah menyelami mengapa keputusan tersebut tidak bisa diterima dengan baik oleh orang lain.
Iklan
-
Jangan biarkan masa lalu memengaruhi proses pembuatan keputusan Anda di masa depan. Hanya karena Anda pernah membuat keputusan yang buruk di masa lalu, bukan berarti Anda tidak bisa membuat keputusan yang lebih baik di kemudian hari, bukan? Selain itu, sebuah keputusan yang bermanfaat di masa lalu belum tentu dapat memberikan manfaat yang sama di masa depan. Oleh karena itu, belajarlah memandang setiap isu sebagai situasi yang unik dan lahan untuk berkembang ke arah yang lebih baik. [12] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- Jangan menyalahkan diri jika membuat keputusan yang buruk. Ingat, tidak ada keputusan yang benar dan salah, yang ada hanyalah keputusan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dalam situasi yang spesifik. Jika Anda memiliki pengalaman yang buruk dalam proses pembuatan keputusan, anggap saja pengalaman tersebut adalah lahan bagi Anda untuk belajar dan berkembang.
-
Buang jauh-jauh ego Anda. Percayalah, melakukannya akan membantu Anda untuk mengevaluasi setiap pilihan dengan lebih jujur dan objektif, alih-alih sekadar membuat keputusan demi menerima pujian atau penghargaan dari orang lain. [13] X Teliti sumber
- Jangan menganggap personal seluruh penolakan atau kritik yang Anda terima. Alih-alih mencari "bukti" mengenai baik atau buruknya sebuah keputusan, atau merasa nilai diri Anda ditentukan oleh keputusan tersebut, cobalah mencari peluang untuk terus belajar dan bertumbuh melalui proses membuat keputusan tersebut. [14] X Teliti sumber
-
Pupuk intuisi Anda. Terbiasa membuat keputusan dengan penuh pertimbangan sejatinya akan membantu Anda untuk memercayai intuisi secara bertahap, serta memikirkan segala hal secara lebih menyeluruh sebelum bertindak. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan diri Anda dalam proses membuat keputusan akan meningkat sehingga setiap pilihan yang dibuat pun akan membuat Anda merasa lebih baik. [15] X Teliti sumber
- Jangan izinkan ketakutan memandu proses pembuatan keputusan Anda. Ingat, rasa takut adalah hambatan terbesar Anda dalam proses mengembangkan dan memercayai intuisi. [16] X Teliti sumber
- Berfokuslah pada satu peristiwa atau situasi yang menuntut Anda untuk mengambil keputusan, dan cobalah merenungkan isu tersebut melalui proses meditasi. Pikirkan situasi tersebut sedalam mungkin, dan pertimbangkan segala implikasi, kemungkinan, dan opsi yang mengitarinya, lalu tentukan hasil yang paling memungkinkan dari semua pilihan yang Anda buat. [17] X Teliti sumber
- Miliki buku harian atau jurnal khusus untuk mendokumentasikan reaksi intuitif Anda terhadap berbagai jenis isu, dan untuk mencatat dampak setiap keputusan yang telah Anda buat. Dengan melakukannya, niscaya pola yang Anda miliki untuk menghakimi setiap peristiwa akan terlihat. Selain itu, Anda pun akan terbantu untuk memercayai intuisi pribadi di kemudian hari. [18] X Teliti sumber
Iklan
Referensi
- ↑ https://hbr.org/2013/07/make-good-decisions-faster
- ↑ http://www.gdrc.org/decision/info-decision.html
- ↑ http://www.entrepreneur.com/article/224675
- ↑ http://www.isahp.org/2005Proceedings/Papers/OzdemirM_Unknown_In_Decision_Making.pdf
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-squeaky-wheel/201411/5-questions-you-have-answer-asking-advice
- ↑ http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2010/01/20/9-tips-to-avoid-taking-bad-career-advice
- ↑ http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2013/04/10/how-to-send-a-networking-email-that-wont-be-ignored
- ↑ http://www.scientificamerican.com/article/asking-advice-makes-a-good-impression/
- ↑ http://www.wsj.com/articles/SB10001424127887323681904578640123876854816
- ↑ http://www.forbes.com/sites/mikemyatt/2012/03/28/6-tips-for-making-better-decisions/
- ↑ https://hbr.org/2014/09/9-habits-that-lead-to-terrible-decisions
- ↑ https://hbr.org/2014/09/9-habits-that-lead-to-terrible-decisions
- ↑ http://www.cbsnews.com/news/5-tips-to-avoid-bad-decisions/
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2013/02/19/7-tips-to-avoid-personalizing-rejection/
- ↑ http://www.sciencedaily.com/releases/2012/12/121220144155.htm
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/anne-hill/intuition_b_837174.html
- ↑ http://www.takingcharge.csh.umn.edu/activities/exercises-developing-your-intuition
- ↑ http://www.takingcharge.csh.umn.edu/explore-healing-practices/intuition-healthcare/can-i-develop-my-intuition