Unduh PDF
Unduh PDF
Skala pH mengukur besar peluang suatu zat melepaskan proton (atau atom H+) dan besar peluang suatu zat menerima proton. Banyak molekul, termasuk pewarna, akan berubah struktur dengan menerima proton dari lingkungan asam (lingkungan yang mudah melepaskan proton) atau melepaskan proton ke lingkungan basa (lingkungan yang mudah menerima proton). Menguji pH adalah bagian yang penting dari banyak percobaan kimia dan biologi. Tes ini dapat dilakukan dengan melapisi lembaran kertas dengan pewarna yang akan berubah warna dalam lingkungan asam atau basa.
Langkah
-
Potonglah beberapa kol merah. Anda harus memotong sekitar 1/4 bagian kepala kol merah dan memasukkannya ke dalam blender. Anda harus mengekstrak zat kimia dari kol untuk melapisi kertas pH. Zat-zat kimia ini disebut antosianin dan dapat ditemukan di tanaman-tanaman seperti kol, mawar, dan beri. Antosianin berwarna ungu dalam kondisi netral (pH 7,0), tetapi berubah warna dalam lingkungan asam (pH < 7,0) atau basa (pH > 7,0). [1] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumber
- Prosedur yang sama bisa digunakan untuk beri, mawar, atau tanaman lain yang mengandung antosianin.
- Prosedur ini tidak berlaku untuk kol hijau. Kol hijau tidak mengandung antosianin.
-
Tambahkan air mendidih ke kol Anda. Anda dapat mendidihkan air di atas kompor atau di microwave . Apa pun cara yang digunakan, Anda membutuhkan 500 ml air. Tuangkan air mendidih langsung ke blender yang berisi kol. Hal ini akan membantu mengeluarkan zat-zat kimia yang dibutuhkan dari kol. [2] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumber
-
Nyalakan blender. Anda harus memblender air dan kol untuk mendapatkan hasil terbaik. Biarkan blender bekerja hingga airnya berwarna ungu tua. Perubahan warna ini menunjukkan bahwa Anda telah berhasil mengeluarkan zat-zat kimia yang dibutuhkan (antosianin) dari kol dan melarutkannya dalam air panas. Anda sebaiknya mendinginkan isi blender selama setidaknya sepuluh menit sebelum melanjutkan. [3] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumber
-
Tuangkan campuran melalui saringan. Anda harus menyingkirkan potongan-potongan kol dari larutan indikator (air berwarna). Kertas saringan bisa menggantikan saringan, tetapi mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama. Setelah Anda menyaring larutan indikator, Anda dapat membuang potongan-potongan kol. [4] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumber
-
Tambahkan alkohol isopropil ke larutan indikator Anda. Menambahkan sekitar 50 ml alkohol isopropil akan melindungi larutan Anda dari perkembangan bakteri. Alkohol mungkin bisa mengubah warna larutan Anda. Jika hal ini terjadi, tambahkan cuka hingga larutan kembali berwarna ungu tua. [5] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumber
-
Tuangkan larutan ke panci atau mangkuk. Anda membutuhkan wadah yang memiliki mulut cukup lebar untuk mencelupkan kertas. Anda sebaiknya memilih wadah yang tahan noda karena Anda akan menuangkan pewarna ke dalamnya. Bahan keramik dan kaca adalah pilihan yang baik. [6] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumber
-
Rendamlah kertas Anda dalam larutan indikator. Pastikan untuk mendorong kertas ke bawah larutan. Anda harus mencelupkan seluruh ujung dan sisi kertas. Menggunakan sarung tangan merupakan ide yang bagus untuk mengerjakan langkah ini. [7] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumber
-
Biarkan kertas Anda mengering di atas handuk. Carilah lokasi yang bebas uap asam atau basa. Kertas harus dikeringkan sepenuhnya sebelum melanjutkan. Idealnya, Anda membiarkannya semalaman. [8] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumber
-
Potonglah kertas menjadi lembaran-lembaran. Hal ini memungkinkan Anda untuk menguji beberapa sampel yang berbeda. Anda dapat memotong kertas sesuai ukuran yang diinginkan, tetapi umumnya, kertas dipotong sepanjang dan selebar jari telunjuk. Ukuran ini memungkinkan Anda untuk mencelupkan kertas ke sampel tanpa perlu mencelupkan jari ke sampel.
-
Gunakan lembaran kertas untuk menguji pH larutan yang berbeda. Anda dapat menguji larutan rumah tangga seperti jus jeruk, air, dan susu. Anda juga bisa mencampurkan larutan untuk pengujian, seperti mencampurkan air dan baking soda . Hal ini akan memberikan beragam sampel untuk pengujian.
