Unduh PDF
Unduh PDF
Kolam renang alami adalah cara yang bagus untuk berenang tanpa bahan kimia. Kolam seperti ini menggunakan tanaman dan pilihan alami lain untuk memfilter air dan menjaga agar ekosistem kolam tetap seimbang. Kolam renang alami juga akan menarik satwa liar sehingga bisa menjadi tempat yang bagus untuk relaks dan menikmati alam. Hanya dengan beberapa langkah dan perencanaan yang matang, Anda juga bisa membuat kolam renang alami sendiri.
Langkah
-
Pilih tempat yang tanahnya rata dan teduh untuk membuat kolam renang alami. Hindari tempat dengan tunggul pohon atau semak yang harus dipindahkan. Tempat teduh akan memastikan kolam tidak terpapar sinar matahari langsung. Sinar matahari bisa mendorong pertumbuhan alga di dalam kolam yang akan memaksa sistem filtrasi bekerja keras untuk menjaga agar air tetap bersih dan jernih. [1] X Teliti sumber
-
Bagi-bagi lubang yang digali untuk membuat kolam. Lubang harus selebar minimal 45-50 m² dan sedalam 1-2 meter. Jangan menggali terlalu dalam karena kolam yang lebih dalam akan membutuhkan tulangan baja. Buatlah kolam berbentuk segi empat atau persegi panjang supaya mudah diluruskan dan diisi. [2] X Teliti sumber
- Gunakan tali atau kapur untuk menandai dimensi kolam supaya Anda memiliki panduan saat menggali.
-
Gali lekukan di tepian kolam untuk zona tanaman. Lebarnya harus sekitar 10-20 m² dan sedalam 1 meter. Lekukan ini dibuat untuk zona tanaman dan elemen alami lain yang akan membantu memfilter air di dalam kolam. Letaknya harus berada tepat di tepian lubang yang lebih besar yang akan digunakan sebagai zona renang. [3] X Teliti sumber
- Lekukan untuk tanaman harus berukuran atau setara dengan 30-50% dari besar zona renang utama.
- Zona tanaman akan dipisahkan dari zona renang dengan sehelai pelapis hitam yang nanti akan dipasang. Pelapis ini akan memungkinkan air mengalir dari zona tanaman ke dalam zona renang, tetapi menahan agar tanaman tidak mengambang ke sana.
-
Gali lubang dengan ekskavator. Ekskavator akan mempermudah dan mempercepat penggalian lubang. Gali lubang agar memiliki dinding yang miring. Dengan begitu, tepian kolam tidak akan longsor. Lubang harus memiliki dasar yang rata dan datar agar mudah dilapisi dan diisi. [4] X Teliti sumber
- Simpan batu-batu besar yang Anda temukan saat menggali untuk digunakan nanti saat melapisi dan mengisi kolam.
- Anda bisa menyewa ekskavator dari pemilik kendaraan dan alat berat dengan tarif per jam atau per hari. Menggali lubang seperti ini hanya akan memakan waktu beberapa jam.
Iklan
-
Pasang pompa air kecil di ujung kolam. Meski kolam alami akan menggunakan tanaman untuk memfilter air, Anda akan membutuhkan pompa untuk mengalirkan air ke tanaman. Belilah pompa air kecil di toko perangkat keras setempat atau di loka pasar ( marketplace ) daring. Pasang di ujung kolam dan alirkan listrik ke pompa supaya bisa menyala. [5] X Teliti sumber
- Sekarang, Anda bisa mengubur pompa air di dalam tanah kalau tidak ingin pompa terlihat.
- Menyalakan pompa air di dalam atau di dekat air bisa berbahaya. Jadi, berhati-hatilah saat memasangnya dan pastikan kabel yang Anda gunakan aman untuk dipakai di air. Kalau ragu, pekerjakan tukang listrik untuk memasang pompa air.
-
Pasang pipa PVC dari pompa ke zona tanaman. Kubur pipa setidaknya sedalam 50 cm di dalam tanah, mulai dari pompa sampai ke lubang untuk tanaman. Pasang pipa PVC di bawah tanah di sepanjang kolam, dari satu ujung zona tanaman ke ujung lainnya. Pastikan pipa mencapai zona tanaman supaya air mengalir ke area tersebut. [6] X Teliti sumber
- Kalau Anda tidak yakin bagaimana melakukannya, pekerjakan tukang ledeng atau kontraktor untuk membantu.