-
Simpanlah lembaran kertas di tempat yang sejuk dan kering. Anda sebaiknya menggunakan wadah kedap udara untuk menyimpan lembaran kertas hingga Anda menggunakannya. Hal ini akan melindungi kertas dari kontaminasi lingkungan seperti uap asam atau basa. Membiarkan kertas di bawah cahaya matahari langsung juga tidak ideal karena hal ini dapat menyebabkan pemutihan seiring berjalannya waktu. [9] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumberIklan
-
Carilah bubuk lakmus kering. Lakmus adalah senyawa yang diturunkan dari lumut kerak ( lichen ), fungi yang memiliki hubungan simbiosis dengan alga dan/atau cyanobacteria yang dapat melakukan fotosintesis. Anda dapat membeli lakmus di toko daring ( online ) atau toko persediaan zat kimia.
- Anda bisa membuat bubuk lakmus sendiri jika Anda adalah ahli kimia yang kompeten. Akan tetapi, prosesnya cukup rumit dan melibatkan penambahan beberapa senyawa seperti limun dan kalium karbonat untuk menumbuk lumut kerak dan mendiamkannya selama beberapa minggu untuk proses fermentasi. [10] X Teliti sumber
-
Larutkan lakmus di dalam air. Pastikan untuk mengaduk larutan dan memanaskannya jika bubuk tidak larut dengan baik. Bubuk lakmus harus larut sepenuhnya di dalam air. Larutan akhirnya harus berwarna biru keunguan. [11] X Teliti sumber
-
Masukkan kertas Anda dalam larutan lakmus. Basahi semua sisi dan ujung kertas dengan larutan. Hal ini akan membasahi hampir seluruh permukaan lembaran kertas penguji Anda dan memberikan hasil yang paling akurat. Anda tidak perlu membiarkan kertas “terendam” selama Anda yakin bahwa semua bagian kertas sudah basah. [12] X Teliti sumber
-
Biarkan kertas mengering. Anda sebaiknya mengeringkan kertas di udara terbuka, tetapi pastikan bahwa kertas tidak terkena uap asam atau basa. Uap ini dapat mengontaminasi lembaran kertas dan membuatnya tidak akurat. Anda juga harus menyimpannya di tempat yang kering dan gelap untuk mencegah kontaminasi dan pemutihan. [13] X Sumber Tepercaya American Chemical Society Kunjungi sumber
-
Gunakan kertas lakmus untuk menguji keasaman. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah dalam lingkungan asam. Ingatlah bahwa kertas lakmus tidak menunjukkan tingkat keasamaan atau apakah suatu larutan bersifat basa atau tidak. Tidak ada perubahan pada kertas berarti larutan bersifat basa atau netral dan tidak bersifat asam. [14] X Teliti sumber
- Anda dapat membuat kertas lakmus merah (yang akan berubah menjadi biru dalam lingkungan basa) dengan menambahkan asam ke larutan indikator sebelum merendam kertas Anda. [15] X Teliti sumber
Iklan
Tips
- Anda dapat memotong kertas menjadi lembaran-lembaran sebelum atau sesudah mencelupkannya ke dalam larutan indikator. Hanya saja, cobalah untuk tidak memotong kertas saat basah.
- Anda dapat menggunakan indikator universal untuk membandingkan pembacaan pada lembaran kertas yang Anda buat dengan indikator larutan yang sama. Perbandingan ini akan memberikan gambaran mengenai keakuratan pembacaan Anda.
- Hanya gunakan air suling.
- Gunakan art paper yang bebas asam.
Iklan
Peringatan
- Simpanlah lembaran kertas yang sudah disiapkan di wadah kedap udara yang sejuk, gelap, dan kering.
- Tangani asam dengan sangat berhati-hati dan di bawah pengawasan penanggung jawab seperti guru IPA jika Anda melakukan proyek kelas. Gunakan alat pelindung yang tepat untuk menangani zat apa pun.
- Peganglah lembaran kertas penguji hanya dengan tangan yang kering.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Air suling
- Piring yang terbuat dari tembikar
- Sayuran atau zat mineral yang telah dipilih
- Lembaran kertas
- Area pengering yang bersih dan kering
- Lebih baik menggunakan kol atau kubis merah
Referensi
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ http://botanical.com/botanical/mgmh/l/litmus35.html
- ↑ http://botanical.com/botanical/mgmh/l/litmus35.html
- ↑ http://botanical.com/botanical/mgmh/l/litmus35.html
- ↑ https://www.acs.org/content/dam/acsorg/pressroom/podcasts/ph-test-strips-activity.pdf
- ↑ http://genchem.rutgers.edu/litmus.html
- ↑ http://genchem.rutgers.edu/litmus.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 19.509 kali.
Iklan