-
Pasang aerator bawah air ke pompa untuk menambahkan oksigen ke air. Pemasangan aerator akan memastikan air memiliki cukup oksigen untuk tanaman dan organisme lain di dalam kolam. Pasang aerator di area terdalam atau di sudut kolam supaya tidak terganggu. Pastikan aerator terhubung dengan benar ke pompa air. [7] X Teliti sumber
- Harga aerator kolam berkisar 300 ribu - 1 juta rupiah di loka pasar Tokopedia .
-
Lindungi pompa dan aerator dengan skimmer . Pasang pompa dan aerator di dalam wadah plastik atau ember dengan skimmer . Setelah itu, tutuplah ember dengan alas filter jaring-baja untuk mencegah kotoran masuk ke dalam peralatan. [8] X Teliti sumberIklan
-
Gunakan pelapis sintetis untuk menghaluskan dasar dan dinding kolam. Pasang pelapis rapat-rapat ke dasar dan dinding kolam. Potong pelapis supaya pas ke dinding kolam dan pastikan sisinya menempel rapat sampai ke atas garis kolam. Lapisi zona renang dan zona tanaman supaya semuanya terlindungi.
- Pelapis sintetis adalah alat yang bagus untuk mencegah adanya kebocoran dan keretakan di kolam karena bebatuan atau benda lain.
-
Taburkan tanah liat bentonit kalau Anda tidak ingin menggunakan pelapis sintetis. Pilihan lainnya adalah menaburkan selapis tanah liat bentonit ke zona renang dan zona tanaman. Anda membutuhkan setidaknya 3 kg tanah liat per 1.000 cm² untuk melapisi kolam. Sebarkan tanah liat setebal 5-10 cm dengan tangan. Kenakan sarung tangan dan masker untuk melindungi diri. [9] X Teliti sumber
- Kalau tanahnya mengandung pasir tinggi, mungkin Anda harus menggandakan jumlah tanah liat per cm² untuk memastikan kolam terlapisi dengan baik.
- Pampatkan tanah liat dengan traktor atau mesin pemadat untuk benar-benar memadatkannya ke tanah.
-
Pasang pelapis hitam di dasar dan dinding kolam untuk memantulkan sinar matahari. Gunakan pelapis sintetis berwarna hitam di atas pelapis pertama atau di atas tanah liat untuk menahan panas dari matahari dan memanaskan kolam renang secara alami. Pelapis ini juga akan melindungi kolam agar tidak bocor. [10] X Teliti sumber
- Sisakan pelapis dan biarkan terhampar di antara zona renang dan zona tanaman. Potong pelapis supaya terhampar selebar 2-5 cm di tepi atas, yaitu pada zona tanaman. Pelapis ini akan menjadi penghalang antara zona renang dan zona tanaman.
- Gunakan gunting untuk memotong pelapis supaya menutupi tepi zona tanaman.
-
Susun bebatuan besar di dinding kolam untuk menahan pelapis pada tempatnya. Gunakan batu lempengan atau batu kali untuk menahan pelapis sekaligus memberikan penghalang tambahan. Letakkan bebatuan menempel ke dinding supaya tersusun rata di tepi atas kolam. Setelah itu, Anda bisa mengisi celah di antara bebatuan besar dengan batu atau lempengan yang lebih kecil. [11] X Teliti sumber
- Anda juga bisa menggunakan lempengan batu yang sudah dipotong-potong supaya pas kalau ingin sisi kolam yang rata dan rapi. Batu lempengan biasanya sangat berat untuk diangkat. Jadi, Anda mungkin membutuhkan seseorang untuk membantu meletakkan batu ke tempatnya.
-
Lapisi kolam dengan gravel atau kerikil kacang. Tutupi dasar kolam dengan gravel atau kerikil kacang untuk menciptakan habitat yang bagus bagi mikroorganisme. Kerikil seperti ini juga akan membuat dasar kolam tetap lembut dan mudah dipijak. [12] X Teliti sumber
- Pastikan Anda menggunakan gravel atau kerikil kacang yang sudah dicuci supaya tidak ada debu atau partikel di dalam kolam.
-
Lapisi tepian kolam dengan batu atau kerakal. Selesaikan pembuatan kolam dengan menebarkan bebatuan kecil atau kerakal di bagian tepi kolam untuk menutupi pelapis hitam. Pastikan pelapis tertutupi sepenuhnya dan ada perimeter yang jelas di sekeliling kolam berupa bebatuan. Perkuat bebatuan dengan gravel dan tanah agar tidak ada kebocoran. [13] X Teliti sumber
- Pastikan ada jalur yang jelas di antara zona renang dan zona tanaman karena air perlu mengalir di antara kedua area ini.
-
Isilah kolam dengan air dan diamkan selama seminggu. Gunakan air segar untuk mengisi kolam sampai memenuhi zona renang. Setelah itu, diamkan dan pantau untuk melihat apakah ada kebocoran atau masalah. Tes air dengan alat tes rumahan untuk memastikan levelnya aman dan tidak terkontaminasi dengan bahan kimia atau zat biologis apa pun. [14] X Teliti sumber
- Jangan mengisi zona tanaman sampai Anda siap untuk menambahkan tumbuhan ke dalam kolam.
Iklan
-
Masukkan 10-15 cm agregat (material granular seperti pasir, kerikil, atau pecahan batu) atau gravel ke zona tanaman. Gunakan agregat atau gravel yang tidak mengandung zat aditif atau yang terdiri dari sebagian besar bahan organik yang belum terurai. Pastikan agregat belum mengalami kontak dengan binatang supaya tidak ada kuman atau bakteri yang masuk ke dalam air. [15] X Teliti sumber
-
Isilah zona tanaman dengan air sampai sekitar 30 cm di bawah bibir kolam. Gunakan air segar untuk mengisi zona tanaman. Pastikan air bisa mengalir ke dalam kolam dengan mudah supaya tanaman bisa membantu memfilternya. [16] X Teliti sumber
- Periksa apakah pelapis hitam yang Anda gunakan sebagai penghalang berada di atas air untuk mencegah tanaman hanyut ke zona renang.
-
Tanamlah tumbuhan pengoksidasi di zona tanaman untuk menjaga agar air tetap sehat. Waterweed ( Elodea ) dan hornwort ( Ceratophyllum ) adalah pilihan yang bagus karena keduanya melepaskan banyak oksigen ke dalam air. Anda juga bisa menanam tumbuhan akuatik seperti sedge ( Cyperaceae ) dan rush ( Juncaceae ) di sekeliling zona tanaman untuk menjaga agar area tersebut tetap teroksigenase dan kebutuhannya tercukupi. [17] X Teliti sumber
-
Tambahkan tanaman apung untuk memberikan keteduhan bagi organisme bawah air. Teratai dan tanaman apung lain adalah pilihan yang bagus untuk zona tanaman karena bisa mendorong pertumbuhan mikroorganisme yang akan menjaga air tetap sehat dan bersih. [18] X Teliti sumber
-
Tahan tanaman dengan gravel. Kalau Anda menggunakan tanaman yang memiliki akar, taburkan gravel ke dasarnya agar tanaman diam di tempat. [19] X Teliti sumberIklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Ekskavator
- Pompa air
- Pipa PVC
- Sistem filtrasi air
- Pelapis sintetis
- Pelapis hitam khusus untuk kolam
- Tanah liat bentonit
- Bebatuan besar
- Gravel atau kerikil kacang
- Tanaman akuatik
Referensi
- ↑ http://www.ecohome.net/guide/natural-ponds-natural-swimming-pools
- ↑ http://www.ecohome.net/guide/natural-ponds-natural-swimming-pools
- ↑ http://www.ecohome.net/guide/natural-ponds-natural-swimming-pools
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ http://www.ecohome.net/guide/natural-ponds-natural-swimming-pools
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=CcqjvTGSdw8&feature=youtu.be&t=123
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=CcqjvTGSdw8&feature=youtu.be&t=140
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=CcqjvTGSdw8&feature=youtu.be&t=395
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ http://www.ecohome.net/guide/natural-ponds-natural-swimming-pools
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
- ↑ https://www.grit.com/tools/build-your-own-natural-swimming-hole
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 7.543 kali.
Iklan